BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan Pretest Posttest with Control Group Design menggunakan hewan.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan pre dan post-test design. Pre-test pada penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Metode

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengararuh pemberian ransum dengan suplementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian berdasarkan kehadiran variabel adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post test only

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar yang menggunakan metode eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi menggunakan perlakuan sesuai dengan kebutuhan (Nazir, 2003). Adapun yang menjadi objek penelitian adalah mengenai peran daun Simpur terhadap penyakit hiperlipidemia pada mencit jantan yang diinduksi dengan pakan tambahan lemak. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), dimana ada kelompok perlakuan dan kontrol dengan faktor lingkungan yang homogen (Nazir, 2003). Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2011), menyatakan bahwa pada dosis 250 mg/kg BB/hari dan 500 mg/kg BB/hari dapat menurunkan kadar lipid darah tikus. Oleh karena itu, pada penelitian ini dosis Dillenia indica dikonversi pada hewan uji mencit menggunakan rumus konversi Laurence & Bacharach (1964). Kelompok perlakuan dibagi menjadi tiga, yaitu kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, dan kelompok pemberian daun Dillenia indica. Kelompok kontrol positif adalah kelompok perlakuan yang diberi pakan tinggi lemak tanpa diberi daun Dillenia indica. Kelompok kontrol negatif terdiri dari kelompok mencit yang hanya diberi pakan dan minum normal setiap harinya. Kelompok yang diberi perlakuan daun Dillenia indica diberikan dengan dosis sebanyak 4,2 mg/30 g/bb/hari; 10,5 mg/30 g/bb/hari; 21 mg/30 g/bb/hari dan 31,5 mg/30 g/bb/hari.

2 Banyaknya pengulangan yang dilakukan (replikasi) menggunakan rumus Gomez and Gomez (1995), yaitu: t-(r-1) 20 Keterangan: t = Jumlah perlakuan 6 (r-1) 20 r = Jumlah replikasi 6r-6 20 6r 20 + 6 6r 26 r 4,33 5 Berdasarkan penghitungan diatas, jumlah pengulangan yang akan dilakukan untuk setiap perlakuan adalah sebanyak 5 kali. Mencit yang digunakan dibagi menjadi enam kelompok perlakuan, yaitu empat kelompok perlakuan pemberian daun Simpur, satu kelompok kontrol positif, dan satu kelompok kontrol negatif. Pengacakan mencit yang digunakan dilakukan untuk menghindari bias (Sudjana, 1995). Tabel 3.1 Penempatan Mencit (Mus musculus) pada Setiap Kelompok Kandang Dosis pemberian Dillenia indica (mg) Nomor mencit A 0 11 8 6 21 14 B 0 7 5 1 10 17 C 4,2 18 13 24 29 25 D 10,5 2 15 28 9 19 E 21 27 4 30 3 16 F 31,5 20 26 23 22 12 Keterangan: A : Kontrol negatif B : Kontrol positif C : Diberi daun Simpur dengan dosis 4,2 mg/30 g/bb/hari D : Diberi daun Simpur dengan dosis 10,5 mg/30 g/bb/hari E : Diberi daun Simpur dengan dosis 21 mg/30 g/bb/hari F : Diberi daun Simpur dengan dosis 31,5 mg/30 g/bb/hari Sebelum ke tahap perlakuan, hewan uji yang didapatkan diaklimatisasi beberapa hari. Hewan uji di timbang berat badannya selama aklimatisasi dan selama perlakuan. Frekuensi pemberian daun Simpur (Dillenia indica) sebanyak satu kali setiap harinya secara oral pada pagi hari. Setelah 21 hari pemberian bubuk Dillenia indica mencit diambil darahnya melalui vena caudalis (ekor).

3 C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Struktur Hewan dan Mikrobiologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2015 sampai dengan Mei 2015. D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) Swiss Webster jantan hiperlipidemia dan sampel pada penelitian ini adalah mencit Swiss Webster jantan hiperlipidemia yang diberi daun simpur (Dillenia indica). E. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu: tahap pra-penelitian, tahap penelitian dan tahap pasca penelitian. 1. Tahap pra-penelitian a. Penyiapan hewan Percobaan Hewan yang digunakan adalah 30 ekor mencit jantan dengan berat sekitar (25-35 gram) yang dipelihara dalam 6 kandang yang terbuat dari bak plastik berukuran 28 cm x 30 cm x 12 cm dengan ditutupi kawat pada bagian atas. Keadaan selama aklimatisasi dan perlakuan dikontrol pada kisaran lingkungan yang tetap, yaitu pada ruangan yang memiliki kondisi pencahayaan 12 jam terang dan 12 jam gelap dengan suhu ruangan berkisar 23 ºC-27 ºC dengan tujuan hewan uji dapat beradaptasi sesuai waktu biologis hewan tersebut serta kondisi yang akan ditempati selama percobaan. Kondisi berat badan selama tahap aklimatisasi, induksi pakan tinggi lemak dan pemberian daun Dillenia indica dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu. b. Pengambilan sampel, determinasi dan seleksi tanaman Pengambilan daun Simpur dilakukan dari Kebun Botani, UPI. Determinasi berdasarkan pada buku Conqruist (1981) dengan tujuan

4 untuk meyakinkan dan memastikan bahwa tanaman yang digunakan benar-benar tanaman Dillenia indica. c. Pembuatan bubuk Dillenia indica Pembuatan bubuk Dillenia indica dilakukan dengan metode sederhana. Daun segar disortir kemudian ditimbang dan dicuci sampai bersih dengan air mengalir kemudian daun dikeringkan dengan bantuan sinar matahari hingga kadar airnya hilang (simplisia). Daun Simpur yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender sampai menjadi bubuk. Bubuk daun Simpur disimpan ke dalam wadah plastik kemasan yang transparan untuk menghindari kontaminan dan disimpan pada wadah tertutup (Mu nisa et al., 2008). Penentuan dosis dilakukan dengan cara daun Simpur ditimbang sesuai dengan penentuan dosisnya, yaitu 4,2 mg/30 g/bb/hari; 10,5 mg/30 g/bb/hari; 21 mg/30 g/bb/hari dan 31,5 mg/30 g/bb/hari. Ekstrak yang akan digunakan dilarutkan menggunakan akuades dan disimpan dalam botol vial gelap di lemari pendingin. d. Pembuatan pakan tambahan tinggi lemak Pembuatan pakan berlemak dilakukan dengan mencampurkan beberapa bahan dengan komposisi tertentu. Pembuatan pakan mengacu pada metode Hernawati et al (2013), dengan komposisi sebagai berikut. Tabel 3.2 Komposisi Pakan Berlemak dalam 100 gram No Bahan Jumlah 1 Dedak 16 gram 2 Jagung 50 gram 3 Tepung ikan 9 gram 4 Tepung kedelai 23 gram 5 Premix 1 gram 6 CaCo3 1 gram 7 Garam 1 gram 8 Telur 20 ml 9 Minyak kelapa 6 ml Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan pakan tambahan tinggi lemak ini terdiri dari kuning telur dan minyak kelapa. Komposisi bahan berlemak tinggi mengandung kuning telur sebagai sumber lemak,

5 tepung jagung yang merupakan sumber karbohidrat, dedak, tepung ikan sebagai sumber protein hewani, bungkil kedelai sebagai sumber protein nabati, premix sebagai sumber nutrisi tambahan, garam, CaCO 3, dan minyak kelapa (Hernawati et al., 2013). Pembuatannya dilakukan dengan cara membuat dua kelompok adonan. Kelompok adonan pertama terdiri dari campuran dedak, tepung jagung, bungkil kedelai, dan tepung ikan. Kelompok adonan kedua terdiri dari campuran premix, garam dan CaCO 3. Kedua adonan selanjutnya dicampurkan hingga menjadi satu kemudian dicampurkan dengan kuning telur dan minyak kelapa hingga menjadi kalis dan mudah dibentuk. Hasil adonan yang didapatkan dibentuk bulat dan ditimbang 80 gram. 2. Tahap Penelitian a. Induksi pakan tambahan tinggi lemak untuk menciptakan keadaan hiperlipidemia Pakan tambahan tinggi lemak adalah pakan yang terbuat dari bahan yang mengandung kuning telur sebagai bahan utama yang dapat meningkatkan kadar lipid dalam darah sehingga dapat menciptakan keadaan hiperlipidemia pada hewan uji. Kuning telur merupakan komponen lemak yang terdiri dari 65,5% trigliserida, 5,2% kolesterol, dan 28,3% fosfolipid (Silalahi, 2000). Selanjutnya hewan uji diinduksi pakan tinggi lemak selama masa aklimatisasi dan masa perlakuan sebanyak 80 g/kandang/hari pada waktu pagi hari pada mencit secara ad libitum (Hernawati et al., 2013). b. Perlakuan hewan percobaan Jumlah mencit yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 ekor galur Swiss Webster dengan berat antara 25-35 g. Mencit dibagi menjadi enam kelompok perlakuan, terdiri dari dua kelompok kontrol dan empat kelompok pemberian bubuk daun Dillenia indica. Dalam kelompok ini masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor mencit. Untuk lebih jelasnya mengenai kelompok yang diberi pakan tinggi lemak

6 dan diberi bubuk daun Simpur dapat dilihat pada tabel kelompok hewan percobaan (Tabel 3.3). Tabel 3.3 Kelompok Hewan Percobaan Kelompok Dosis Dillenia indica (mg) Induksi Pakan Berlemak Diberi Perlakuan Daun Dillenia indica Kontrol - 0 - - Kontrol + 0 - Kelompok 4,2 Perlakuan 10,5 21 31,5 c. Pengambilan sampel darah dan pengukuran kadar lipid darah Pengukuran kadar lipid dilakukan sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun Simpur. Pengukuran sebelum tahap perlakuan bertujuan untuk melihat kadar lipid darah mencit setelah pemberian pakan tinggi lemak. Tahap perlakuan daun Simpur diberikan secara gavage selama 21 hari dalam kondisi yang terkontrol. Hewan uji diambil sampel darahnya dengan melukai bagian vena caudalis (ekor) menggunakan pisau bedah lalu darah yang keluar dimasukkan ke dalam tabung ependoff sebanyak ± 1 ml untuk tiga parameter uji, yaitu kolesterol total, trigliserida, dan HDL. Pengukuran kadar lipid dalam darah dilakukan dengan metode Cholesterol Oxidase Para-aminophenazone (CHOD-PAP), dan Glycerol Phosphase Oxidase Para-aminophenazone (GPO-PAP) secara spektofotometri, sedangkan pengukuran LDL diukur menggunakan Formula Friedwald dan dinyatakan dalam satuan mg/dl (Tangka, 2003). Berikut tahapan analisis pengukuran lipid darah mencit: 1). Uji Kolesterol Total Darah yang sudah ditampung dalam tabung mikro disentrifugasi selama 10 menit. Sebanyak 5 µl serum darah mencit dan 500 µl reagen kolesterol dimasukkan ke dalam tabung mikro. Larutan dikocok hingga homogen. Kemudian larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. Hasil nilai absorbansi dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:

7 Absorbansi hasil spektofotometer X 200 = Kolesterol total Absorbansi standar 2). Uji Trigliserida Sebanyak 5 µl serum darah mencit dan 500 µl reagen trigliserida dimasukkan ke dalam tabung mikro. Larutan dikocok hingga homogen. Kemudian larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. Hasil nilai absorbansi dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut: Absorbansi hasil spektofotometer X 200 = Trigliserida Absorbansi standar 3). Uji HDL Sebanyak 2,5 µl serum darah mencit dan 25 µl reagen HDL dimasukkan ke dalam tabung mikro, kemudian larutan disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 menit. Hasil didapatkan berupa supernatan dan pelet. Supernatan dipindahkan ke dalam tabung mikro yang baru dan ditambahkan dengan 500 µl reagen kolesterol. Larutan tersebut diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. Hasil nilai absorbansi dimasukkan ke dalam rumus berikut: Absorbansi hasil spektofotometer X 100 X 1,1 = HDL Absorbansi standar 4). Uji LDL Pengukuran kadar LDL menggunakan rumus sebagai berikut: Kolesterol total (HDL+ 1/5 Trigliserida) = LDL (Warnick., et al, 1990). 5). Uji kolesterol total hati Hati segar dihaluskan menggunakan mortar, setelah hati menjadi halus ditambahkan dietil eter sebanyak 5 ml, kemudian ekstrak didiamkan selama 48 jam. Setelah 48 jam, ekstrak ditambahkan dengan PBS sebanyak 10 ml dan disentrifus selama 10 menit pada kecepatan 2500 rpm. Kemudian diambil bagian paling atas dan dipindahkan di tabung mikro.

8 Uji kolesterol hati dilakukan dengan metode yang sama seperti pengukuran kolesterol total serum darah. Sebanyak 5 µl ekstrak hati yang telah disentrifugasi dimasukkan ke dalam tabung mikro yang sebelumnya telah ditambahkan dengan 500 µl reagen kolesterol. Kemudian larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. Hasil absorbansi dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut: Absorbansi hasil spektofotometer X 200 = Kolesterol total Absorbansi standar 3. Tahap Pasca Penelitian (Analisis Data) Semua data diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji homogenitas yang digunakan adalah Test of Homogeneity of Variances (Levene Statistic), sedangkan uji normalitas menggunakan Test of Normality (Kolmogorov- Smirnov) dan Shapiro-Wilk. Data yang terdistribusi normal dan bervarian homogen dianalisis secara statistik parametrik yaitu, analisis varian (ANOVA). Data yang memiliki perbedaan signifikan untuk setiap perlakuan kemudian diuji lebih lanjut dengan uji Duncan dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Apabila data tidak normal dan tidak homogen maka dianalisis dengan menggunakan pengolahan data non parametrik dengan uji Kruskall-Wallis. Analisis data menggunakan Software SPSS 16 for Windows.

9 4. Alur Penelitian Disiapkan 30 ekor mencit berat 25 35 gram Pembuatan pakan tinggi lemak Pembuatan bubuk daun simpur (Dillenia indica) Pemberian pakan tinggi lemak selama 30 hari Uji kadar lipid awal (kolesterol, trigliserida, HDL, LDL Pemberian bubuk Dillenia indica selama 21 hari Dosis pemberian: 4,2 mg/30 g BB, 10,5 mg/30 g BB, 21 mg/30 g BB, 31,5 mg/30 g BB Uji kadar lipid akhir Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

10