TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA Ni Wayan Ekawati 1, Wenny J.A. Musa 2, Lukman A.R Laliyo 3 Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga. Dalam penelitian ini hal yang akan diamati adalah keseluruhan dari kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada pokok bahasan konsep mol. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Telaga kelas XI IPA 2 tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 25 siswa. Data pada penelitian ini berupa data hasil tes kemampuan siswa dengan menggunakan tes bentuk essay yang dibuat sesuai indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada materi konsep mol dapat dikatakan masih kurang yaitu sebesar 59,73%. Berdasarkan hasil penelitian, maka guru disarankan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep mol. Kata kunci : Kemampuan Siswa, Perhitungan Kimia ABSTRACT This study includes a quantitative descriptive study, which aims to determine the level of capacity to resolve the problems of chemical calculations IPA 2 class XI student at SMA Negeri 1 Telaga. In this study it will be observed is the whole of the activities related to the students' ability in solving chemistry calculations on the subject of the concept of the mole. The subjects in this study were students of SMAN 1 Telaga class XI IPA 2 academic year 2013/2014 amounted to 25 students. The data in this study of data from the test the student's ability to use the test essay form made according to the indicators. The results showed that the ability of students of class XI IPA 2 in SMA Negeri 1 Telaga in solving chemical calculations on the material concept of the mole can be said is still lacking in the amount of 59.73%. Based on the research results, it is suggested teachers can improve student learning outcomes in the material concept of the mole. Keywords: Ability Students, Chemical Calculations
PENDAHULUAN Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran berdasarkan KTSP Tahun 2006 khususnya dalam mata pelajaran kimia adalah membekali siswa dengan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Riyanto,2006). Pemecahan masalah dalam setiap persoalan selalu dianggap penting oleh setiap individu. Namun pemecahan masalah itu sendiri diselesaikan dengan cara yang berbedabeda tergantung situasi yang dihadapi. Hal ini sejalan oleh pendapat Antonius (2011) bahwa suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyelesaikannya. Seseorang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah adalah seseorang yang jika diberikan suatu masalah ia dapat mengetahui cara penyelesaiannya dengan benar. Kemampuan memecahkan masalah dianggap penting karena berkenaan dengan cara menemukan jawaban yang baik dan benar. Maksudnya adalah apabila cara pemecahan masalah baik dan benar maka berarti cara penguasaan konsep siswa juga baik. Kemampuan pemecahan masalah menjadi tuntutan yang harus dikuasai dalam pembelajaran kimia, namun diperlukan strategi-strategi dan langkah-langkah penyelesaian yang tepat. Dalam memecahkan masalah, siswa akan menghadapi masalah yang belum pernah ia temui maupun yang pernah ia temui. Hal itu dapat melatih siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah, sehingga kemampuan berpikirnya meningkat. Pada umumnya, kemampuan siswa sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil belajar.bila berhadapan dengan sejumlah siswa yang tidak dipilih secara khusus berdasarkan kecerdasannya, maka di antara mereka terdapat siswa yang pandai, sedang, dan lemah. Menurut Uno (2008), kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilakunya. Hal tersebut juga menuntut kepada kita yang harus punya kemampuan dalam menyelesaikan persoalan hitungan. Penyelesaian
soal hitungan tidak hanya memperhatikan jawaban akhir perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan. Siswa diharapkan menyelesaikan soal hitungan melalui suatu tahap demi tahap sehingga terlihat alur berpikirnya.selain itu dapat terlihat pula pemahaman siswa terhadap konsep yang digunakan dalam soal tersebut. Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan soal hitungan menurut Mahromah (2012) adalah membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna tiap kalimat, memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan pengerjaan hitung apa yang diperlukan dalam soal, membuat model matematika dari soal menyelesaikan model menurut aturan matematika sehingga mendapat jawaban dari soal tersebut, mengembalikan jawaban model ke jawaban soal asal. Dari hasil observasi di kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga, bahwa pembelajaran yang selama ini digunakan guru kimia masih kurang menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Selama ini pembelajaran kimia disajikan dalam bentuk pembelajaran langsung seperti ceramah, tanya jawab, dan pemberian soal latihan. Pada proses pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang mampu mengemukakan pendapat atau ide serta kurangnya kerja sama antar siswa suatu interaksi antara siswa dan guru. Pada observasi ini diperoleh data hasil belajar siswa pada materi stokiometri di tahun ajaran 2011/2012 jumlah persentase kelulusan dengan nilai ketuntasan 65 hanya 51 % (nilai asli), sedangkan di tahun ajaran 2012/2013 dengan nilai ketuntasan 65 mencapai 49% (nilai asli). METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini hal yang akan diamati adalah keseluruhan dari kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada pokok bahasan konsep mol. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah keseluruhan siswa 25 orang. Sampel penelitian diambil dari popolasi, dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel kelas yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini, pengambilan data kemampuan siswa menyelesaikan soal-
soal perhitungan kimia dilakukan dengan menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia pada materi konsep mol. Soal tes tersebut berupa essay sebanyak 10 nomor, yang telah dirancang oleh peneliti dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta telah divalidasi oleh tiga validator yaitu dua orang dosen kimia dan satu orang guru mata pelajaran kimia. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu bagaimana tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga. Jumlah butir soal adalah 10 butir soal essay. Dalam penyusunan butir soal terlebih dahulu membuat kisi-kisi yang berisi variabel yang diteliti, indicator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan yang telah dijabarkan dari indicator. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk memberikan makna data yang telah dikumpulkan dari sampel penelitian dengan menggunakan tes. Pada tes ini peneliti menganalisis data hasil penelitian secara deskriptif dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: skor yang diperoleh % Kemampuan x100% skormaksimum Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman siswa diklasifikasikan yaitu : 1. Bila presentase 90 100% kategori sangat baik 2. Bila presentase 75 89% kategori baik 3. Bila presentase 60 74% kategori cukup 4. Bila presentase 40 59% kategori kurang 5. Bila presentase 0 39% kategori sangat kurang.
HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Telaga pokok materi konsep mol dapat di lihat pada tabel di bawah ini : No Kemampuan Siswa Nomor Soal Persentase % Siswa Menjawab Benar Menjawab Salah Kriteria Kemampuan Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menghitung hubungan mol dengan jumlah partikel Menghitung hubungan mol dengan massa Menghitung jumlah mol jika massa zat diketahui Menghitung massa jika diketahui mol zat Menentukan volume molar gas dalam keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP) Menentukan massa zat terlarut dalam larutan yang kemolarannya di ketahui Menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya 1 42,67 57,33 Kurang 2 57,33 42,67 Kurang 3 70,67 29,33 Cukup 4 81,33 18,67 Baik 5 68 32 Cukup 6 64 36 Cukup 7 62,67 37,33 Cukup 8. 9. Menghitung molalitas larutan Menentukan molaritas larutan 8 44 56 Kurang 9 41,33 58,67 Kurang 10. Menghitung mol fraksi 10 65,33 43,67 Cukup Berdasarkan data hasil penelitian dan analisisnya, maka ada beberapa alternative penilaian yang penulis kemukakan dalam pembahasan berikut ini :
1. Menghitung hubungan mol dengan jumlah partikel menyelesaikan atau memecahkan soalsoal kimia untuk indicator pertama pada materi konsep mol, dari 25 lembaran hasil kerja siswa diidentifikasikan hasilnya menunjukan bahwa tingkat kemampuan siswa pada umumnya masih kurang. Sebanyak 42,67% siswa yang menjawab benar dan 57,33% siswa yang tidak mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan modal utama untuk dapat memecahkan soal perhitungan kimia. 2. Menghitung hubungan mol dengan massa Secara umum kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia untuk soal nomor 2 masih kurang. Sebab dari 25 siswa yang menjawab hanya 57,33% siswa yang menjawab benar sedangkan 42,67% siswa yang menjawab salah. Artinya bahwa lebih banyak yang belum mampu mengaplikasikan atau penerapan bentuk rumus ke dalam bentuk soal, masih banyak terdapat kesalahan dalam penempatan rumus, hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum memahami logaritma pemahaman konsep, olehnya rumus yang dituliskan oleh siswa tidak sesuai dengan perintah soal. 3. Menghitung jumlah mol jika massa zat diketahui menyelesaikan soal-soal untuk uraian ke tiga pada materi konsep mol, hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa sudah cukup. Dari 25 lembar jawaban siswa yang sudah mampu menjawab soal dengan benar sebanyak 70,67% siswa dan 29,33% siswa yang masih menjawab salah. Diidentifikasi bahwa siswa dapat mengetahui rumus yang digunakan dalam soal namun siswa kurang mengetahui cara mengoperasikan perhitungan pada soal tersebut salah. Hal ini menunjukkan kemungkinan siswa belum memahami konsep perhitungan tentang jumlah mol jika diketahui massa zatnnya dan siswa sudah mampu mengoperasikan perhitungan pada soal tersebut sampai selesai namun dalam penulisan rumus yang digunakan dalam soal belum
semunya tepat. Hal ini kemungkinan siswa belum memahami konsep pehitungan tentang jumlah mol jika diketahui massa zatnya. 4. Menghitung massa jika diketahui mol zat menyelesaikan soal no 4 sebanyak 81,33% siswa yang menjawab benar dan 18,67% siswa yang menjawab salah. Berdasarkan kriteria sudah baik, sebagaian besar siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan modal utama untuk dapat memecahkan soal perhitungan kimia. Penguasaan konsep-konsep, kemampuan menginterpretasikan konsep kimia secara tepat, terutama konsep algoritmik, mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan kimia secara efektif akan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia. 5. Menentukan volume molar gas dalam keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP) menentukan volume molar gas dalam keadaan standar (STP) dan keadaan kamar (RTP) sudah cukup. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar sebanyak 68% siswa dan 32% siswa yang menjawab salah. Dari hasil analisis dalam soal no 5, siswa sudah cukup menyelesaikan atau menjawab soal dengan baik. Tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keadaan standard dan keadaan kamar. Dimana Pada keadaan standar, V m = 22,4 L mol -1 sedangkan pada keadaan kamar, V m = 24 L mol -1. 6. Menentukan massa zat terlarut dalam larutan yang kemolarannya di ketahui menyelesaikan soal no 6 yaitu sudah cukup. Karena dari 25 orang siswa yang sudah cukup menjawab benar yaitu sebanyak 64% siswa dan 36% siswa yang masih menjawab salah. Ini disebabkan karena siswa tidak dapat menyelesaikan perhitungan sampai selesai sesuai dengan pertanyaan soal.. Dikarenakan pada kebanyakan siswa tidak memahami rumus dengan baik disaat guru mengajar, siswa kurang terampil mengoperasikan rumus dalam memecahkan masalah dalam soal dan
kurangnya siswa diberikan contohcontoh soal berupa perhitungan. Hal ini menunjukkan kemungkinan siswa belum memahami konsep perhitungan jumlah mol jika diketahui jumlah satuannya. 7. Menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya menyelesaikan soal no 7 sudah cukup. Karena diperoleh 62,67% siswa yang menjawab benar dan 37,33% siswa yang menjawab salah. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat terjadi karena siswa tidak dapat memahami dengan baik konteks soal. Pada soal nomor 7 tentang menentukan massa zat terlarut yang diketahui molaritasnya, pada soal nomor 7 ini kebanyakan siswa menjawab hanya menjumlahkan angka yang terdapat pada soal, siswa tidak lagi memperhatikan inti yang dimaksudkan oleh soal, yang seharusnya siswa harus mengetahui apa yang ditentukan, kemudian apa yang ditanyakan, kemudian tahap selanjutnya penyelesaian, namun cara ini diabaikan oleh siswa, dan lebih banyak yang tidak menjawabnya, selain itu siswa juga tidak mengetahui rumus dan kebanyakan siswa tidak mengetahui satuan dalam perhitungan kimia dan tidak hafal rumus yang akan digunakan dalam pemecahan soal. 8. Menghitung molalitas larutan menyelesaikan soal no 8 masih kurang. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar sesuai dengan perintah soal hanya 44%. Sebanyak 56% siswa memiliki kemampuan kurang artinya bahwa untuk soal nomor 8 lebih banyak yang belum mampu memahami dan mengaplikasikan soal kedalam bentuk rumus, masih banyak terdapat kesalahan dalam penempatan rumus, hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum memahami logaritma pemahaman konsep, olehnya rumus yang dituliskan oleh siswa tidak sesuai dengan perintah soal. 9. Menentukan molaritas larutan menyelesaikan soal no 9 masih kurang. Dari 25 orang siswa yang menjawab benar hanya 41,33% dan 58,67% siswa yang menjawab salah. Sebagaian besar siswa tidak mampu mengaplikasikan konsep ke soal yang merupakan kunci utama untuk dapat menyelesaikan soal
perhitungan kimia. Kemampuan menginterpretasikan konsep kimia secara tepat, terutama konsep algoritmik, mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan kimia secara efektif akan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia. 10. Menghitung fraksi mol menyelesaikan soal no 10 sudah termasuk kriteria cukup. Sebanyak 65,33% siswa yang menjawab benar dan sudah mampu atau cukup mengaplikasikan atau menyelesaikan soal dengan baik, sedangkan 34,77% siswa menjawab salah dan belum mampu menyelesaikan soal tersebut, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh dua hal: yang pertama siswa tidak dapat memahami dengan baik konteks soal, kemudian yang kedua siswa tidak hafal rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan perhitungan kimia, sebabnya siswa kurang memahami materi yang diberikan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada pembahasan di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Telaga berdasarkan 10 indikator mencapai 59,73% atau dalam kategori kurang. Saran 1. Hendaknya perlu guru bidang studi merancang suatu strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan kimia, serta menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi agar tidak terkesan membosankan bagi siswa bahkan sebaliknya akan memberikan motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar. 2. Meningkatkan keterbatasan yang ada dalampenelitian ini kira perlu dilakukan penelitian tindakan kelas atau penelitian sejenisnya dengan upaya dapat memperbaiki tingkat kemampuan siswa yang rendah dengan strategi yang lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA Antonius, Bambang, dan Sri Riyanti. 2011. Analisis Perilaku Metakognisi dalam Pemecahan Masalah Matematika yang Berkaitan dengan Tingkat Berpikir Kreatif Siswa.Prodi Pendidikan Matematika, PMIPA, FKIP Untan Pontianak. Pontianak Mahromah, Laily Agustina dan Janet Trineke Manoy. 2012. Identifikasi Tingkat Metakognisi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Perbedaan Skor Matematika. Unesa Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Surabaya: Unesa University Press Uno, Hamzah. 2008. OrientasiBaru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang Berjudul Tingkat Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Perhitungan Kimia Siswa Kelas XI IPA 2 Di SMA Negeri 1 Telaga Oleh Ni Wayan Ekawati Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing 1 Pembimbing II Dr. Wenny J.A. Musa, M.Si Dr. Lukman A.R. Laliyo, M.Pd NIP. 19660822 199103 2 002 NIP. 19691124 199403 1 001 Mengetahui: Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Dr. Akram La Kilo, M.Si NIP. 19770411 200312 1 001