STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON SAPI PADA UKM MUTIARA HJ. MBOK SRI DI KOTA PALU

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN ABON IKAN UKM SRI REJEKI: PENDEKATAN MARKETING MIX

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG TELUR OHARA KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

STRATEGI PENGEMBANGAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI KABUPATEN DONGGALA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK BANUA COKELAT PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON IKAN MELALUI PENDEKATAN MARKETING MIX PADA INDUSTRI RAJA BAWANG DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PRIMAJAYA DI KOTA PALU

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COKELAT PASTA PADA INDUSTRI RUMAH COKELAT DI KOTA PALU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA

[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014

III. METODOLOGI KAJIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

III. METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Program Studi Agribisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai (STIPER) Amuntai 2)

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGEMBANGAN STRATEGI INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN PT. PALU JAYA UTAMA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL STRATEGI BERSAING GRAND KEUDE KUPIE ULEE KARENG DAN GAYO JALAN SEI SERAYU NO 85 MEDAN SKRIPSI

VII. FORMULASI STRATEGI

PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) BERWAWASAN AGRIBISNIS DI KECAMATAN BOLANO LAMBUNU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Pengembangan Strategi Usaha Penyulingan Minyak Daun Cengkeh di Desa Sabang Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHAN MAKANAN RUMPUT LAUT (Studi Kasus: Industri Rumah Tangga Narasa di Palu Utara)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN ROTAN INDUSTRI MEUBEL KAILI JAYA DI KOTA PALU

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

III. METODE PENELITIAN

DEVELOPMENT STRATEGY OF PASTRY BUSINESS IN UMKM BERKAH KOTA PEKANBARU

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

D. Bambang Setiono Adi, Alfan Jauhari. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu Fitrawati Wahida 1), Marhawati M 2), Alimuddin Laapo 2) 1) Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu 2) Staf Dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu ABSTRACT Mutiara, a small enterprise (SMEs) at Palu city produced shredded beef and fish known as Abon beef and Abon fish. This study aimed to analyze business development strategy for the abon beef and fish. The results showed Abon beef was amounted to 7,018 whereas 4,917 for abon fish, this was calculated based on MPE method. Abon fish with this value is more potential for future development. Total value obtained from the calculation of internal factors and external factors namely internal factor as 3.45 with strength score of 2.61 and weaknesses score by 0.84. This condition indicates that the power factor is owned by SMEs Mutiara larger than weakness factor, while for external factors have a value of 3.00 with opportunity score of 2.61 and threats of 0.39, respectively, it shows the factors that are owned by SME opportunities Mutiara greater than the threats, it can be concluded that the use of alternative strategies is based on SO method (strengths opportunities), using the strength to take advantage of existing opportunities. Keywords: MPE, SWOT, strategy, SMEs Mutiara, Abon industry ABSTRAK Usaha Abon UKM Mutiara di Kota Palu merupakan salah satu usaha rumah tangga yang memproduksi abon ikan dan abon sapi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis alternatif pengembangan usaha antara abon sapi dengan abon ikan pada UKM tersebut. Berdasarkan perhitungan menggunakan MPE diperoleh nilai untuk abon sapi sebesar 7.018, sedangkan abon ikan 4.917. Hasil dari perhitungan tersebut menyimpulkan bahwa usaha abon ikan lebih potensial untuk dikembangkan. Total nilai yang diperoleh dari perhitungan faktor internal dan faktor eksternal, yaitu untuk faktor internal memiliki nilai sebesar 3,45 dengan skor kekuatan 2,61 dan skor kelemahan sebesar 0,84. Kondisi ini menunjukkan faktor kekuatan yang dimiliki oleh UKM Mutiara lebih besar dari faktor kelemahan, sedangkan untuk faktor eksternal memiliki nilai sebesar 3,00 dengan skor peluang 2,61 dan skor ancaman sebesar 0,39, hal tersebut menunjukkan faktor peluang yang dimiliki oleh UKM Mutiara lebih besar dari faktor ancaman, dapat disimpulkan bahwa alternatif strategi yang digunakan UKM Mutiara yaitu menggunakan strategi SO (strenghts opportunities), dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Kata kunci : MPE, SWOT, strategi, UKM Mutiara, Usaha Abon. PENDAHULUAN Peran subsektor peternakan dan perikanan juga berkontrubusi sangat penting dan cukup potensial dalam pembangunan pondasi sektor pertanian di Indonesia. Kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam melakukan transformasi struktur perekonomian juga merupakan refleksi dari prioritas dan strategi yang dipilih walaupun sering melalaikan basis penting sektor pertanian dalam penerapan Kebijakan ekonomi makro umumnya. Ikan 295

sebagai komoditi utama di sub sektor perikanan merupakan salah satu bahan pangan yang kaya protein. Manusia sangat memerlukan protein ikan karena selain mudah dicerna, pola asam amino protein ikan pun hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia, di samping itu, kadar lemak ikan yang rendah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. (Afrianto dan Liviawaty,1989). Ardyansah (2011), menyatakan bahwa, ikan dapat diolah menjadi produk olahan seperti kerupuk, tepung ikan, abon ikan, ikan kaleng. Salah satu produk abon ikan merupakan produk olahan yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat. Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. UKM Mutiara memiliki dua jenis olahan abon yaitu abon ikan dan abon sapi dalam hal ini peneliti ingin melihat seberapa besar perbandingan antara usaha abon ikan dan abon sapi. Penelitian lebih mengarah kepada strategi pengembangan usaha. Fasilitas teknologi dalam pembuatan abon dari segi peralatan mesin sudah sangat modern, untuk itu UKM Mutiara berharap pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih agar usaha abon lebih meningkat. Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah prospek pengembangan antara Usaha abon ikan dengan abon sapi? 2. Bagaimanakah strategi pengembangan Usaha Abon yang memiliki potensial untuk dikembangkan oleh UKM Mutiara di Kota Palu? Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penelitian bertujuan: 1. Menganalisis alternatif pengembangan Usaha antara abon sapi dengan abon ikan di UKM Mutira di Kota Palu 2. Menganalisis strategi pengembangan Usaha Abon yang berpotensial untuk dikembangkan oleh UKM Mutiara Kegunaan dari penelitian ini untuk memberikan manfaat bagi peneliti sendiri dan semua pihak yang terkait yakni UKM Mutiara pelaku utama, serta sebagai bahan referensi dasar dan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian dibidang yang sama. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di UKM Mutiara Jl. Abd Rahman Saleh, BTN Mutiara Indah Blok E No 3 Palu. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purpossive), dengan pertimbangan bahwa UKM Mutiara Hj. Mbok Sri merupakan salah satu pengelola usaha abon sapi dan ikan yang ada di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2012. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purpossive), yakni dimana responden sebanyak 4 orang 1 orang dari pimpinan UKM Mutiara, 3 orang konsumen, Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi, dan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (Questionaire), data sekunder diperoleh dari beberapa literatur dan hasil kajian dari instansi yang terkait dalam penelitian ini. Tujuan penelitian pertama dijawab dengan mengunakan analisis metode perbandingan exponensial (MPE). Menurut (Marimin 2004), formulasi matematik MPE adalah sebagai berikut: (TN ) = (RK ) Dimana: TN i = Total nilai alternatif usaha abon yang berprospek ke i RK = Derajat kepentingan relatif (skor) pada setiap kriteria keputusan kj pada pilihan usaha abon ke i 296

TKK j = Derajat kepentingan (bobot) kriteria keputusan ke j, TKK j >0,bulat m = Jumlah usaha abon sapi dan abon ikan. j = Jumlah kriteria keputusan; j= 5 kriteria Tujuan penelitian yang kedua dijawab dengan menggunakan analisis SWOT (strengths. weaknesses, opportunities, threats), dimana analisis SWOT digunakan menghasilkan strategi pengembangan usaha abon (Rangkuti, 1997). Matriks SWOT ialah alat pencocok yang penting, bertujuan untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak bagi suatu usaha/perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Marimin (2004), mengemukakan pembobotan faktor-faktor internal dan eksternal menggunakan metode pembobotan dengan cara membandingkan faktor yang satu dengan lainya, berdasarkan faktor tersebut terhadap pengusaha produk abon, nilai bobot dengan skala 1,3,5,7 dengan kualifikasi sebagai berikut. Skor 1 = kriteria /alternative sama penting dengan kriteria /alternative B Skor 3 = A sedikit lebih penting dari B Skor 5 = A lebih penting dari B Skor 7 = A jelas lebih penting dari B HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Abon yang Berprospek Dikembangkan. Hasil wawancara dari pimpinan perusahaan pada usaha produk abon UKM Mutiara di Kota Palu diperoleh data abon sapi dan abon ikan sebagai beriku: Tabel 1. Tabulasi Data Abon Sapi dan Abon Ikan Pada UKM Mutiara di Kota Palu, 2012. No Jenis Produk TN Rating 1 2 Abon Sapi Abon Ikan 7.018 4.917 Sumber: Data Primer Setelah diolah, 2012 1 2 Tabel 1 menunjukkan, total tiap kriteria abon sapi dan abon ikan pada UKM Mutiara di Kota Palu diperoleh yaitu total kriteria abon sapi sebesar 7.018, total kriteria abon ikan sebesar 4.917. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan teknik MPE dapat disimpulkan bahwa usaha abon yang paling potensial untuk dikembangkan adalah abon ikan, dengan total 4.917 dengan nilai rating 2. Abon sapi menempati urutan pertama dengan total 7.018 dengan rating 1 sebagai usaha abon yang juga potensial untuk dikembangkan Strategi Pengembangan Usaha Abon Berprospek. a. Analisis Faktor Internal Faktor-faktor strategis internal UKM Mutiara teridentifikasi, selanjutnya disusun dalam suatu Tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary), menyatakan untuk merumuskan faktor-faktor internal tersebut dalam kerangka kekuatan dan kelemahan pengembangan usaha abon ikan. Tabel 2 menunjukkan, total yang diperoleh tabel IFAS yaitu sebesar 3,45 dengan skor kekuatan 2,61 dan skor kelemahan sebesar 0,84. hal ini menunjukkan faktor kekuatan yang dimiliki oleh UKM Mutiara lebih besar dari faktor kelemahan. UKM Mutiara dapat lebih memanfaatkan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki untuk lebih meningkatkan usaha produk abon ikan kedepan. Hasil perhitungan dari nilai rating dan bobot faktor internal strategi pengembangan usaha abon ikan UKM Mutiara diperoleh dari hasil pengurangan antara faktor kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) yaitu 2,61 0,84 = 1,77 yang dijadikan sebagai sumbu fertikal atau sumbu X, maka sumbu X dalam diagram SWOT adalah 1,77. b. Analisis Faktor Eksternal Setelah faktor-faktor strategis eksternal UKM Mutiara teridentifikasi, selanjutnya disusun dalam suatu tabel EFAS (Eksternal Factor Analysi Summary), menyatakan untuk merumuskan faktorfaktor eksternal tersebut dalam kerangka peluang dan ancaman pengembangan produk abon ikan sebagai berikut. 297

Tabel 2. IFAS (Internal Faktor Analysis Summary) Produk Abon Ikan UKM Mutiara di Kota Palu, 2012. No Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X Rating Kekuatan 1 Kemasan yang menarik 0,29 4 1,16 2 Kualitas produk dg cita rasa yang khas 0,16 4 0,64 3 Teknologi yang digunakan sangat modern 0,17 3 0,51 4 Bahan baku 0,10 3 0,30 Sub Total 0,72 14 2,61 Kelemahan 5 Pembagian kerja yang jelas 0,12 3 0,36 6 Lokasi usaha yang kurang strategi 0,09 3 0,27 7 Modal 0,07 3 0,21 Sub Total 0,28 9 0,84 Total (I+II) 1,00 23 3,45 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2012 Tabel 3. EFAS (Eksternal Faktor Analysis Summary) Produk Abon Ikan UKM Mutiara di Kota Palu, 2012. No Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot X Rating Peluang 1 Meningkatkan Pendapatan masyarakat setempat 0,49 3 1,47 2 Bertambah jumlah penduduk 0,22 3 0,66 3 Banyaknya konsumen 0,16 3 0,48 Sub Total 0,87 9 2,61 Ancaman 4 Persaingan dari industri lain 0,08 3 0,24 5 Iklim 0,05 3 0,15 Sub Total 0,13 6 0,39 Total (I+II) 1,00 15 3,00 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2012 Tabel 4. Hasil Skoring Faktor Internal dan Faktor Eksternal Produk Abon Ikan UKM Mutiara Di Kota Palu, 2012. Kriteria Koordinat Ket Faktor Internal Kekuatan Kelemahan Faktor Eksternal Peluang 1,77 Sumbu X 2,22 Sumbu Y Ancaman Sumber: Data Primer Setelah diolah, 2012. Tabel 3 menunjukkan, total skor yang diperoleh tabel EFAS yaitu sebesar 3,00 dengan skor peluang 2,61 dan skor ancaman sebesar 0,39. hal ini menunjukkan faktor peluang yang dimiliki oleh UKM Mutiara lebih besar dari faktor ancaman. UKM Mutiara dapat lebih memanfaatkan faktor-faktor peluang yang dimiliki untuk lebih meningkatkan usaha produk abon ikan kedepan. Hasil perhitungan dari nilai rating dan bobot faktor eksternal strategi pengembangan usaha abon ikan UKM Mutiara diperoleh dari hasil pengurangan antara faktor peluang (Opportunities) dan 298

ancaman (Threaths) yaitu 2,61 0,39 = 2,22 yang dijadikan sebagai sumbu horizontal atau sumbu Y, maka sumbu Y dalam diagram SWOT adalah 2,22. Berdasarkan hasil dari pembobotan faktor internal dan faktor eksternal dapat disimpulkan bahwa total skor yang diperoleh dari pengurangan total faktor kekuatan dan faktor kelemahan sebagai sumbu X yaitu sebesar (1,77), sedangkan skor faktor eksternal PELUANG Y (+) III 1,77 I yang merupakan hasil pengurangan antara faktor peluang dan faktor ancaman sebagai sumbu Y yaitu sebesar (2,22) seperti tersaji pada Tabel 4. Berdasarkan skoring faktor internal dan faktor eksternal, maka dapat diketahui posisi kuadrat usaha abon ikan UKM Mutiara yang diformulasikan pada diagram SWOT pada Gambar 1. KELEMAHAN X (-) 2,22 (+) KEKUATAN IV (-) II ANCAMAN Gambar 1. Posisi Pengembangan Strategi Usaha Abon Ikan UKM Mutiara Di Kota Palu Tabel 5. Diagram Matriks SWOT Pengembangan usaha Abon Ikan UKM Mutiara Di Kota Palu, 2012 IFAS EFAS Opportunities (O) a. Pendapatan b. Bertambah jumlah penduduk c. Banyaknya konsumen d. Bahan Baku (Potensi Ikan) Treaths (T) a. Persaingan dari industri lain b. Iklim Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012 Strenghts (S) a. Kemasan b. Kualitas produk c. Teknologi Strategi SO 1. Memanfaatkan teknologi yang digunakan guna memperoleh pendapatan yang tinggi. 2. Memanfaatkan kualitas produk guna menarik perhatian jumlah penduduk 3. Memanfaatkan kemasan guna menarik perhatian banyaknya konsumen Strategi ST 1. Mempertahankan kualitas usaha abon ikan guna menghadapi persaingan dari industri lain. Weaknesses (W) a. Bahan Baku b. Pembagian kerja yang belum jelas c. Modal d. Lokasi usaha Strategi WO 1. Memperluas Jangkauan perolehan bahan baku Tuna (Abon Ikan) 2. Meningkatkan pendapatan dengan memanfaatkan banyaknya konsumen 3. Meningkatkan tenaga kerja dengan memanfaatkan jumlah penduduk guna pengolahan bahan baku. Strategi WT 1.Meningkatkan bahan baku pembuatan abon ikan. 2.Memperkenalkan produk abon ikan yang dihasilkan dengan cara dipasarkan. 299

Berdasarkan diagram SWOT tersebut, posisi usaha untuk strategi pengembangan produk abon ikan UKM Mutiara berada pada kuadran I, dimana pada posisi ini sebuah usaha maupun industri memiliki posisi yang kuat dan berpeluang untuk berkembang. Berdasarkan hasil perhitungan faktor internal dan faktor eksternal pada usaha abon ikan UKM Mutiara, maka dapat digunakan pendekatan matriks SWOT untuk mengetahui strategi apa yang tepat digunakan agar usaha tersebut dapat berkembang lebih baik lagi. Dari hasil kuadran SWOT di atas, maka penerapan strategi yang dapat digunakan UKM Mutiara yaitu strategi SO. Strategi ini dapat dikatakan sebagai strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada seperti tersaji pada Tabel 5. Berdasarkan matriks SWOT IFAS dan EFAS, dapat ditetapkan beberapa alternatif strategi yang dapat digunakan dalam mendukung perkembangan usaha abon ikan UKM Mutiara di Kota Palu sebagai berikut: 1. Memperluas jangkauan perolehan bahan baku Tuna (abon ikan) 2. Memanfaatkan kemasan dan kualitas produk abon ikan yang ada guna menarik minat banyaknya konsumen. 3. Memanfaatkan Tenaga kerja yang tersedia guna pengolahan bahan baku yang tersedia. 4. Memanfaatkan teknologi yang ada guna perkembangan usaha abon ikan kedepannya. 5. Memanfaatkan lokasi yang sangat strategis guna menarik banyaknya konsumen dari daerah lain. Kesimpulan KESIMPULAN Berdasarkan Hasil diperolah dengan teknik MPE dapat disimpulkan bahwa usaha abon yang paling potensial untuk dikembangkan adalah abon ikan dibandingkan abon sapi. Agar supaya abon ikan lebih menguntungkan, maka diperlukan perbaikan dalam faktor pengadaan bahan baku. Alternatif Strategi yang digunakan untuk pengembangan usaha abon ikan UKM Mutiara di Kota Palu. Agar prospeknya sama dengan abon sapi, yaitu menggunakan strategi SO diman UKM Mutiara memiliki kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E. Dan Liviawaty. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius. Yogyakarta. Ardyansah, 2011. Manfaat Ikan Untuk Perkembangan Otak Janin dalam Kandungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Marimin., 2004. Teknik dan Aplikasi: Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta. Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 300