The Psychology of Entrepreneurship

dokumen-dokumen yang mirip
Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi yang di alami Indonesia kian memprihatinkan.

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. negara lain ( Berdasarkan data General Enterpreuner

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia,

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teory Planned Behavior (TPB) merupakan teori perluasan teori sebab

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kajian Empiris Entrepreneur Intention Mahasiswa

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

BAB I. Pendahuluan. mendapatkan pekerjaan, sehingga hal tersebut memberi kesempatan mereka yang tidak

The Psychology of Entrepreneurship. Pertemuan I: Entrepreneurship dari Sudut Pandang Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

THEORY OF PLANNED BEHAVIOR SEBAGAI PREDIKTOR INTENSI BERWIRAUSAHA. Yustina Chrismardani Universitas Trunojoyo Madura

(Studi Pada Mahasiswa Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta) Oleh : BENTAR SORAYA B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam penelitian ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

6. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. khususnya adalah bisnis baru yang mendatangkan keuntungan (Uddin & Bose,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini

KAJIAN EMPIRIS ENTREPRENEURIAL INTENTION MAHASISWA STIE AMA SALATIGA. Oleh : Yanuar Surya Putra Dosen Tetap STIE AMA Salatiga

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Suryana (2008:2), mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya. pasar dengan produk-produk yang inovatif.

4.1.1 jenis kelamin Data demografis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 2015). Penelitian terakhir menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi cenderung

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Ajzen (1991) mengatakan, untuk menjelaskan suatu perilaku manusia

Bab 2. Landasan Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. niat seseorang untuk berperilaku. Ketiga teori itu adalah Theory of Planned

Studi Mengenai Intensi Perilaku Merokok Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di RS X Bandung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

Journal of Economic Education

BAB I. Pendahuluan. rumah tangga seringkali dihadapkan pada kejenuhan. Bayangkan, dalam waktu 24

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar1. 1 Jumlah Pengangguran di Indonesia dari Februari Agustus 2015

Arie Eko Cahyono. Universitas Jember

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN, NORMA SUBYEKTIF, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU BERWIRAUSAHA MELALUI INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KBPP62126 PSIKOLOGI KARIR DAN KEWIRAUSAHAAN. Disusunoleh: Harri Kurniawan, M.Psi, Psikolog

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global dan dibukanya ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA)

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan lapangan kerja pada saat ini telah yang di akibatkan oleh

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat (Anik Sri Widawati dan Budi Astuti) 93 siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator). Solusi yang ditawarkan oleh

Abstrak. Kata kunci : intensi berwirausaha. Fak. Psikologi - Universitas Kristen Maranatha

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Diploma, Sarjana, Magister dan Spesialis. Berdasarkan website resmi Universitas X

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

Benediktus Kukuh Ganang Indarto NRP

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu negara (Rasli et al., 2013). Oleh karena itu, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan merupakan salah satu bidang ekonomi yang penting bagi

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

Studi Mengengenai Intensi dan Determinan Intensi Perilaku Berkendara Pada Anak dan Remaja di Kecamatan Coblong Bandung

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. gambaran menakutkan (Mangkuprawira, 2011). Hal itu biasanya muncul pada

BAB II LANDASAN TEORI. Llabel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang

PSIKOLOGI KEWIRAUSAHAAN. Yulius Fransisco A., M.Psi., Psikolog

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

BAB I PENDAHULUAN. hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)

Transkripsi:

The Psychology of Entrepreneurship

Bagaimana individu memutuskan menjadi seorang entrepreneur dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi?

Dua faktor yang mempengaruhi berwirausaha (Suryana, 2001): Internal Eksternal Factor Factor

Eksternal: 1. Role model 2. Dukungan keluarga dan rekan 3. Kondisi perekonomian suatu negara 4. Jumlah pengangguran

Internal: 1. Kebutuhan berprestasi (need of achievement) 2. Internal locus of control 3. Kebutuhan untuk independen 4. Nilai-nilai personal 5. Pengalaman Menurut Frese (2009), variabel-variabel internal: 1. Personality (need of achievement, locus of control, autonomi, inovatif, 2. Motivational/Affective antecendents (passion, positive/negative effect, self-efficacy, entrprneur orientation) 3. Cognitive antecedents (knowledge, experience, bias)

Menurut Frese (2009), variabel-variabel internal: 1. Personality (need of achievement, locus of control, autonomi, inovatif) 2. Motivational/Affective antecendents (passion, positive/negative effect, self-efficacy, entrprneur orientation) 3. Cognitive antecedents (knowledge, experience, bias)

Psychological Framework of Entrepreneurship

Untuk meneliti keputusan menjadi wirausaha, ada 3 perspektif (Leon, Gorgievski, & Lukes, 2008): 1. Perspektif kepribadian. 2. Perspektif demografis (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan) 3. Perspektif kognisi: keputusan menjadi pengusaha didasarkan secara sukarela (voluntary) dan sadar. Intensi entrepreneruship sebagai elemen penentu dan yang mengawali tingkah laku berusaha.

In cognitive psychology, intention is the cognitive state immediately prior to executing a behavior. (Krueger, 2003). Intensi adalah kesungguhan niat seseorang untuk melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu (Wijaya, 2003)

Beberapa model untuk menjelaskan intensi entrepreneuer: 1. Entrepreneurial Event Model of Shapero (1982) 2. The Model of Implementing Entrepreneurial Ideas (Bird, 1988) 3. Maximization of theexpected Utility (Douglas & Shepherd, 2000).

Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of Planned Behavior (TPB) menjelaskan bahwa intensi adalah fungsi dari 3 element: 1. Attitude terhadap tingkah laku 2. Subjective norm 3. Perceived control

Intensi untuk berwirausaha ditentukan oleh adanya persepsi personal tentang peluang yang kredibel. Persepsi tentang peluang sendiri tergantung pada dua elemen: 1. Persepsi desirability (personal dan sosial) 2. Persepsi feasibility (personal dan sosial). Shapero juga menambahkan variabel individual berupa propensity to act yang dapat memprediksi intensi berwirausaha.

Penelitian Sarwoko (2011) menunjukkan: 1. Intensi berwirausaha dipengaruhi oleh norma subjektif dan efikasi diri, dimana pengaruhnya positif, semakin tinggi dukungan pada mahasiswa, semakin tinggi rasa percaya diri maka semakin tinggi pula niat berwirausaha. 2. Kebutuhan berprestasi ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. 3. Mahasiswa dengan latar belakang keluarga atau saudara memiliki usaha ternyata memiliki tingkat intensi kewirausahaan yang lebih besar dibandingkan mahasiswa yang berasal dari keluarga atau saudara yang tidak memiliki usaha/bisnis. 4. Mahasiswa laki-laki memiliki tingkat intensi kewirausahaan yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa perempuan.

Kelebihan menggunakan intensi untuk melakukan penelitian: 1. Intensi sebagai variabel mediator memungkinkan kita untuk meneliti variabel personal dan variabel sosial (faktor-faktor eksternal) yang menentukan keputusan untuk berwirausaha. 2. Intensi menawarkan studi yang sifatnya prediktif, bukan hanya penjelasan restropektif. 3. Secara empiris, intensi masih dianggap sebagai prediktor tunggal terbaik meski bukan yang sempurna yang dapat menentukan tingkah laku. Kekurangannya: Intensi dapat berubah sesuai waktu dan kondisi dan masih adanya perdebatan teoritis mengenai intensi (dianggap sebagai sikap, hanya lebih terlihat).

Terima Kasih