BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyumbang tenaga kerja yang cukup besar adalah Kabupaten

Di susun Oleh: DEVI MAULIDA F

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim

TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar penduduk di negara-negara sedang berkembang berada di bawah

Lembaran Fakta MIGRASI, REMITANSI DAN PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

Boks 1 Hasil Survei Nasional Pola Remitansi TKI di Nusa Tenggara Barat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar lapangan kerja di

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

BAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk 2010, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk

BOKS. Menurut Status Menurut Jenis Kelamin Menurut Status Pernikahan. TKI perempuan lebih banyak dibanding TKI laki-laki

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia banyak industri

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alternatif kesempatan kerja bagi daerah-daerah yang kekurangan

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka

Pedoman Wawancara dan Transkip Hasil Wawancara. A. Pertanyaan untuk Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER-05/MEN/1988

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia ternyata lebih tinggi daripada perkiraan. Revisi prediksi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KARYAWAN DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA DI PERUSAHAAN KAYU CV DHADI AGUNG KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini keberadaan pembantu rumah tangga sangat diperlukan yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat

ASPEK-ASPEK HUKUM DAN HAM TERKAIT PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan lapangan kerja menjadi suatu fenomena yang umum terjadi di Indonesia. Tidak terkecuali para sarjana

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 UUD 1945 yang menyatakan: Tiap-tiap

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA

-2- Selanjutnya, peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pelindungan kepada Pekerja Migran Indonesia dilakukan mulai dari desa, kabupaten/kota, dan p

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE. CARE sebagai Non-Government Organization. Pembahasan tentang sejarah baik dari

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERMIGRASI PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN (Kasus di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo)

1. KBRI-Kuala Lumpur tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan misi diplomatik dalam situasi perundingan/negosiasi terkait penyelesaian kasus

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, bisnis jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) semakin sulit. Hal

2 sendiri karena gaji yang terlalu rendah bagi mereka. Akibatnya beberapa negara mengadopsi kebijakan untuk memfasilitasi migrasi tenaga kerja salah s

PENDAHULUAN Latar Belakang

JADMIKO B

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan memberikan sumbangan devisa negara yang cukup besar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang seperti teknologi, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Djumadi, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008,

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah adalah ayah, namun seiring dengan berkembangnya zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia

Kesetaraan Gender dan Pembangunan di Indonesia

Tarma, Uswatun Hasanah, Mulyati. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

2 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; 3. Peraturan Menteri Ketenagake

BAB I PENDAHULUAN. di Suriname, New Calidonia, Siam dan Serawak. Di samping itu, banyak pula TKI yang

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013

HALAMAN PENGESAHAN...

TINGKAT PENDAPATAN DAN SEBARAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) BERDASARKAN NEGARA TUJUAN, STUDI DI DESA ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG.

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

I. PENDAHULUAN. Dalam hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data tabel FSNSE pada tahun Jenis data

BAB I PENDAHULUAN. fenomena penting karena tidak lepas dari proses pembangunan dan kebijakan

Daftar Kuesioner. : Jln. Yos Sudarso km 11,5 komp. Bea Dan Cukai No.13

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D 30 APRIL)

Pengantar: Hubungan kerja kontrak/outsourcing

Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau yang juga sering disebut dengan buruh merupakan elemen penting

MENGAPA? APA? BAGAIMANA? Kontrak standar untuk pekerjaan rumah tangga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB III GAMBARAN UMUM PERJANJIAN KERJA ANTARA CALON TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DENGAN PERUSAHAAN JASA TENAGA

yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Di sektor pembangunan yang

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa Timur, salah satunya adalah kabupaten Ponorogo. Di kabupaten ini, banyak penduduknya yang bekerja di luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Bekerja sebagai petani sawah dirasakan tidak lagi menjanjikan bagi masyarakatnya. Untuk bekerja di sektor lain pun sudah susah untuk diperoleh. Oleh karena itu, wajar kiranya daerah ini menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi sumber TKI untuk pergi ke luar negeri. Untuk Kabupaten Ponorogo adalah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ponorogo terkenal sebagai pusat daerah kesenian REOG, dan terletak 200 km barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Ponorogo beribukota di Kecamatan Ponorogo, yang terletak tepat di tengah Ponorogo. Kabupaten ponorogo terbagi dalam 21 kecamatan, 279 desa, dan 26 kelurahan ((Pemerintah Kabupaten Ponorogo,2011) Jumlah penduduk dari sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik Ponorogo pada tahun 2010 Hingga Jum'at 17 Juni 2010 dalam tahapan uji publik jumlah penduduk berkemungkinan mengalami pergeseran mengingat uji publik bakal dilangsungkan hingga akhir Juni 2010. Mukti Sumarsono selaku ketua sekretariat Sensus Penduduk 2010 mengatakan dari 986 jiwa itu didominasi 1

2 kaum perempuan, yang tercatat sebanyak 506.276 jiwa Sementara penduduk laki laki tercatat sebanyak 479.808 jiwa. Jumlah penduduk ponorogo, diprediksi menembus angka 1 juta jiwa dari hitunggan awal BPS, karena tidak sedikit warga ponorogo melakukan mutasi keluar daerah atau luar negeri untuk bekerja sebagai TKI maupun melangsungkan pendidikan. Penduduk ponorogo yang berada di luar daerah memang di catat dalam SP di daerah yang bersangkutan, dengan syarat tinggal menetap sementara atau kos, dan masih memiliki kartu penduduk sebagai warga ponorogo (Pemerintah Kabupaten Ponorogo,2011) Menurut Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kabupaten ponorogo sendiri merupakan daerah penyumbang TKI terbesar di Jawa Timur. Menurut data Paricara yang dihimpun dari Dinas Tenaga Kerja setempat, lebih dari 1.000 orang diberangkatkan ke luar negeri setiap tahunnya. Setiap tahun mereka mengirimkan uang dari luar negeri (remittance) sebesar Rp 300 miliar. Usaha untuk memperoleh peluang kerja di luar negeri atau menjadi TKI dilalui oleh masyarakat dengan berbagai cara. Ada calon TKI yang mencari melalui cara dengan perantara yang tidak resmi yang secara luas dikenal dengan istilah calo. Gaji yang tinggi dan godaan yang menggiurkan sering memicu orang untuk mencari cara yang paling mudah supaya dapat pergi ke luar negeri akan mencari cara yang paling mudah supaya dapat pergi ke luar negeri. Akan tetapi, banyak beberapa pencari kerja menggunakan saluran khusus yang disediakan pemerintah, yaitu melalui agen rekruitmen yang secara resmi

3 ditunjuk oleh pemerintah yang disebut dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). PJTKI adalah institusi swasta yang diberi wewenang oleh Pemerintah Indonesia untuk merekrut dan memproses pengiriman tenaga kerja Indonesia ke negara-negara lain, dan menjamin penempatan tenaga kerja (Darwin, 2005). Dari hasil survai tentang pengalaman kerja sebagai TKI yang terdiri dari, 30 responden yaitu tempat kerja atau negara tujuan adalah Hongkong,Arab Saudi,Malaysia,Singapura,Taiwan,Korea,Amerika Serikat dan Brunai. jenis pekerjaan yang di dapat adalah debagai Pembantu Rumah Tangga ( PRT ) dan karyawan pabrik. Yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) sebanyak 27 orang dan semuanya adalah berjenis kelamin perempuan, dan tiga orang bekerja sebagai karyawan pabrik,berjenis kelamin laki-laki. Alasan utama untuk menjadi TKI dari 30 responden 99% menjawab yaitu untuk mencari uang, mencari pengalaman kerja dan memperbaiki ekonomi keluarga. Pengalaman yang mereka dapat selama bekerja ke luar negeri yaitu pengalaman yang menyenangkan majikan memberi waktu libur, di percayai oleh majikan, di ajak umroh bersama majikan dan keluarga. Pengalaman yang tidak menyenangkan adalah jika pekerjaan tidak sesuai di marahi dan di bentak-bentak oleh majikan, kerja sampai larut malam, jadi sasaran amaran majikan dan anak-anak nya, persaingan dengan pekerja lama, potong gaji langsung jika ada kesalahan kerja, gaji lembur yang tidak sesuai. Bekerja ke luar negeri bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) sangat menguntungkan. Standar upah jauh lebih tinggi dari paada standar yang ada di

4 dalam negeri dan perbedaan kurs mata uang membuat tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri mendapat uang yang berlipat-lipat dari upah yang diterima pada pekerjaan sama di dalam negeri. Pendapatan yang berlipat-lipat inilah yang yang membuat faktor utama para tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Menurut salah satu sobjek SG mantan TKI yang bekerja selama 8 tahun yaitu 6 tahun ke Taiwan dan 2 tahun ke Hongkong mengatakan berdasarkan pengalamanya yaitu biaya pemberangkatan untuk menjadi TKI selama 8 tahun adalah: dulu tanpa biaya,biaya ke Taiwan tapi potongan gaji pertama selama 14 bulan. Habis potongan gaji menerima gaji bersih 4 juta, ke Hongkong potongan gaji selama 7 bulan.setelah potongan menerima 4 juta lebih.( kutipan wawancara informan SG ) Lapangan pekerjaan yang tidak memadai dan tidak memberi kesempatan pada kelompok tertentu untuk berbagi pekerjaan, ditengarai menjadi salah satu penyebab sebagian besar masyarakat memilih mencari pekerjaan di luar negeri dengan menjadi TKI. Semua dilakukan untuk dapat bekerja di luar negeri, baik melalui jalur resmi maupun tidak resmi. Banyak kita mendengar dan melihat sejumlah TKI di luar negeri disiksa hingga menjadi korban kesewenangwenangan majikan. Namun, tidak sedikit juga mereka yang menjadi TKI dapat berhasil dan memberikan hasil lebih bagi keluarganya. Di sisi lain, nilai tambah berupa devisa yang dihasilkan untuk pemerintah menjadi salah satu pemasukan yang sangat besar. Kita lihat saja data dari Bank Indonesia (BI), hingga September

5 2010 saja jumlah uang yang dikirim atau remitansi para TKI di luar negeri mencapai 5,03 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 2,44 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,91 miliar dolar AS. (www.koran-jakarta.com 27/01/11) Waridin (2002) mengemukakan hasil studinya tentang beberapa faktor yang mempengaruhi migrasi TKI ke luar negeri, di antaranya adalah: faktor sosial, ekonomi, dan politik. Para TKI yang berusia muda dan berpendidikan relatif tinggi cenderung untuk tidak menetap secara permanen. Sedangkan faktor lain yang diduga mempengaruhi niat migrasi dalam bekerja di luar negeri secara statistik tidak dapat menjelaskan bagaimana fenomena dari niat TKI untuk bekerja dan menetap di luar negeri. Juni (2005) menyatakan bahwa banyaknya permasalahan tenaga kerja Pertama, lapangan tenaga kerja dalam negeri yang kurang. Inilah yang menyebabkan begitu banyaknya tenaga kerja Indonesia yang berbondongbondong ke luar negeri, meskipun mungkin dengan taruhan nyawa. Kedua, upah buruh yang terlalu kecil. Dari berbagai survey tentang masalah tenaga kerja disebutkan bahwa upah buruh yang ada di Indonesia paling murah, dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Upah yang sangat kecil ini jelas sekali sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarga, di mana semua harga barang-barang yang ada selalu naik setiap tahunnya. Jadi upah ini jelas berbanding terbalik dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ketiga, oknum PJTKI. Masih banyaknya Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang tidak mendapat izin dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker),

6 sehingga menyebabkan aliran TKI tidak terkontrol. Akibatnya, banyak kasuskasus pemulangan TKI yang tidak lengkap surat-suratnya alias ilegal. Akan tetapi, keberadaan PJTKI ilegal ini juga tidak lepas juga dari adanya oknum-oknum negara yang ikut bermain di sini, sehingga PJTKI-PJTKI ilegal ini tetap hidup dan berjalan.keempat, kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah sebagai pelaku dan pelaksana pemerintahan dirasakan sangat kurang sekali perhatiaannya atas nasib para tenaga kerja ini. Perhatian pemerintah terhadap para tenaga kerja ini baru terasakan penuh mulai sekitar tahun 2000-an, atau ketika terjadi kasus hukuman mati tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, serta pemulangan besarbesaran tenaga kerja Indonesia oleh pemerintah Malaysia. Melihat beberapa fenomena tentang tenaga kerja Indonesia (TKI) di atas, tidak mudah untuk memutuskan pergi ke luar negeri menjadi tenaga kerja indonesia (TKI). Salah satunya adala pengambilan keputusan untuk menjadi tenaga kerja indonesa (TKI), menjadi hal penting untuk bsa pergi kerja ke luar negeri. Unsur yang utama dan mungkin yang terpenting di dalam proses pengambilan keputusan adalah masalah atau problema yang harus di hadapi dan mengendaki ada nya keputusan dari diri seseorang. Bila tidak ada keputusan, maka seseorang akan bersikap dan berbuat apa adanya,dengan kerugian besar yang tdak tampak. Dengan keputusan yang ngawur akan timbul reaksi-reaksi yang negatf, dengan akibat kerugian besar yang lebih tampak. (Atmosudirdjo,1995). Keputusan yang baik adalah suatu keputusan yang membawa kepada hari depan yang di senangi oleh si pengambil keputusan. Keputusan-keputusan baik

7 dalam kehidupan, hanya dapat di evaluasi setelah melalui waktu yang relatif lama. Berhubung sulitnya menimbang baik buruk nya suatu keputusan, di lihat dari segi akibat yang di senangi atau tidak, maka sebaiknya keputusan di nilai berdasarkan proses yang di pakai dalam pengambilan keputusan. (Manulang, 1994). Pengambilan keputusan pada dasarnya berkaitan erat dengan pemecahan masalah. Agresi seringkali digunakan manusia sebagai jalan untuk mengungkapkan perasaan dan menyelesaikan persoalan hidup mereka (Nashori, 2008). Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengambilan keputusan untuk menjadi tenaga kerja Indonesia yang berasal dari kabupaten Ponorogo. Maka dari itu peneliti mengambil judul Pengambilan Keputusan untuk menjadi Tenaga Kerja (TKI) B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengambilan keputusan sesorang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). C. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah, yang kususnya menangani langsung tenaga kerja Indonesia agar lebih memperhatikan nasib para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri agar terjamin hak dan keselamatannya dan juga lebih memberikan lapangan kerja yang banyak di Indonesia supaya menjadi TKI bukan suatu pilihan utama dalam mencari pekerjaan.

8 2. Bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Penelitian ini memberikan informasi pentingnya dalam hal pengambilan keputusan untuk bekerja ke luar negeri 3. Bagi para Ilmuwan psikologi. Penelitian ini menambah wawasan terhadap bidang psikologi, khususnya psikologi sosial yang berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). 4. Bagi penelitian lain. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti lain sebagai bahan informasi dan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut.