BAB II PERENCANAAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PENDAHULUAN BAB I A. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Sejarah Bappeda Kabupaten Sleman Profil Bappeda 2015

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

Bab II Perencanaan Kinerja

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Satuan Kerja Perangkat Daerah : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Pengembangan Daerah Tahun Anggaran : 2017

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

HASIL PENGUKURAN KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Februari 2018 KEPALA BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BARITO UTARA,

NO SASARAN RENSTRA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENANGGUNGJAWAB SUMBER DATA RUMUS Ketersediaan Dokumen Perencanaan (RPJPD, RPJMD, RKPD)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

Daftar Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare Tahun PENANGGUNG JAWAB

RENCANA KERJA (RENJA) BAPPEDA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Perubahan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN Nomor : 050/367.1/Bappeda VISI

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB II PROFIL INSTANSI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

Rencana Kerja Tahunan Bappeda Klungkung 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA TAHUN 2015

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENSTRA 1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun 2011-2015 adalah: Mewujudkan yang berkualitas, partisipatif, dan visioner. Visi diatas merupakan suatu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh Bappeda Kabupaten Sleman sebagai suatu lembaga. Bappeda Kabupaten Sleman berkewajiban menyusun rencana selalu mempertimbangkan pengalaman empiris masa lalu, kondisi saat ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan rumusan kebijaksanaan untuk masa yang akan datang. Penjelasan Visi: a. Makna berkualitas adalah apabila hasil-hasil memenuhi beberapa kriteria, dalam kerangka visi di atas ditetapkan tiga kriteria, yaitu: 1) Berbasis lokal : didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini dimaksudkan agar akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat, sehinga secara efektif dan efisien dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan. 2) Mendukung nasional : harus tetap pada kerangka dan arah nasional serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna mendukung tercapainya tujuan nasional. II - 1

3) Akomodatif terhadap dinamika global : dilandaskan pada kerangka berpikir global dan bertindak untuk kepentingan lokal (think globally act locally). Hal ini dimaksudkan bahwa dapat memberikan arah yang tepat bagi proses sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan masyarakat menghadapi arus globalisasi. b. Makna partisipatif adalah proses harus mampu mengakomodir secara obyektif berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat menghasilkan konsensus bersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan memerlukan keterlibatan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positif terhadap. Sebaliknya apabila partisipasi masyarakat diabaikan sedangkan mobilisasi masyarakat yang dikembangkan, proses akan terhambat bahkan akan mengalami kegagalan, karena masyarakat kurang merasa memiliki hasil - hasil. c. Makna visioner adalah memiliki wawasan kedepan yang selalu mengutamakan prinsip partisipatif, inovatif, adaptif, antisipatif, dan bertanggung jawab 2. Misi Dalam rangka mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan misi yang didalamnya mengandung tujuan dan sasaran organisasi yang akan dicapai serta menggambarkan tugas pokok dan fungsi Bappeda. Rumusan misi Bappeda Kabupaten Sleman adalah: a. Mewujudkan, pengendalian dan evaluasi yang efektif. b. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi II - 2

c. Meningkatkan kualitas sumber daya dan pelayanan umum bidang, pengendalian dan evaluasi. Penjelasan Misi 1). Mewujudkan, pengendalian dan evaluasi yang efektif. merupakan sub sistem dari sistem nasional. Sistem mengedepankan pada pendekatan partisipatif yang berlandaskan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem ditempuh dengan mengedepankan partisipatif aktif stakeholders agar mampu menghasilkan yang bersifat komprehensif, dan holistik atau menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijaksanaan dan menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan proses. yang dihasilkan juga harus implementatif, artinya hasil-hasil dapat diterapkan dalam rangka mewujudkan tujuan. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi. Koordinasi yaitu kerjasama untuk membina saling pengertian/pemahaman. Integrasi yaitu keterpaduan untuk mencapai hasil yang optimal. Sinkronisasi yaitu keselarasan untuk meminimalisasi konflik dan/atau dampak negatif. Simplifikasi yaitu penyederhanaan untuk kecepatan dan mudah mengerti. Pengendalian pelaksanaan Rencana dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pemba- II - 3

ngunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Evaluasi pelaksanaan Rencana adalah bagian dari kegiatan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana dalam rangka. Setiap instansi berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja kegiatan. 2) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi Institusi perencana harus dapat meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi dengan cepat, tepat dan akurat. 3) Meningkatkan kualitas sumber daya dan pelayanan umum bidang, pengendalian dan evaluasi. Sebagai penggerak, SDM perencana menjadi sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses. Kualitas sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat intersektoral multidisipliner dan berpikir komprehensif. Peningkatan kualitas SDM merupakan peningkatan kualitas individu dalam mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja terkait dengan kesetiaan, logika dan etika. Meningkatkan kapasitas instansi dengan mengupayakan untuk senantiasa meningkatkan kemampuan baik personil maupun kelembagaan merupakan upaya untuk mewujudkan pelayanan prima kepada semua pihak. II - 4

3. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai Bappeda Tahun 2015 berdasarkan Review Renstra Bappeda Tahun 2011-2015, yaitu : 1) Menjamin konsistensi, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian ; 2) Meningkatkan kualitas data dan informasi 3) Mewujudkan pelayanan prima; 4. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran a. yang implementatif dan inklusif : 1) Persentase kesesuaian komponen RPJMD dengan komponen RPJPD 100 %; 2) Persentase kesesuaian komponen Renstra dengan RPJMD 90 %; 3) Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD 100 %; 4) Persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD 100 %; 5) Persentase program pada PPAS yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD 100 %; 6) Persentase program pada RKA SKPD yang sesuai dengan usulan program PPAS 100 %; 7) Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD 95 %; 8) Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD 95 %; 9) Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR 100 %; 10) Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 100 %; 11) Keterwakilan masyarakat dalam forum partisipatif / musrenbang 8 komponen; II - 5

12) Persentase keterlibatan masyarakat dalam proses 95 %; 13) Keterlibatan perempuan dalam proses 30 %. 14) Terlaksananya penjaringan asirasi masyarakat melalui forum konsultasi public yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang 100 %; 15) Persentase realisasi indikator sasaran dalam RPJMD 100 %; 16) Persentase realisasi indikator sasaran Bappeda dalam Renstra 95 %; b. Data dan informasi yang aktual : 17) Data statistik tersaji tepat waktu : a) Sleman Dalam Angka bulan September; b) Kecamatan dalam angka bulan November; c) SIPD bulan Desember; d) PDRB Kabupaten bulan Desember; e) PDRB Kecamatan bulan Desember; f) Inflasi (per triwulan) bulan April/Juli/Oktober/ Desember; g) IPM bulan November; h) IHB bulan Desember; i) Inkesra bulan November; j) Statistik Industri bulan Desember; k) IPG bulan Desember; l) Gini Rasio bulan November. c. Penerapan manajemen kerja sesuai standar 18) Implementasi SOP Bappeda; 90%; 19) Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda; 83%. B. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja Bappeda, telah ditetapkan indikator kinerja utama sebagai dasar pengukuran keberhasilan II - 6

pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Indikator kinerja utama Badan Daerah Kabupaten Sleman, yaitu : Tabel 5 Indikator Kinerja Utama Bappeda Kabupaten Sleman Indikator Kinerja No Utama 1 Persentase kesesuaian komponen RPJMD dengan komponen RPJPD 2 Persentase kesesuaian komponen Renstra dengan RPJMD 3 Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD 4 Persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD 5 Persentase program pada PPAS yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD 6 Persentase program pada RKA SKPD yang sesuai dengan usulan program PPAS 7 Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan Target Cara Pengukuran 100% Kesesuaian dihitung dari konten dan proses RPJMD yang mengacu pada RPJPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 90% Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 100% Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 100% Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renja SKPD yang mengacu pada RKPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 100% Jumlah program dalam KUA-PPA yang mengacu pada program dalam Renja SKPD dibagi seluruh program yang ada dalam Renja SKPD dikali 100 100% Jumlah program dalam RKA SKPD yang mengacu pada program dalam KUA-PPA dibagi seluruh program yang ada dalam KUA- PPA dikali 100 95% jumlah kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan kegiatan dalam Renja SKPD dibagi jumlah kegiatan kegiatan dalam Renja SKPD kali 100 II - 7

Indikator Kinerja No Utama usulan kegiatan pada Renja SKPD 8 Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD 9 Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analaog dan peta digital 10 Keterwakilan masyarakat dalam forum partisipatif / musrenbang 11 persentase keterlibatan masyarakat dalam proses 12 keterlibatan perempuan dalam proses Target Cara Pengukuran 95% Jumlah kegiatan dalam DPA SKPD yang sesuai dengan kegiatan dalam Renja SKPD dibagi seluruh jumlah kegiatan dalam Renja SKPD dikali 100 100% Jumlah RDTR Kecamatan dibagi Jumlah seluruh Kecamatan dikali 100 8 komponen 8 Komponen : - keterwakilan pengusaha - keterwakilan akademisi - keterwakilan LSM - keterwakilan Ormas - keterwakilan kaum difabel - keterwakilan organisasi keagamaan - keterwakilan forum anak - keterwakilan organisasi profesi 95% jumlah perwakilan peserta dibagi jumlah undangan yang didistribusikan kali 100 30% skoring keterlibatan Tinggi : 30% dari peserta Sedang : 20-29% dari peserta Rendah : < 20% C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rencana Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Hasil dari proses penetapan tersebut berupa RKT. Berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja II - 8

Instansi Pemerintah disebutkan bahwa Orgnisasi Perangkat Daerah untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah setelah anggaran berakhir. RKT Bappeda sebagai penjabaran tahunan dari sasaran, indikator kinerja dan target yang telah ditetapkan dalam Renstra Bappeda yang akan dicapai melalui kegiatan tahunan. Tabel 6 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM 1 2 3 4 1 yang implementatif dan Inklusif 1 Persentase kesesuaian komponen RPJMD dengan komponen RPJPD 100% 2 Persentase kesesuaian komponen Renstra SKPD Dengan komponen RPJMD 3 Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD 4 Persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD 5 Persentase program pada PPAS yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD 6 Persentase program pada RKA SKPD yang sesuai dengan usulan program pada PPAS 90% 100% 100% 100% 100% pengembangan sistem pelaporan Penanggulang an kemiskinan II - 9

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM 1 2 3 4 7 Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD 95% 8 Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD 95% 9 Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR. 100% tataruang. 10 Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. 11 Keterwakilan masyarakat dalam forum partisipatif/musrenbang 12 persentase keterlibatan masyarakat dalam proses 100% perncanaan tataruang. 8 komponen. 95%. 13 keterlibatan perempuan dalam proses 30%. 14 Terlaksananya penjaringan aspirsi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan 100% pengembangan data/informa si/statistic. II - 10

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM 1 2 3 4 RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang Pelaksanaan rencana yang efektif 2. data dan informasi yang Aktual 15 Persentase realisasi indikator sasaran dalam RPJMD 16 Persentase realisasi indikator sasaran Bappeda dalam renstra 17 data statistik tersaji tepat waktu 100% 95% Bulan : - Sleman Dalam Angka Sept - Kecamatan dalam angka Nov - SIPD Des - PDRB Kabupaten Des - PDRB Kecamatan Des - Inflasi (per triwulan) Apr/Jul/Okt/Des - IPM Nov - IHB Des - Inkesra Nov - Statistik Industri Des - IPG Des - Gini Rasio Nov pengembang an komunikasi. pengembang an data/informa si/statistik. 3 Penerapan manajemen kerja sesuai standar 18 Implementasi SOP Bappeda 90% Penngkatan kapasitas kelembagaan II - 11

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM 1 2 3 4 19 Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda 83% peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. peningkatan kualitas pelayanan public. pengkajian dan penelitian bidang Iptek. Pelayanan Administrasi perkantoran. Peningkatan sarana & prasarana aparatur. pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. kerjasama. pengembangan kinerja pengelolaan persampahan D. Penetapan Kinerja (TAPKIN) Penyusunan penetapan kinerja tahun 2015 mengacu pada RKT Tahun 2015. Secara garis besar penetapan kinerja tahunan tahun 2015 meliputi 4 sasaran strategis, pengukuran pencapaian sejumlah sasaran tersebut dilakukan melalui 19 indikator kinerja beserta targetnya yang dituangkan dalam tabel berikut ini : II - 12

Tabel 7 Penetapan Kinerja Tahun 2015 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp.) 1 2 3 4 5 1 Persentase kesesuaian 100% 426,188,175 1 yang implementatif dan komponen RPJMD dengan komponen RPJPD inklusif 2 Persentase kesesuaian komponen Renstra SKPD Dengan komponen RPJMD 3 Persentase perumusan kebijakan RKPD yang sesuai dengan RPJMD 90% 317,442,175 100% 906,418,625 4 Persentase perumusan kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD 100% 499,568,950 5 Persentase program pada PPAS yang sesuai dengan usulan program pada Renja SKPD 6 Persentase program pada RKA SKPD yang sesuai dengan usulan program pada PPAS 7 Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan usulan kegiatan pada Renja SKPD 100% 636,366,600 100% 675,376,600 95% 108,746,000 8 Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD 95% 108,746,000 II - 13

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp.) 1 2 3 4 5 9 Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR 100% 150,372,200 10 Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 100% 150,372,200 11 Keterwakilan masyarakat dalam forum partisipatif/musrenbang 8 komponen 368,283,000 12 persentase keterlibatan masyarakat dalam proses 95% 368,283,000 13 keterlibatan perempuan dalam proses 30% 368,283,000 Pelaksanaan rencana yang efektif 14 Terlaksananya penjaringan aspirsi masyarakat melalui forum konsultasi public yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang 15 Persentase realisasi indikator sasaran dalam RPJMD 16 Persentase realisasi indikator sasaran Bappeda dalam renstra 100% 150,372,200 100% 85,064,750 95% 281,034,250 2 Data dan informasi 17 data statistik tersaji tepat waktu Bulan : - Kabupaten Dalam Angka Sept 756,788,475 II - 14

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp.) 1 2 3 4 5 yang aktual - Kecamatan dalam angka Nov - SIPD Des - PDRB Kabupaten Des - PDRB Kecamatan Des - Inflasi (per triwulan) apr/jul/okt/des 3 Penerapan manajemen kerja sesuai standar - IPM Nov - IHB Des - Inkesra Nov - Statistik Industri Des - IPG Des - Gini Rasio Nov 18 Implementasi SOP Bappeda 90% 37,619,950 19 Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda 83% 3,033,824,425 Kebutuhan Anggaran 5,911,170,525 II - 15