2016, No Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Rep

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

Ketentuan gudang komoditi pertanian

Nomor :..., Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai Gudang dalam Sistem Resi Gudang...

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Si

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

2017, No dan Kontrak Berjangka Luar Negeri dalam rangka Penyaluran Amanat Nasabah Ke Bursa Luar Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tamb

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

2018, No Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan U

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOM OR : 4003 K/30/MEM/2013 TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU KALIMANTAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 199

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

2016, No Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2016, No Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departe

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE

2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB

2014, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Repu

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

STANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

BERITA NEGARA. No.1534, 2015 KEMENAKER. Lift. Orang dan Barang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Syarat. Perubahan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi


2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

BERITA NEGARA. Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemba

2015, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presid

2015, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa

2017, No Penilaian dan Penetapan Nilai Tingkat Pengamanan Persandian dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pe

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA MEMANCING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Penerbitan Perizinan di Bidang Perdagangan kepada Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Palu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Ta

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Rencana Kerja Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Sarana d

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/15/KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN KLINIK SYIFAUL UMMAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4

BAB II TINJAUAN OBJEK

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA

2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

Transkripsi:

No.1513, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPEPPTI. Gudang Tertutup. Persyaratan Uu dan Teknis. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, Menibang : a. bahwa untuk elaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (4) Peraturan Peerintah Noor 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Noor 9 Tahun 2006 tentang Siste Resi Gudang sebagaiana telah diubah dengan Peraturan Peerintah Noor 70 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Peerintah Noor 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Noor 9 Tahun 2006 tentang Siste Resi Gudang, perlu enetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Kooditi tentang Persyaratan Uu dan Persyaratan Teknis Gudang Tertutup dala Siste Resi Gudang; Mengingat : 1. Undang-Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Noor 93, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 3720) sebagaiana telah diubah dengan Undang-Undang

2016, No.1513-2- Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Noor 79, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5232); 2. Undang-Undang Noor 9 Tahun 2006 tentang Siste Resi Gudang (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Noor 59, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 4630) sebagaiana telah diubah dengan Undang-Undang Noor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Noor 9 Tahun 2006 tentang Siste Resi Gudang (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Noor 78, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5231); 3. Peraturan Peerintah Noor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Noor 199, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 4020); 4. Peraturan Peerintah Noor 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Noor 9 Tahun 2006 tentang Siste Resi Gudang (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Noor 79, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 4735) sebagaiana telah diubah dengan Peraturan Peerintah Noor 70 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Peerintah Noor 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Noor 9 Tahun 2006 tentang Siste Resi Gudang (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Noor 172, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5459); 5. Peraturan Presiden Noor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Keenterian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Keenterian Negara sebagaiana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Noor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh atas Peraturan Presiden Noor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,

-3-2016, No. 1513 Tugas, dan Fungsi Keenterian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Keenterian Negara (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Noor 273); 6. Peraturan Presiden Noor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Keenterian Negara (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Noor 8); 7. Peraturan Presiden Noor 48 Tahun 2015 tentang Keenterian Perdagangan (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Noor 90); 8. Peraturan Menteri Perdagangan Noor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Keenterian Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Noor 202); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS ffffffperdagangan BERJANGKA KOMODITI TENTANG ffffffpersyaratan UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS ffffffgudang TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG. Pasal 1 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Kooditi enetapkan persyaratan uu dan persyaratan teknis Gudang Tertutup dala Siste Resi Gudang. Pasal 2 (1) Gudang Tertutup sebagaiana diaksud dala Pasal 1 dibagi enjadi 4 (epat) kategori, yaitu: a. Gudang Tertutup Kooditas Pertanian sesuai Standar Nasional Indonesia yang berlaku; b. Gudang Tertutup Silo Kooditas Pertanian sesuai Standar Nasional Indonesia yang berlaku; c. Gudang Tertutup Kooditas Perikanan dan Pergaraan dengan persyaratan uu dan persyaratan teknis tercantu dala Lapiran yang

2016, No.1513-4- erupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini; dan d. Gudang Tertutup Kooditas tertentu yang enurut kajian Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Kooditi dapat enggunakan standar sebagaiana diaksud dala huruf a, huruf b atau huruf c. (2) Gudang Tertutup sebagaiana diaksud pada ayat (1), diklasifikasikan enjadi 3 (tiga), yaitu: a. Gudang kelas A, adalah yang eenuhi persyaratan kelas A; b. Gudang kelas B, adalah yang eenuhi persyaratan kelas B; dan c. Gudang kelas C, adalah yang eenuhi persyaratan kelas C. (3) Pengklasifikasian sebagaiana diaksud pada ayat (2) tercantu dala Lapiran yang erupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 3 Persyaratan uu dan persyaratan teknis untuk jenis selain Gudang Tertutup sebagaiana diaksud dala Pasal 1 diatur dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Kooditi. Pasal 4 Pada saat Peraturan Kepala ini ulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Kooditi Noor 03/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 tentang Persyaratan Uu dan Persyaratan Teknis Gudang Siste Resi Gudang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 5 Peraturan Kepala ini ulai berlaku pada tanggal diundangkan

-5-2016, No. 1513 Agar setiap orang engetahuinya, eerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penepatannya dala Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2016 KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, ttd BACHRUL CHAIRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

2016, No.1513-6- LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS TERTUTUP KOMODITAS PERIKANAN DAN PERGARAMAN DALAM SISTEM RESI GUDANG 1 Ruang lingkup Ketentuan teknis ini enetapkan persyaratan uu dan persyaratan teknis yang harus diiliki oleh Gudang Tertutup Kooditas Perikanan dankooditas Pergaraan dala Siste Resi Gudang. Kooditas perikanan dan kooditas pergaraan yang diaksud adalah hasil dari kegiatan yang dilaksanakan dengan siste bisnis perikanan atau pergaraan yang eliputi praproduksi, produksi, pascaproduksi, pengolahan atau peasaran yang epunyai daya sipan inial 3 (tiga) bulan, antara lain ruput laut dan gara. Ketentuan teknis ini eliputi istilah dan definisi, persyaratan dan klasifikasi tertutup kooditas perikanan dan pergaraan dengan etode penyipanannya eliputi karung atau curah. 2. Istilah dan definisi 2.1 Gudang Tertutup Kooditas Perikanan danpergaraan Seua ruangan yang tidak bergerak dan tidak dapat dipindah pindahkan dengan tujuan tidak dikunjungi oleh uu, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tepat penyipanan kooditas perikanan atau pergaraan yang dapat diperdagangkan.

-7-2016, No. 1513 2.2 Klasifikasi Gudang Tertutup Pengelopokan kelas tertutup berdasarkan peenuhan terhadap persyaratan uu dan teknis tertutup yang terdiri dari akses transportasi, konstruksi, fasilitas dan peralatan sebagai Gudang kelas A, kelas B, atau kelas C. 2.3 Persyaratan uu Persyaratan yang berkaitan dengan lokasi. 2.4 Persyaratan teknis Persyaratan yang berkaitan dengan konstruksi bangunan, peralatan, dan fasilitas. 2.5 Alat peada kebakaran Alat yang digunakan untuk keperluan eadakan api bila terjadi kebakaran, dapat berupa Alat Peada Api Ringan (APAR) dan/atau instalasi hidran yang aktif. 2.6 Fasilitas bongkar uat Fasilitas untuk eperudah elakukan bongkar kooditas perikanan dan pergaraan dari kendaraan pengangkut ke dala, atau untuk elakukan uat kooditas perikanan dan pergaraan dari ke kendaraan pengangkut. 2.7 Bahan kiia berbahaya bahan kiia yang engandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat (korosif, oksidator, reaktif, radioaktif, udah eledak atau udah terbakar) dan/atau konsentrasinya dan/atau julahnya, baik secara langsung aupun tidak langsung dapat encearkan lingkungan dan atau ebahayakan kesehatan, kelangsungan hidup anusia dan/atau akhluk hidup lainnya. 2.8 Bekas pabrik bahan kiia Lokasi yang pernah digunakan sebagai pabrik bahan kiia berbahaya.

2016, No.1513-8- 2.9 bekas tepat pebuangan sapah Lokasi yang pernah digunakan sebagai Tepat Pebuangan Akhir (TPA). 2.10 Jalan kelas I Jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Berotor dengan ukuran lebar tidak elebihi 2.500 (dua ribu lia ratus) ilieter, ukuran panjang tidak elebihi 18.000 (delapan belas ribu) ilieter, ukuran paling tinggi 4.200 (epat ribu dua ratus) ilieter, dan uatan subu terberat 10 (sepuluh) ton. 2.11 Jalan kelas II Jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Berotor dengan ukuran lebar tidak elebihi 2.500 (dua ribu lia ratus) ilieter, ukuran panjang tidak elebihi 12.000 (dua belas ribu) ilieter, ukuran paling tinggi 4.200 (epat ribu dua ratus) ilieter, dan uatan subu terberat 8 (delapan) ton. 2.12 Jalan kelas III Jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Berotor dengan ukuran lebar tidak elebihi 2.100 (dua ribu seratus) ilieter, ukuran panjang tidak elebihi 9.000 (sebilan ribu) ilieter, ukuran paling tinggi 3.500 (tiga ribu lia ratus) ilieter, dan uatan subu terberat 8 (delapan) ton. 2.13 Jalan kelas khusus Jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Berotor dengan ukuran lebar elebihi 2.500 (dua ribu lia ratus) ilieter, ukuran panjang elebihi 18.000 (delapan belas ribu) ilieter, ukuran paling tinggi 4.200 (epat ribu dua ratus) ilieter, dan uatan subu terberat lebih dari 10 (sepuluh) ton. 2.14 Tanda tera sah Tanda tera yang berlaku dan diberikan secara berkala oleh instansi yang berwenang berdasarkan keakuratan terhadap alat ukur, takar, tibang dan perlengkapannya.

-9-2016, No. 1513 2.15 Drainase/saluran air Siste pengaturan aliran air ke pebuangan. 2.16 Ventilasi Lubang atau alat yang digunakan sebagai sirkulasi untuk asuk dan keluar udara secara bebas. 2.17 Alat tibang Alat ukur yang digunakan untuk enentukan assa kooditas perikanan dan pergaraan dengan eanfaatkan gravitasi yang bekerja pada kooditas perikanan dan pergaraan tersebut. 2.18 Kanopi Atap pada teras yang terletak di atas pintu. 2.19 Palet Alas tupukan barang yang terbuat dari kayu, plastik, atau loga yang disusun searah dan di sela balok elintang, sehingga terdapat ruang untuk sirkulasi udara. 2.20 Tangga Stapel Tangga yang digunakan untuk enjangkau stapel/tupukan bagian paling atas. 2.21 Teritis Area di sisi luar bangunan yang ternaungi atap. 2.22 Alar/tanda bahaya Sinyal, bunyi, sinar, dan sebagainya yang dirancang untuk eperingatkan akan adanya bahaya kebakaran, gepa bui, atau bahaya lainnya. 2.23 Bersih Bebas dari kotoran yang dapat enganggu kesehatan, epengaruhi utu kooditas yang disipan, dan/atau enceari lingkungan.

2016, No.1513-10- 3. Persyaratan tertutup kooditas perikanan atau pergaraan 3.1 Persyaratan uu Lokasi harus eenuhi persyaratan sebagai berikut: a. di dekat atau di pinggir jalan kelas khusus, I, II, III, atau akses lain elalui perairan untuk eudahkan keluar dan asuk area sehingga enjain kelancaran kegiatan bongkar uat dan distribusi; b. di daerah yang aan dari banjir dan longsor; c. jauh dari pabrik atau bahan kiia berbahaya, stasiun pengisian bahan bakar uu dan/atau tepat pebuangan sapah/libah kiia; d. terpisah dengan bangunan lain di sekitarnya sehingga tidak engganggu keselaatan penduduk di sekitarnya dan keaanan kooditas perikanan dan pergaraan yang disipan lebih terjain;dan e. tidak terletak pada bekas tepat pebuangan sapah dan/atau bekas pabrik bahan kiia. 3.2 Persyaratan teknis 3.2.1 Konstruksi dan bahan bangunan Konstruksi bangunan harus eenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Struktur bangunan harus kokoh terhadap beban sendiri, beban kooditas, beban eksternal (angin, hujan, gepa, anusia, dan lain-lain) sehingga enjain keselaatan anusia dan utu kooditas; b) Atap terbuat dari bahan non-korosif yang cukup kuat dan tidak bocor; c) Dinding bangunan harus kokoh; d) Lantai terbuat dari beton atau bahan lain yang kuat untuk enahan berat barang yang disipan sesuai dengan kapasitas aksial, bebas dari resapan air tanah, dan epunyai perukaan yang datar; e) Pintu harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan laa dan dilengkapi dengan kunci yang kuat, serta berkanopi guna enjain kelancaran peasukan dan pengeluaran kooditas perikanan dan pergaraan;

-11-2016, No. 1513 f) Ventilasi harus ditutup dengan penghalang untuk enghindari gangguan dari luar; dan g) Bangunan epunyai teritis di sekeliling bangunan dengan lebar yang eadai untuk einialkan air hujan yang engenai dinding. 3.2.2. Fasilitas Gudang epunyai fasilitas sebagai berikut: a) Identitas pengaturan lorong yang eadai guna enunjang kelancaran penyipanan aupun akses keluar asuk kooditas perikanan dan pergaraan; b) Instalasi air dan listrik dengan pasokan terjain sehingga enunjang operasional ; c) Alat penangkal petir; d) Kantor atau ruang adinistrasi yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang enunjang kerja pengelola ; e) Akses jaringan kounikasi berupa telepon dan internet (fixedline atau wireless) yang dapat enunjang kerja operasional; f) Saluran air yang terpelihara sehingga air dapat engalir dengan baik untuk enghindari genangan air; g) Siste keaanan, ruang jaga dan pagar kokoh di sekelilingnya; h) Halaan atau area parkir dengan luas yang eadai; i) Kaar andi dan toilet; j) Fasilitas bongkar uat dengan luas yang eadai bagi kendaraan pengangkut untuk beranuver; k) Kanopi yang eadai pada fasilitas bongkar uat; l) Generator yang eadai sebagai suber listrik cadangan ketika suber utaa terputus. Terdapat switch untuk engatur penggunaan listrik dan generator secara anual; ) Jalur evakuasi; n) Rabu atau tanda larangan, antara lain rabu kesehatan dan keselaatan kerja; o) Lapu penerangan yang eadai; dan p) Closed-circuit television (CCTV) yang berfungsi dengan julah yang eadai untuk eantau aktivitas di area, dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.

2016, No.1513-12- 3.2.3 Peralatan Gudang epunyai peralatan sebagai berikut: a) alat tibang yang ditera sah dan asih berlaku untuk engukur berat kooditas perikanan dan pergaraan; b) palet yang kuat untuk enopang tupukan kooditas perikanan dan pergaraan; c) higroeter dan teroeter yang asih berfungsi untuk engukur kelebaban dan suhu udara dala ; d) tangga stapel untuk eudahkan penupukan kooditas perikanan dan pergaraan di, kecuali apabila penyipanan kooditas dilakukan secara curah; e) alat peada kebakaran yang aktif, tidak kadaluarsa dengan julah yang eadai sebagai alat penanggulangan pertaa apabila terjadi kebakaran yang dapat berupa alat peada api ringan (apar) dan/atau hidran; f) kotak pertolongan pertaa pada kecelakaan (p3k) yang dilengkapi dengan obat dan peralatan secukupnya; g) alat kebersihan yang enjain kebersihan, sarana dan prasarana, serta lingkungannya; dan h) alar/tanda bahaya. 3.2.4 Klasifikasi tertutup kooditas perikanan atau pergaraan Klasifikasi tertutup kooditas perikanan atau pergaraan berdasarkan peenuhan persyaratan uu dan teknis dikelopokkan enjadi 3 (tiga), yaitu Gudang Kelas A, Gudang Kelas B, dan Gudang Kelas C. Klasifikasi selengkapnya terdapat pada tabel 1.

-13-2016, No. 1513 Tabel Persyaratan Uu dan Persyaratan Teknis Gudang Tertutup Kooditas Perikanan dan Pergaraan dala Siste Resi Gudang Klasifikasi Gudang No. Persyaratan Kelas A Kelas B Kelas C I. Persyaratan uu 1. Akses transportasi jalan kelas jalan kelas jalan kelas khusus / I / II khusus / I / II khusus / I / / III / / perairan II / perairan perairan di daerah yang aan dari banjir dan longsor; inial terletak 200 dari pabrik atau bahan kiia berbahaya, stasiun pengisian bahan bakar uu dan/atau tepat pebuangan sapah/libah kiia; terpisah dengan bangunan lain di sekitarnya 2. Aspek lokasi sehingga tidak engganggu keselaatan penduduk di sekitarnya dan keaanan kooditas perikanan dan pergaraan yang disipan lebih terjain; tidak terletak pada bekas tepat pebuangan sapah dan/atau bekas pabrik bahan kiia. II. Persyaratan teknis Konstruksi dan bahan bangunan 3. Struktur bangunan 4. Atap Material terbuat dari Material terbuat dari Material terbuat dari besi baja besi baja kayu keras dan/atau beton dan/atau beton Menggunakan Menggunakan Menggunakan aterial nonkorosif aterial nonkorosif aterial nonkorosif seperti baja lebaran lapis aluini seperti baja lebaran seperti baja lebaran lapis /Polyvinyl lapis aluini /

2016, No.1513 5. Dinding a. Bahan dinding b. Tinggi dinding 6. Lantai a. Bahan lantai bangunan b. Daya beban lantai c. Tinggi lantai dari tanah 7. Pintu a. Bahan pintu b. Lebar pintu c. Tinggi pintu d. Julah pintu e. Panjang kanopi 8. Ventilasi a. dari atap, dan/atau chloride (PVC) tebok terplester atau tebok terplester dan terlapis aterial nonkorosif -14- inial 6,00 beton bertulang aluini/ PVC tebok terplester atau tebok terplester dan terlapis aterial nonkorosif inial 6,00 beton bertulang PVC tebok terplester inial 4,00 beton > 3,00 ton/ 2 2,50 3,00 2,50 3,00 ton/ 2 ton/ 2 inial 0,50 plat kayu besi/ inial 4,00 inial 3,50 inial 2 pintu inial 5,00 dari pintu inial 0,30 plat kayu besi/ inial 4,00 inial 2,25 inial 2 pintu inial 5,00 dari pintu (0,00-0,50) (0,00-0,50) inial 0,30 plat kayu besi/ inial 3,00 inial 2,25 inial 1 pintu inial 3,00 dari pintu (0,00-0,50) b. dari lantai Minial 0,50 Minial 0,50 Minial 0,50

-15-2016, No. 1513 9. Lebar teritis Fasilitas (1,20 1,50) (1,20 1,50) (0,90 1,20) 10. Instalasi air ada ada ada 11. Instalasi listrik ada ada ada 12. Alat penangkal petir ada ada ada 13. Instalasi hidran ada tidak ada tidak ada 14. Saluran air ada ada ada 15. Letak kantor atau ruang adinistrasi 16. Akses jaringan di luar di luar di luar/dala kounikasi ada ada ada 17. Tanda arah evakuasi ada ada ada 18. Rabu atau tanda larangan 19. Siste keaanan 20. a. Pos jaga b. Alar/ tanda bahaya di luar ada ada ada di luar di luar ada ada ada c. Pagar ada ada ada Luas area parkir inial 500 inial 350 inial 200 2 2 2 21. Toilet di luar di luar di luar 22. Fasilitas bongkar uat ada ada tidak ada 23. Generator ada ada tidak ada 24. Lapu penerangan 25. yang eadai CCTV Peralatan 26. Alat tibang yang telah ditera sah dan asih ada ada ada ada tidak ada tidak ada ada ada ada

2016, No.1513-16- berlaku 27. Palet kayu/plastik/loga *) ada ada ada 28. Higroeter ada ada ada 29. Teroeter ada ada ada 30. Tangga stapel *) Ada ada ada 31. Alat Peada Api Ringan (APAR) Ada ada ada 32. Kotak P3K beserta obat dan peralatan secukupnya Ada ada ada 33. Alat kebersihan Ada ada ada 34. Tepat sapah Ada ada ada Keterangan : *) hanya apabila penyipanan dilakukan enggunakan karung, bukan curah. KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, ttd BACHRUL CHAIRI