SISTEM PENGUASAAN TANAH DAN PERAN TANAH BAG1 PETANI IMISKIN (has Desa Bojong, Kccamatan Tcnjo, Kabnpaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

TINJAUAN PUSTAKA. Lestari (2009) mendefinisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENGUASAAN LAHAN TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN LAHAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RELASI GENDER DALAM PEMILIKAN DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA AGRARIA

M a t a l i A B S T R A K

Tabel 15. Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Pendapatan Tahun 2011

RINGKASAN. sistem kekerabatan dan segala aspek yang berkenaan dengan relasi gender dalam. pemilikan dan penguasaan sumberdaya agraria.

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

GIZI M Y. PROGmM SI7JJH S1 ARAKAT DAN SULMBERDAY A KELUARGA. FAKLnTAS PERT- INSTITUT PERTANlAN BOGOR 2lM4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IX KESIMPULAN. bagaimana laki-laki dan perempuan diperlakukan dalam keluarga. Sistem nilai

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. merupakan salah satu keunggulan bangsa Indonesia. Pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. alasan kemunculan hukum, namun dalam usaha-usaha memberikan jawaban akan hukum

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MA., dan Gnqgota Komisi Pembimbing I Gunawan Wiradi,

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah mencapai 240 juta jiwa (BPS, 2011). Hal ini merupakan sumber daya

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mereka sehari-hari begitu juga penduduk yang bertempat tinggal di

BAB V STRUKTUR PENGUASAAN TANAH LOKAL

PENDEKATAN PENELITIAN

DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN TANAH DI SUMATERA BARAT *

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL-EKONOMI RUMAH TANGGA DENGAN MINAT PEMUDA DESA DI BIDANG PERTANIAN (Desa Mulangsari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang)

Pemuda Kurang Minat Dalam Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BERAS RUMAH TANGGA ANAL&IS POLA KO~YSU~I DI KOTA BOGOR. Oleh : PROGRAM!!XUDI MANAJJ?MEN AGRIBISMS. PAKULTAS PERTAMAN PERTm BOGOR 2006.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang

BAB V POLA PENGUASAAN LAHAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN LAHAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar

ARTANTI YULAIKA IRIANI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ASPEK GLZI DAN KESERATAN PANGAN ORGANIK

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

BAB IV ANALISIS A. Sistem Bantuan Dana Yang Diberikan Dinas Pertanian Kepada Kelompok Tani

BAB IX MUZARA AH. Bagian Pertama Rukun dan Syarat Muzara ah

BAB I PENDAHULUAN. pada satu pihak tertentu, akibatnya ada masyarakat atau pihak lain yang sama

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Oleh KLIWOW HIDAYAT FAMOLTAS FASCA SAR JAMA INSTITUT PERTANIAH BOGQR

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya perubahan struktur penguasaan lahan pertanian, pola

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989.

KAJIAN AGRARIA (KPM 321) PENDAHULUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA / DEPARTEMEN -KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN ASYARAKAT.

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan petunjuk terhadap semua aktifitas manusia, termasuk ekonomi. Sejak

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENGUASAAN LAHAN PERTANIAN DI JAWA BARAT*

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

BAB X KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 56 TAHUN 1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN

PELAKSANAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH PERTANIAN KARENA JUAL BELI DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH LUAS KEBUN DAN PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM PENGOLAHAN PASCA PANEN KELAPA DI TINGKAT PETANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan salah satu keunggulan bangsa Indonesia. Pada hakikatnya

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ).

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 SINTESIS KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA BUNIWANGI KECAMATAN PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Kebijakan Proteksi Impor yang Salah Sasaran Luqmannul Hakim

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

SISTEM BAGI HASIL PETANI PENYAKAP DI DESA KRAI KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. Tanah di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting karena Indonesia

ANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG DAN KEDELE

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

STRUKTUR DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PEDESAAN SUMATERA BARAT

PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dan oleh karena itu sudah semestinya pemanfaatan fungsi bumi,

Transkripsi:

206 SISTEM PENGUASAAN TANAH DAN PERAN TANAH BAG1 PETANI IMISKIN (has Desa Bojong, Kccamatan Tcnjo, Kabnpaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

ANDIM FAJRYAR NUROM. SISTEM PENGUASAAN TANAH DAN PERAN TANAH BAG1 PFTANI MEW. (Diba~ah bimbingan SATYAWAN SUMTO). pertanian Umumnya hidup di perdesaan (75%) temtama di pdau Jaua (61%). --... Selanjutoya keumkmm pada konteks kehidupan rumab tangga p& dikaitkan dengan lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian di tingkat mikro di bebetapa desa yang mempejelas keterkaitm antara kepemilikan lahan, tingkat kerniskinan, dan kerawanan pangan. Struknrr kepemilikan tanah temyata teiap menjadj faktor Kemudian muncul anggapan bahwa tanah tidak lagi meojadi faktor penting bagi s&a!egi penghidupan d tangga petani miskin Tranportad dan komunikasi membuka lapangan keja non peatanian di luar desa. Gewrasi muda - enggan untuk menennkan usaha omog hanya untuk menggarap tanah. Mereka lebih suka pergi ke kota mencari pekerjaan di tuar sekor pez?ank Adanya EPgus ~andangan mengenai perao tanah bagi tamzga miskirr.selanjutnya meojadi wyaan pokok dalam pewlitian ini,. ~tu seberapa besar peran pertanjan (kbususnya tanah) di dalam rumah tangga ekonomi petani i miskin dan apa saja hambatan yang dialami petani miskin dalam memperoleh > Bedasuh latar be- masalah untuk pewtitian ini &ah yang sudah dikemukakan maka rumusan sebagai berikui : (I) Bagaimana kelembagaan

pemilikan dan penguasaan tanah di Desa Bojong?, (2) Bagaimarm akses petani miskin temadap kelembagaan penguasaan tanah?, (3) Faktor-faktor apa yang membatasi alrses pada tanah pertanian bagi petani miskin? dan (4) Bagaimana peran tanah bagi petani miskin? Tujuan pewlitian ini adalah (1) Mengetahui kelembagaan pemilikan dan tanah di Desa Bojong, (2) Mengetahui akses pe-iani miskin terhadap kelembagaan pen- tanah. (3) Mengetahui faktor-faktor yang membami akses pada tanah pertanian, dan (4) Mengetahui peran tanah bagi petani miskin. Penelitian ini dilakukao di Desa Bojong, Keamatan Tenjo, Kablrpaten Bogor, Provinsi Jam Barat sejak Juni 2006 sampai dengan Juli 2006. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja) dengan *bangan komunitas Desa Bojong addab komunitas agraris, sebagian besar pendudulmya bermaia pencaharian sebagai petani (53,67%). Straiegi penelitian yaug digmakan adalah studi kasus dengan rmmddm pendekaran krralitatif dan kuantitatif. Penmum responden dan informan dilakukan dengan cara pl[lp06if, dengan jlrmlah responden 25 rumah tang@ pe&ai mir;lrin, dan infoman lnmci sebanyak 24 orang. Sbategi ini digunakan karena nihilnya data mengenai s&uktur kepanilikan tanah dan kependudukan yang dap dipacaya, sehjutnya pencarian data dilakukao dengan teknik snow ball. Hasil pewlitian di Desa Bojong yang berkaitan dengan sistem penguasaan tanahdanpe~antanahbagipetanimiskinadalahsebagaiberikut Masyadm Desa Bojong mengelompokkan dirinya s&@ orang miskin, s e d h dan kaya, dari ketiga pemfsisan tali temyata sekitar 70 persen masyarakatnya be& di kelompok miskin Sehjutnya yang be& di kelompok miskin

adalah petani yaog tidak maniliki ianah, dan bekerja setagai penggarap atau bud^ tani. Sbuktur agraria menjadi salah satu ciri dari s&uktur sosial masyarakas bal ini diketahui dari dicantumkanoya luas tanah sebagai salah satu ciri kelompok miskin, sederhana maupun kaya Sistem pengman tanah )mg terdapai di Desa Bojong berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu tetap dan semen- Penguasaan ranah yang bersifai teiap didapatkan melalui jual beli dan warisan sedangkan peoguasaan tanah yang bersifai sementara didapatkan melalui bagi hasii (man, dan mertelu), gadai dan sewa Proses kehilangan tanah pda petani miskin dapat terjadi karena tanah dijual sehingga tidak mendapatkan UW amu tanah digadaikan karena keburuhan mend& Beragam cara dilakukan unhlk m e m i l i e tanah, mun petani miskin hanya akses pda sistem bagi had. Petani miskin tidak akses pda sew -. -- dan!@.. -', karena tidak ada uang tumi untuk menyewa tanah, ia juga tidak memililei barang bdaw (anas, irang, bewa~ jaminan dmpn i. yang dapat dij- pada sistem gadai Petani sederhana masib bisa akses pada siaem sewa. Sedangkan petani kaya lebih leluasa untuk rneoentukan &em mana yang akan digm+n -. miskin dari segi waktu -, Sistem gadai dinilai lebii mengunhmgkan bagi petani biaya dan modal. Sedangkan pemilik tanah menilai seua lebi rnenguntungkan dari segi pembagian keuntungan dan resiko kerugian Sistem bagi hasil dinilai mampu meogakomodasi kepentingan pemilik Akses petani miskin meialui sistem bagi hasil dibatasi oleh w arn faktor, sama seperti yang diungkapkan old Breeman dan W i i (2004), faktor utama