BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN BUKU INFORMASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA BAGI PENDAKI GUNUNG DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. alat yang dapat meningkatkan kapasitas kemampuan seseorang, tetapi juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagian besar orang. Hal tersebut menyebabkan kurangnya perhatian dari. karena kurangnya perhatian orang tua adalah karies gigi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak penyandang tuna daksa (memiliki kecacatan fisik), seringkali

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua instansi terkait (stakeholders) bertanggung jawab di bidang jalan;

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperkenalkan produknya pada calon konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. yang digemari oleh berbagai kalangan. Kegiatan ini membuat kita lebih dekat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. sekunder berupa data-data yang diperoleh dari instansi terkait.

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. [Pick the date]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia terutama Jawa Barat, banyak sekali kelompok pencinta alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modernisasi bukan hanya membawa berkah, tetapi juga musibah bagi manusia. Ketersediaan alat bantu elektronik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kantor SAR Propinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus Lalu Lintas yang terjadi pada jam jam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan (Stress) merupakan suatu tanggapan adaptif, diperantarai oleh

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendaki gunung merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan namun mendaki gunung tidak hanya sekedar kegiatan untuk berlibur, rekreasi, melainkan kegiatan yang mengandung bahaya yang dapat mengancam keselamatan. Berbagai bahaya dalam kegiatan pendakian gunung dapat dibagi menjadi dua, yaitu bahaya subjektif dan bahaya objektif. Bahaya subjektif adalah bahaya yang diakibatkan oleh faktor manusia, yaitu pendaki itu sendiri, antara lain meremehkan alam, kurangnya persiapan mental, fisik, perlengkapan, peralatan, dan pengetahuan. Bahaya objektif adalah bahaya yang diakibatkan oleh faktor alam. Bahaya objektif dapat dihindari dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Bahaya subjektif tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan akibatnya. Fakta menunjukan bahwa sebagian besar musibah pendakian gunung terjadi karena faktor manusia (Harry Wijaya, Christian Wijaya, 2005:1-2). Diantara kegiatan pendakian yang dilakukan di wilayah pegunungan Jawa Barat, yaitu di Gunung Ciremai jumlah pendakian dari tahun 2009 mencapai 9.229, 2010 mencapai 5.334, 2011 mencapai 1.559, 2012 mencapai 5.528, dan 2013 mencapai 10.523 ( Balai Taman Nasional Gunung Ciremai). Di Gunung Gede Pangrango jumlah pendakian dari tahun 2009 mencapai 21.647, 2010 mencapai 20.649, 2011 mencapai 43.050, 2012 mencapai 38.250, dan 2013 mencapai 82.577 (Statistik Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Tahun 2013). Hal tersebut membuktikan bahwa minat khusus terhadap kegiatan pendakian di wilayah pegunungan Jawa Barat meningkat setiap tahunnya. Dari kegiatan pendakian gunung yang dilakukan di wilayah pegunungan Jawa Barat, terdapat kasus-kasus musibah pada kegiatan pendakian gunung. Di Gunung Ciremai terjadi kasus kecelakaan dalam kegiatan pendakian gunung dengan keterangan yang tercatat hanya 1 korban meninggal pada tahun 2010 (Balai 1

Taman Nasional Gunung Ciremai). Di Gunung Gede Pangrango jumlah kasus kecelakaan pendakian dari tahun 2009 terjadi 5 kasus, 2010 terjadi 18 kasus, 2011 terjadi 6 kasus, 2012 terjadi 22 kasus, dan 2013 terjadi 37 kasus, dengan keterangan 36 kecelakaan ringan dan 1 kecelakaan berat/meninggal (Statistik Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Tahun 2013). Data terbaru kasus musibah pendakian gunung di Jawa Barat Pada tahun 2014 sampai dengan Februari 2015, telah terjadi 7 kasus musibah diwilayah pegunungan Jawa Barat, dengan korban sebanyak 42 orang. Kasus-kasus musibah tersebut diantaranya adalah 5 kasus tersesat, 1 kasus membutuhkan medivac karena kelelahan, dan 1 kasus membutuhkan medivac karena sambaran petir. Dari 7 kasus musibah pendakian gunung di Jawa Barat yang menimpa sebanyak 42 orang, paling banyak menimpa pada umur 21 tahun dengan jumlah 9 orang, umur 19 tahun 1 orang, umur 20 tahun 1 orang, umur 32 tahun 1 orang, umur 43 tahun 1 orang, dan 29 orang lainnya tidak ada keterangan lebih lanjut (Kantor SAR Bandung, 2015). Kasus-kasus musibah atau kecelakaan tersebut membuktikan bahwa di Jawa Barat banyak terjadi kasus kecelakaan pendakian gunung dan beberapa wilayah gunung di Jawa Barat, kasus kecelakaan meningkat setiap tahunnya. Lingkungan pegunungan tidak hanya mempunyai potensi alam yang menyuguhkan pemandangan yang indah, tetapi juga bahaya yang dapat mengancam keselamatan. Informasi mengenai potensi bahaya kegiatan pendakian gunung di Jawa Barat masih terbatas. Media informasi yang digunakan adalah pos pendakian yang tidak semua wilayah pegunungan di Jawa Barat memilikinya. Selain itu informasi yang akan disampaikan dilakukan melalui penyuluhan pada pos tersebut kepada pendaki gunung, sehingga Informasi yang disampaikan kurang terperinci dan informatif. Berdasarkan permasalahan tersebut, terlihat bahwa kendala pendakian gunung di Jawa Barat, yaitu media yang dapat memuat informasi mengenai potensi bahaya pendakian gunung yang dapat mengancam keselamatan merupakan hal yang sangat penting bagi para pendaki gunung. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat Perancangan Buku Pencegahan Dan Penanggulangan Bahaya Bagi Pendaki Gunung Di Jawa Barat sebagai salah satu bahan acuan dalam kegiatan pendakian gunung. 2

1.1 Permasalahan Permasalahan pada tugas akhir ini terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi masalah dan rumusan masalah yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan dari penjabaran latar belakang, dapat diidentifikasikan sebuah masalah yaitu sebagai berikut : 1. Musibah pendakian gunung di Jawa Barat yang banyak terjadi. 2. Media informasi mengenai potensi bahaya pendakian belum memadai. 3. Informasi potensi bahaya pendakian belum informatif 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan berupa beberapa pertanyaan, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana mendesain buku informasi yang efektif untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya bagi pendaki gunung di Jawa Barat? 2. Bagaimana mendesain elemen visual yang informatif untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya bagi pendaki gunung di Jawa Barat? 1.3 Ruang lingkup Ruang lingkup atau batasan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini, akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Apa Dalam tugas akhir ini penulis, membuat perancangan buku informasi pencegahan dan penanggulangan bahaya bagi pendaki gunung di Jawa Barat. 3

2. Bagaimana Perancangan buku pencegahan dan penanggulangan bahaya pendakian gunung di Jawa Barat, melalui media dan elemen desain komunikasi visual sebagai contoh yang akan diuji untuk dipahami keberhasilan tolak ukur yang digunakan dan tidak untuk diperbanyak. 3. Siapa Segmen atau sasaran dari perancangan ini adalah pendaki gunung, khususnya pemula dengan umur 21 tahun, dimana pada kegiatan pendakian yang dilakukan di Jawa Barat yang sering terjadi kasus musibah, paling banyak menimpa umur 21 tahun. 4. Dimana Perancangan tugas akhir ini berfokus pada kegiatan pendakian yang dilakukan di wilayah Jawa Barat, dimana menjadi wilayah kegiatan pendakian gunung yang banyak terjadi kasus musibah pendakian. 5. Kapan Pengumpulan data mulai dilakukan sejak Bulan Februari 2015 sedangkan proses perancangan dilakukan sejak Bulan April 2015. 1.4 Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami bagaimana mendesain buku informasi yang efektif untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pananggulangan bahaya bagi pendaki gunung di Jawa Barat. 2. Memahami bagaimana mendesain elemen visual yang informatif untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya bagi pendaki gunung di Jawa Barat. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam memahami perancangan buku informasi pencegahan dan penanggulangan bahaya bagi pendaki gunung di Jawa Barat, akan dibutuhkan metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dibagi menjadi 4

metode pengumpulan data dan metode analisis data yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dari tugas akhir penulis akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Studi literatur digunakan untuk mencari data-data tekstual yang berkaitan dengan topik tugas akhir dan untuk memperkuat topik yang dipilih oleh penulis. 2. Wawancara Wawancara digunakan untuk mencari data dari narasumber yang berkaitan dengan topik yang dipilih oleh penulis. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara naturalistik dan wawancara terbuka dan mendalam. Wawancara naturalistik adalah wawancara yang dilakukan secara wajar seperti perbincangan sehari-hari dan santai, sedangkan wawancara terbuka mendalam, yaitu mengajukan pertanyaan yang memungkinkan atau memberi peluang bagi subjek yang ditanya untuk memberikan jawaban yang rinci dan mendalam (Putra dan Dwilestari, 2012:130-131). 3. Observasi Observasi atau pengamatan langsung digunakan untuk mencari data berdasarkan kegiatan pendakian gunung yang dilakukan di Jawa Barat. 1.5.2 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, adapun langkah menganalisis, dengan menguraikan elemen desain komunikasi visual yang berkaitan dengan media, sebagai acuan yang menghasilkan konsep. Elemen visual yang dimaksud terkait dengan media yang sudah ada sebelumnya, serta melihat potensi dalam upaya pemecahan permasalahan. Sehingga dalam metode ini akan dihasilkan media buku informasi yang efektif dan informatif bagi pendaki gunung di Jawa Barat. 5

1.6 Kerangka Perancangan Berikut ini kerangka perancangan tugas akhir penulis berdasarkan masalah dari topik yang dipilih. Gambar 1.1 Skema Alir Perancangan (Sumber : Data Penulis) 6

1.7 Sitematika Penulisan Laporan tugas akhir ini terdiri dari dari lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Dasar Pemikiran, Bab III Data dan Analisis Masalah, Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan, dan Bab V Simpulan dan Saran, yang akan dijelaskan secara singkat mengenai isi Bab I Sampai Bab V, sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang menjabarkan garis besar masalah berdasarkan topik yang dipilih oleh penulis. Permasalahan yang terdiri dari identifikasi masalah dan rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan perancangan, metodologi penelitian yang terdiri dari metode pengumpulan data dan metode analisis data, kerangka perancangan, dan sistematika penulisan. Bab II Dasar Pemikiran Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang menjadi acuan perancangan dan memperkuat data yang telah diperoleh. 2. Bab III Data dan Analisis Masalah Pada bab ini dijelaskan mengenai data-data yang diperoleh penulis terkait dengan permasalahan yang terdiri dari data institusi pemberi proyek, data produk, data khalayak sasaran, data proyek sejenis, data hasil observasi dan wawancara, serta analisis masalah. 3. Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan Pada bab ini dijelaskan mengenai konsep perancangan berdasarkan hasil analisis masalah, yaitu konsep pesan (ide besar), konsep kreatif (pendekatan), konsep media, konsep visual, serta hasil perancangan mulai dari sketsa hingga penerapan visual pada media. 4. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran pada waktu siding akhir. 7