BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

kausal antara variabel-variabael penelitian, dilakukan untuk menentukan langsung. Sumber data sekunder adalah bahan-bahan dokumentasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Selanjutnya hasil dari analisis data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan Current

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang. diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan tahunan perusahaan. keuangan tahunan perusahaan yang dimuat di Indonesia Capital Market

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. hubungan antara dua variabel atau lebih. 36

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

III. METODE PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan property yang

BAB III METODA PENELITIAN

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB IV METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs dan

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data kuantitatif, data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih 1 melalui pengujian hipotesis. Dalam penelitian jenis ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji untuk mengetahui adanya hubungan dan pengaruh variabel-variabel yang hendak diteliti. Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Berdasarkan pendekatan analisisnya, penelitian ini dapat diklasifikasikan kedalam penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan dan gambar. B. Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan waktu serta kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) pada Juni 2011 sampai November 2014 sebanyak 210 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3 Sampel pada penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling, artinya sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria tertentu sesuai yang ditentukan dalam hlm. 81 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 61 2 Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, UII Press, Yogyakarta, 2005, hlm. 101 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta, Bandung, 2013, 38

39 penelitian atau dengan kehendak peneliti. Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Secara berturut-turut pada periode 2011-2014 masih tercatat sebagai emiten di Jakarta Islamic Index (JII). 2. Menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2011-2014. 3. Tetap konsisten masuk 30 besar dalam penghitungan JII selama 4 tahun berturut-turut pada periode 2011-2014. Perusahaan yang tidak konsisten masuk 30 besar dalam penghitungan JII tidak dimasukkan dalam sampel. Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah perusahaan Perusahaan yang listing tahun 2011 30 Perusahaan yang listing tahun 2012 60 Perusahaan yang listing tahun 2013 60 Perusahaan yang listing tahun 2014 60 Sampel dikeluarkan karena tidak konsisten masuk (154) 30 besar dalam penghitungan JII selama 2011-2014 Sampel dikeluarkan karena data laporan (4) keuangan yang audit tidak dipublikasikan Jumlah sampel yang digunakan 52 Sumber : Data yang diolah Berdasarkan tabel 3.1 di atas, dapat dipaparkan perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang listing di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014, dan perusahaan tersebut mempunyai data yang lengkap. Setelah dilakukan seleksi pemilihan sampel sesuai kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh 13 perusahaan setiap tahunnya yang memenuhi kriteria sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 data (laporan keuangan) perusahaan (13 perusahaan x 4 tahun).

40 Adapun nama-nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian No. Kode Emiten Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ASII Astra International Tbk. 3 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 4 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 6 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 7 KLBF Kalbe Farma Tbk. 8 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 9 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 10 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. 12 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 13 UNTR United Tractors Tbk. Sumber : www.idx.co.id (data diolah) C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (Y) dan variabel independen (X) sebagai berikut : 1. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen adalah suatu variabel dimana faktor keberadaannya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen penelitian ini yaitu harga saham pada saat penutupan (closing price) sekitar tanggal publikasi, penggunaan harga saham sekitar tanggal publikasi dimaksudkan agar pasar dapat bereaksi terhadap laporan

41 keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Harga saham sekitar tanggal publikasi, yaitu rata-rata harga saham 3 (tiga) hari sebelum atau sesudah publikasi. 4 2. Variabel Independen (X) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari : a. Debt to Equity Ratio (X 1 ) Rasio ini mengukur seberapa besar dana perusahaan yang berasal dari eksternal. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Secara sistematis, Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung dengan rumus : 5 DER = b. Quick Ratio (X 2 ) Rasio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 6 Quick Ratio (QR) merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Secara sistematis, Quick Ratio (QR) dapat dihitung dengan rumus : 7 Quick Ratio = c. Return On Investment (X 3 ) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. 8 Return on Investment (ROI) 4 Ines farah Dita, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011), Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang, 2013, hlm. 14 5 Siti Amaroh, Manajemen Keuangan, PPSB STAIN, Kudus, 2008, hlm. 39 6 R. Agus Sartono, Ringkasan Teori Manajemen Keuangan: Soal dan Penyelesaiannya, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta, 2000, hlm. 62-66 7 Siti Amaroh, Op.Cit., hlm. 35 8 Lukman Syamsuddin, Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002., hlm. 63

42 membandingkan laba setelah pajak dengan total aktiva. Secara sistematis, Return On Investment (ROI) dapat dihitung dengan rumus : 9 ROI = Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Operasional Indikator Satuan 1 2 3 4 Harga Saham (Y) DER (X 1 ) QR (X 2 ) ROI (X 3 ) Harga saham pada saat penutupan (closing price) sekitar Closing price Rasio tanggal publikasi. 10 Rasio ini mengukur seberapa besar dana perusahaan yang DER = Rasio berasal dari eksternal. 11 Rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 12 Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. 13 QR = ROI = Rasio Rasio 9 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 63 10 Ines farah Dita, Op.Cit., hlm. 14 11 Siti Amaroh, Op.Cit., hlm. 39 12 R. Agus Sartono, hlm. 62-66 dapat dilihat juga Siti Amaroh, 2008 13 Lukman Syamsuddin, Op.Cit., hlm. 63 dapat dilihat juga Sofyan Syafri harahap, 2004

43 D. Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini menggunakan data dokumenter yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang didokumentasikan. Data dokumenter merupakan jenis data yang berupa faktur, dalam bentuk laporan program. Data memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. Sumber data untuk penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip (data dokumenter), baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data diperoleh dari Yahoo Finance dan IDX tahun 2011-2014. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data yang bersumber dari data sekunder, yaitu data laporan keuangan publikasian tahunan (annual report), yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, dan laporan arus kas selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Data tersebut diperoleh dengan cara studi dokumentasi yang berasal dari : 1. Data perusahaan yang listing di JII dari situs www.idx.co.id 2. Data tentang informasi laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listing di JII dari situs www.idx.co.id 3. Data tentang harga saham perusahaan manufaktur yang listing di JII dari situs www.yahoofinance.go.id 4. Informasi-informasi lainnya seperti artikel, jurnal penelitian, dan skripsi yang berhubungan dengan penelitian ini.

44 F. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak pada penelitian ini penulis menggunakan tes statistik kurtosis & skewness. Adapun kriteria pengujian normalitas data yaitu: a. Jika nilai skewness ± 1 maka data berdistribusi normal. b. Jika nilai kurtosis ± 3 maka data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. 14 Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika angka VIF < 5. Maka tidak ditemukan masalah Multikolinieritas. b. Jika angka VIF > 5. Maka ditemukan masalah Multikolinieritas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. 14 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Undip, Semarang, 2011, hlm. 105

45 Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. 15 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson Test (DW Test) sebagai pengujinya dengan taraf signifikansi (L) = 5%. Ketentuan pengujian autokorelasi ini adalah sebagai berikut : a. Jika nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4- du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisiensi autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak di antara (dl) dan (du) atau DW terletak antara (4 du) dan (4 dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Gejala heteroskedastisitas lebih sering muncul dalam data silang tempat (cross section) daripada runtut waktu. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 16 Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika angka signifikansi (SIG) > 0,05 maka tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas. b. Jika angka signifikansi (SIG) < 0,05 maka ditemukan masalah heteroskedastisitas. 15 Ibid., hlm. 110 16 Ibid., hlm. 139

46 G. Teknik Analisis Data 1. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2, nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Apabila nilai koefisien determinasi sebesar 1 (100%) menunjukkan adanya hubungan yang sempurna, sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel yang diprediksi. Batasan dari nilai koefisien determinasi ini adalah 0 < R 2 < 1. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R 2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris

47 didapat nilai Adjusted R 2 negatif, maka nilai Adjusted R 2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai Adjusted R 2 = 1, maka Adjusted R 2 = R 2 = 1 sedangkan jika nilai R 2 = 0 maka Adjusted R 2 = (1 - k)/(n - k). Jika k > 1, maka Adjusted R 2 akan bernilai negatif. 17 2. Uji Parsial (Uji t) Uji parsial (uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau : Ho : bi = 0 Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : 18 a. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) 17 Ibid., hlm. 99-100 18 Ibid., hlm. 98-99

48 Uji signifikansi simultan (uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: Ho : b1 = b2 = = bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : Ha : b1 b2 bk 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : 19 a. Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha. 4. Uji Regresi Linear Berganda Regresi dapat dikatakan linier berganda jika variabel dependen yang akan diperkirakan dijelaskan oleh variabel independen dari beberapa variasi variabel independen (lebih dari satu peubah penjelas). 20 Regresi berganda merupakan model yang memiliki variabel bebas minimal dua atau lebih. Untuk menjaga stabilitas variabel, jumlah variabel independen hendaknya tidak terlalu banyak. Metode analisis regresi linier berganda ini 19 Ibid., hlm. 98 20 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Gramata Publishing, Jakarta, 2013, hlm. 138

49 menggunakan program SPSS. Untuk menguji hubungan antar variabel menggunakan persamaan sebagai berikut : Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + Keterangan : Y = Harga Saham X 1 X 2 X 3 a = Debt to Equity Ratio (DER) = Quick Ratio (QR) = Return On Investment (ROI) = Konstanta β 1 = Koefisien regresi X 1 β 2 = Koefisien regresi X 2 β 3 = Koefisien regresi X 3 = error term (kesalahan pengganggu)