INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT Pendahuluan Sejarah; Thn 1984 ISPA Ringan ISPA Sedang ISPA Berat Thn 1990 Titik berat PNEUMONIA BALITA Pneumonia Pneumonia Berat Bukan Pneumonia Di Indonesia Kematian bayi dan balita Parameter Kondisi 2001 Target 2015 AKB 51/1000 17/1000 Angka Kematian 68/1000 23/1000 Balita Tingkat Kematian Bayi dan Balita Tempat Tinggal Susenas 95 Susenas 98 Susenas 01 Angka Kematian Bayi (per 1000 kelahiran hidup) Perkotaan Pedesaan Kota + Desa Perkotaan Pedesaan Kota + Desa 45 66 60 35 54 49 Angka Kematian Balita (per 1000 kelahiran hidup) 58 90 81 42 74 65 39 59 51 49 78 68
Penyebab Kematian Anak Usia <1 Tahun, SKRT 2001 Penyebab Kematian Anak Usia 1-4 tahun, SKRT 2001
Proporsi Kematian ISPA berdasarkan SKRT : SKRT SKRT SKRT SKRT Umur 1986 1992 1995 2001 Bayi (0-<1 th) 18,85% 36,4% 32,1% 27,6% Anak Balita ( 1 4 th) 22,88% 18,2% 38,8% 22,8% Morbiditas Pneumonia Prevalensi pneumonia menurut SDKI : 1991 9,8% 1994 0% 1997 8% 2002 8% Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Negara maju Morbiditas tinggi 5 8 episode/tahun/anak 30 50 % pengunjung rawat jalan 10 30 % rawat inap Negara sedang berkembang Mortalitas tinggi 30 70 kali lebih tinggi dari negara maju 1/4-1/3 kematian pada balita Faktor Risiko Pneumonia Atau Kematian Akibat ISPA
Masalah di Indonesia Pneumonia pada balita Angka kematian 10-20% Angka kematian 6 / 1000 Kematian karena pneumonia 50.000 / tahun 12.500 / bulan 416 / hari = penumpang satu pesawat jumbo 17 / jam 1 / 4 menit Klasifikasi Pneumonia Klasifikasi Anatomi Pneumonia lobaris Pneumnia lobularis Pneumonia intersisial Bronkhopneumonia Klasifikasi etiologi Pneumonia bakterialis Pneumonia virus Pneumonia mikoplasma Pneumonia aspirasi Pneumonia jamur Penyebab Pneumonia Predominan : bakteri dan virus Negara berkembang: bakteri > virus (Shann,1986): Pada 7 negara berkembang, bakteri 60 % (Turner, 1987): Pada negara maju, bakteri 19 % ; virus 39 % Jenis bakteri penyebab Streptococcus pneumoniae Hemophilus influenzae Staphylococcus aureus Streptococcus group A B Klebsiella pneumoniae Pseudomonas aeruginosa Chlamydia spp Mycoplasma pneumoniae
Isolasi bakteri dari aspirasi paru pada pneumonia (n=370) Gambaran klinis S pneumoniae Inflamasi mukosa Eksudat alveolar sering pneumonia lobaris H influenzae, S viridans, Virus Invasi dan perusakan membarana mukosa Staphylococcus, Klebsiella Perusakan jaringan abses multipel Tanda klinis Pneumonia (WHO) Napas cepat (tachypnea) Nilai normal Umur Napas/menit < 2 bulan 60 2-12 bulan 50 1-5 tahun 40 Chest Indrawing (tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam)
Gambaran radiologis Pneumonia intersisial dan alveolar difus (perubahan perivaskuler dan interalveolar) Bronkhopneumonia (inflamasi saluran napasa dan parenkim) Lobar pneumonia lobaris (konsolidasi seluruh lobus) Noduler, cavitas atau abses (terutama pasien imunokompromais) Tatalaksana Institusi Pendidikan Tanya Lihat Dengar Periksa penunjang Diagnosis Tatalaksana Program Tanya Lihat Dengar Klasifikasi Tatalaksana
Klasifikasi Pneumonia (<2 bulan) Bukan Pneumonia Pneumonia Berat Batuk + + Napas Cepat - + Chest indrawing - +/- Tata-laksana - Rawat Klasifikasi Pneumonia (2 bln- 5 thn) Bukan Pneumonia Pneumonia Pneumonia berat Batuk + + + Napas Cepat - + + Chest indrawing - - + Tatalaksana - Antibiotik Rawat Tatalaksana Pneumonia (Program) Pneumonia Pneumonia berat Antibiotik: Kotrimoksasol Rawat Oksigen Kloramfenikol IM Alur 0-2 bulan
Alur 2 bln 5 tahun Hal yang diperlukan Hitung Napas: Sound timer Terapi oksigen: Oksigen konsentrator Terapi wheezing: Nebulizer Sound timer Alat yang sangat akurat dibanding jam tangan Konsentrasi tidak terpecah antar menghitung dan melihat Perlu pemeliharaan Nebulizer Ada dua: Jet nebulizer dan ultrasound Perlu untuk memberikan zat secara inhalasi Keuntungan: Kerja cepat, dosis rendah, langsung menuju sasaran, efektif Kerugian: perlu pelatihan, perawatan, tidak mudah dibawa-bawa Kapan digunakan?? Setiap kasus wheezing (mengi) Keadaan lendir yang sangat kental Kasus asma Sesak yang meragukan antara pneumonia dan asma Kesimpulan ISPA masih merupakan masalah di Indonesia Angka kematian ISPA masih tinggi Penting adlah: HITUNG NAPAS dan Chest indrawing Klasifiasi: Bukan Pneumonia, Pneumonia, dan Pneumonia berat Tatalaksana: Antibiotik dan atau rujukan (Rawat) Promosi & Kemitraan LP/LS