BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
RMI the Indonesian Institute for Forest and Environment

BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

PETA SOSIAL DESA CURUG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

FORMAT KASUS KOMPREHENSIF

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

Katalog BPS :

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB VI PROFIL TUTUPAN LAHAN

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

Bab III Studi Kasus III.1 Sekilas Tentang Ciptagelar III.1.1 Bentang Alam di Daerah Kasepuhan Ciptagelar

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Adat Kasepuhan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul dengan luas wilayah. 2209,53 hektar. Berdasarkan data monografi, Desa Giripanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PETA SOSIAL KOMUNITAS

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. profil Dusun Gulon dari Desa Srihardono. Hasil surveinya adalah sebagai

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB V GAMBARAN UMUM. Secara visualisasi wilayah administrasi dapat dilihat dalam peta wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana gambar di bawah ini

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

GAMBARAN UMUM WILAYAH. berada di Kabupaten Bogor. Kecamatan Cibinong adalah salah satu perangkat

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Sejarah dan Asal-Usul Masyarakat Desa Cirompang Menurut sejarah yang terdapat dalam Peta Wilayah Administratif Desa Cirompang, masyarakat yang bermukim di Desa Cirompang merupakan masyarakat adat, dimana pendahulunya datang ke Cirompang pada masa penjajahan Belanda-Jepang. Bila dilihat dari runutan asal-usulnya, terdapat masyarakat Cirompang dari keturunan Kasepuhan Citorek dan Kasepuhan Ciptagelar-Sirnaresmi yang merupakan masyarakat adat di sekitar dan dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Sebutan atau nama Cirompang sendiri berasal dari cerita setempat yaitu nama sebuah bukit (Gunung Rompang), dimana tanah yang berada di gunung tersebut tidak utuh karena dipakai untuk melempar burung garuda sehingga tampak rarompang/bahasa sunda (tidak utuh). Tabel 1. Asal-Usul Masyarakat di Desa Cirompang No Asal Kasepuhan Runutan 1 Citorek Olot Sarsiah - Olot Sawa - Olot Sahali - Olot Amir (Sekarang) 2 Ciptagelar Olot Selat - Olot Jasim - Olot-Sali - Olot Opon (Sekarang) 3 Ciptagelar Olot Sata - Olot Nalan - Olot Nasir (Sekarang) Sumber: Priatna, 2008 Wilayah administratif Desa Cirompang merupakan pemekaran dari wilayah induknya, yaitu Desa Citujah yang kemudian dimekarkan menjadi 3 desa

(Citujah, Majasari, Sukamaju). Desa Sukamaju kemudian dimekarkan menjadi Desa Sukamaju dan Desa Cirompang 1. Masyarakat mulai menggarap di kawasan hutan sebelum tahun 1942. Pada masa DI/TII masyarakat masih melakukan kegiatan pertaniannya di kawasan garapan kehutanan. Meskipun demikian, pada masa DI/TII masyarakat mengalami ketakutan pada saat menggarap lahan walaupun tidak mengganggu aktivitas masyarakat dalam menggarap lahan. Sampai saat ini, ada masyarakat Citorek yang ikut menggarap di Desa Cirompang terutama di kawasan kehutanan (garapan Blok Cibebek). Pada masa Perum Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten dilakukan penanaman jenis kayu mahoni dan meranti dengan mempekerjakan masyarakat. Tahun 1992, masuk PPA (sebutan masyarakat untuk TNGH) terjadi perubahan atau alih fungsi dari hutan produksi (PT Perum Perhutani Unit III) ke hutan konservasi (TNGH). Kemudian dilakukan pembuatan tata batas di perbatasan lahan milik (ber-sppt) dan lahan kehutanan. Pada masa pembuatan tata batas ini masyarakat Cirompang ada yang ikut dalam pembuatan tata batas. 4.2 Letak Administratif dan Geografis Wilayah Desa Cirompang berada di Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak secara geografis sedangkan secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak-Banten. Luas wilayah 1 Hasil Kajian Partisipatif Masyarakat Desa Cirompang Tahun 2008-2009. 35

Desa Cirompang mencapai lebih kurang 637,50 hektar, sedangkan batas-batas administratif Wilayah Desa Cirompang diantaranya meliputi 2 : Barat : Berbatasan Dengan Desa Sindang Laya Kec. Sobang (Batas Alam : Sungai Citujah). Utara : Berbatasan Dengan Desa Sukaresmi Kec. Sobang (Batas Alam : Sungai Cikiruh, Pasir Pinang, Jalan Raya Cibeas-Cimerak). Timur : Berbatasan Dengan Desa Sukamaju Kec. Sobang (Batas Alam : Sungai Cibitung, Pamatang Pasir Pinang, Jalan Saidun). Selatan : Berbatasan Dengan Desa Citorek Timur-Tengan-Barat Kec Cibeber (Batas Alam : Gunung Kendeng Membujur Dari Barat ke Timur). 4.3 Fasilitas Fisik a) Listrik b) Kebutuhan listrik di Desa Cirompang sudah terakomodasi dengan baik. Dari hasil observasi, hampir semua rumah sudah memiliki televisi sehingga kebutuhan akan informasi dan hiburan dapat terpenuhi. c) Jalan Aspal Jalan utama di Kampung Lembur Besar yang merupakan pusat administrasi, umumnya sudah diaspal dan keadaannya masih cukup baik, namun kebanyakan jalan-jalan lain di Desa Cirompang masih berbatu. Beberapa jalan sudah diaspal tetapi saat ini kondisinya sudah rusak berat dan membentuk lubang-lubang besar. Jalan menuju wilayah Desa Cirompang dapat ditempuh 2. Hasil Kajian dan Pemetaan Partisipatif Mayarakat Desa Cirompang Tahun 2008-2009. 36

dengan menggunakan kendaraan roda dua (umum/ojeg) dan kendaraan roda empat, dengan kondisi jalan aspal dan sebagian masih berbatu. Jarak ke pusat pemerintahan Kecamatan Sobang lebih kurang 3-4 km dengan waktu tempuh 20 menit. Sedangkan jarak ke pusat pemerintahan Kabupaten Lebak 70 km dengan waktu tempuh 3 jam (kendaraan ojeg dan mini bus) 3. d) Warung Kelontong Beberapa warga membuka warung kelontong kecil di depan rumahnya, beberapa benda yang dijual antara lain seperti sabun, mie instan, makanan ringan, dan lain-lain. Uniknya, tidak ditemukan adanya penjual gula putih. Masyarakat di Desa Cirompang menggunakan gula aren atau gula merah sebagai pemanis makanan maupun minuman. Tidak ditemukan juga warung yang menjual nasi dan lauk-pauk, semua dipenuhi di dalam rumah tangga masing-masing dari hasil pertanian mereka. Gamba r 6. Warung Kelontong di Desa Cirompang e) Leuit dan Penggilingan Padi Leuit adalah sebutan masyarakat Desa Cirompang untuk lumbung padi. Setiap keluarga memiliki leuit. Jumlahnya berbeda-beda, tergantung hasil pertanian berupa beras dari keluarga tersebut, ukurannya pun berbeda-beda. Selain itu 3. Daftar Isian Potensi Desa Cirompang. Badan Pemberdayaan Masyarakat Provisni Banten Tahun 2007. 37

juga terdapat tempat penggilingan padi yang sudah menggunakan mesin sehingga masyarakat tidak perlu lagi menumbuk padi setelah dipanen. Gambar 7. Leuit atau Lumbung Padi f) Mandi Cuci Kakus (MCK) Umum Sarana MCK umum yang berada tepat di depan rumah Lurah merupakan Program Pengembangan Kecamatan dengan biaya sebesar Rp 42.888.000,-. Lokasinya cukup strategis, namun tidak banyak yang memanfaatkan keberadaan MCK ini. Masyarakat Desa Cirompang umumnya sudah memiliki kamar mandi sendiri, namun berdasarkan hasil pengamatan, kamar mandi yang berada di rumah-rumah tidak dilengkapi dengan kakus. Hingga saat ini mereka masih memanfaatkan sungai untuk melakukan aktivitas MCK. Gambar 8. Mandi Cuci Kakus (MCK) Umum 38

g) Masjid Masyarakat Desa Cirompang sangat kental akan Islam. Sebagian besar ibu-ibu dan remaja putri menggunakan jilbab. Salah satu fasilitas yang mudah dijumpai adalah keberadaan masjid. Umumnya bangunan-bangunannya masih sangat terawat dan ada yang sedang berada dalam tahap renovasi. Di Kampung Lembur Besar terdapat 3 masjid yang salah satunya sedang diperbaiki. Gambar 9. Masjid-Masjid di Desa Cirompang h) Jembatan Desa Cirompang dilewati oleh banyak sungai. Keberadaan jembatan adalah salah satu fasilitas yang penting untuk menunjang mobilitas masyarakat. Di dalam pemukiman, dapat dijumpai jembatan-jembatan kecil sebagai penghubung jalan. Jembatan-jembatan dengan ukuran lebih besar dapat dijumpai apabila keluar dari pemukiman menuju sawah maupun hutan. 39

Gambar 10. Jembatan-Jembatan di Kampung Lembur Besar i) Kantor Balai Desa Kantor Balai Desa Cirompang berupa suatu ruangan yang tidak terlalu luas. Kantor ini digunakan untuk menyimpan arsip-arsip desa, juga sebagai tempat untuk melakukan musyawarah dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan administrasi desa. Keberadaan balai desa yang sekaligus adalah tempat tinggal sekretaris desa memungkinkan terlayaninya keluhan warga dengan lebih cepat. Gambar 11. Kantor dan Balai Desa Cirompang j) Sekolah Dasar Satu-satunya bangunan pendidikan yang ada di Desa Cirompang adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Cirompang. Pada pagi hari, tempat ini digunakan untuk belajar formal, sedangkan sore harinya digunakan sebagai tempat 40

mengaji anak-anak di Desa Cirompang. Guru-guru di sekolah tersebut umumnya adalah orang dari Desa Cirompang sendiri dan sebagian besar sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah guru yang ada sudah terbilang memadai, setiap kelas mempunyai guru tersendiri ditambah dengan guru olahraga dan pendidikan agama. Untuk mendapatkan pendidikan tingkat lanjut seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) masyarakat harus ke Desa Ciparasi yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama dua jam. Gambar 12. Sekolah Dasar Negeri Cirompang 4.4 Kelembagaan Masyarakat Masyarakat mempunyai kelembagaan yang dalam keseharian berhubungan dengan tata kehidupan di Desa Cirompang. Secara umum kelembagaan yang ada terbagi menjadi dua, yaitu kelembagaan yang terkait dengan adat (Kasepuhan) dimana kewenangannya mengatur dalam urusan pengelolaan sumberdaya alam (hutan) atau dalam bahasa setempat disebut tatanen. Kemudian terdapat kelembagaan yang terkait dengan pemerintahan, yaitu (Desa dan BPD) serta kelembagaan di tiap kampung (RW/Pangiwa, RT). Dimana kewenangannya 41

mengatur segala hal yang berhubungan dengan pemerintahan, juga bila terjadi perselisihan di masyarakat. Selain kelembagaan formal, terdapat pula kelembagaan keagamaan berupa majelis taklim, dimana masyarakat berkumpul mengadakan pengajian sekaligus sebagai perekat silaturahmi antar warga. Para anggota majelis taklim berkumpul rutin setiap minggunya. Bagi perempuan, pengajian diadakan setiap hari Jumat sedangkan bagi laki-laki diadakan setiap hari minggu. 4.5 Kependudukan Sampai akhir tahun 2008 jumlah penduduk mencapai 1. 414 Jiwa (455 KK), dengan jumlah perempuan lebih kurang 674 Jiwa dan laki-laki 740 Jiwa yang tersebar di enam kampung. 4 Tabel 2. Jumlah Penduduk di Desa Cirompang Tahun 2008 Nama Kampung Jumlah KK Jumlah Jiwa Cirompang 231 718 Pasir Muncang 23 75 Cibama Pasir 86 260 Cibama Lebak 49 155 Muhara 33 104 Sinargalih 31 102 Sumber: Priatna, 2008 4. Hasil Kajian Partisipatif Masyarakat Tahun 2008-2009 dan Daftar Isian Potensi Desa Cirompang 2007 42

Dominasi sumber penghidupan seluruhnya berada dan diperoleh di lahan milik dan lahan garapan. Hal ini menunjukkan bahwa selain milik, lahan kehutanan memang menjadi tumpuan utama masyarakat Cirompang karena masyarakat melakukan kegiatan pertanian sebagian besar di lahan kehutanan. Tabel 3. Sumber Penghidupan di Desa Cirompang Tahun 2008 No Sumber Penghidupan Jumlah (Jiwa) 1 Tani 187 2 Buruh Tani 180 3 Buruh Swasta 33 4 PNS 4 5 Pengrajin 8 6 Pedagang 10 7 Pertenak 15 Sumber: Priatna, 2008 Masyarakat umumnya telah menempuh pendidikan hingga sekolah dasar (SD), gambaran pendidikan di Desa Cirompang sampai akhir tahun 2008 dapat dilihat dalam tabel tingkat pendidikan 5. 5. Daftar Isian Potensi Desa Cirompang Tahun 2007. 43

Tabel 4. Tingkat Pendidikan di Desa Cirompang Tahun 2008 Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Belum Sekolah 170 Tidak Pernah Sekolah 87 Sekolah Dasar (SD) Tidak Tamat 206 Sekolah Dasar Tamat 216 SLTP 65 SLTA 26 Perguruan Tinggi 16 Sumber: Priatna, 2008 4.6 Tata Guna Lahan Pemanfaatan lahan di Desa Cirompang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, diantaranya lembur atau pemukiman masyarakat yang biasanya berkumpul di suatu tempat sekaligus sebagai pusat aktivitas interaksi masyarakat. Sawah, huma dan kebun sebagai tempat bekerja. Hutan sebagai penjaga keseimbangan alam dan dungus sebagai pusat pemeliharaan mata air. 6 6. Hasil Kajian Partisipatif Masyarakat Desa Cirompang Tahun 2008-2009. 44

Tabel 5. Tata Guna Lahan di Desa Cirompang Tahun 2008 Kategori Ciri-Ciri SPPT Status Lahan (Ha) Kehutanan Lembur/Pemukiman Aktifitas Sosial-Ekonomi 7,324 - Sawah Tanaman Pangan (Padi, Sayur) Huma Palawija dan Sayur 268,457 307, 959 Kebun Tanaman Kayu dan Buah Leuweung (Hutan) Diisi oleh vegetasi (tanaman) hutan - 53, 742 Sumber: Priatna, 2008 Keberadaannya di kawasan hulu dan dataran tinggi serta di sekitar kawasan hutan membuat Desa Cirompang dialiri sungai dan mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat serta mengalir ke kawasan hilir (Jabotabek). Terdapat sungai (Cirompang, Cikatomas, Cilulumpang, Sungai Ciodeng, Sungai Citujah) hulu dari sungai-sungai tersebut berada di sekitar Pasir Lame dan Gunung Kendeng (Area Kebun Campuran Kayu-Buah/Dudukuhan, Leuweung/hutan) 7. Sebaran vegetasi yang ada mencakup tanaman hutan (Kayu Rasamala, Puspa, Mahoni, Pasang, Maranti). Terdapat juga sebaran tanaman kebun campuran kayu dan buah/dudukuhan (Afrika, Jengjeng, Aren, Nangka, Durian, Rambutan, Picung, Bambu, Kopi, Dadap, Kelapa), selain itu tanaman pangan yang di budidayakan di sawah dan huma (Padi, Jagung, Kacang Panjang, Pisang, Waluh, Kukuk, Singkong, Ubi, Lengkuas/Laja, Jahe). Termasuk tanaman obat (Cecenet, Capeu, Kumis Ucing, Jawer Kotok). Tanaman pangan utama (pokok) 7 Hasil Kajian Partisipatif Masyarakat Desa Cirompang Tahun 2008-2009. 45

adalah padi yang dibudidayakan di sawah (Sri Kuning, Raja wesi, Gantang, Cere, Ketan Jangkung, Ketan Langasari, Ciherang, Pandanwangi, Super Sadane) 8. 8 Hasil Kajian Partisipatif Masyarakat Desa Cirompang Tahun 2008-2009. 46

Tabel 6. Mata Air dan Sungai di Desa Cirompang Nama Mata Air Sungai Muara Nama Blok Lokasi Status Lahan Cisitu Hiang Cieusing Ciwalang-Citujah Citilu Garapan Citilu Cieusing Ciwalang-Citujah Citilu Garapan Cibentang Cieusing Ciwalang-Citujah Cibentang Garapan Cieusing Cieusing Ciwalang-Citujah Cieusing Garapan Ciwalang Ciwalang Ciwalang-Citujah Lebak Walang Garapan Cidaisah Ciwalang Ciwalang-Citujah Cidaisah Garapan Cilimus Dengklok Ciwalang Ciwalang-Citujah Pasir Reueun SPPT Cilulumpang Cirompang Cirompang-Citujah Lebak Gintung SPPT Cikatomas Cirompang Cirompang-Citujah Pasir Peuteuy SPPT Ciodeng Ciodeng Cirompang-Citujah Gunung Kendeng Garapan Cibebek Ciodeng Cirompang-Citujah Cibebek Garapan Cisamping Ciodeng Cirompang-Citujah Pasir Ipis Garapan Cibungbas Cirompang Cirompang-Citujah Lebak Kareo Garapan Cicurug Dua Cirompang Cirompang-Citujah Curug Dua Garapan Cibama Cibama Cibama-Citujah Pasir Erang Garapan Cibitung Cibama Cibama-Citujah Pasir Erang Garapan Cipasir Pinang Cibama Cibama-Citujah Pasir Pinang SPPT Cikiruh Cibama Cibama-Citujah Pasir Pinang SPPT Cimukti Citujah Citujah Pasir Pogor SPPT Sumber: Priatna, 2008 47