I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka

BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin ketat, membuat perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dunia maupun Indonesia ini mulai mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemodal ke perusahaan yang kekurangan dana. Perusahaan membutuhkan dana untuk

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dapat berupa investasi langsung dimana dilakukan dengan membeli

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring berkembangnya perekonomian di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

I. PENDAHULUAN. Indikator dari perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pergerakan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, prospektus, saran dari broken dan informasi penting lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM (Survey di Bursa Efek Jakarta Tahun ) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

juga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fathul Mubaraq, 2013

I. PENDAHULUAN. Nilai Emisi (Rp Juta ) Perubahan (%) Jumlah Emiten

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. invetasi keuangan jangka panjang seperti, saham, obligasi, instrumen-instrumen

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kekayaan yang dimiliki saat ini untuk digunakan di masa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Setiap

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini modal telah menjadi komponen yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2006, secara bertahap akan

DAMPAK KENAIKAN DAN PENURUNAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. investor yaitu laba dan rugi. Setiap investor selalu berupaya mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan hasil (Ali, 2012). Investasi memiliki dua alternatif yaitu investasi

I. PENDAHULUAN. melakukan ekspansi, perusahaan memerlukan tambahan dana. Umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dikutip dari situs

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product (GDP), tingkat inflasi, dan IHSG. Seperti tampak pada Tabel 1, pertumbuhan GDP Indonesia mengalami peningkatan yang cukup baik setiap tahunnya. Dalam Tabel 1 terlihat bahwa nilai GDP tahun 2005 sebesar 5,6 persen dan tahun 2006 adalah sebesar 5,5 persen. Peningkatan GDP tersebut merupakan indikasi adanya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya daya beli masyarakat. Kondisi tersebut memberikan dampak pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap produkproduk perusahaan dan hal ini akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan usahanya. Tingkat Inflasi Indonesia juga menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Hal tersebut terlihat dari nilai inflasi yang semakin menurun setiap tahunnya (Tabel 1). Penurunan tingkat inflasi tersebut menunjukkan sinyal yang positif bagi para investor seiring dengan menurunnya risiko daya beli uang dan risiko penurunan pendapatan riil. Tabel 1. Indikator Ekonomi Indonesia Tahun 2002-2006 Tahun Pertumbuhan GDP (%) IHSG Inflasi (%) 2002 4,38 424,94 10,03 2003 4,88 691,90 5,06 2004 5,13 1.000,23 6,4 2005 5,6 1.162,63 17,11 2006 5,5 1.805,52 6,6 Sumber : Bank Indonesia, 2006

Menurut Tandelilin (2001), faktor-faktor ekonomi makro secara empiris terbukti mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kegiatan investasi di beberapa negara. Meningkatnya nilai GDP suatu negara merupakan sinyal yang positif bagi kegiatan investasi dan peningkatan tingkat inflasi secara relatif merupakan sinyal negatif bagi investor untuk melakukan kegiatan investasi. Pasar Modal merupakan salah satu sarana dalam melakukan kegiatan investasi selain perbankan. Pada dasarnya, pasar modal merupakan sarana yang mempertemukan dua pihak yang saling membutuhkan yaitu perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dan investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Ditinjau dari fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua pihak yang saling membutuhkan sedangkan ditinjau dari fungsi keuangan, pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan bagi investor untuk memperoleh imbalan yang sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilihnya. Selain itu, keberadaan pasar modal juga dapat menjadi sarana efisien untuk memobilisasi dana dari masyarakat apabila dikelola secara profesional. Bagi perusahaan selaku pihak yang membutuhkan dana, keberadaan pasar modal dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan dana besar dalam bentuk modal sendiri dan memberikan biaya pendanaan eksternal yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan perbankan. Hal ini menyebabkan perusahaanperusahaan tersebut tertarik untuk bergabung dalam pasar modal Indonesia dan hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah perusahaan yang melakukan go public 2

di pasar modal Indonesia. Perkembangan pasar modal Indonesia dapat ditunjukkan oleh perkembangan jumlah emiten dan jumlah emisi di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1996-2006 (Tabel 2). Tabel 2. Perkembangan Jumlah Emiten, Jumlah Saham dan Nilai Saham di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2006 Tahun Jumlah Emiten Jumlah Saham Nilai Saham (Rp M) Perubahan Nilai Saham (%) 2000 287 1.186.306.671.808 259.621,0 (42,5) 2001 316 884.192.510.319 239.271,2 (7,8) 2002 330 939.544.513.105 268.776,0 12,3 2003 333 829.359.787.591 460.366,0 71,3 2004 331 656.447.198.554 679.949,1 47,7 2005 336 712.985.123.204 801.252,7 17,8 2006 344 924.488.804.314 1.249.074,5 5,7 Sumber : Dioleh penulis dari www.bapepam.go.id Bagi investor, berinvestasi di pasar modal merupakan kesempatan untuk meningkatkan kekayaannya karena berinvestasi di pasar modal menawarkan tingkat pengembalian yang cenderung lebih tinggi dibandingkan deposito perbankan dan memungkinkan investor untuk memilih investasi sesuai dengan preferensi mereka. Para investor menyadari bahwa melakukan investasi di pasar modal merupakan investasi yang berisiko tinggi, maka para investor mengharapkan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi daripada tingkat pengembalian yang ditawarkan sektor investasi lain yang kurang berisiko seperti obligasi dan deposito. Hal ini sejalan dengan hubungan risiko dan return yang linier dimana semakin tinggi tingkat risiko yang harus ditanggung oleh investor maka semakin besar pula tingkat return yang diharapkan. Gambar 1 menunjukkan hubungan antara tingkat risiko dan tingkat return yang diharapkan. 3

Return Risk Gambar 1. Hubungan Antara Risiko dan Return yang Diharapkan Sumber : Husnan (1998) Return yang diharapkan oleh investor dalam melakukan investasinya dapat berupa dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sedangkan capital gain adalah pendapatan yang diperoleh investor pada saat menjual suatu saham yang berupa selisih antara harga jual dan harga beli saham tersebut. Biasanya tidak seluruh keuntungan dibagikan kepada pemegang saham tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Besarnya dividen yang dibagikan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada hakikatnya kebijakan dividen adalah tindakan untuk menentukan berapa banyak bagian keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen dan berapa banyak keuntungan yang ditahan untuk reinvestasi. Bila sebagian besar keuntungan dibagikan sebagai dividen maka keuntungan yang ditahan akan sedikit, hal ini dapat menghambat tingkat pertumbuhan (rate of growth) perusahaan dalam pendapatan dan harga sahamnya. Sebaliknya, bila perusahaan menahan sebagian besar dari keuntungannya, maka keuntungan yang akan dibagikan sebagai dividen akan sedikit. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menyeimbangkan kedua keputusan tersebut yaitu antara tingkat pertumbuhan perusahaan dan dividen. 4

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang bersifat residual artinya dividen akan dibayarkan apabila perusahaan memiliki kelebihan keuntungan setelah perusahaan mendanai semua investasi yang menguntungkan. Besarnya dividen dipengaruhi oleh kesempatan investasi. Dalam prakteknya, dividen sering kali digunakan sebagai indikator prospek perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk menginformasikan segala macam bentuk kebijakan perusahaan yang menyangkut kepentingan para pemegang saham termasuk mengumumkan pembagian dividen yang akan dibayarkan kepada investor. Reaksi investor terhadap pengumuman dividen berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan ekspektasi terhadap kebijakan investasi yang dilakukan oleh masing-masing investor. Pengumuman mengenai pembayaran dividen diharapkan akan mampu memberikan pengaruh terhadap return saham yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham yang bersangkutan. Pettit dalam Soetjipto (1998) menyatakan bahwa pengumuman dividen merupakan informasi yang digunakan pasar untuk menilai saham. Husnan (1998) juga mengungkapkan bahwa investor secara otomatis berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga saham. Pemikiran tersebut atas dasar bahwa perusahaan yang mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen kepada pemegang saham akan mempengaruhi cash flow perusahaan yang nantinya akan mengganggu operasional perusahaan dan secara tidak langsung akan mempengaruhi keuangan perusahaan. Semakin tinggi pembayaran dividen maka secara keseluruhan posisi modal akan menurun dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap penurunan harga saham perusahaan. 5

Menurut Husnan (1998), salah satu pertimbangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan kebijakan pembagian dividen adalah kondisi likuiditas perusahaan. Apabila likuiditas perusahaan berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan maka perusahaan mungkin tidak dapat membagi dividen dan perusahaan yang sedang dalam kondisi berkembang dapat memutuskan untuk tidak membayar dividen. Dalam pasar modal Indonesia, terdapat kelompok saham LQ-45 yaitu kelompok saham yang memiliki tingkat likuiditas dan nilai kapitalisasi pasar yang tinggi, memiliki frekuensi perdagangan tinggi dan memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengumuman pembagian dividen tunai yang dipublikasikan terhadap pengambilan keputusan investasi. Pengaruh tersebut terlihat dari perubahan harga atau return saham di seputar tanggal pengumuman. Untuk mengetahui hal tersebut akan dilakukan dengan menggunakan metodologi studi peristiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman. Event study dapat juga digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi ini biasanya diukur dengan menggunakan abnormal return. Suatu pengumuman dikatakan mempunyai kandungan informasi bila memberikan abnormal return yang signifikan kepada pasar. Sebaliknya bila pengumuman yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar. 6

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus dari penelitian ini adalah menguji pengaruh yang ditimbulkan dari suatu pengumuman pembagian dividen tunai terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok LQ-45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pemilihan kelompok saham LQ-45 dilakukan atas pertimbangan bahwa kelompok saham ini merupakan kelompok saham yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah penelitian adalah : 1. Bagaimana kinerja saham perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman pembagian dividen tunai? 2. Bagaimana pengaruh pengumuman pembagian dividen tunai terhadap harga saham perusahaan (hal tersebut dapat diketahui dengan melihat adanya abnormal return saham yang signifikan di sekitar hari pengumuman)? 3. Bagaimana implikasi manajerial bagi emiten yang melakukan kebijakan pengumuman pembagian dividen tunai dan bagi investor yang akan melakukan kebijakan investasinya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengkaji kinerja saham perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman pembagian dividen tunai. 2. Menganalisis pengaruh dari pengumuman pembagian dividen tunai terhadap harga saham dengan melihat abnormal return yang signifikan. 7

3. Merumuskan implikasi manajerial bagi perusahaan yang akan melakukan pengumuman pembagian dividen tunai dan investor yang akan melakukan kebijakan dalam kegiatan investasinya. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, investor dan perusahaan. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penulis, dapat mengetahui lebih mendalam perkembangan investasi di pasar modal Indonesia. Selain itu, penulisan ini merupakan sarana bagi penulis untuk melatih dan meningkatkan kemampuan diri dalam bidang keuangan dan investasi. 2. Investor, penelitian ini diharapkan akan mampu memberikan informasi kepada para investor dan calon investor sebagai pertimbangan manajerial dalam melakukan kebijakan investasi. 3. Perusahaan, penelitian ini diharapkan akan mampu membantu perusahaan dalam melakukan kebijakan perusahaannya yang akan berpengaruh terhadap harga saham. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan event studies untuk mengetahui pengaruh dari suatu pengumuman pembagian dividen tunai terhadap harga saham. Objek penelitian dibatasi hanya pada perusahaan yang membagikan dividen tunai selama tahun 2006 dan perusahaan tersebut tergabung dalam kelompok LQ-45. Selain itu, penelitian ini hanya menganalisis pengaruh dari pengumuman pembagian dividen tunai saja. 8