ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA RSPI PROF.DR.SULIANTI SAROSO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Medika Lestari sebagai perusahaan yang bergerak di bidang

Bab 1 Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan ataupun rumah sakit adalah limbah produksi dan limbah operasional untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi seefisien mungkin sehingga terkadang mengabaikan aspek-aspek

1.1. Latar Belakang Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang. atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair.

PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT UMUM MEDIKA LESTARI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (sesi 2)

Ridlo, Perlakuan Akuntansi Atas Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit Umum Daerah...

BAB I PENDAHULUAN. dimanasebelumnya Indonesia dikenal dengan negara agraris, kini Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran I. Pokok-pokok Perbedaan Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Kas Menuju Akrual dengan Akuntansi Berbasis Akrual

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

FORMAT ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA... TAHUN ANGGARAN...

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

Laporan Keuangan: Neraca

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB I PENDAHULUAN. resiko toksikologi juga akan meningkat. terbentuk secara alami dilingkungan. Semua benda yang ada disekitar kita

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

BAB II LANDASAN TEORI. keakuratan data dan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

terutama mengenai alokasi biaya lingkungan. Akuntansi lingkungan menunjukkan

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. Oleh Elsa Restiyanti

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan baik

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) SIKLUS KEUANGAN

BAB II DASAR TEORI. A. Pengertian Aset Tetap. 1. Definisi Aset Tetap. Aset tetap memiliki peranan besar dalam organisasi atau

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan K

BAB II LANDASAN TEORI Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting) IFAC (2005) menjelaskan bahwa pada level organisasi, Environmental

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup perusahaan, salah satu strategi untuk

BAB I PENDAHULUAN. tempat praktik dokter saja, tetapi juga ditunjang oleh unit-unit lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

Daerah dan Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran tidak hanya berasal dari buangan industri tetapi dapat berasal

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anggaran Neraca

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun

AKUNTANSI PEMBIAYAAN

PRAKTIKUM AKUNTANSI 2

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216/PMK.05/2013 TENTANG

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1620, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Investasi Pemerintah. Sistem. Perubahan.

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

III. KERANGKA PEMIKIRAN. dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi ambient, sebagai contoh:

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BIAYA LINGKUNGAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V SEI ROKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

terakhir yaitu Lower ofcost or Market yaitu aset dinilai dengan membandingkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Website: Sistem Informasi Anggaran dan Akuntansi Desa. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa dekade lalu, pajak hanya dianggap sebagai pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Transkripsi:

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA RSPI PROF.DR.SULIANTI SAROSO Nama : Tressa sariyanti NPM : 28213944 Dosen Pembimbing : Dr.Sigit Sukmono,S.E., M.M.

LATAR BELAKANG MASALAH Menurut peraturan departemen kesehatan RI pada tahun 2002, limbah medis dikategorikan bedasarkan potensi bahaya yang terkandung didalamnya serta volume dan sifat persistensinya yang dapat menimbulkan berbagai masalah. Kategori tersebut ialah: limbah benda tajam, limbah infeksius, limbah laboratorium, limbah patologi, limbah sitotoksik, limbah farmasi dan limbah radioaktif. Dapat dilihat dari kategori limbah tersebut bahwa apabila limbah tidak diolah dengan benar maka akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan sekitar rumah sakit. Dampak semacam inilah yang dinamakan eksternality. Besarnya dampak Eksternalities ini terhadap kehidupan masyarakat yang menginginkan manfaat rumah sakit, menyebabkan timbulnya keinginan untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh rumah sakit secara sistematis sehingga dampak negatif dari Eksternalities ini tidak menjadi semakin besar.

RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penerapan akuntansi lingkungan di RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso? 2. Apakah terdapat kesesuaian antara proses Pengidentifikasian, Pengakuan, Pengukuran dan Penyajian Akuntansi Biaya Lingkungan yang diterapkan RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dengan konsep yang ada dan mendukung? 3. Apakah RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso telah menerapkan sistem akuntansi lingkungan sebagai pertanggungjawaban sosial kepada masyarakat, khususnya dalam pengelolaan limbah dan lingkungan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku? TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Penerapan akuntansi lingkungan di RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso 2. Pengelolaan limbah dan lingkungan yang diterapkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. 3. Kesesuaian antara proses Pengidentifikasian, Pengakuan, Pengukuran dan Penyajian Akuntansi Biaya Lingkungan RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dengan konsep yang ada dan mendukung.

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN Salah satu upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan oleh RSPI ialah a) Menurunkan beban pencemaran sampai dengan baku mutu limbah cair yang ditetapkan. Berikut adalah standar pelayanan minimal untuk layanan pengolahan limbah dengan baku mutu limbah cair sebagai indikatornya. Standar Hasil Keterangan BOD < 30 11,7 mg/l 100% mg/l COD < 80 65,8 mg/l 100% mg/l TSS < 30 20,2 mg/l 100% mg/l

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN b) Menstabilkan dan mengurangi debit limbah yang dihasilkan oleh perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: meminimalisasi pemakaian air dan mengurangi limbah-limbah medis. Dampak lingkungan dari pengelolaan sisa operasional rumah sakit yang timbul diantaranya adalah : Limbah padat umum Limbah padat infeksius Limbah padat sitotoksis Limbah benda runcing Limbah farmasi Limbah cair

ANALISIS NERACA RSPI SULIANTI SAROSO PENGAKUAN ELEMEN AKTIVA Berdasarkan klasifikasi elemen aktiva diatas dapat diketahui bahwa item item Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya pada Laporan Keungan RSPI Sulianti Saroso tidak menunjukkan indikasi khusus yang berkaitan dengan perlakuan lingkungan. Aktiva tetap diatas jika ditelusuri lebih jauh ke dalam pembagian aset tetap terdapat aktiva tetap yang meliputi hak jalan, irigasi dan bangunan. Dalam sub aktiva pada Jalan, Irigasi dan jaringan terdapat instalasi dan instalasi untuk limbah (IPAL) yang kemudian disatukan bersama instalasi lain dalam sub asset pada Jalan, Irigasi Dan Jaringan dengan nama Istalasi. PENGAKUAN ELEMEN KEWAJIBAN Berdasarkan uraian diatas dengan mengamati penjelasan pos-posnya diatas, dapat diketahui pula bahwa pos kewajiban pada laporan Keuangan RSPI Sulianti Saroso tidak menunjukkan indikasi khusus terhadap pengakuan utang lingkungannya. RSPI Sulianti Saroso dapat menerapkan akuntansi lingkungan dengan cara melakukan taksiran kewajiban (utang) lingkungan melalui evaluasi dan pencadangan biaya pengolahan limbah oleh unit sanitasi lingkungan yang kemudian diakui sebagai pos kewajiban di neraca

ANALISIS NERACA RSPI SULIANTI SAROSO Landasan yang dapat dipakai oleh RSPI Sulianti Saroso sebagai pedoman akuntansi lingkungan tersebut adalah PSAK 33 perihal pengelolaan lingkungan hidup (PLH) paragraf 59, yang menyatakan bahwa taksiran kewajiban PLH harus diakui apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah timbul kewajiban pada tanggal neraca akibat kegiatan yang telah dilakukan b. Terdapat dasar yang wajar untuk menghitung jumlah kewajiban yang timbul PENGAKUAN ELEMEN MODAL Berdasarkan penjelasan pos- pos akuntansi, pos modal tersebut tidak ada kaitannya dengan aspek lingkungan atau dengan kata lain bahwa didalam neraca perusahaan tidak ada pengakuan modal lingkungan. Seiring perkembangan jaman, perusahaan dituntut untuk melakukan operasi usaha yang ramah lingkungan maka tidak menutup kemungkinan bagi RSPI Sulianti Saroso untuk mengungkapkan modal lingkungan sebagai pelayanan yang ramah dan bersahabat dengan lingkungan. Atas dasar itulah, RSPI SS dapat menerapkan akuntansi lingkungan dengan memperluas akuntansi konvensional dengan cara mengungkapkan modal lingkungan disamping modal saham dineraca.

ANALISIS REALISASI ANGGARAN Analisis untuk penerapan akuntansi lingkungan dilakukan dengan pengamatan terhadap setiap pos elemen laba rugi dicatatan atas laporan keuangan untuk kemudian ditelusuri lebih lanjut pada elemen biaya-biaya pada laporan laba rugi, biaya administrasi dan umum merupakan satu satunya elemen yang berhubungan dengan lingkungan (unit pengolahan limbah) Rumah Sakit. Pembiayaan yang dilakukan Unit Sanitasi Lingkungan didalam rencana strategis perusahaan, Rencana Anggaran Unit Sanitasi dimasukkan sebagai program kerja yang diposting sebagai belanja tidak langsung. Pengakuan selanjutnya terhadap anggaran biaya unit sanitasi tersebut akan dimasukkan bersamaan dengan biaya-biaya operasional unit-unit lainnya yang digolongkan sebagai unit operasional penunjang medis dan unit lain sebagai biaya administrasi dan umum sebagaimana tertera dalam laporan keuangan diatas.

ANALISIS TAHAP PERLAKUAN AKUNTANSI LINGKUNGAN 1. Pengidentifikasian RSPI SS mengidentifikasikan semua kegiatan medis dan non medis memiliki potensi menimbulkan pengaruh lingkungan. Secara teori, RSPI SS telah melakukan tahapan pertama ini dengan mengalokasikan sejumlah biaya untuk pengelolaan kemungkinan pengaruh negatif dari kegiatan operasional usaha di Rumah sakit. 2. RSPI SS mengakui elemen biaya tersebut sebagai biaya pada saat biaya tersebut digunakan untuk operasional pengelolaan lingkungan. 3. Pengukuran RSPI SS dalam mengukur nilai dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan lingkungan ini dengan acuan realisasi anggaran periode sebelumnya.

ANALISIS TAHAP PERLAKUAN AKUNTANSI LINGKUNGAN 4. Penyajian RSPI SS melakukan penyajian alokasi biaya lingkungan tersebut secara bersama-sama dengan biaya unit-unit lain yang serumpun. Penyajian tersebut dilakukan bersama sebagai sub-sub biaya dalam rekening biaya administrasi dan umum. 5. Pengungkapan RSPI SS mengungkapkan pembiayaan akuntansi lingkungan didalam laporan keuangan menganut model normatif, artinya pengungkapan biaya lingkungan tersebut seolah-olah diungkapkan sebagaimana biaya overhead dalam perusahaan manufaktur sehingga tidak memerlukan penyajian secara khusus dalam laporan keuangan.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Berdasarkan analisis neraca dan laporan realisasi anggaran pada laporan keuangan RSPI SS, dapat diketahui bahwa elemen yang terkait dengan pengelolaan lingkungan belum tersaji secara eksplisit didalam laporan keuangannya sebab elemen tersebut masih tergabung dengan elemen lainnya yang dianggap satu kategori. 2. RSPI Sulianti Saroso tetap mencantumkan biaya pengelolaan lingkungan dalam rencana strategis perusahaan yang disusun oleh unit Sanitasi Lingkungan yang kemudian dalam pelaksanaannya diakui sebagai biaya administrasi dan umum bersama sama dengan biaya-biaya lainnya yang serumpun. 3. RSPI Sulianti Saroso dapat disimpulkan mengunakan model normatif dalam perlakuan biaya lingkungannya yaitu manajemen menggabungkan rekening biaya-biaya yang serumpun menjadi satu pos biaya dan tidak dibuat dalam jurnal khusus tersendiri.

KESIMPULAN DAN SARAN SARAN BAGI RSPI SULIANTI SAROSO 1. Menindak lanjuti kepeduliannya terhadap lingkungan dengan cara menyajikan berita singkat didalam laporan keuangan perusahaan 2. RSPI SS dapat lebih menyempurnakan kepedulian lingkungan tersebut dengan menyajikan laporan lingkungan hidup sebagai tambahan melengkapi laporan keuangan RSPI SS disamping memberikan catatan-catatan akuntansi mengenai kebijakan lingkungan yang telah ditempuhnya. 3. Model normatif yang telah diterapkan oleh RSPI SS dapat lebih disempurnakan dengan memberikan penjelasan dalam perlakuan biaya yang disisipkan dalam rekening biaya lain yang serumpun dan memberikan rincian yang jelas mengenai pembiayaan lingkungan tersebut meskipun dimasukkan dalam sub-sub rekening biaya lainnya yang serumpun.

SEKIAN DANTERIMAKASIH