BAB V PENUTUP. Pendidikan agama Islam adalah meliputi: oleh tenaga ahli masyarakat setempat. Madrasah Ibtidaiyah al-falah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. A. Gambaran Umum Desa Canga an Kecamatan Kanor Kabupaten

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 369 TAHUN 1993 TENTANG MADRASAH TSANAWIYAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs. NU TBS Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Oleh Pondok Pesantren Al Huda. Dalam Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 11.

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 35A TAHUN 2015 TENTANG

BAB V PEMBAHASAN. acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan, yaitu Undang-Undang No.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen. 1. Model manajemen kesiswaan MTs Darul Amin berupa :

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya MTs Sunan Kalijogo Ngadri Binangun Blitar

BAB III PERSEPSI WALI MURID TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Simbangwetan Buaran

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

Ahlan wa Sahlan. PARA TAMU UNDANGAN open house

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sukardi, Manajemen Sarana dan Prasarana, dalam diakses pada 20 Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya MI Nurul Huda Negeri Ratu Baru Kab.OKUT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR

BAB V PEMBAHASAN. analisis masing-masing rumusan masalah yang berupa hasil analisis statistik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

APLIKASI PROGRAM SELEKSI MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH PERCONTOHAN (UNGGULAN) TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. di MIS Al Jihad Sunggal dapat disimpulkan sebagai berikut:

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGKOMPARASIAN SEKOLAH MAJU, SEKOLAH INTERNASIONAL, SEKOLAH KONVENSIONAL, SEKOLAH ALAM, DAN SEKOLAH TERPADU MATA KULIAH: PENDIDIKAN KOMPARATIF

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DESA LEBAKWANGI. kuantitas maupun kualitas masyarakat itu. Banyak sedikit jumlah penduduk di suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah

BAB III LOKASI PENELITIAN. desa sumber rezeki beserta tokoh agama setempat. Menurut Ustadz Sya dun Toyyib Al-Hafidz selaku pimpinan Pondok

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam. Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan. dan memiliki kepribadian yang baik.

LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 370 TAHUN 1993 TENTANG MADRASAH ALIYAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. Bagian Perencanaan dan Data

BAB IV PERANAN SD MUHAMAMDIYAH 1 SIDOARJO DALAM BIDANG PENDIDIKAN, DAKWAH DAN SOSIAL. A. Peranan SD Muhamamdiyah 1 Sidoarjo dalam bidang Pendidikan

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BAB IV ANALISA MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN ISLAM MATHOLI UL FALAH

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

(Kurikulum riil LPA, Tuntutan dan kebutuhan masyarakat, faktor pendukung/

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

PROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II TELAAH PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pimpinnya serta memiliki dasar kepemimpinan yang kuat 1, oleh karena itu, kepala

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan

BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran Tahfidzul Qur an di MI Al Khoiriyyah 1 Semarang yang didukung

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. segenap kegiatan pendidikan (Umar Tirtarahardja, 2005: 37).

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

Dhiaul Huda. Sejarah Pendirian

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. adalah : Kuttab/maktab, aljami, majelis ilmu atau majelis adab, dan. mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MADRASAH IBTIDAIYAH AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 2 OLEH : ANITA

2016, No Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Ne

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

kuno. Hal itu menyebabkan mereka belum mempunyai kompetensi kependidikan. Oleh sebab itu seyogyanya diadakan pelatihan terhadap pendidik madrasah

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH

BAB IV DESKRIPSI ANALISA DATA

BAB III SEJARAH PONDOK PESANTREN TA'SISUT TAQWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 322 / /2010 TENTANG TIM PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI KOTA SURABAYA

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hidayatul Muwaffiq. Hal ini dikarenakan pola interaksi yang dikembangkan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

Transkripsi:

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bentuk partisipasi masyarakat dalam Upaya Peningkatan kualitas Pendidikan agama Islam adalah meliputi: a. Sumbangan spontan berupa uang dan barang. Sumbangan ini didasari atas musyawarah seluruh komponen masyarakat yang berkepentingan. Seperti kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, tokoh masyarakat, tokoh ulama dan perangkat desa. b. Sumbangan dalam bentuk tenaga kerja, biasanya dilakukan oleh tenaga ahli masyarakat setempat. c. Kesediaan masyarakat sekitar menjadi tenaga ahli pengajar di Madrasah Ibtidaiyah al-falah. d. Kesediaan masyarakat atau wali murid untuk bergabung dalam pengurus Yayasan Pendidikan al-falah (YPA). e. Kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di Madrasah Ibtidaiyah al-falah. 1

2 2. Keunggulan kualitas pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah al-falah adalah; a. Kualitas Peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyah al-falah peserta didik sebelum melaksanakan ujian akhir sekolah diharapkan sudah mampu menghafal surat-surat pendek atau juz amma, asma al- Khusna, mampu memahami dan mengamalkan amaliahamaliah aswaja dengan ditanamkannya pada siswa kegiatan tahlil dan istighosah bersama. Adanya peningkatan mutu pendidikan agama Islam juga dapat diketahui dari banyaknya lulusan Madrasah Ibtidaiyah al-falah yang diterima di sekolah lanjutan di tingkat pertama seperti di MTs Negeri dan MTs at-tanwir Sumberrejo, SMP Negeri 1 Sumberrejo, SMP Negeri 1 Balen, SMP al-fatimah Bojonegoro, dan SMP ar-rohmad Bojonegoro. b. Kualitas Sarana Prasarana Kualitas pendidikan agama Islam dapat dilihat dari adanya sarana prasarana yang cukup baik. Meskipun Madrasah Ibtidaiyah al-falah belum memiliki mushola/masjid sendiri namun karena lokasinya yang bersebelahan dengan nmasjid jami Nurul Huda, maka setiap kegiatan keagamaan dapat berangsung di masjid tersebut dengan persetujuan dari pihak pengurus masjid sendiri dan masyarakat sekitar. Madrasah

3 Ibtidaiyah al-falah memiliki sarana prasarana yang telah dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan agama Islam seperti ruang perpustakaan, buku penunjang pelajaran pendidikan agama Islam (Fiqih, Akidah Ahlaq, al-qura an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab), fasilitas ruangan kelas, dan gedung yang cukup baik berdiri kokoh. Sehingga proses pembelajaran menjadi nyaman. c. Partisipasi Masyarakat Selain itu Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh partisipasi masyarakat yang peduli dan sadar akan pentingnya pendidikan umum maupun pendidikan agama Islam dalam kehidupan baik individu maupun kelompok. Masyarakat lingkungan Madrasah Ibtidaiyah al-falah dalam satu bulan sekali selalu memberikan partisipasinya berupa uang seikhlasnya hal ini dilakukan oleh donatur-donatur tetap Madrasah Ibtidaiyah al-falah yang dikelola oleh komite madrasah atau Yayasan Pendidikan al-falah (YPA). d. Kualitas Pendidik Kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah al-falah direkrut dengan syarat-syarat tertentu salah satunya dapat membaca al-qur an, dan sesuai prosedur serta melalui tes terlebih dahulu, guru-guru tersebut juga diterima sesuai dengan kejuruan yang diambil dari Universitas masing-

4 masing yaitu Pendidikan Agama Islam, dan guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah al-falah sendiri mayoritas adalah lulusan dari pondok pesantren. 3. Dalam beberapa tahun terakhir ada banyak bentuk partisipasi dari masyarakat yang sudah diterima oleh Madrasah Ibtidaiyah al-falah diantaranya sumbangan dalam bentuk donasi untuk kemajuan madrasah yang nantinya dapat diubah ke dalam bentuk sarana prasarana yang dapat membantu berjalanya proses pembelajaran hususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam, bahan bangunan, pemikiran, saran dan kritik-kritik yang bersifat membangun, serta partisipasi bentuk tenaga dari masyarakat setempat. Dari bentuk partisipasi yang diterima oleh Madrasah Ibtidaiyah al- Falah sangat membantu untuk peningkatan kualitas pendidikan Agama Islam, salah satunya adalah pelebaran gedung sekolah yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah al-falah sehingga dapat membantu terciptanya proses belajar mengajar yang lebih efektif. B. Saran 1. Kepada Madrasah Ibtidaiyah al-falah Partisipasi masyarakat merupakan suatu bentuk keikutsertaan masyarakat serta bentuk kepedulian masyarakat terhadap lembaga, bentuk kepedulian tersebut bisa dalam bentuk sumbang dana maupun sumbang pikiran untuk kemajuan sekolah. Saran bagi Madrasah

5 Ibtidaiyah al-falah untuk lebih meningkatkan lagi partisipasi masyarakat serta lebih menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada Madrasah agar terwujudnya suatu pendidikan Agama Islam yang berkualitas. 2. Kepada peneliti selanjutnya Dalam kesempatan ini peneliti memberikan saran kepada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam skripsi ini baik penulisan atau susunan kata, peneliti harapkan agar pembaca dapat memakluminya karena peneliti masih dalam tahap pembelajaran. Kritik dan saran akan kami terima dengan lapang dada, oleh karena itu peneliti mengharap ada penelitian lanjut yang sifatnya untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai judul yang terkait dengan judul penelitian ini untuk lebih dikembangkan lagi dengan baik dan sempurna.