BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan asset PT Pertamina (Persero). Kuisioner yang telah diisi dan dikembalikan oleh responden kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 17. 4.1 Analisis Data Responden Tabel 4.1 Data Responden (n = 3) No Variabel Uraian Jumlah Presentase 1. Anak Perusahaan 1 33% 1. Perusahaan/Instansi 2. Instansi Pemerintahan 3 1% 3. Mitra Swasta 17 57% Jumlah 3 1% Sumber : Data kuisioner, diolah Penjelasan tabel diatas : Data responden yang diambil yang memanfaatkan asset PT Pertamina (Persero) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya adalah Anak Perusahaan sebanyak 1 responden 49
atau sebesar 33%, Instansi Pemerintahan sebanyak 3 responden atau sebesar 1% dan Perusahaan Swasta sebanyak 17 responden atau sebesaer 57%. 4.2 Analisis Persepsi Pelanggan Tabel 4.2 Persepsi Pelanggan No Variabel Uraian Jumlah Presentase Tingkat kepuasan secara 1. Sangat Tidak Penting 1. umum terhadap pelayanan dari 2. Tidak Penting Asset Utilization 15 5% 2. 3. 4. 5. 6. Proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa dari Asset Utilization Pelayanan Asset Utilization terhadap keluhan dari penyewa Kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization Kepuasan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization Kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina Sumber : Data kuisioner, diolah 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 15 14 16 4 13 13 5 12 13 1 14 15 2 21 7 5% 47% 53% 13% 43% 43% 17% 4% 43% 3% 47% 5% 7% 7% 23% 5
Penjelasan tabel diatas : 1. Tanggapan responden atas tingkat kepuasan secara umum terhadap pelayanan dari Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 15 responden atau sebesar 5%, penting sebanyak 15 responden atau sebesar 5%. 2. Tanggapan responden atas proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa dari Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 16 responden atau sebesar 53%, penting sebanyak 14 responden atau sebesar 47%. 3. Tanggapan responden atas pelayanan Asset Utilization terhadap keluhan dari penyewa sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, biasa saja sebanyak 4 responden atau sebesar 13%. 4. Tanggapan responden atas kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, penting sebanyak 12 responden atau sebesar 4%, biasa saja sebanyak 5 responden atau sebesar 17%. 5. Tanggapan responden atas kepuasan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 15 responden atau sebesar 5%, penting sebanyak 14 responden atau sebesar 47%, biasa saja sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. 6. Tanggapan responden atas kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina penting, menjawab sangat penting sebanyak 7 responden atau sebesar 51
23%, penting sebanyak 21 responden atau sebesar 7%, biasa saja sebanyak 2 responden atau sebesar 7%. 4.3 Analisis Optimalisasi Aset Penunjang Usaha di PT Pertamina (Persero) Tabel 4.3 Optimalisasi Aset Penunjang Usaha di PT Pertamina (Persero) No Variabel Uraian Jumlah Presentase Tingkat kepuasan secara umum 1. Sangat Tidak Penting 1. terhadap pelayanan dari Asset 2. Tidak Penting 1 33% Utilization 18 6% 2. 3. 4. 5. 6. Proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa dari Asset Utilization Pelayanan Asset Utilization terhadap keluhan dari penyewa Kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization Kepuasan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization Kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina Sumber : Data kuisioner, diolah 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 1. Sangat Tidak Penting 2. Tidak Penting 2 9 18 3 2 15 11 2 4 16 9 1 18 1 2 2 14 13 1 7% 3% 6% 1% 7% 5% 37% 7% 13% 53% 3% 3% 6% 33% 7% 7% 47% 43% 3% 52
Penjelasan tabel diatas : 1. Tanggapan responden atas tingkat kepuasan yang dirasakan secara umum terhadap pelayanan dari Asset Utilization penting, menjawab sangat penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%, penting sebanyak 18 responden atau sebesar 6%, biasa saja sebanyak 1 responden atau sebesar 33%. 2. Tanggapan responden atas proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa yang dirasakan dari Asset Utilization penting, menjawab sangat penting sebanyak 3 responden atau sebesar 1%, penting sebanyak 18 responden atau sebesar 6%, biasa saja sebanyak 9 responden atau sebesar 3%. 3. Tanggapan responden atas pelayanan Asset Utilization yang dirasakan terhadap keluhan dari penyewa biasa saja, menjawab sangat penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%, penting sebanyak 11 responden atau sebesar 37%, biasa saja sebanyak 15 responden atau sebesar 5%, tidak penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%. 4. Tanggapan responden atas kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization yang dirasakan biasa saja, menjawab sangat penting sebanyak 1 responden atau sebesar 3%, penting sebanyak 9 responden atau sebesar 3%, biasa saja sebanyak 16 responden atau sebesar 53%, tidak penting sebanyak 4 responden atau sebesar 13%. 5. Tanggapan responden atas kepuasan yang dirasakan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization biasa saja, menjawab sangat 53
penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%, penting sebanyak 1 responden atau sebesar 33%, biasa saja sebanyak 18 responden atau sebesar 6%. 6. Tanggapan responden yang dirasakan atas kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina biasa saja, menjawab sangat penting sebanyak 1 responden atau sebesar 3%, penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, biasa saja sebanyak 14 responden atau sebesar 47%, tidak penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%. 4.4 Analisis Persepsi Pelanggan Terhadap Optimalisasi Aset Penunjang Usaha di PT Pertamina (Persero) a. Uji Validitas Pengujian Validitas dilakukan dengan metode analisis korelasi product moment. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS 17 nilai signifikannya yang valid. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 54
Tabel 4.4 Uji Validitas Persepsi Pelanggan Correlations x.1 x.2 x.3 x.4 x.5 x.6 Total x.1 Pearson Correlation 1.668 **.241.458 *.712 **.575 **.797 ** Sig. (2-tailed)..199.11..1. N 3 3 3 3 3 3 3 x.2 Pearson Correlation.668 ** 1.31.159.42 *.427 *.635 ** Sig. (2-tailed)..96.41.21.19. N 3 3 3 3 3 3 3 x.3 Pearson Correlation.241.31 1.74 **.327.324.717 ** Sig. (2-tailed).199.96..78.81. N 3 3 3 3 3 3 3 x.4 Pearson Correlation.458 *.159.74 ** 1.348.498 **.775 ** Sig. (2-tailed).11.41..59.5. N 3 3 3 3 3 3 3 x.5 Pearson Correlation.712 **.42 *.327.348 1.417 *.715 ** Sig. (2-tailed)..21.78.59.22. N 3 3 3 3 3 3 3 x.6 Pearson Correlation.575 **.427 *.324.498 **.417 * 1.722 ** Sig. (2-tailed).1.19.81.5.22. N 3 3 3 3 3 3 3 Total Pearson Correlation.797 **.635 **.717 **.775 **.715 **.722 ** 1 Sig. (2-tailed)...... N 3 3 3 3 3 3 3 **. Correlation is significant at the.1 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the.5 level (2-tailed). 55
Berdasarkan hasil uji diatas didapatkan hasil bahwa Variabel x.1, x.2, x.3, x.4, x.5, x.6 dengan item total. Nilai kemudian dibandingkan dengan r table product moment (pada signifikansi,5 dengan uji 2 sisi dan N = 3). Output yang diperoleh lebih besar dari nilai r table. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi pelanggan memiliki instrument yang valid. Tabel 4.5 Uji Validitas Optimalisasi Aset Penunjang Usaha Correlations y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 Total y.1 Pearson Correlation 1.62 **.688 **.72 **.727 **.65 **.86 ** Sig. (2-tailed)...... N 3 3 3 3 3 3 3 y.2 Pearson Correlation.62 ** 1.512 **.574 **.521 **.549 **.734 ** Sig. (2-tailed)..4.1.3.2. N 3 3 3 3 3 3 3 y.3 Pearson Correlation.688 **.512 ** 1.649 **.748 **.863 **.885 ** Sig. (2-tailed)..4.... N 3 3 3 3 3 3 3 y.4 Pearson Correlation.72 **.574 **.649 ** 1.658 **.626 **.837 ** Sig. (2-tailed)..1.... N 3 3 3 3 3 3 3 y.5 Pearson Correlation.727 **.521 **.748 **.658 ** 1.82 **.876 ** Sig. (2-tailed)..3.... N 3 3 3 3 3 3 3 y.6 Pearson Correlation.65 **.549 **.863 **.626 **.82 ** 1.888 ** Sig. (2-tailed)..2.... N 3 3 3 3 3 3 3 Total Pearson Correlation.86 **.734 **.885 **.837 **.876 **.888 ** 1 Sig. (2-tailed)...... N 3 3 3 3 3 3 3 **. Correlation is significant at the.1 level (2-tailed). 56
Berdasarkan hasil uji diatas didapatkan hasil bahwa Variabel y.1, y.2, y.3, y.4, y.5, y.6 dengan item total. Nilai kemudian dibandingkan dengan r table product moment, output yang diperoleh lebih besar dari nilai r table. Jadi dapat disimpulkan bahwa optimalisasi aset penunjang usaha memiliki instrument yang valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reabilitas yang digunakan dengan software computer pada Alpha Cronbach s. variabel dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki koefisien reabilitas.6 atau lebih dan sebaliknya. Pengujian Realibilitas dapa dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha,,2 >,2,4 >,4,6 >,6,8 >,8 1, Tingkat Reliabilitas Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel 57
Dari perhitungan hasil kuisioner menggunakan SPSS Versi 17, maka diperoleh data uji reliabilitas pengaruh persepsi pelanggan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Persepsi Pelanggan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.814.825 6 Berdasarkan hasil uji reliability diatas dapat dilihat bahwa persepsi pelanggan pada penelitian ini adalah reliable, karena indeks koefisien reliabilitas lebih besar dari,6 dengan kriteria tinggi (,814) Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Optimalisasi Aset Penunjang Usaha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.92.921 6 58
Berdasarkan hasil uji reliability diatas dapat dilihat bahwa optimalisasi aset pada penelitian ini adalah sangat reliable, karena indeks koefisien reliabilitas lebih besar dari,6 dengan kriteria tinggi (,92) c. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi untuk menguji hipotesis, perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk menentukan apakah regresi yang dipakai sah atau tidak. Uji asumsi klasik yang diuji adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan terhadap variabel dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel persepsi pelanggan dan optimalisasi asset penunjang usaha telah terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas tersebut disajikan pada tabel 4.9 59
Tabel 4.9 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X7 Y7 N 3 3 Normal Mean 26.2333 21.1 Parameters a,,b Std. Deviation 2.59553 3.35641 Most Extreme Differences Absolute.164.128 Positive.77.128 Negative -.164 -.114 Kolmogorov-Smirnov Z.899.74 Asymp. Sig. (2-tailed).394.75 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa variabel presepsi pelanggan dengan signifikansi,394, optimalisasi asset dengan signifikansi,75 yang terdistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi lebih dari,5. Pengujian normalitas dapat pula menggunakan grafik P-P Plot. Data normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis 6
diagonal. Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan Grafik P-P Plot disajikan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Distribusi Normal 61
Gambar 4.2 Sebaran Data Hasil analisis regresi dengan grafik P-P Plot terhadap residual regresi sudah menunjukkan adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal. 62
2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antara variabel dan perhitungan nilai tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF). Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas apabila nilai tolerance tidak kurang dari,1 atau nilai VIF tidak lebih dari 1. Hasil uji multikolinieritas disajikan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Uji Multikolonieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Optimalisasi asset 1. 1. a. Dependent Variable: X7 Sumber : Hasil pengolahan data sekunder Berdasarkan tabel 4.1, hasil perhitungan nilai tolerance dari variabel independen menunjukkan bahwa tidak ada yang memiliki nilai Tolerance kurang dari,1 yang berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Serta dari hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada variabel independen yang 63
memiliki nilai VIF lebih dari 1. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini. 3. Autokorelasi Autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi adanya autokorelasi penelitian ini tidak menggunakan Durbin Watson (D-W) karena antara jumlah sampel dan variabel independen yang diuji tidak sesuai, maka untuk mendeteksi autokorelasi penelitian ini menggunakkan uji statistics Q:Box-Pierce dan Ljung Box. Kriteria adanya autokorelasi adalah jika jumlah lag yang signifikan lebih dari dua, dan jika lag yang signifikan dua atau kurang dari dua, maka dikatakan tidak ada autokorelasi (Imam, 26:17). Hasil uji autokorelasi disajikan pada tabel 4.11. 64
Tabel 4.11 Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of Durbin- Model R R Square Square the Estimate Watson 1.711 a.56.488 1.85668 1.864 a. Predictors: (Constant), Y7 b. Dependent Variable: X7 Dilihat dari data bahwa sudah memenuhi syarat dengan rumus DU < DW < 4-DU. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi standar variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual yang distudentized (SRESID). Jika gambar tersebut tidak membentuk pola tertentu yang teratur maka disimpulkan bebas dari heteroskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3. 65
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar 4.3, terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka pada sumbu y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. d. Analisis Regresi Linier Sedehana Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variable bebas yaitu persepsi pelanggan dapat berpengaruh terhadap variable terikat yaitu optimalisasi aset penunjang usaha. Variable tersebut diolah dengan menggunakan metode regresi berganda pada program SPSS 17. 66
Sebelumnya akan dilakukan uji koefisien determinasi dan koefisien korelasi, dimana tingkat hubungan (nilai R) dan R square antara variable bebas dengan variable terikat. Untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.711 a.56.488 1.85668 a. Predictors: (Constant), Y7 b. Dependent Variable: X7 Besarnya koefisien determinasi adalah 48,8% yang bermakna bahwa variabel independen hanya mampu menjelaskan 48,8% variasi dari nilai variabel dependennya, yaitu Presepsi Pelanggan. Sedangkan sisanya 51,2% dijelaskan oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi presepsi pelanggan yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependennya, dapat dilihat dari tabel 4.13. 67
Tabel 4.13 Uji F (Simultan) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 98.843 1 98.843 28.673. a Residual 96.523 28 3.447 Total 195.367 29 a. Predictors: (Constant), Y7 b. Dependent Variable: X7 Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 28,673 dengan probabilitas, atau sebesar %. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari,5 dan termasuk dalam kategori signifikan, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi presepsi pelanggan terhadap optimalisasi asset. Untuk mengetahui variabel independen mana yang memberikan pengaruh secara parsial signifikan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha maka dapat dilihat dari tabel 4.14. 68
Tabel 4.14 Uji T (Parsial) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 37.839 2.194 17.248. Optimalisasi asset -.55.13 -.711-5.355. a. Dependent Variable: presepsi pelanggan Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.14, maka hasil persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + bx Y = 37.839.55X Keterangan : Y : nilai prediksi variabel dependen (optimalisasi aset penunjang usaha) a : konstanta; besarnya sama dengan Y jika X = b : koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan 69
variabel Y yang didasarkan variabel X X : persepsi pelanggan Persamaan di atas berarti persepsi pelanggan = 37.839.55. Dimana persepsi pelanggan berpengaruh terbalik terhadap optimalisasi aset penunjang usaha. Berdasarkan tabel koefisien signifikan regresi (Sig) pada tabel menunjukkan angka. pada persepsi pelaggan. Angka tersebut lebih kecil dari pada angka signifikan (α) yang digunakan yaitu 5% atau.5. hal ini berarti H o yang diuji dalam penelitian ini ditolak. Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa persepsi pelanggan mempengaruhi optimalisasi aset penunjang usaha. a. Pengujian Hipotesis Ho : b =, Artinya tidak ada pengaruh signifikan antara persepsi pelanggan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha. Ho : b, Artinya ada pengaruh signifikan antara persepsi pelanggan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha. Uji statistik t (uji t) digunakan untuk menganalisis pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini menganalisis 7
bagaimana pengaruh persepsi pelanggan dalam mempengaruhi optmalisasi aset penunjang usaha. Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukan bahwa persepsi pelanggan mempengaruhi optimalisasi aset penunjang usaha di PT Pertamina (Persero). 71