TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG

Kata kunci : kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar, Creative Problem Solving

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

JURNAL. Oleh. Jahardi Ineng Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji. Nip Nip

Efektifitas Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Makassar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia. Oleh Bambang NIM.

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. salah satu sekolah lanjutan tingkat atas yang berada di Kabupaten Gororntalo

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL


Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING GEOMETRY

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 RANDANGAN KABUPATEN POHUWATO SKRIPSI OLEH IMRAN RAHIM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

OLEH : MUHAMMAD ANDIK SUBRATA NIM.

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TALINO

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. gelar R-SBI di Kabupaten Gorontalo sejak tahun 2010 sampai awal tahun 2013.

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

p-issn : e-issn :

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI POKOK ASAM-BASA DI KELAS XI SMAN 1 BOJONEGORO

PROFIL HAMBATAN BELAJAR EPISTIMOLOGIS SISWA SMA PADA MATERI PERSAMAAN GAS IDEAL BERBASIS HASIL ANALISIS TES KEMAMPUAN RESPONDEN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

PELAKSANAAN REMEDIAL TEACHING DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI SE-KOTA PEKANBARU

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Abstrak. Kata Kunci: penelitian tindakan kelas (PTK); numbered head together (NHT); konsep mol, hasil belajar siswa

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

: RISMAYA WINIASIH K

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 11 PEKANBARU

ABSTRACT. Key word : comprehension of mathematic concept, actively better knowledge

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SMA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

GALIH PRIAMBADA NIM K

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Uswatun Hasana, R. Usman Rery, Islamias

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

ANALISIS KESULITAN SISWA PADA MATERI TEOREMA SISA DI SMA NEGERI 1 AEK KUASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

ABSTRAK. Keywords: Media Images, Learning Outcomes, Employment an Development.

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

Kata kunci : model mind mapping, media mindjet mindmanager, analisis vektor

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI APLIKASI TURUNAN

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI ASAM BASA DI SMA

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Transkripsi:

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA Ni Wayan Ekawati 1, Wenny J.A. Musa 2, Lukman A.R Laliyo 3 Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga. Dalam penelitian ini hal yang akan diamati adalah keseluruhan dari kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada pokok bahasan konsep mol. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Telaga kelas XI IPA 2 tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 25 siswa. Data pada penelitian ini berupa data hasil tes kemampuan siswa dengan menggunakan tes bentuk essay yang dibuat sesuai indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada materi konsep mol dapat dikatakan masih kurang yaitu sebesar 59,73%. Berdasarkan hasil penelitian, maka guru disarankan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep mol. Kata kunci : Kemampuan Siswa, Perhitungan Kimia ABSTRACT This study includes a quantitative descriptive study, which aims to determine the level of capacity to resolve the problems of chemical calculations IPA 2 class XI student at SMA Negeri 1 Telaga. In this study it will be observed is the whole of the activities related to the students' ability in solving chemistry calculations on the subject of the concept of the mole. The subjects in this study were students of SMAN 1 Telaga class XI IPA 2 academic year 2013/2014 amounted to 25 students. The data in this study of data from the test the student's ability to use the test essay form made according to the indicators. The results showed that the ability of students of class XI IPA 2 in SMA Negeri 1 Telaga in solving chemical calculations on the material concept of the mole can be said is still lacking in the amount of 59.73%. Based on the research results, it is suggested teachers can improve student learning outcomes in the material concept of the mole. Keywords: Ability Students, Chemical Calculations

PENDAHULUAN Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran berdasarkan KTSP Tahun 2006 khususnya dalam mata pelajaran kimia adalah membekali siswa dengan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Riyanto,2006). Pemecahan masalah dalam setiap persoalan selalu dianggap penting oleh setiap individu. Namun pemecahan masalah itu sendiri diselesaikan dengan cara yang berbedabeda tergantung situasi yang dihadapi. Hal ini sejalan oleh pendapat Antonius (2011) bahwa suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyelesaikannya. Seseorang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah adalah seseorang yang jika diberikan suatu masalah ia dapat mengetahui cara penyelesaiannya dengan benar. Kemampuan memecahkan masalah dianggap penting karena berkenaan dengan cara menemukan jawaban yang baik dan benar. Maksudnya adalah apabila cara pemecahan masalah baik dan benar maka berarti cara penguasaan konsep siswa juga baik. Kemampuan pemecahan masalah menjadi tuntutan yang harus dikuasai dalam pembelajaran kimia, namun diperlukan strategi-strategi dan langkah-langkah penyelesaian yang tepat. Dalam memecahkan masalah, siswa akan menghadapi masalah yang belum pernah ia temui maupun yang pernah ia temui. Hal itu dapat melatih siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah, sehingga kemampuan berpikirnya meningkat. Pada umumnya, kemampuan siswa sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil belajar.bila berhadapan dengan sejumlah siswa yang tidak dipilih secara khusus berdasarkan kecerdasannya, maka di antara mereka terdapat siswa yang pandai, sedang, dan lemah. Menurut Uno (2008), kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilakunya. Hal tersebut juga menuntut kepada kita yang harus punya kemampuan dalam menyelesaikan persoalan hitungan. Penyelesaian

soal hitungan tidak hanya memperhatikan jawaban akhir perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan. Siswa diharapkan menyelesaikan soal hitungan melalui suatu tahap demi tahap sehingga terlihat alur berpikirnya.selain itu dapat terlihat pula pemahaman siswa terhadap konsep yang digunakan dalam soal tersebut. Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan soal hitungan menurut Mahromah (2012) adalah membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna tiap kalimat, memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan pengerjaan hitung apa yang diperlukan dalam soal, membuat model matematika dari soal menyelesaikan model menurut aturan matematika sehingga mendapat jawaban dari soal tersebut, mengembalikan jawaban model ke jawaban soal asal. Dari hasil observasi di kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga, bahwa pembelajaran yang selama ini digunakan guru kimia masih kurang menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Selama ini pembelajaran kimia disajikan dalam bentuk pembelajaran langsung seperti ceramah, tanya jawab, dan pemberian soal latihan. Pada proses pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang mampu mengemukakan pendapat atau ide serta kurangnya kerja sama antar siswa suatu interaksi antara siswa dan guru. Pada observasi ini diperoleh data hasil belajar siswa pada materi stokiometri di tahun ajaran 2011/2012 jumlah persentase kelulusan dengan nilai ketuntasan 65 hanya 51 % (nilai asli), sedangkan di tahun ajaran 2012/2013 dengan nilai ketuntasan 65 mencapai 49% (nilai asli). METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini hal yang akan diamati adalah keseluruhan dari kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada pokok bahasan konsep mol. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah keseluruhan siswa 25 orang. Sampel penelitian diambil dari popolasi, dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel kelas yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini, pengambilan data kemampuan siswa menyelesaikan soal-

soal perhitungan kimia dilakukan dengan menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada materi konsep mol. Soal tes tersebut berupa essay sebanyak 10 nomor, yang telah dirancang oleh peneliti dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta telah divalidasi oleh tiga validator yaitu dua orang dosen kimia dan satu orang guru mata pelajaran kimia. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu bagaimana tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga. Jumlah butir soal adalah 10 butir soal essay. Dalam penyusunan butir soal terlebih dahulu membuat kisi-kisi yang berisi variabel yang diteliti, indicator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan yang telah dijabarkan dari indicator. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk memberikan makna data yang telah dikumpulkan dari sampel penelitian dengan menggunakan tes. Pada tes ini peneliti menganalisis data hasil penelitian secara deskriptif dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: skor yang diperoleh % Kemampuan x100% skormaksimum Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman siswa diklasifikasikan yaitu : 1. Bila presentase 90 100% kategori sangat baik 2. Bila presentase 75 89% kategori baik 3. Bila presentase 60 74% kategori cukup 4. Bila presentase 40 59% kategori kurang 5. Bila presentase 0 39% kategori sangat kurang.

HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Telaga pokok materi konsep mol dapat di lihat pada tabel di bawah ini : No Kemampuan Siswa Nomor Soal Persentase % Siswa Menjawab Benar Menjawab Salah Kriteria Kemampuan Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menghitung hubungan mol dengan jumlah partikel Menghitung hubungan mol dengan massa Menghitung jumlah mol jika massa zat diketahui Menghitung massa jika diketahui mol zat Menentukan volume molar gas dalam keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP) Menentukan massa zat terlarut dalam larutan yang kemolarannya di ketahui Menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya 1 42,67 57,33 Kurang 2 57,33 42,67 Kurang 3 70,67 29,33 Cukup 4 81,33 18,67 Baik 5 68 32 Cukup 6 64 36 Cukup 7 62,67 37,33 Cukup 8. 9. Menghitung molalitas larutan Menentukan molaritas larutan 8 44 56 Kurang 9 41,33 58,67 Kurang 10. Menghitung mol fraksi 10 65,33 43,67 Cukup Berdasarkan data hasil penelitian dan analisisnya, maka ada beberapa alternative penilaian yang penulis kemukakan dalam pembahasan berikut ini :

1. Menghitung hubungan mol dengan jumlah partikel menyelesaikan atau memecahkan soalsoal kimia untuk indicator pertama pada materi konsep mol, dari 25 lembaran hasil kerja siswa diidentifikasikan hasilnya menunjukan bahwa tingkat kemampuan siswa pada umumnya masih kurang. Sebanyak 42,67% siswa yang menjawab benar dan 57,33% siswa yang tidak mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan modal utama untuk dapat memecahkan soal perhitungan kimia. 2. Menghitung hubungan mol dengan massa Secara umum kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia untuk soal nomor 2 masih kurang. Sebab dari 25 siswa yang menjawab hanya 57,33% siswa yang menjawab benar sedangkan 42,67% siswa yang menjawab salah. Artinya bahwa lebih banyak yang belum mampu mengaplikasikan atau penerapan bentuk rumus ke dalam bentuk soal, masih banyak terdapat kesalahan dalam penempatan rumus, hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum memahami logaritma pemahaman konsep, olehnya rumus yang dituliskan oleh siswa tidak sesuai dengan perintah soal. 3. Menghitung jumlah mol jika massa zat diketahui menyelesaikan soal-soal untuk uraian ke tiga pada materi konsep mol, hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa sudah cukup. Dari 25 lembar jawaban siswa yang sudah mampu menjawab soal dengan benar sebanyak 70,67% siswa dan 29,33% siswa yang masih menjawab salah. Diidentifikasi bahwa siswa dapat mengetahui rumus yang digunakan dalam soal namun siswa kurang mengetahui cara mengoperasikan perhitungan pada soal tersebut salah. Hal ini menunjukkan kemungkinan siswa belum memahami konsep perhitungan tentang jumlah mol jika diketahui massa zatnnya dan siswa sudah mampu mengoperasikan perhitungan pada soal tersebut sampai selesai namun dalam penulisan rumus yang digunakan dalam soal belum

semunya tepat. Hal ini kemungkinan siswa belum memahami konsep pehitungan tentang jumlah mol jika diketahui massa zatnya. 4. Menghitung massa jika diketahui mol zat menyelesaikan soal no 4 sebanyak 81,33% siswa yang menjawab benar dan 18,67% siswa yang menjawab salah. Berdasarkan kriteria sudah baik, sebagaian besar siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan modal utama untuk dapat memecahkan soal perhitungan kimia. Penguasaan konsep-konsep, kemampuan menginterpretasikan konsep kimia secara tepat, terutama konsep algoritmik, mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan kimia secara efektif akan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia. 5. Menentukan volume molar gas dalam keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP) menentukan volume molar gas dalam keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP) sudah cukup. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar sebanyak 68% siswa dan 32% siswa yang menjawab salah. Dari hasil analisis dalam soal no 5, siswa sudah cukup menyelesaikan atau menjawab soal dengan baik. Tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keadaan standard dan keadaan kamar. Dimana Pada keadaan standar, V m = 22,4 L mol -1 sedangkan pada keadaan kamar, V m = 24 L mol -1. 6. Menentukan massa zat terlarut dalam larutan yang kemolarannya di ketahui menyelesaikan soal no 6 yaitu sudah cukup. Karena dari 25 orang siswa yang sudah cukup menjawab benar yaitu sebanyak 64% siswa dan 36% siswa yang masih menjawab salah. Ini disebabkan karena siswa tidak dapat menyelesaikan perhitungan sampai selesai sesuai dengan pertanyaan soal.. Dikarenakan pada kebanyakan siswa tidak memahami rumus dengan baik disaat guru mengajar, siswa kurang terampil mengoperasikan rumus dalam memecahkan masalah dalam soal dan

kurangnya siswa diberikan contohcontoh soal berupa perhitungan. Hal ini menunjukkan kemungkinan siswa belum memahami konsep perhitungan jumlah mol jika diketahui jumlah satuannya. 7. Menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya menyelesaikan soal no 7 sudah cukup. Karena diperoleh 62,67% siswa yang menjawab benar dan 37,33% siswa yang menjawab salah. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat terjadi karena siswa tidak dapat memahami dengan baik konteks soal. Pada soal nomor 7 tentang menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya, pada soal nomor 7 ini kebanyakan siswa menjawab hanya menjumlahkan angka yang terdapat pada soal, siswa tidak lagi memperhatikan inti yang dimaksudkan oleh soal, yang seharusnya siswa harus mengetahui apa yang ditentukan, kemudian apa yang ditanyakan, kemudian tahap selanjutnya penyelesaian, namun cara ini diabaikan oleh siswa, dan lebih banyak yang tidak menjawabnya, selain itu siswa juga tidak mengetahui rumus dan kebanyakan siswa tidak mengetahui satuan dalam perhitungan kimia dan tidak hafal rumus yang akan digunakan dalam pemecahan soal. 8. Menghitung molalitas larutan menyelesaikan soal no 8 masih kurang. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar sesuai dengan perintah soal hanya 44%. Sebanyak 56% siswa memiliki kemampuan kurang artinya bahwa untuk soal nomor 8 lebih banyak yang belum mampu memahami dan mengaplikasikan soal kedalam bentuk rumus, masih banyak terdapat kesalahan dalam penempatan rumus, hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum memahami logaritma pemahaman konsep, olehnya rumus yang dituliskan oleh siswa tidak sesuai dengan perintah soal. 9. Menentukan molaritas larutan menyelesaikan soal no 9 masih kurang. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar hanya 41,33% dan 58,67% siswa yang menjawab salah. Sebagaian besar siswa tidak mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan kunci utama untuk dapat menyelesaikan soal

perhitungan kimia. Kemampuan menginterpretasikan konsep kimia secara tepat, terutama konsep algoritmik, mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan kimia secara efektif akan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia. 10. Menghitung fraksi mol menyelesaikan soal no 10 sudah termasuk kriteria cukup. Sebanyak 65,33% siswa yang menjawab benar dan sudah mampu atau cukup mengaplikasikan atau menyelesaikan soal dengan baik, sedangkan 34,77% siswa menjawab salah dan belum mampu menyelesaikan soal tersebut, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh dua hal: yang pertama siswa tidak dapat memahami dengan baik konteks soal, kemudian yang kedua siswa tidak hafal rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan perhitungan kimia, sebabnya siswa kurang memahami materi yang diberikan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada pembahasan di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga berdasarkan 10 indikator mencapai 59,73% atau dalam kategori kurang. Saran 1. Hendaknya perlu guru bidang studi merancang suatu strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia, serta menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi agar tidak terkesan membosankan bagi siswa bahkan sebaliknya akan memberikan motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar. 2. Meningkatkan keterbatasan yang ada dalampenelitian ini kira perlu dilakukan penelitian tindakan kelas atau penelitian sejenisnya dengan upaya dapat memperbaiki tingkat kemampuan siswa yang rendah dengan strategi yang lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA Antonius, Bambang, dan Sri Riyanti. 2011. Analisis Perilaku Metakognisi dalam Pemecahan Masalah Matematika yang Berkaitan dengan Tingkat Berpikir Kreatif Siswa.Prodi Pendidikan Matematika, PMIPA, FKIP Untan Pontianak. Pontianak Mahromah, Laily Agustina dan Janet Trineke Manoy. 2012. Identifikasi Tingkat Metakognisi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Perbedaan Skor Matematika. Unesa Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Surabaya: Unesa University Press Uno, Hamzah. 2008. OrientasiBaru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang Berjudul Tingkat Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Perhitungan Kimia Siswa Kelas XI IPA 2 Di SMA Negeri 1 Telaga Oleh Ni Wayan Ekawati Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing 1 Pembimbing II Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si Dr. Lukman A.R. Laliyo, M.Pd NIP. 19660822 199103 2 002 NIP. 19691124 199403 1 001 Mengetahui: Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Dr. Akram La Kilo, M.Si NIP. 19770411 200312 1 001