Desain Interior Toko Buku Uranus dan Kafe Libreria dengan Konsep Eco Industrial

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

Desain Interior Showroom Mazda dengan Visualisasi Image Zoom-zoom

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic

Desain Interior Museum Teknologi Apple dengan Langgam Eklektik

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Perancangan Interior Librarica (Cafe & Bar) Di Semarang

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-87

BAB V KESIMPULAN. dinikmati oleh koloni-koloni Belanda yang pada masa itu ketika menjajah. yang diambil adalah Kolonial Belanda.

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

Konsep Desain Interior Sea World Indonesia

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS Oleh : Gumelar Rachmat Ramadhan, Atik Suprapti, Edward E.

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN

Desain Interior SMP Negeri untuk membentuk Karakter Disiplin Siswa

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

Desain Interior Instalasi Gawat Darurat (Igd) Dengan Konsep Modern

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

Desain Interior Restoran dan Pusat Oleh-Oleh dengan Konsep Inovatif Bernuansa Familiarity

Perpustakaan Nasional di Surabaya

PERANCANGAN INTERIOR TOKO BUKU GRAMEDIA EXPO SURABAYA PERANCANGAN. Sri Handariatul M NIM PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

INTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

Desain Interior Clubhouse dengan Nuansa Modern Natural

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-330

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA

Konsep Perancangan Kampung Baru Nelayan Kenjeran Surabaya Berbasis Potensi Wilayah

Re-Desain Interior Showroom Toyota Auto2000 Dengan Langgam Futuristik Family

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-179

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-92

Canopy: Journal of Architecture

Evaluasi Kesesuaian Fungsi Ruang pada Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya

Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis

DESAIN WISATA EDUKASI BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SURABAYA

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

Perancangan Interior Graha Shinjuku Salon di Surabaya

Desain Interior Hotel Mutiara Baru dengan Konsep Green Tourism

BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang.

Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

kreasi Volume 1 Nomor 2 April 2016

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan budaya yang sangat kuat

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Canopy: Journal of Architecture

Desain Interior Hotel New Ramayana Di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) F-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Interior Toko Buku Medikal Sagung Seto dengan Konsep Natural Urban

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Desain Interior Bernuansa Modern Islam pada TK dan Playgroup Kreatif Primagama Jemursari di Surabaya untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak

Desain Interior Cafe Maggie Pancake Surabaya dengan Langgam Shabby Chic

Rencana Pembelajaran

Perancangan Interior Perpustakaan Umum di Surabaya

KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB. BANJARNEGARA Oleh : Ika Frilia Herafati, Gagoek Hardiman, Titien Woro Murtini

Desain Interior Kafe di Surabaya Berkonsep Mediteranian Post Modern Dengan Sentuhan Italian Outdoor

Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya

SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-289

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

DAFTAR PUSTAKA. Julius, Panero, dan Martin, Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, 2003.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

Penerapan Tema Cablak pada Rancangan Rumah Budaya Betawi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

`Desain Interior Galeri Rumah Batik dengan Konsep Jawa Timur Kontemporer sebagai Sarana Workshop dan Edukasi

BAB III STUDI LAPANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa

PERANCANGAN INTERIOR VIRENKA GYM BANTUL, YOGYAKARTA

Desain Interior Resort Hotel Jambooland Tulungagung Bernuansa Fun Neo Klasik

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN INTERIOR Museum Fotografi

PERANCANGAN INTERIOR PLAYGROUND CAFÉ & CREATIVE CORNER YOGYAKARTA

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-82 Desain Interior Toko Buku Uranus dan Kafe Libreria dengan Konsep Eco Industrial Irfanuddin, Aria Weny Anggraita, dan Thomas Ari K Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: irfanujin@gmail.com Abstrak Membaca adalah salah satu kegiatan yang berguna untuk menambah wawasan. Wawasan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan sehingga masyarakat dapat meningkatkan kemampuan dan meningkatkan daya saing mereka. Hasil survey UNESCO pada tahun 2011 dikatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya berkisar 0.001% yang berarti, dari 1000 masyarakat Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat baca. Sementara UNDP merilis angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5%, sedangkan Malaysia sudah mencapai 86,4 persen. Menurut perhitungan presentase UNESCO, Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat membaca yang paling rendah di Asia. Toko buku Uranus Surabaya membuka sebuah kafe bernama Libreria Eatery sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pengunjung toko buku Uranus sendiri. Metode desain meliputi pengumpulan data lewat pengamatan lapangan dan penyebaran kuisioner kepada pengunjung dan remaja di surabaya. Metode pengumpulan data dilanjutkan dengan melakukan analisa sehingga didapatkan permasalahan dalam desain interior toko buku dan kafe tersebut dan dapat diberikan solusi solusi untuk pemecahan masalah interior yang ada serta dapat diterapkan pada elemen elemen pembangun ruang interiornya. Konsep desain yang akan diterapkan adalah konsep Eco Industrial dimana konsep industrial adalah sebuah konsep yang disesuaikan dengan kehidupan perkotaan serta mengikuti tren yang diminati oleh remaja sehingga dapat meningkatkan minat remaja untuk mengunjungi toko buku. Konsep eco sendiri sebagai penyeimbang konsep industrial untuk memberikan kesan dinamis serta pemanfaat 3R yaitu Recycle, Reuse, Reduce dapat memberi nilai positif untuk bisnis tersebut. T Kata Kunci Toko Buku, Kafe, Minat Baca, Eco, Industrial. I. PENDAHULUAN OKO Buku Uranus dan Libreria Eatery merupakan sebuah toko buku yang dilengkapi dengan fasilitas kafe di dalamnya sebagai bentuk penyesuaian dengan gaya hidup masa kini yang bertujuan untuk menarik minat kaum muda. Dapat dilihat bahwa semakin lama, generasi muda semakin meninggalkan budaya membaca. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 menyebutkan, minat baca di Indonesia hanya 20 persen. Sementara hampir 80 persen orang lebih suka nonton TV (televisi) dan mendengarkan radio. Berbeda dengan beberapa negara maju di dunia seperti, di Amerika Serikat, wajib baca buku setiap sekolah 30 buku. UNESCO pada tahun 2012 mencatat, indeks minat baca Indonesia baru mencapai 0,0001. Artinya, dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada satu yang mempunyai minat baca. Sementara UNDP merilis angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen, sedangkan Malaysia sudah mencapai 86,4 persen. Pentingnya melestarikan budaya membaca khususnya pada generasi muda harus dilakukan mulai dari sekarang. Dengan mengubah cara pandang mereka mengenai toko buku sebenarnya dapat menjadi langkah awal untuk mengajak kaum muda turut aktif dan berperan serta di dalamnya. Seringkali khususnya pada perkembangan zaman saat ini, kaum muda lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan nongkrong di kafe bersama teman-teman daripada di membaca buku. Hal ini dikarenakan suasana yang ditawarkan oleh kafe cenderung lebih santai dan nyaman dibandingkan dengan suasana formal dan kaku yang ada pada perpustakaan ataupun toko buku. Seperti yang dapat dilihat pada tren di perkotaan metropolis surabaya saat ini, konsep nongkrong di kafe sudah menjadi sebuah gaya hidup (lifestyle) bagi kaum muda khususnya.industri kafe dan restoran di Surabaya tumbuh hingga 20% setiap tahunnya. Hal itu bisa diketahui dari jumlah izin pendirian kafe dan restoran yang ada di Pemerintah Kota Surabaya. Di dalam kafe, kaum muda dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol, mengerjakan tugas kelompok bersama, browsing, foto-foto, dan bermain gadget. Hal ini menunjukkan kecenderungan untuk mencari tempat yang nyaman dengan berbagai fasilitas yang dapat menyenangkan dan memberi kebebasan kepada mereka. Melihat fenomena yang terjadi bahwa remaja Surabaya saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya di kafe, membuat penulis tertarik untuk menggabungkan fasilitas toko buku dengan kafe sebagai bentuk untuk menghubungkan budaya baca dengan gaya hidup kaum muda saat ini. Selain untuk meningkatkan minat membaca, diharapkan kesan suasana yang ditimbulkan oleh toko buku yang dulunya formal dan kaku dapat berubah menjadi lebih santai, akrab, dan terbuka. Toko buku dan kafe ini tidak hanya sebatas menyediakan fasilitas untuk menjual buku, tempat membaca, tempat makan, maupun koleksi buku, tetapi juga sebagai wadah untuk kaum muda bekerja secara berkelompok. Jadi dapat dikatakan bahwa konsep toko buku dan kafe ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-83 Gambar 2.1. Gambar Hasil Kuisioner Gambar 3.3. Contoh konsep dinding Gambar 3.4. Contoh konsep furniture Gambar 3.5. Palet kayu untuk elemen estetis Skema 1. Skema alur metode desain Gambar 3.5. Contoh konsep wall of fame Gambar 3.1. Contoh konsep plafon Gambar 3.6. Contoh konsep Doodle Gambar 3.2. Contoh konsep furniture Gambar 3.7. Contoh konsep pipa pada plafon

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-84 Gambar 4.1. Hasil Desain Mini Library Gambar 4.3. Hasil Desain Area Toko Buku kaum muda terutama dalam minat baca, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menyediakan fasilitas tambahan, seperti area seminar dan ruang serbaguna. Konsep baru mengenai toko buku diharapkan dapat bermanfaat terhadap kemajuan pengetahuan dan pendidikan di Surabaya yang memiliki potensi cukup besar di Indonesia. II. METODOLOGI DESAIN Metodologi adalah cara yang teratur dan terpikir baik baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan gunan mencapai tujuan yang ditentukan. Gambar 4.2. Hasil Desain Area Toko Buku A. Metode Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Data Primer 2. Data Sekunder Dalam tahap pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu : 1) Studi Lapangan / eksisting (survey langsung) Dilakukan dengan melakukan survey seperti melihat, mengamati, mencatat informasi yang diperlukan, serta melakukan dokumentasi sebagai eksistingnya untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya mengenai interior maupun aktivitas yang ada di toko buku. Observasi yang dilakukan dibagi menjadi 2 objek studi, yaitu : Observasi pada objek studi dalam kasus ini adalah toko

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-85 buku. Pengamatan secara langsung pada obyek pembanding yang akan dijadikan studi tentang kebutuhan ruang pada toko buku. 2) Pembagian kuisioner Pembagian kuisioner dilakukan pada pengunjung. Hasil dari kuisioner tersebut adalah menunjukan bahwa kebanyakan dari mereka berumur 18-25 tahun dan mayoritas masih bersekolah. 3) Studi Literatur Diperoleh melalui literature, internet,majalah, dan media infrmasi lain yang mendukung penelitian khususnya yang berhubungan dengan meterial dan elemen estetis pada Toko buku untuk memperkaya informasi yang telah diperoleh melalui metode studi lapangan dan wawancara. B. Metode Analisa Data tahap pengolahan data kedalam tiga metode. Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode induktif, yaitu dengan cara mengumpulkan semua data yang ada kemudian dianalisis berdasarkan literatur dan kemudian diambil kesimpulannya. Selain itu analisis data juga dapat menggunakan metode deduktif dan komparatif. Metode deduktif merupakan metode mengolah dan menganalisa data-data yang bersifat umum, kemudian menganalisa kembali data-data tersebut menjadi bersifat lebih khusus yang sesuai dengan judul desain.metode komparatif merupakan metode menggabungkan data untuk melakukan perbandingan data- data yang ada. Selanjutnya membentuk data-data tersebut sesuai judul desain. C. Metode Desain Metode desain ditunjukkan dalam Skema 1. III. KONSEP DESAIN Konsep mikro merupakan konsep desain yang akan diterapkan pada interior. Konsep ini didasarkan pada hasil pemikiran dan pengamatan pada objek desain dan permasalahan yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya. Pada bab ini selanjutnya akan dijelaskan tentang pokok-pokok bahasan yang nantinya akan menjadi acuan dalam merumuskan kriteria-kriteria objek desain pada interior toko buku Uranus dan libreria café dengan konsep eco industrial. A. Konsep Ruang Berdasarkan hasil kuisioner pengunjung bahwa dibutuhkan beberapa fasilitas tambahan seperti area baca, kafe, dan area seminar, maka area toko buku ini menurut fungsinya terbagi menjadi 5, yaitu toko buku, kafé indoor, kafé outdoor, ruang mini library, dan ruang seminar. B. Konsep plafon Penggunaan plafon pada konsep ini terdiri dari beberapa area menggunakan plafon ekspose serta beberapa bagian menggunakan plafon semi ekspose dengan menggunakan elemen estetis pipa dan kayu yang diolah sehingga memberikan kesan semi ekspos pada plafon tersebut. C. Konsep furnitur Furniture pada ruangan cenderung tanpa finishing cat, melainkan lebih menunjukan warna aslinya. Contohnya seperti: 1. Furniture yang berbahan kayu biasanya tidak di cat, melainkan hanya di politur sebagai tindakan untuk mengantisipai gangguan rayap, 2. Furniture berbahan besi/aluminium/stainless, ada beberapadi biarkan ada adanya seperti layaknya aslinya material tersebut dan ada juga yang diberi finishing. Terkadang juga menggunakan furniture yang bahannya berasal dari benda yang di daur ulang. Diterapkan pada material furniture yang digunakan. Sepert menggunakan besi besi bekas yang diolah kembali, kemudian menggunakan kayu kayu bekas yang diolah kembali. Serta penggunaan bahan bahan waste material untuk beberapa furniture dan lapisan. D. Konsep Dinding Finishing yang digunakan dalam desain toko buku dan café ini ada 3 macam yaitu menggukana finishing dinding keramik putih ukuran 30x20 untuk memberikan kesan bersih. Kemudian di beberapa spot akan menggunakan finishing acian. Karena setelah itu di bagian ini akan di berikan beberapa typografi tentang buku atau membaca sehingga dapat memotivasi pembaca ataupun untuk dijadikan spot untuk foto. E. Konsep Lantai Finishing lantai yang digunakan dalam interior toko buku ini menggukana finishing acian semi glossy untuk memberikan kesan bersih sehingga meningkatkan kenyamanan pada pengguna. Serta di beberapa area leveling di berikan lantai parquet olahan kayu bekas sehingga tetap ramah lingkungan. F. Konsep Elemen Estetis Ada beberapa konsep elemen estetis yang digunakan pada desain interior toko buku ini seperti Elemen estetis partisi menggunakan pallete bekas yang disusun sedemikian rupa untuk memberikan pengareaan public dan semi public. Elemen estetis sekaligus furniture wall of fame ini untuk menempatkan beberapa buku yang direkomendasikan seperti new release, best seller, atau buku yang akan di bahas pada bedah buku yang diadakan. Ada juga beberapa elemen estetis seperti doodling pada dinding dan lain sebagainya. Elemen estetis pipa pipa pada area plafon untuk memberi kesan semi ekspose. A. Ruang terpilih 1 IV. HASIL DESAIN Ruang Mini Library adalah fasilitas tambahan yang diberikan pada toko buku ini yang berfungsi sebagai perpustakaan kecil dengan koleksi buku buku yang ada di toko

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-86 buku ini, serta dapat digunakan juga sebagai tempat untuk mengerjakan tugas bersama, area ini diberi elemen estetis pada dinding berupa vertical garden denga tambahan pallete kayu dan plat besi untuk memunculkan kesan industrialnya, serta permainan rak yang diberikan vegetasi sebagai penyegar suasana ruang tersebut. B. Ruang terpilih 2 Area Toko Buku 1 yaitu salah satu area pada toko buku Uranus itu sendiri. Area toko buku 1 ini berada di lantai dasar disini terdapat berbagai furniture yang di transformasi dari logo Uranus dan juga di dominasi oleh warna dari Uranus yaitu warna merah dan biru, di tambah dengan elemen estetis yang lainnya yang mendukung suasana ruang toko buku sehingga lebih menarik untuk dikunjungi. C. Ruang terpilih 3 Ruang terpilih 3 ini adalah area kafé outdoor dari kafe libreria, di area ini menggunakan finishing lantai parquet dipadukan dengan elemen estetis plafon yang dibuat dari kayu yang disusun secara acak pada plafonnya, dindingnya sendiri di lapisi oleh keramik putih ukurna 30x20 cm dipadukan dengan typografi 3 dimensi dari libreria sehingga memberikan kesan bersih. Di area bukaan juga diberikan tanaman gantung sehingga dapat menangkal sinar matahari untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Desain Produk Industri ITS. DAFTAR PUSTAKA [1] Baraban, R. S. Successful Restaurant Design. London: Architectural Press.1989 [2] Barr,Villma. Designing To Sell. New York. 1990 [3] De Chiara, Joseph & Callender, Jhon. Time Saver Standart Of Building Types (3rd ed). New York : 1990. McGraw-Hillbook Co. [4] Joseph Durocher, John Wiley. Successful Restaurant Design. New York : 2001 [5] Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1996). Jakarta: PN Balai Pustaka. [6] Lawson, F. Restaurant Planning and Design. New York: Van Nostrand Reinhold. 1973 [7] Neufert, Erns. Architect s Data. Granada : New York, 1980 [8] Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid 2 Ed.33.Jakarta: Erlangga. 2002 [9] Panero, Julius dan Martin Zelnik. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga, 1979 [10] Pile, John. F. Interior Design. New York: Harry N. Abrams, In Corporated, 1988 [11] Soekresno. Manajemen Food and Beverage.2000 Edisi ke II. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama. [12] Suptandar, J.P. Disain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa Disain dan Arsitektur. Jakarta : Djambatan, 1999. V. KESIMPULAN Dari pembahasan tentang desain interior Toko buku uranus dan kafe libreria dengan konsep eco industrial dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Toko Buku Uranus dan kafé Libreria merupakan salah satu media bisnis jual beli buku serta salah satu tempat untuk berkumpul remaja Surabaya. Sehingga jika bisa di singkronkan antara fungsi toko buku dan café akan mendapatkan fungsi positif yang menarik yaitu meningkatkna minat membaca para remaja melalui gaya hidup remaja pada saat ini. 2. Pengaplikasian konsep Eco terletak pada penggunaan konsep material reduce, reuse, dan recycle, pencahayaan dan penghawaan. Serta beberapa elemen estetis yang mengambil bentukan alam. 3. Pengaplikasian konsep industrial terletak pada penggunaan material furniture, finishing fasad bangunan. 4. Konsep toko buku dan cafe ini diharapkan dapat memberikan ide baru dalam perancangan toko buku yang kebanyakan di-indonesia masih terkesan monoton. UCAPAN TERIMAKASIH Kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, rizqi dan kekuatan serta segala yang telah dikaruniakan kepada saya dan orang orang yang saya cintai dan hormati. Ibu saya dan Ayah saya. Terima kasih kepada bu Weny, pak Thomas dan juga para pengajar lain yang telah banyak memberikan ilmu selama perkuliahan, dan juga terima kasih banyak teman seperjuangan tugas akhir dan DP18