PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERKEMBANGAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN PINGGIRAN BANDARA KUALA NAMO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tipologi masyarakat dikategorikan menjadi dua,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

Oleh : RUTH RIAH ATE TARIGAN / PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

ANALISIS MASALAH KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN NELAYAN DI KELURAHAN BAGAN DELI DAN KELURAHAN BELAWAN BAHARI KECAMATAN MEDAN BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, yang

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN

TESIS OLEH : SARIGUNA TANJUNG /PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

SKRIPSI OLEH : WHENDRO ASES SIAHAAN SEP / AGRIBISNIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk sebuah negara melakukan hal yang lebih baik lagi terutama untuk Negara

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan output berkualitas dalam bentuk barang dan jasa.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan Indonesia, telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB I PENDAHULUAN dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden telah melahirkan. Royong, dengan misi : (1) Mewujudkan keamanan nansional yang mampu

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), karena Desa

PERMUKIMAN KUMUH DAN PERMASALAHANNYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MEDAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bandara merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam

KONTRIBUSI BANK PERKREDITAN RAKYAT UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN EKONOMI DALAM UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN

BAB VI PENUTUP VI.1. Temuan Studi

BAB I PENDAHULUAN. secara merata. Pembangunan dilaksanakan untuk mempermudah hidup. pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

Lampiran I. Gambar Peta Kecamatan Pantai Cermin

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Desa Sampali dan Desa Pematangjohor adalah terjadinya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan adalah sebagai sebuah proses multidimensional yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan panjang garis pantai km, memiliki potensi sumber daya pesisir dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang melaksanakan berbagai kegiatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

PERBANDINGAN SIKAP PENGURUS DAN ANGGOTA TERHADAP ORGANISASI CREDIT UNION ( CU )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Talang Mulya Kecamatan Padang Cermin

BAB I PENDAHULUAN. besar, dimana kondisi pusat kota yang demikian padat menyebabkan terjadinya

BAB III METODE PENELITIAN. akan dilaksanakan di di Desa Leato Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Air dan sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

Pelaksanakan survai dan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi awal kawasan perencanaan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses yang menunjukan adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

I. PENDAHULUAN. sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung

SKRIPSI. Oleh : LIDYA MATANARI SEP-PKP

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

BAB III METODOLOGI. Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, kota Medan sebagai daerah studi.

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

5.1. Area Beresiko Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pariwisata di Indonesia sekarang ini semakin pesat.

DAMPAK PERAMBAHAN HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER TERHADAP ASPEK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) PETANI DI DESA MUARA RENGAS KECAMATAN MUARA LAKITAN

II. METODE INVENTARISASI

ANALISIS USAHATANI BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) DI KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo

DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat dijelaskan di dalam Undang-Undang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang. digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERKEMBANGAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN PINGGIRAN BANDARA KUALA NAMO TESIS OLEH : IDA MARIANA NRP. 963103009 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2001

RINGKASAN IDA MARIANA H. (963103009/PWD), Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Bandara Kuala Namo Terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat Kawasan Pinggiran Bandara, merupakan suatu penelitian untuk penyusunan tesis Magister pada Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Pembangunan Bandara Kuala Namo yang bertaraf Internasional sebagai pengganti bandara Polonia Medan menggunakan lahan masyarakat dan/atau perkebunan. Untuk mendukung fungsi bandara, pada saat penelitian sedang dibangun berbagai jenis infrastruktur. Disatu sisi, hal ini mengakibatkan terjadinya pengalihan fungsi lahan dan pembebasan hak kepemilikan masyarakat atas lahan, sedangkan di sisi lain membuka peluang penyediaan lapangan kerja. Bagi masyarakat, pembebasan lahan yang dimiliki mengharuskan mereka berpindah tempat tinggal, yang selanjutnya berakibat terhadap perkembangan sosial ekonomi di masa yang akan datang, khususnya mata pencaharian. Jika ada masyarakat ingin bekerja atau membuka usaha yang berkaitan dengan pembangunan bandara, harus mempunyai modal dan keterampilan yang tinggi. Untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan masalah tersebut, dirancang suatu penelitian survei. Penentuan sampel lokasi dan Responden dilakukan secara bertahap, yaitu (1) Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), yaitu Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu yang dimana bandara Kuala Namo akan berlokasi, (2) selanjutnya ditentukan Dusun/Desa

penelitian, yaitu Dusun/Desa yang sebagian atau seluruh wilayahnya terkena pembebasan lahan untuk keperluan bandara, (3) Responden ditarik secara acak sebesar 100 KK, masing-masing 50 KK di Kecamatan Beringin dan Pantai Labu. Jumlah Responden disetiap dusun sampel adalah proporsional dengan jumlah penduduk. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kombinasi observasi dengan wawancara, sedangakan data sekunder diperoleh dari instansi resmi yang ada hubungannya dengan penelitian. Data yang sudah terkumpul terlebih dahulu ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriftif dan selanjutnya digunakan analisis statistik yang sesuai, yaitu 2 analisis X (tabel kontingensi). Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan, yaitu : 1. Tingkat pelayanan infrastruktur air minum, drainase, persampahan dan sanitasi masih sangat rendah karena ketidak tersediaan bangunan fisik. Untuk mendapatkan fungsi pelayanan infrastruktur, masyarakat menggunakan cara konvensional. Disamping itu, pembangunan infrastruktur tidak bermanfaat langsung secara ekonomi kepada masyarakat, namun sangat dibutuhkan menunjang operasi bandara di kemudian hari. Jenis infrastruktur yang paling dibutuhkan masyarakat adalah infrastruktur drainase. 2. Peluang lapangan kerja yang terbuka akibat pembangunan infrastruktur hanya dimanfaatkan oleh 30 KK dari 100 KK Responden. Pada umumnya jenis pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai Buruh (17 KK), Suplier bahan bangunan (4 KK), Suplier bahan makanan (6 KK) dan penyediaan pemondokan (3 KK). Penentuan jenis pekerjaan oleh Responden berhubungan dengan lokasi tempat tinggal lama, jenis mata pencaharian utama dan lokasi

tujuan perpindahan, akan tetapi tidak berhubungan dengan jumlah anggota keluarga. 3. Ada 12 KK Responden yang tidak terkena ganti rugi dan 38 KK belum menentukan lokasi tujuan perpindahannya. Responden yang sudah menentukan lokasi perpindahan masing-masing 14 KK tetap di desa yang sama, 13 KK di Kecamatan yang sama dan 23 KK di Kabupaten yang sama. Penentuan lokasi perpindahan, berhubungan dengan lokasi (Kecamatan) tempat tinggal lama dan jenis mata pencaharian utama. 4. Sebanyak 36 KK Responden belum menentukan jenis mata pencaharian setelah pindah ke tempat baru. Pada umumnya PNS dan Pensiunan tidak beralih pekerjaan, sedangkan Karyawan Perkebunan seluruhnya ingin beralih pekerjaan. Petani, Pedagang dan Pengusaha Industri/Jasa, ada yang tetap mempertahankan mata pencaharian lama, tetapi juga ada yang ingin beralih/mengganti mata pencaharian. 5. Sejumlah 31 KK Responden tidak mampu memperkirakan perkembangan ekonomi rumah tangganya di masa depan. Diantara 69 KK yang sudah memperkirakan perkembangan ekonomi masa depannya, diantaranya 25 KK memperkirakan akan lebih baik, 28 KK memperkirakan tetap dan 16 KK memperkirakan lebih buruk dibandingkan keadaan ekonomi saat penelitian. Perkembangan ekonomi rumah tangga diperkirakan ada hubungan dengan ada tidaknya peluang bekerja pada berbagai jenis pekerjaan yang muncul akibat pembangunan bandara, seperti pedagang di sekitar lokasi bandara, transportasi dari/ke bandara dan suplier berbagai kebutuhan bandara.

Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut disarankan kepada Perencana atau Pembangun Bandara agar mendahulukan pernbangunan infrastruktur drainase yang terpisah dari salurati irigasi pertanian. Kepada pengambil Keputusan di Pemda Sumatera Utara maupun Deli Serdang agar memikirkan/menyediakan pemukiman baru (resettlement) bagi masyarakat yang harus berpindah tempat tinggal sekaligus diharapkan juga mempunyai peluang tercipta/berkembangnya mata pencaharian yang layak bagi masyarakat. Kepada pengelola bandara, hendaknya memberi peluang/memberi kemudahan bagi masyarakat untuk membuka dan mengelola usaha ekonomi di sekitar bandara, dan kepada para Peneliti atau Pengamat Perkembangan Wilayah agar selalu mengikuti perkembangan wilayah kawasan bandara Kuala Namo karena merupakan suatu kasus yang dapat ditinjau secara komprehensif dari berbagai aspek ilmu.