ARTIKEL PENELITIAN. Oleh. Itha Masithah NIM. E1A

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TIPE TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X MIA MAN 1 MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN MEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 KURIPAN TAHUN AJARAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENGARUH METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

OLEH: MIA BUDI AROFA NIM. E1M

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 05 BATAM

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

NURMALIATI

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

System Concepts) ABSTRACT

STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Transkripsi:

1 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMPN 11 Mataram Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2016/2017 ARTIKEL PENELITIAN Oleh Itha Masithah NIM. E1A 012 016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

2 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125 Telp. (0370) 623873 PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI Skripsi yang disusun oleh: Itha Masithah (E1A012016) dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMPN 11 Mataram Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2016/2017, telah diperiksa dan disetujui. Mataram, Januari 2017 Dosen Pembimbing I, Mengetahui: Dosen Pembimbing II, (Dr. H. Agus Ramdani, M.Sc.) NIP. 196401231 198803 1 002 (Dra. Nur Lestari, M.Pd.) NIP. 19550314 198303 2 001

3 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMPN 11 Mataram Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2016/2017 Itha Masithah 1), Agus Ramdani 2), Nur Lestari 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Universitas Mataram, Jalan Majapahit No.62, Mataram Email: itha_masithah25@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMPN 11 Mataram pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2016/2017. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan Desain Pre-test dan Post-test Kelompok Tidak diacak. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 11 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel adalah Sampling Purposive sehingga didapatkan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol dan kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk uraian dan lembar observasi aktivitas mengajar guru serta aktivitas belajar siswa. Uji hipotesis di analisis dengan menggunakan Uji-t Pooled Varians pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan t hitung >t tabel. Hasil ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMPN 11 Mataram pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2016/2017. Hasil ini didukung pula oleh aktivitas belajar siswa dengan rata-rata persentase 84% yang memiliki kriteria baik sekali dan keterlaksanaan RPP dengan rata-rata persentase 92% yang memiliki kriteria baik sekali. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, mata pelajaran IPA, The Power of Two (kekuatan berdua)

4 The Influence of Cooperative Learning Model The Power of Two Type on Critical Thinking Skills of Students at SMPN 11 Mataram In Science Subject In The Academic Years of 2016/2017 By: Itha Masithah E1A 012 016 ABSTRACT This research aims to determine the effects of cooperative learning model The Power of Two on the critical thinking skills of students of SMPN 11 Mataram in science subjects. The research was a Quasy Experiment with "Pre-test and Post-test Design and the groups were not randomized". The population of the research were students class VIII SMPN 11 Mataram in the academic year of 2016/2017. Purposive Sampling technique was applied for determining the samples of class VIIIB as a control and class VIIIC as a experiment class. The research instrument were for critical thinking skills test in the form of description and observation sheet teaching activities of teachers and learning activity of students'. Test of hypotheses were analyzed using t-test Polled Variance at 5% significance level. The results of hypothesis test showed t count >t tabel. This means that the cooperative learning model The Power of Two was significanly influenced the critical thinking skills of students of SMPN 11 Mataram in science subjects in the academic year of 2016/2017. These results were supported by student activity with percentage average of 84% (very good) and achievement of learning plan with percentage average of 92% (very good). Key Words: critical thinking skills, science subjects, The Power of Two

5 PENDAHULUAN Undang-Undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor menyatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara [1]. Tugas utama guru adalah membelajarkan peserta didik yaitu mengkondisikan peserta didik agar belajar aktif sehingga potensi yang ada pada peserta didik (kognitif, afektif, dan psikomotor) dapat berkembang dengan maksimal [2]. Mata pelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari dirinya sendiri, lingkungan dan alam sekitarnya. Selain mata pelajaran IPA yang cenderung diajak menghafal, masalah lain yang ditemukan adalah kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru serta ketertarikan peserta didik dalam mengikuti pelajaran IPA masih rendah karena kurang menarik cara penyampaian oleh guru. Aktifitas yang dilakukan di kelas pun masih guru yang berperan banyak dan mengambil alih kegiatan belajar [3]. Salah satunya metode yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan di atas tersebut adalah metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran yang membantu peserta didik mempelajari isi akademik dan hubungan sosial [4]. Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta didik [5]. Metode belajar kekuatan berdua The Power of Two termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan

6 kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk mencapai kompetensi dasar. The Power of Two menurut istilah power (kekuatan) dan two (dua), dua kekuatan. Kekuatan metode belajar kekuatan berdua adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi, sebab dua orang tentu lebih baik dari satu [6]. The Power of Two merupakan bagian dari strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi kuliah, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan [7]. Kenyataan yang ditemukan di lapangan guru masih lebih banyak menggunakan metode ceramah/ konvensional dan sesekali menggunakan metode diskusi dalam mengajar khususnya pada mata pelajaran IPA dimana mata pelajaran IPA adalah termasuk mata pelajaran yang memiliki banyak konsep serta istilah yang cenderung dihafal. Guru mata pelajaran IPA juga belum atau kurang menerapkan kegiatan yang mengaktifkan kemampuan berpikir kritis siswa. Guru mata pelajaran IPA terkadang memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk diskusi kelompok yang terdiri atas 4-5 peserta didik dalam 1 kelompok namun, kegiatan diskusi peserta didik tidak sesuai harapan, karena tidak terjadi diskusi yang sesungguhnya. Sesuai dengan hasil observasi semua anggota kelompok tidak melakukan diskusi namun, hanya 1 atau 2 orang saja yang melakukan diskusi atau menyelesaikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang diberikan guru, sehingga peserta didik tidak secara merata menyumbangkan ide atau gagasannya dan tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok serta mengandalkan orang lain.

7 Langkah-langkah The Power of Two (Kekuatan Berdua) berdasarkan uraian para ahli (Sanaky (2006), Muqowin (2007), Hisyam (2008), dan Suprijono(2013)) dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Guru menyajikan informasi tentang pokok-pokok materi yang akan dipelajari, 2. Guru membentuk sepasang kelompok belajar (terdiri dari 2 orang peserta didik), 3. Guru memberikan soal, peserta didik menjawab soal secara individu, 4. Peserta didik mendiskusikan soal secara kelompok dan menemukan jawaban baru, 5. Guru meminta pasangan kelompok membandingkan kembali jawabannya dengan pasangan kelompok lainnya, 6. Guru membimbing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 7. Guru mengklarifikasi jawaban dari masing-masing pasangan dan membuat rangkuman dari jawaban tersebut. Adapun kelebihan dan kelemahan dari penerapan metode The Power of Two [6] yaitu: Kelebihan menggunakan metode The Power of Two (Kekuatan Berdua) adalah sebagai berikut: a. Dapat mengaktifkan siswa karena proses pembelajaran berpusat pada siswa. b. Meningkatkan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugasnya. c. Dapat memberikan rangsangan pada siswa untuk berpikir dalam hal yang dipelajari. d. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan sendiri maupun gagasan orang lain. e. Dapat membantu siswa untuk belajar bekerjasama dengan orang lain dan mau menerima kekurangannya. Kelemahan menggunakan metode The Power of Two(Kekuatan Berdua) adalah sebagai berikut: a. Membutuhkan waktu yang lama apabila terjadi pemikiran atau pandangan yang berbeda ketika berpasangan. b. Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasangan dapat membuat siswa yang kurang bertanggung jawab pada tugasnya akan mengandalkan pasangannya Berpikir kritis adalah sebuah proses, yang tujuannya adalah untuk membuat keputusan yang masuk akal tentang apa yang harus di percaya dan apa yang harus dilakukan [8]. Berpikir kritis dapat dikelompokkan menjadi 6 indikator yaitu: (1) merumuskan masalah, (2) memberikan argumen, (3) melakukan deduksi, (4) melakukan induksi, (5) melakukan evaluasi, dan (6) mengambil keputusan dan menentukan tindakan [9]. Sehingga memanfaatkan peneliti penggunaan metode pembelajaran model kooperatif tipe

8 The Power of Two (Kekuatan Berdua) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis setiap individu peserta didik. Dengan model The Power of Two (Kekuatan Berdua) ini menerapkan setiap individu untuk berpikir dan menemukan jawabannya sendiri kemudian memasangkan peserta didik dengan teman sebelahnya atau berkelompok yang terdiri dari 2 orang untuk bertukar jawaban satu sama lain untuk membahas dan memperbaiki jawabannya hingga mendapatkan jawaban baru selanjutnya membandingkan jawaban dengan kelompok lainnya serta dengan model pembelajaran The Power of Two (Kekuatan Berdua) akan didapatkan hasil mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik secara merata dari setiap individunya dan peneliti akan mengetahui rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik lebih merata dan tepat. Model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) diterapkan untuk membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran karena ketika belajar siswa dituntut untuk mandiri dengan berpikir dan bekerja sehingga tidak ada siswa yang pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang juga dapat menghindari adanya siswa yang ketika belajar dengan temannya hanya diam dan tidak mau berpikir, sehingga setiap siswa ikut berpikir. Peserta didik perlu meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya untuk membantu peserta didik tersebut menyelesaikan atau memecahkan masalahnya sendiri dengan caranya sendiri. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu (quasy experiment). Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test dan Post-test dengan kelompok tidak diacak. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 11 Mataram pada tanggal 22 Agustus 15 September 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 11 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling dan diperoleh kelas VIII C sebagai kelas eksperimen yang diberikan metode The Power of Two (Kekuatan Berdua) dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang diberikan metode pembelajaran konvesional. Materi yang diajarkan dalam

9 penelitian ini adalah KD 1.3 Sistem gerak pada manusia dan hubungannya pada kesehatan dan KD 1.4 Sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya pada kesehatan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran The Power of Two (Kekuatan Berdua) dan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis, lembar observasi aktivitas mengajar guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Uji validitas pada instrumen penelitian menggunakan rumus korelasi pearson product moment, sedangkan uji reabilitas tes menggunakan rumus Alpha Cronbach. Tes kemampuan berpikir kritis berupa tes uraian yang telah valid dan reliabel berjumlah 25 butir soal. Analisis uji hipotesis menggunakan uji-t polled variance dengan ketentuan data terdistribusi normal dan homogen. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji hipotesis menggunakan uji-t polled variance dari kedua kelompok data diperoleh t hitung = 5,167 dan t tabel pada taraf signifikan 5% adalah 1,99 sehingga diketahui bahwa t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas VIII SMPN 11 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, peningkatan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa cenderung lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua). Metode The Power of Two adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Proses belajar akan lebih efektif jika guru mengkondisikan setiap siswa terlibat secara aktif dan terjadi hubungan yang dinamis dan saling mendukung antara siswa satu dengan siswa yang lain sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa dilatih melalui penerapan metode The Power of Two (kekuatan Berdua). Dalam kegiatan

10 pembelajaran, guru memberikan soal kepada siswa untuk menyelesaikan secara individu sehingga memaksa siswa untuk berpikir secara individu sehingga akan mengembangkan ide atau gagasannya, kemudian guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dengan teman sebelahnya atau teman kelompoknya (1 kelompok terdiri dari 2 orang) untuk menemukan jawaban baru yang lebih tepat sehingga mampu melatih siswa untuk mengevaluasi. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kelompok satu membandingkan jawabannya dengan kelompok lain, hal ini diharapkan agar siswa mampu mengambil kesimpulan, mengambil keputusan dan menentukan tindakan untuk jawabannya. Perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol secara terperinci terkait hubungan antara pretest dan post-test dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut. 100 50 0 Pre-test Post-test Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Gambar 1. Perbandingan Nilai Pretest dan Post-test Kedua Kelas Sampel Sebelum diberikan perlakuan, kemampuan berpikir kritis siswa tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai pre-test dapat dikatakan berkategori rendah, namun hal ini sesuai dengan kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa hanya mengandalkan pengetahuan sebelumnya, sehingga nilai rata-rata pre-test dapat dijadikan patokan untuk mengetahui kemampuan awal dan perbandingan antara kedua kelas sebelum diberikan perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) dan konvensional/ceramah. Setelah diberikan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada post-test terjadi peningkatan rata-rata yang sangat signifikan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tetapi kelas eksperimen menunjukkan peningkatan yang jauh lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) memberikan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang signifikan

11 pada mata pelajaran IPA dibandingkan dengan penerapan model konvensional/ceramah. Pada nilai Pre-test dari kedua kelas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak ada siswa yang mencapai nilai KKM (74,4). Setelah diberikan perlakuan terjadi peningkatan yang signifikan terhadap hasil nilai Post-test, namun lebih banyak siswa pada kelas eksperimen yang mencapai nilai KKM dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen terdapat 13 siswa yang telah mampu mencapai standar KKM (74,4) sedangkan pada kelas kontrol hanya 4 siswa yang telah mampu mencapai standar KKM (74,4) kemudian diberikan pengayaan. Siswa yang belum mampu mencapai nilai standar KKM (74,4) diberikan remedial dapat dilihat pada Tabel 1. Dibawah ini. Tabel 1. Ketercapaian Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Pre-test Post-test Kontrol 0 siswa 4 siswa Eksperimen 0 siswa 13 siswa Tabel 2. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Metode The Power of Two Konvensional/ Ceramah Persentase (%) Afektif Psikomotor 87 83 87 79 Kriteria Baik Sekali Baik Sekali Berdasarkan Tabel 2. diatas, persentase aktivitas belajar siswa dari ranah afektif dan psikomotor pada kedua kelas memiliki kriteria yang sama yakni Baik Sekali. Dimana pada ranah afektif memiliki persentase yang sama yakni 87% sedangkan pada ranah psikomotor memiliki perbedaan persentase yakni pada kelas kontrol 79% dan 83% pada kelas eksperimen. Tabel 3. Data Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Persentase Metode Kategori (%) The Power of Baik 89 Two Sekali Konvensional/ Baik 94 Ceramah Sekali Berdasarkan Tabel 3. diatas, persentase hasil observasi aktivitas mengajar guru baik pada kelas kontrol dengan metode konvensional/ceramah dan kelas eksperimen dengan metode The Power of Two diukur melalui keterlaksanaan sesuai dengan RPP kontrol dengan persentase 94% dan RPP eksperimen dengan persentase

12 89%. Berdasarkan hasil observasi, keterlaksaan RPP pada kelas kontrol memiliki kategori Baik Sekali demikan pula pada kelas eksperimen memiliki kategori Baik Sekali PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (kekuatan Berdua) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMPN 11 Mataram pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2016/2017. Pernyataan ini didukung oleh uji hipotesis terhadap kemampuan berpikir kritis dimana Ho ditolak. Hasil ini didukung pula oleh aktivitas belajar siswa dengan rata-rata persentase 84% yang memiliki kriteria baik sekali dan keterlaksanaan RPP dengan rata-rata persentase 92% yang memiliki kriteria baik sekali. Saran Saran-saran yang dapat penulis berikan yaitu: 1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya disesuaikan jumlah butir soal untuk menguji kemampuan berpikir kritis siswa dengan waktu yang dimiliki siswa untuk menyelesaikan soal. 2. Bagi guru IPA penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. 3. Bagi sekolah diharapkan dapat mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar juga menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) agar memiliki variasi pembelajaran dan tidak menjenuhkan peserta didik sehingga dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa yang dapat menunjang kehidupan siswa serta dapat mengoptimalkan kreatifitas kinerja guru dan potensi siswa dalam pembelajaran IPA. DAFTAR PUSTAKA [1] Usman, H. 2006. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

13 [2] Aqib, Z. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia. [3] Trianto. 2013. Model-Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. [4] Depdiknas. 2005. Materi pelatihan terintegrasi Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. [5] Isjoni. 2011. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. [6] Sudjianto. 2012. Penerapan Metode The Power of Two untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kolaborasi. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Vol 14. No. 2 [7] Zaini, H. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. [8] Ennis, R.H. 1996. Critical Thinking. Amerika: United States of America [9] Jufri, A.W. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.