Kuisioner PERHITUNGAN PEMBOBOTAN/SKORING UNTUK DATA SPM (STANDAR PELAYANAN MINIMAL) JALAN TOL JAKARTA-BOGOR TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 392/PRT/M/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 392/PRT/M/2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL MENTERI PEKERJAAN UMUM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. secara acak. Masing-masing responden mengisi kuesioner mengenai

TATA CARA PENGUKURAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL

EVALUASI PRIORITAS STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL JAKARTA-TANGERANG MELALUI PEMBOBOTAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

EVALUASI PEMENUHAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL DI INDONESIA

EVALUASI PEMENUHAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL DI INDONESIA

Gambar 1 Struktur Hierarki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor

BAB III LANDASAN TEORI Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol Menurut BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)

BAB IV ANALISIS HAK KEAMANAN PENGGUNA JALAN TOL DARI KABUT ASAP KEBAKARAN LAHAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PP NO 15 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN JALAN TOL BERBASIS MANAJEMEN PROYEK (STUDI KASUS: TOL X) SKRIPSI

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. III. 2 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian untuk studi ini diperlihatkan melalui bagan alir pada Gambar III.1.

Keselamatan Jalan Raya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan

BAB 2. permasalahan. mempengaruhi, yaitu. dilihat. Interaksi. kegiatan. dan sistem. menghasilkan. jaringan akan. sistem kegiatan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS KEBUTUHAN JALAN DI KAWASAN KOTA BARU TEGALLUAR KABUPATEN BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan mengikuti bagan alir pada Gambar 3.1. Mulai.

Lampiran 1. Alur manajemen pengawasan terhadap waktu pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Variabel IPJ yang telah ditentukan memiliki dimensi dan tingkat kepentingan yang berbeda sehingga diperlukan adanya:

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB 2 PENAMPANG MELINTANG JALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berbagai aktivitas perkotaan terutama di kota-kota besar dimana mobilitas. lintas dan pergerakan manusia didaerah tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KEMACETAN Analisis Posisi dan Peran setiap Elemen dalam Pengolahan Horizontal

BAB 2 HAK KONSUMEN JALAN TOL DI INDONESIA TERKAIT DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

BAB III METODOLOGI. Pada bagian berikut ini disampaikan Bagan Alir dari Program Kerja.

PENERAPAN KONSEP OPTIMALISASI KEGIATAN DI BIDANG PEMELIHARAAN JALAN TOL PADA PROYEK PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk.

BAB V ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN JALAN TOL

Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. Suka Jaya Makmur

Kecelakaan Lalu Lintas Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. xiii

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

PEDOMAN. Perencanaan Separator Jalan. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Pd. T B

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. NO.: 011/T/Bt/1995 Jalur Pejalan Kaki yang terdiri dari :

Petunjuk Praktis. KESELAMATAN JALAN PADA ZONA KERJA DI JALAN dalam mendukung proyek-proyek EINRIP

Tatacara Penetapan dan Persyaratan. Direktorat Bina Teknik DitJen Bina Marga

K U E S I O N E R. Intensitas Pentingnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Studi Rencana Induk Transportasi Terpadu Jabodetabek (Tahap II) Laporan Akhir: Ringkasan Laporan

POTONGAN MELINTANG (CROSS SECTION) Parit tepi (side ditch), atau saluran Jalur lalu-lintas (travel way); drainase jalan; Pemisah luar (separator);


BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. sekunder berupa data-data yang diperoleh dari instansi terkait.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV METODE PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

OPTIMALISASI KEGIATAN DI BIDANG PEMELIHARAAN JALAN TOL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. MODERN YANG KOMPETITIF

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

DATA ANALYZE COMPETITION. Create a Climate of Statistics Relating to Various Aspects of Life in Society PETUNJUK UMUM

MODUL 3 : PERENCANAAN JARINGAN JALAN DAN PERENCANAAN TEKNIS TERKAIT PENGADAAN TANAH

STUDI KINERJA JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN LABUHAN BATU

Lampiran 1. Data Matrix Input AHP. 1. Kriteria Berdasarkan Fokus Peningkatan Kualitas Proses Layanan Pasang Baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persimpangan Sistem jaringan jalan terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu ruas (link) dan persimpangan (node).

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung I - 1

KUESIONER PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

I. PENDAHULUAN. bahwa : Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam. secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis.

BLACKSPOT INVESTIGATION WORKSHOP Surabaya, Mei 2012


Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan yang memiliki standar yang lebih tinggi dari kelas

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 2 (dua)

DATA TEKNIS PROFIL CAPIAN KINERJA PEMDA DALAM PENYELENGGARAAN SUB URUSAN KEBAKARAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN... TAHUN...

BAB II. PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA. PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA adalah Badan

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG

Transkripsi:

Kuisioner PERHITUNGAN PEMBOBOTAN/SKORING UNTUK DATA SPM (STANDAR PELAYANAN MINIMAL) JALAN TOL JAKARTA-BOGOR TAHUN 2014 1. Identitas dan jawaban dari setiap responden akan di jamin ke rahasiaannya dan tidak akan di publikasikan. 2. Dikarenakan tidak ada nya penilaian, maka diharapkan pemberian jawaban disesuai dengan apa yang di rasakan oleh responden. 3. Dengan adanya survey ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi pihak pengelola jalan tol, apabila terdapat perihal yang bisa ditingkatkan. 4. Lembar kuisioner ini dibuat untuk melihat tingkat kepentingan suatu kriteria dalam Standar Pelayanan Minimum jalan tol Jakarta-Bogor. 5. Pembanding dalam kuisioner ini didapatkan dari program Expert Choice setelah memasukan kriteria Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Petunjuk Menjawab Kuisioner 1. Amati setiap kriteria Standar Pelayanan Minimum yang terdapat pada lembar kuisioner. 2. Berilah tanda silang pada salah satu kolom yang menurut anda memiliki bobot yang menurut anda lebih penting dan sesuai dengan apa yang anda rasakan. 3. Angka 1 sampai 9 menunjukan indikator kepentingan masing-masing kriteria Standar Pelayanan Minimum. Berikut penjelasan mengenai skala yang akan dipilih. Skala Definisi Penjelasan Kedua kriteria memiliki Berdasarkan yang dirasakan 1 kesamaan kepentingan responden kedua kriteria 3 5 7 9 2, 4, 6, 8 Kriteria yang satu sedikit lebih penting dengan kriteria yang satunya Kriteria yang satu lebih penting dengan kriteria yang satunya Kriteria yang satu jauh lebih penting dengan kriteria yang satunya Kriteria yang satu mutlak lebih penting dengan kriteria yang satunya Skala-skala diantara tersebut memiliki pertimbangan khusus. mempunyai andil yang sama. Kriteria yang satu di nilai memiliki andil yang lebih besar dibandingkan kriteria yang satunya. Kriteria yang satu dinilai lebih kuat dan lebih banyak andilnya dibandingkan kriteria pembandingnya. Kriteria yang satu dinilai jauh lebih kuat dan jauh lebih banyak andilnya dibandingkan kriteria pembandingnya. Kriteria yang satu dinilai mutlak lebih penting dibandingkan kriteria pembandingnya. kriteria pembanding memiliki pengecualian yang dapat di pertimbangkan dengan kompromi.

Cara mengisi kuisioner : Dalam penentuan kepentingan kriteria SPM, pilih salah satu dari kedua skala penilaian di bawah ini yang menurut anda lebih Silanglah jawaban yang menurut anda paling sesuai. Contoh: Kondisi jalan tol kekesatan Tidak ada lubang keterangan : Jika anda menganggap Tidak ada lubang lebih penting daripada kekesatan dan anda menyilang angka 7 berarti menurut anda Tidak ada lubang jauh lebih penting daripada kekesatan.

Penilaian dilakukan pada kriteria-kriteria berikut : 1. Kondisi Jalan Tol yang memiliki 3 (tiga) sub kriteria : a) Kekesatan b) Ketidakrataan c) Tidak ada lubang 2. Kecepatan Tempuh rata-rata yang memiliki 2 (dua) sub kriteria : a) Kecepatan tempuh dalam kota b) Kecepatan Luar kota 3. Aksesibilitas yang memiliki 1 (satu) kriteria: a) Kecepatan transakti rata-rata 4. Mobilitas yang memiliki 1 (satu) kriteria: a) Kecepatan penanganan hambatan lalu lintas 5. Keselamatan Lalu lintas yang memiliki 5 (lima) sub Kriteria: a) Sarana Pengaturan lalu lintas, yang memiliki 4 ( empat ) sub-sub kriteria a.1. Perambuan a.2. Marka Jalan a.3. Guide Post/Reflektor a.4. Patok km/1km b) Penerangan Jalan Umum (PJU) wilayah perkotaan c) Pagar Rumija (Ruang Milik Jalan) d) Penanganan Kecelakaan, yang memiliki 2 ( dua ) sub-sub kriteria d.1. Korban Kecelakaan d.2. Kendaraan Kecelakaan e) Pengamanan dan Penegakan Hukum 6. Unit pertolongan.penyelamatan dan Bantuan pelayanan yang memiliki 6 (enam) sub kriteria: a) Ambulans b) Kendaraan Derek, yang memiliki 2 ( dua ) sub-sub kriteria : b.1. Lintas Harian Rata-rata/LHR >100.000 kendr/hari b.2. Lintas Harian Rata-rata/LHR <100.000 kendr/hari c) Patroli Jalan Raya, yang memiliki 2 ( dua ) sub-sub kriteria : c.1. Lintas Harian Rata-rata/LHR >100.000 kendr/hari c.2. Lintas Harian Rata-rata/LHR <100.000 kendr/hari d) Patroli Jalan Tol e) Kendaraan Rescue f) Sistem Informasi kondisi lalu lintas

Pertanyaan I. Tingkat kepentingan sub-sub kriteria A. Sarana pengatur lalu lintas Perambuan Perambuan Perambuan Marka Jalan Marka Jalan Guide Post / Marka Jalan Guide Post / Reflektor Patok Jarak /1Km Guide Post / Reflektor Patok Jarak /1Km Patok Jarak /1Km Reflektor B. Penanganan kecelakaan Korban Kecelakaan Kendaraan Kecelakaan C. kendaraan derek LHR > 100.000 kend/hari LHR < 100.000kend/hari

D. Patroli jalan raya LHR > 100.000 kend/hari LHR < 100.000kend/hari II. Tingkat kepentingan sub kriteria A. Kondisi Jalan Tol Kekesatan Kekesatan Ketidak rataan Ketidak rataan jalan Tidak Ada Lubang Tidak Ada Lubang Jalan B. Kecepatan tempuh rata-rata Kecepatan Tempuh Dalam Kota Kecepatan Tempuh Luar Kota C. Keselamatan lalu lintas Sarana Pengaturan Lalu Lintas Penerangan Jalan Umum wil. Perkotaan Sarana Pengaturan Lalu Lintas Pagar Rumija

Sarana Pengaturan Lalu Lintas Penanganan Kecelakaan Sarana Pengaturan Lalu Lintas Pengamanan dan Penegakan Hukum Penerangan Jalan Umum Wilayah Perkotaan Pagar Rumija Penerangan jalan umum wilayah perkotaan Penanganan kecelakaan Penerangan jalan umum wilayah perkotaan Pengamanan dan penegakan hukum Pagar Rumija Penanganan kecelakaan Pagar Rumija Pengamanan dan penegakan hukum Penanganan kecelakaan Pengamanan dan penegakan hukum D. Unit pertolongan, penyelamatan dan pelayanan Ambulan Ambulan Ambulan Ambulan Kendaraan Derek Patroli Jalan Raya Patroli Jalan Tol Kendaraan Rescue Ambulan Sistim Informasi Kondisi Lalulintas Kendaraan Derek Patroli Jalan Raya

Kendaraan Derek Patroli Jalan Tol Kendaraan Derek Kendaraan Rescue Kendaraan Derek Sistim Informasi Kondisi Lalulintas Patroli Jalan Raya Patroli Jalan Tol Patroli Jalan Raya Kendaraan Rescue Patroli Jalan Raya Sistim Informasi Kondisi Lalulintas Patroli Jalan Tol Kendaraan Rescue Patroli Jalan Tol Sistim Informasi Kondisi Lalulintas Kendaraan Rescue Sistim Informasi Kondisi Lalulintas III. Tingkat kepentingan kriteria Kondisi Jalan Kecepatan Tempuh Rata-rata Kondisi Jalan Aksesibilitas Kondisi Jalan Mobilitas Kondisi Jalan Keselamatan Lalu Lintas

Kondisi Jalan Unit Pertolongan Penyelamatan dan Bantuan Pelayanan Kecepatan Tempuh Rata-rata Aksesibilitas Kecepatan Tempuh Rata-rata Mobilitas Kecepatan Tempuh Rata-rata Keselamatan Lalu Lintas Kecepatan Tempuh Rata-rata Unit Pertolongan Penyelamatan dan Bantuan Pelayanan Aksesibilitas Mobilitas Aksesibilitas Keselamatan Lalu Lintas Aksesibilitas Unit Pertolongan Penyelamatan dan Bantuan Pelayanan Mobilitas Keselamatan Lalu Lintas Mobilitas Unit Pertolongan Penyelamatan dan Bantuan Pelayanan Keselamatan Lalu Lintas Unit Pertolongan Penyelamatan dan Bantuan Pelayanan