Kata diplomasi berasal dari Yunani, diploun. yang berarti melipat.

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI dan DIPLOMASI

: Diplomasi dan Negosiasi : Andrias Darmayadi, M.Si. Memahami Diplomasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak lahirnya Negara Indonesia pada 17 Agustus 1945, dalam melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berguna dalam menganalisa masalah. Tujuannya adalah agar konsep jalannya penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Tehnik Lobby, Negosiasi & Diplomasi

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga apabila kita substitusikan kepada

Sukawarsini Djelantik

Diplomasi adalah pengelolaan kegiatankegiatan. resmi yang dilakukan suatu negara dengan negara-negara lain (Kamus Terminologi Hukum Internasional)

pasukan pemelihara perdamaian. Sebanyak sepuluh Negara menduduki kursi anggota tidak tetap DK PBB, Negara-negara tersebut akan bekerja selama dua

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan kepentingan nasional suatu negara. Diplomasi sebagai alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. effect?). sedangkan menurut Everett M. Rogers 8. sehingga tidak akan timbul salah pengertian.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMUNIKASI ORGANISASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN PUSTAKA. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan ( status). Apabila seseorang yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merdeka pada 20 Mei Sebagai negara yang baru saja merdeka banyak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berkaitan dengan kepentingan negara yang diwakilinya

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Kedudukan Perwakilan Diplomatik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( PRAKTEK DIPLOMASI, PROTOKOLER DAN KONSOLER) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015. Dosen Pengampu : INDRAWATI, M.

BAB I PENDAHULUAN. Negara sebagai pribadi hukum internasional harus memiliki syarat-syarat

BAB I PENDAHULUAN. mendesak akan adanya suatu ikatan hubungan kerjasama yang saling. suatu negara adalah tidak dapat memenuhi segala bentuk kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

BAB II TINJAUAN UMUM ATAS HUBUNGAN DIPLOMATIK DAN HUKUM DIPLOMATIK. A. Pengertian Hubungan Diplomatik dan Hukum Diplomatik

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. telah ada. Setelah itu penulis meletakkan kedudukan masing-masing, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Peranan mempunyai arti yaitu tindakan yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sangat penting. Ketertiban dan perdamaian antar satu negara dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

[Studi Keamanan Internasional] MEMAHAMI KONFLIK. Dewi Triwahyuni

BAB II. Peran Pemerintah Indonesia Dalam Melakukan Diplomasi Budaya

BAB II TINJAUAN TEORITIS

KEKUASAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN (FOREIGN POWER OF THE PRESIDENT) Jumat, 16 April 2004

Pada waktu sekarang hampir setiap negara. perwakilan diplomatik di negara lain, hal ini. perwakilan dianggap sebagai cara yang paling baik dan

HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL PERTEMUAN XXVII, XXVIII & XXIX. By Malahayati, SH, LLM

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

MATERI PERKULIAHAN HUKUM INTERNASIONAL MATCH DAY 9 HUKUM DIPLOMATIK DAN KONSULER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa

BAB VII PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kaedah-kaedah dalam suatu kehidupan bersama 1. Berdasarkan ruang

2 Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui dan menghormati sat

BAB 2 BACK CHANNEL NEGOTIATION THEORY

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut perspektif sebuah negara, diplomasi terdiri dari perumusan,

BAB V PENUTUP. diplomasi yang dibawa oleh TNI yang bergabung dalam Kontingen Garuda adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi yang beraneka ragam kepentingan baik secara ekonomi, politik, dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN HUKUM DIPLOMATIK TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA PRAKTIK SPIONASE YANG DILAKUKAN MELALUI MISI DIPLOMATIK DILUAR PENGGUNAAN PERSONA NON-GRATA

BAB IX HUKUM DIPLOMATIK DAN KONSULER TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

BAB I PENDAHULUAN. dunia untuk melakukan hubungan internasional.

PERAN DIPLOMASI KELAUTAN DAN PERIKANAN SEBAGAI BAGIAN UPAYA MENANGGULANGI PERIKANAN ILEGAL DI INDONESIA

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang optimal government terutama dibidang kerja sama dengan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENUTUP. Konvensi Wina Mengenai Hubungan Diplomatik Tahun wisma maupun kediaman duta pada Pasal 22 dan 30.

ILMU ADMINISTRASI KHUSUS

Undang-undang Dasar Jepang UUD Jepang saat ini merupakan hasil amandemen dari Undang-undang Kekaisaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lex et Societatis, Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

SALINAN. bahwa untuk meningkatkan kerja sama di bidang. Menimbang : a.

BAB I PENDAHULUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat memahami gambaran umum Hukum Internasional.

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya menggunakan pendekatan diplomasi atau negosiasi. Pendekatan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

A. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KEPPRES 83/1996, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UZBEKISTAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

Pembagian Kekuasaan. Horisontal: Vertikal: Negara kesatuan (Unitary) Negara federal (Federal) Negara konfederasi (Confederation)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Transkripsi:

Kata diplomasi berasal dari Yunani, diploun yang berarti melipat.

Menurut Nicholson (seorang pengkaji dan ahli dalam diplomasi abad 20) pada masa kekaisaran Romawi semua paspor, yang melewati jalan milik negara dan surat-surat jalan dicetak pada piringan logam dobel, dilipat dan dijahit jadi satu dalam cara yang khas. Surat jalan logam tersebut disebut diplomas.

Selanjutnya kata ini berkembang dan mencangkup pula dokumen-dokumen resmi yang bukan logam, khususnya yang memberikan hak istimewa tertentu atau menyangkut perjanjian dengan suku bangsa asing di luar bangsa Romawi. Karena perjanjian-perjanjian ini semakin bertumpuk arsip kekaisaran menjadi beban dengan dokumen-dokumen kecil yang tak terhitung jumlahnya yang dilipat dan diberikan dalam cara khusus. Sejarah diplomasi

Oleh karena itu dirasa perlu untuk memperkerjakan seseorang yang terlatih untuk mengindeks, menguraikan dan memeliharanya. Isi surat resmi negara yang dikumpulkan, disimpan di arsip, yang berhubungan dengan hubungan internasional, dikenal pada zaman pertengahan sebagai diplomaticus atau diplomatique. Siapapun yang berhubungan dengan surat-surat tersebut dikatakan sebagau milik res diplomatique atau bisnis diplomatik. Sejarah diplomasi

Dari peristiwa ini lama kelamaan kata diplomasi menjadi dihubungkan dengan manajemen hubungan internasional, dan siapa pun yang ikut mengaturnya dianggap sebagai diplomasi. Penggunaan kata-kata yang memberikan gambaran di atas adalah baru-baru ini saja. Menurut Earnest Satow, kata diplomasi untuk menunjukkan keahlian atau keberhasilan dalam melakukan hubungan internasional dan perundingan di tahun 1796 serta pengunaan lembaga diplomasi. Kemungkinan besar itu adalah penggunaan kali pertama dalam bahasa Inggris dalam arti yang kita ketahui sekarang ini. Sejarah diplomasi

Tujuan Diplomasi Menurut Kautilya (diplomat India kuno) tujuan diplomasi yaitu: 1. acquisition (perolehan) 2. preservation (pemeliharaan) 3. augmentation (panambahan) 4. proper distribution (pambagian yang adil)

Disamping itu tujuan diplomasi meliputi Siddhi atau kebahagiaan. Dan selama tujuan tersebut hanya dapat diperoleh melalui pemilikan kekuatan (power). Dengan kata lain diplomasi yang baik atau efektif adalah untuk menjamin keuntungan maksimun negara sendiri, secara luas tujuan diplomasi adalah politik, ekonomi, budaya dan ideologi.

Definisi Menurut The Oxford English Dictionary The Chamber s Twentieth Century Dictionary Sir Earnest Satow dalam bukunya Guide to Diplomatic Practice Isi memberi konotasi sebagai berikut : manajemen hubungan internasional melalui negosiasi yang mana hubungan ini diselaraskan dan diatur oleh duta besar dan para wakil; bisnis atau seni para diplomat. the art of negotiation, especially of treaties between states; political skill (seni berunding, khususnya tentang perjanjian di antara negara-negara; keahlian politik.) the application of intelligence and tact to conduct of official relation between the government of independent states (penerapan kepandaian dan taktik pada pelaksanaan hubungan resmi antara pemerintah negara-negara berdaulat)

Harold Nicholson, secara garis besar diplomasi menyangkut lima hal: KM Panikkar dalam bukunya The Priciple nd Practice of Diplomacy Svarlien 1) Politik luar negeri 2) Negosiasi 3) Mekanisme pelaksanaan negosiasi tersebut 4) Suatu cabang dinas luar negeri 5) Keahlian dalam pelekasnaan negosiasi baik dilakukan secara asosiatif maupun disasosiatif Diplomasi dalam hubungan dengan politik internasional, adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negara dalam hubungan dengan negara lain. sebagai seni dan ilmu perwakilan negara dan perundingan. Kata yang sama juga telah dipakai untuk menyatakan secara umum keseluruhan kompleks hubungan luar negeri suatu negara, yaitu departemen luar negeri termasuk perwakilan luar negerinya

Ivo D. Duchacek berpendapat: Diplomasi biasanya didefinisikan sebagai praktek pelaksanaan politik luar negeri suatu negara dengan cara negosiasi dengan negara lain Dalam mengkaji definisidefinisi diatas dapat ditekankan bahwa diplomasi adalah 1) adanya negosiasi 2) negosiasi dilakukan untuk mengedepankan kepentingan negara 3) tindakan-tindakan diplomasi diambil untuk menjaga dan memajukan kepentingan nasional sejuah mungkin bisa dilaksanakan dengan sarana damai 4) teknik diplomasi melalui asosiatif dan atau disasosiatif 5) tujuan politik luar negeri suatu negara 6) diplomasi modern; sistem negara 7) perwakilan negara. Sumber: S.L. Roy dalam Diplomasi. 1995

Dalam diplomasi pemeliharaan perdamaian tanpa merusak kepentingan nasional adalah tujuan utama diplomasi, tetapi apabila cara damai gagal untuk menjaga kepentingan nasional, kekuatan boleh digunakan; seperti yang dikemukan oleh Clausewitz (filosof Jerman) dalam pernyataannnya yang terkenal mengatakan bahwa perang merupakan kelanjutan diplomasi melalui sarana yang lain.