TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL
|
|
- Liana Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN SESUAI AMANAT SILA KEDUA PANCASILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Oleh : Nama : Aula Datun Nafi ah NIM : Kelompok : A Program Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3 Manajemen Informatika Nama Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2 Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah sehingga, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Perlindungan TKI dan TKW Sesuai Amanat Sila Kedua Pancasila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan Pancasila. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas akhir ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Yogyakarta, Oktober
3 Daftar Isi 1. Halaman judul... i 2. Kata Pengantar... ii 3. Daftar Isi... iii 4. Abstrak Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan... 2 D. Manfaat Bab II Pembahasan A. Sejarah... 3 B. Sosiologi C. Yuridis Bab III Penutup dan Kesimpulan Referensi
4 Abstrak Kasus penyiksaan yang dialami TKI dan TKW kita di luar negeri yang kebanyakan berada di sektor rumah tangga sungguh sangat memprihatinkan. Terjadinya kasus penyiksaan ini memberikan kita kesadaran bahwa regulasi yang selama ini diberlakukan pemerintah kurang menjamin keselamatan para TKI dan TKW yang berada di luar negeri. Sehingga diperlukan regulasi yang lebih mampu memberikan keamanan kepada para pahlawan devisa ini. Sebagaimana amanat Pancasila sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, perlindungan TKI atas penyiksaan merupakan pelaksanaan sebagian butirbutir dari sila kedua. Selain dengan membuat regulasi yang kuat, penambahan lapangan pekerjaan di Indonesia merupakan salah satu solusi untuk mengurangi TKI dan TKW ke luar negeri. Tidak pantas dan tidak bijak jika hanya mengkritik pemerintah atas berbagai masalah yang ada. Tentu peran aktif setiap warga negara untuk sama bergandengan tangan menangani masalah akan membuat beban semakin ringan. Sehingga para TKI dan TKW ini bisa disebut pahlawan devisa bukan tumbal devisa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat jumlah orang miskin di Indonesia sampai Maret 2011 di 30 juta atau 12,40 persen dari seluruh penduduk. Kemiskinan ini pula yang menjadi salah satu alasan warga miskin untuk menjadi buruh migran atau TKI maupun TKW di luar negeri seperti di Malaysia, Arab, Hongkong. Kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia juga merupakan salah satu penyebabnya. TKI yang bekerja di sektor rumah tangga sering kali mengalami nasib yang menyedihkan, mereka disiksa, dibunuh bahkan menjadi alat pemuas nafsu sang majikan. Sudah banyak kasus penyiksaan yang menimpa para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Tidak terdapat perubahan atas berbagai kasus sebelumnya yang terjadi, justru belakangan kasus penyiksaan buruh migran semakin meningkat. 4
5 Pemerintah seolah tidak belajar atas kesalahan-kesalahan dimana terjadinya kasus yang sama sebelumnya. Seakan-akan sudah merupakan hal yang lumrah apabila terjadinya penyiksaan buruh migran setiap tahun. Disebutkan sudah terdapat regulasi yang mengatur mengenai perlindungan atas penempatan buruh migran. Tetapi faktanya kasus-kasus yang sama tetap saja terjadi dan tidak grafiknya tidak menurun justru meningkat. B. Rumusan Masalah Dengan meninjau berbagai permasalahan mengenai perlindungan TKI dan TKW kita yang bekerja di luar negeri. Maka permasalahan yang akan kami angkat adalah: 1. Mencari tahu bagaimana sejarah warga Indonesia bisa menjadi TKI dan TKW di luar negeri? 2. Bagaimanakah ketentuan yang sah menurut hukum agar seseorang bisa menjadi buruh migran yang mendapat asuransi dan perlindungan hukum yang layak? 3. Mencari tahu apa saja undang-undang yang digunakan untuk melindungi para buruh imigran ini? C. Tujuan 1. Mengetahui bagaimana sejarah bangsa Indonesia bisa menjadi TKI dan TKW di luar negeri. 2. Mengetahui ketentuan yang sah menurut hukum agar seseorang bisa menjadi buruh migran yang mendapat asuransi dan perlindungan hukum yang layak? 3. Mengetahui apa saja undang-undang yang digunakan untuk melindungi para buruh imigran. D. Manfaat Adapun manfaat dalam hal ini yang berorientasi pada pemecahan masalah yang solutif dan efisien demi terselesaikannya masalah penyiksaan para TKI dan TKW kita di luar negeri. 5
6 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia, migrasi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda melalui penempatan buruh kontrak ke negara Suriname, Amerika Selatan, yang juga merupakan wilayah koloni Belanda. Bahan yang diperoleh dari Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) menyebutkan, sejak 1890 pemerintah Belanda mulai mengirim sejumlah besar kuli kontrak asal Jawa bahkan Madura, Sunda, dan Batak untuk dipekerjakan di perkebunan di Suriname. Tujuannya untuk mengganti tugas para budak asal Afrika yang telah dibebaskan pada 1 Juli 1863 sebagai wujud pelaksanaan politik penghapusan perbudakan sehingga para budak tersebut beralih profesi serta bebas memilih lapangan kerja yang dikehendaki. Dampak pembebasan para budak itu membuat perkebunan di Suriname terlantar dan mengakibatkan perekonomian Suriname yang bergantung dari hasil perkebunan turun drastis. Adapun dasar pemerintah Belanda memilih TKI asal Jawa adalah rendahnya tingkat perekonomian penduduk pribumi (Jawa) akibat meletusnya Gunung Merapi dan padatnya penduduk di Pulau Jawa. B. Sosiologis Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan manusia yang lain. Begitu pula dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari manusia tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Seorang petani besar memerlukan petani penggarap untuk mengerjakan sawahnya sendiri, karena dirinya tidak mungkin menggarap sawahnya yang luas sendiri. Antara petani besar dan petani penggarap saling diuntungkan yaitu sawah petani besar dapat memberi hasil dan petani penggarap mendapatkan upah sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian petani besar dan petani penggarap saling terikat dan saling membutuhkan satu sama lain. Begitu pula antara seorang 6
7 TKW yang berada di sektor rumah tangga dan majikannya saling membutuhkan. Pekerjaan majikan dapat terselesaikan dan TKW dapat mendapatkan upah. Sehingga sangat tidak tepat jika sesorang yang saling membutuhkan, kemudian salah seorang karena dia seorang majikan kemudian memperlakukan seorang yang lainnya semena-mena karena dia adalah pembantunya. Untuk itu atas dasar sila kedua Pancasila Kemanusiaan yang adil beradab ketentuan yang sah menurut hukum agar seseorang bisa menjadi buruh migran yang mendapat asuransi dan perlindungan hukum yang layak. Sehingga pada pasal 53 Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2004 juga menegaskan bahwa perjanjian penempatan buruh migran tidak dapat ditarik kembali danatau diubah, kecuali atas persetujuan para pihak. C. Yuridis Mengesampingkan berbagai kasus mengenai penganiayaan atas TKI yang sudah terjadi. Di Indonesia telah disusun dalam bentuk undang-undang yang memuat regulasi penempatan TKI. Sudah terdapat ketentuan yang jelas, meskipun fakta di lapangan masih terdapat berbagai pelanggaran. Ketidakadilan dalam perlakuan pengiriman tenaga kerja oleh Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PPJTKI), penempatan yang tidak sesuai standar gaji yang rendah karena tidak sesuai kontrak kerja yang disepakati, kekerasan oleh pengguna tenaga kerja, pelecehan seksual, tenaga kerja yang illegal (illegal worker). Mengenai hak-hak para buruh migran telah diatur Pasal 8 Undang-undang nomor 39 tahun 2004 menyatakan bahwa setiap calon TKW/TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Dari segi formal dan persoalan di negara tempat TKI tinggal, adalah tugas hukum kedutaan dan Kementrian Tenaga Kerja Dan Perempuan. Tetapi kenapa tidak terlihat sama sekali pergerakannya dalam mengani masalah ini. Harusnya mereka memberikan advokasi terdahap para TKI. Tidak terekspose sama sekali peran kedutaan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Perempuan menangani masalah tersebut. Mengenai solusi untuk memperketat filter atau bahkan lebih ekstrim distop dalam pengurusan buruh migran pada para penerima jasa TKI. Daripada memperketat filter, apakah tidak lebih baik apabila lapangan pekerjaan di Indonesia saja yang diperbanyak. Tidak pantas dan tidak bijak jika hanya mengkritik pemerintah atas berbagai masalah yang ada. Tentu peran aktif setiap warga negara untuk sama bergandengan tangan menangani masalah akan membuat beban semakin ringan. 7
8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masalah penyiksaan TKI di luar negeri tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja namun juga merupakan tanggung jawab kita semua. Memang masalah ini pelik, namun di setiap masalah pasti ada cara untuk menyelesaikannya diantaranya : 1. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengatakan bahwa TKI yang akan berangkat harus benar-benar memiliki ketahanan yang baik. Kalau tidak, maka jangan berangkat. (Go Show di RCTI, 20 Nov 2010). 2. Ketua DPR RI mematok syarat supaya TKI tersebut dibekali Surat-surat Legalitas dan Surat-surat sertifikasi keahlian mereka. (Go Show di RCTI, 20 Nov 2010). Bisa disurvey, berapa jumlah TKI teraniyaya yang lulusan S1. B. Saran Upaya perlindungan TKI oleh pemerintah baiknya tidak hanya menjadi wacana ataupun isapan jempol belaka, karena kita berbicara tentang nyawa manusia. Karena bila masalah ini masih saja berlarut-larut, TKI tidak lagi layak disebut sebagai pahlawan devisa tetapi tumbal devisa. 8
9 Referensi diakses tanggal 23 Desember 2010, pukul 12:34 diakses tanggal 23 Desember 2010, pukul 13:03 Kansil, C.S.T., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri 9
I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja atau angkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan sektor penting yang berfungsi bagi pemenuhan kebutuhan manusia yang kian hari kian bertambah. Pertanian adalah seluruh kegiatan manusia dalam
Lebih terperinciPekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)
Tugas Makalah Masalah Sosial Anak Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA) Disusun Oleh : Muhammad Alhada Fuadilah Habib (NIM. 071114030) DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini perkembangan ilmu psikologi semakin meluas dengan adanya pemikirian baru yang berawal dari perspektif psikologi abnormalitas menuju kepada
Lebih terperinci: Luh Medi Turyani : : H. : Sistem Informasi. : Mohammad Idris.P, Drs, MM
REALITA PAHLAWAN DEVISA Nama NIM Kelompok Jurusan Dosen : Luh Medi Turyani : 11.12.5665 : H : Sistem Informasi : Mohammad Idris.P, Drs, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 1 REALITA PAHLAWAN DEVISA 1. Latar
Lebih terperinciBAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE. CARE sebagai Non-Government Organization. Pembahasan tentang sejarah baik dari
BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE Bab ini akan menjelaskan tentang awal mula munculnya isu buruh migran di Indonesia, pada bab ini penulis akan mencoba memaparkan tentang kondisi buruh migran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.
1 PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Meskipun perekonomian Indonesia mengalami peningkatan, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa Setiap warga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia banyak industri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dari dulu sampai sekarang tetap saja menjadi negara berkembang. Adanya pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah orientasi pembangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehingga seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan mempunyai makna sebagai sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya serta sebagai sarana untuk mengaktualisasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Suriname, New Calidonia, Siam dan Serawak. Di samping itu, banyak pula TKI yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penempatan TKI diluar negeri telah terjadi sejak zaman Hindia Belanda sekitar tahun 1887. Banyak TKI yang dikirimkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk bekerja
Lebih terperinciMAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA PEKERJA
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA PEKERJA Disusun Oleh : Nama : Dharma Satria NIM : 11.12.5904 Kelompok Program studi Jurusan Dosen : Demokrasi : S1 : Sistem informasi : MOHAMMAD IDRIS.P,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1 Hal ini harus selaras dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat
BAB I PENDAHULUAN Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan seseorang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka melindungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya sektor penata laksana rumah tangga (PLRT)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada dasarnya Moratorium TKI merupakan suatu tindakan politik yang diambil oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini yaitu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan alternatif kesempatan kerja bagi daerah-daerah yang kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mencari kehidupan di negeri orang sebenarnya merupakan alternatif terakhir bagi seseorang, kecuali di sekitar tempat kediamannya tidak terdapat kesempatan kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan bukti bahwa pemerintah belum mampu mengatasi masalah pengangguran di dalam negeri. Fenomena ini tampil sebagai solusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan seorang wanita. Mereka berusaha mencari pekerjaan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga Kerja Indonesia pada saat ini, umumnya sebagian besar merupakan seorang wanita. Mereka berusaha mencari pekerjaan dengan gaji yang besar untuk dapat menghidupi
Lebih terperinciAntar Kerja Antar Negara (AKAN)
Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar kerja antar Negara (AKAN) juga tidak kalah penting untuk dianalisis mengingat kontribusi pekerja kategori ini yang umumnya dikenal dengan TKI terhadap perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang berada dikawasan Asia Tenggara dan memiliki peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbesar setelah
Lebih terperinciPerlindungan Anak yang Ditinggalkan Pekerja Migran
Perlindungan Anak yang Ditinggalkan Pekerja Migran Keynote Speech Ir.Lies Rosdianty Asdep Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan-KPPPA Workshop Perlindungan Anak yang Ditinggalkan Pekerja Migran Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Kerja Luar Negeri atau sering kita dengar dengan sebutan TKW (Tenaga Kerja Wanita) atau TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ). TKW dan TKI adalah istilah untuk tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah masyarakat dibidang ekonomi. Oleh sebab itu untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan secara umum diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. Seringkali kemajuan yang dimaksud adalah kemajuan material. Maka,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang sangat besar, hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang menduduki peringkat ke empat di dunia dengan
Lebih terperinciTugas Akhir Kuliah Pancasila
Tugas Akhir Kuliah Pancasila Keadilan Pendidikan di Indonesia yang Kurang Merata Disusun Oleh : NAMA : PRADANA HIDAYAT NIM : 11.11.4628 JURUSAN : S1 - TEKNIK INFORMATIKA Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri menunjukkan bahwa kesempatan kerja di luar negeri lebih banyak, menurut Kementerian Tenaga Kerja dan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. oleh undang-undang, maka semakin besar pula peluang pengekploitasian hak asasi anak
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Permasalahan pekerja anak di Indonesia akan semakin pelik jika dibiarkan saja. Semakin hari semakin meningkat jumlah anak yang menjadi pekerja, jika tidak dilindungi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk 2010, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil Sensus Penduduk 2010, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami kenaikan pada periode 2000-2010 dibandingkan periode 1990-2000 dan tampaknya
Lebih terperincipemecahan yang pada akhirnya akan mendapatkan pemecahan yang valid. Peraturan Daerah Jawa Timur No. 02 Tahun 2004.
BAB IV ANALISIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DALAM PERATURAN DAERAH JAWA TIMUR NO. 02 TAHUN 2004 DITINJAU DARI FIQH SIYASAH DUSTURIYAH Setelah penulis mengulas tentang perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai kebutuhan sosial yang harus dipenuhi, oleh karena itu mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
Lebih terperinciMIGRASI DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR MASA KOLONIAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial
MIGRASI DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR MASA KOLONIAL Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial Dosen Pengampu: Drs. Mudji Hartono, M.Hum. (REVISI) Disusun oleh: Arief Wibowo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia yang besar (sampai tahun 2013 mencapai ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah penduduk yang besar
Lebih terperinciyang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Di sektor pembangunan yang
A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Di sektor pembangunan yang esensial
Lebih terperinci2 Oleh karena itu Pemerintah harus memberikan perlindungan kepada para calon Tenaga Kerja Indonesia/Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TENAGA KERJA. Perlindungan. Luar Negeri. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciShaharuddin Daming, Komisioner Komnas HAM
Shaharuddin Daming, Komisioner Komnas HAM Pasca pemancungan Ruyati, qishas kembali disorot. Pegiat HAM kembali mendapatkan momentum untuk mengampanyekan penghapusan hukuman mati. Alasannya hukuman mati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerja merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu penghidupan yang layak. Pekerjaan sangat berarti dalam upaya kelangsungan hidup dan mengaktualisasi
Lebih terperinciKERENTANAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN
KERENTANAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN oleh: Farida Sondakh dan Tita Naovalitha Juli, 2003 KERENTANAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN: oleh Farida Sondakh dan Tita Naovalitha Jakarta, Juli 2003 Paper prepared for World
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TKI DI ARAB SAUDI. 2.1 Gambaran Hubungan Indonesia dan Arab Saudi Tentang Tenaga
BAB II GAMBARAN UMUM TKI DI ARAB SAUDI 2.1 Gambaran Hubungan Indonesia dan Arab Saudi Tentang Tenaga Kerja Indonesia Arab Saudi merupakan salah satu negara timur tengah yang memiliki hubungan erat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Timur, dan Asia Tenggara.Tujuan masyarakat menjadi TKI tak lain adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia merupakan permasalahan lawas yang dari dulu hingga sekarang menjadi program pemerintah untuk memetaskan masyarakat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan pemerintah akan menimbulkan terselenggaranya hubungan industrial. Tujuan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia Sesuai Pancasila Sila ke-4 NAMA : RIZAL ANDIANTO NIM : 11.11.4752 JURUSAN KELOMPOK DOSEN : S1 Teknik Informatika : C : Tahajudin
Lebih terperinciTENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN. Penyunting: Sali Susiana
TENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN Penyunting: Sali Susiana Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Krisis moneter yang melanda Indonesia pada Tahun 1997 meningkatkan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Jumlah penduduk miskin selama periode 1996-2006 berfluktuasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hak Warga Negara Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Warga Negara Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan kebebasan memilih pekerjaan dilindungi oleh UUD 1945, Pasal 27 Ayat (2), menyatakan bahwa tiap-tiap warga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat internasional, hal ini disebabkan oleh perbedaan kekayaan. sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan kemajuan di bidang ilmu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tidak ada satu negarapun yang hidup mengisolasi diri dari kehidupan masyarakat internasional, hal ini disebabkan oleh perbedaan kekayaan sumberdaya
Lebih terperinciSetiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan antara negara adalah bentuk dari perdamaian dunia, negaranegara melakukan hubungan kerjasama satu sama lain demi memenuhi kepentingan nasional masing-masing
Lebih terperinciPELANGGARAN HAM ATAS TKI MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH
PELANGGARAN HAM ATAS TKI MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh : GURUH PRAMU PERKASA NIM : 11.02.7912 KELOMPOK A: Drs.Khalis purwanto,mm. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak. Telah banyak pelanggaran HAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan bagian dari Tenaga Kerja Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan bagian dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini keberadaan pembantu rumah tangga sangat diperlukan yang diakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini keberadaan pembantu rumah tangga sangat diperlukan yang diakibatkan perubahan bentuk kehidupan menjadi kehidupan yang kompleks karena setiap anggota
Lebih terperinci1. KBRI-Kuala Lumpur tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan misi diplomatik dalam situasi perundingan/negosiasi terkait penyelesaian kasus
BAB IV PENUTUP Berdasarkan data data dan analisa yang telah dilakukan di dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme penerapan layanan diplomatik oleh KBRI di Kuala Lumpur dalam memberikan
Lebih terperinciJADMIKO B
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SESEORANG BEKERJA KE LUAR NEGERI (Studi Kasus di PJTKI Surakarta Tahun 2008) Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajad
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh : Gangsar Indra Permana Putra (11.02.7947) Kelompok A Citra 1 PANCASILA Drs. M Khalis Purwanto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di kota-kota maupun di desa-desa. Banyak keluarga mempunyai Pembantu Rumah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pekerja rumah tangga atau yang lebih dikenal sebagai pembantu rumah tangga sudah tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat Indonesia baik di
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciREKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN
REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN RUU PPILN Harus Sejalan dengan Agenda Pembangunan Nasional: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil, memaksa para perempuan untuk menjadi tenaga kerja wanita di luar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup yang relatif meningkat dan pendapatan yang lebih kecil, memaksa para perempuan untuk menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri, karena mendapatkan
Lebih terperinciPENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional
PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA Organisasi Perburuhan Internasional Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga 2 I. DASAR
Lebih terperinciTabel 1.1 Mata pencaharian para TKI sebelum Menjadi TKI di Kecamatan Terisi No. Mata Pencaharian Jumlah Persen (%) JUMLAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah orientasi pembangunan yaitu dari negara agraris menuju negara industri. Di mana diharapkan
Lebih terperinciDEPUTI PERLINDUNGAN PEREMPUAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI
DEPUTI PERLINDUNGAN PEREMPUAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sakernas BPS Sep 2010, Jumlah angkatan kerja : 116,5 juta Jumlah yang bekerja sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan memberikan sumbangan devisa negara yang cukup besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, namun jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia bagi tenaga kerja sangatlah minim. Tenaga
Lebih terperinciRechtsVinding Online. manusiawi selama masa penampungan;
AGENDA KERJA UNTUK TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI Oleh: Arfan Faiz Muhlizi * Naskah diterima: 22 November 2014; disetujui: 24 November 2014 Setumpuk pekerjaan rumah menunggu Nusron Wahid yang
Lebih terperinciDisusun Oleh: ANDRIKA SETA M.H D
PROSEDUR REKRUITMEN TENAGA KERJA WANITA YANG AKAN DI KIRIM KE MALAYSIA DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SURAKARTA (Pendaftaran, Pelatihan dan Penempatan) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh suatu negara. Berdasarkan data BPS tahun 2010, persentase kemiskinan saat ini mencapai 13,3 persen. Kemiskinan tersebut
Lebih terperinciTRANSISI PERAN TKI PURNA Di PONOROGO, DARI BURUH MENJADI WIRAUSAHAWAN DAN TUAN TANAH
TRANSISI PERAN TKI PURNA Di PONOROGO, DARI BURUH MENJADI WIRAUSAHAWAN DAN TUAN TANAH Oleh : Naning Kristiyana Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo Choirul Hamidah Prodi Ekonomi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan NAMA : Dwi Exteryani NIM : 11.11.4859 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciTenaga Kerja Indonesia (TKI) Calon TKI
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Calon TKI adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan
Lebih terperinciDefinisi Buruh. Biasa di sebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja
Buruh Indonesia Definisi Buruh Buruh, Pekerja, Tenaga Kerja atau Karyawan pada dasarnya adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang
Lebih terperinciESSAY UPAYA MENGATASI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN SERANG MELALUI PENINGKATAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DI SETIAP KAWASAN INDUSTRI
ESSAY UPAYA MENGATASI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN SERANG MELALUI PENINGKATAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DI SETIAP KAWASAN INDUSTRI Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buruh adalah salah satu bagian sosial dari bangsa yang seharusnya dianggap penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa. Opini masyarakat
Lebih terperinciPERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI
SEMINAR INTERNASIONAL Dalam Format RDP PENTINGNYA REVISI UU NO. 39 TAHUN 2004 BAGI PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI Disampaikan Oleh: Dr. Musni Umar, SH., M.Si A. LATAR BELAKANG 1) TKI
Lebih terperinciKata kunci: Tanggung jawab, perusahaan.
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA TENAGA KERJA INDONESIA (PJTKI) TERHADAP PERLINDUNGAN TENAGA KERJA WANITA 1 Oleh : Herdy L. N Pihang 2 A B S T R A K Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan
Lebih terperinciDisusun dam Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DALAM PERJANJIAN KERJA (STUDI KASUS MANTAN TENAGA KERJA WANITA MALAYSIA DI DESA DONOHUDAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI) Disusun dam Diajukan Untuk
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.
Lebih terperinciPrinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017
Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017 Tujuan Pembelajaran Mengenal ILO dan ILS Memahami prinsip-prinsip dan hak-hak mendasar di tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kenyataannya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna dan arti penting pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap
Lebih terperinciAnalisa Media Edisi Juni 2013
Negara Tidak Melindungi Pekerja Rumah Tangga Pada 16 Juni 2013 ini genap dua tahun Konvensi ILO 189 tentang Kerja Layak Pekerja Rumah Tangga diadopsi. Konvensi ini menjadi tonggak penting perjanjian internasional
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa, Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada era reformasi adalah diangkatnya masalah kekerasan dalam rumah tangga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu hal penting yang telah menjadi perhatian serius oleh pemerintah pada era reformasi adalah diangkatnya masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),
Lebih terperinciK189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011
K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi
Lebih terperinci15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional
Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
1 TUGAS AKHIR PANCASILA PANCASILA [tidak lagi] SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Disusun oleh : NAMA : Mukti Anggoro NIM : 11.01.2993 KELOMPOK DOSEN : B (D3-TI) : Irton S.E, M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SEMESTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beraneka ragam Suku. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beraneka ragam Suku. Salah satunya adalah Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang memiliki
Lebih terperinciPancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta
Bangsa Indonesia ber-pancasila Pancasila : Persatuan Indonesia STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun Oleh : Nama : ITA PERMATAHATI NIM : 11.12.5648 Kelompok : BAHASA / H Jurusan : S1 SI - 2011 Dosen : Mohammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak hal yang harus disiapkan dan dibekali pada diri kita sehingga tidak mengalami kesulitan dalam menjalani
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN Pengiriman tenaga kerja migran ke luar negeri sudah terjadi sebelum Indonesia merdeka, pada saat pemerintahan Hindia-Belanda proses pengiriman tenaga kerja
Lebih terperinciV. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi
131 V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA 5.1. Migrasi Internal Migrasi merupakan salah satu faktor dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan
Lebih terperinciASPEK-ASPEK HUKUM DAN HAM TERKAIT PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI
ASPEK-ASPEK HUKUM DAN HAM TERKAIT PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI Jawahir Thontowi Guru Besar Ilmu Hukum dan Direktur for Centre for Local Law Development Studies FH UII Disampaikan dalam Panel Diskusi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Permasalahan ekomomi dan kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia yang sampai saat ini belum juga tertuntaskan. Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha sumber daya manusia yang diarahkan pada tujuan meningkatkan harkat, martabat dan kemampuan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia bekerja dalam berbagai jenis pekerjaan, seperti sebagai pekerja di pabrik, pengasuh anak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang seperti teknologi, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan migrasi manusia akhir-akhir ini telah mengalami peningkatan yang signifikan. Seiring dengan adanya arus globalisasi yang mendorong perubahan di berbagai
Lebih terperinciJURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER
1 BENTUK LEGALISASI MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) KETENAGAKERJAAN INDONESIA MALAYSIA TAHUN 2006 TENTANG REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA (THE LEGALIZATION TYPE OF MEMORANDUM OF
Lebih terperinci