BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat dewasa ini, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis

BAB I PENDAHULUAN. komputerisasi dan melakukan sebagian besar kegiatan operasinya seperti

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, remaja cenderung untuk menerima tantangan atau coba-coba melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti saat ini sudah banyak terdapat persaingan

PENGKAJIAN KESEHATAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia, sejak tahun Kementerian Kesehatan telah mengembangkan model pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Esensi dari komunikasi politik sendiri adalah proses interaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Makin majunya teknologi pada dasawarsa ini telah mengubah sebuah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. populasi yang terbesar dari penduduk dunia. Sekitar seperlima penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

Program Kesehatan Peduli Remaja PERTEMUAN 11 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu masa transisi dari masa anak-anak menuju ke jenjang masa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seksualitas merupakan bagian integral dari kepribadian yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, akan tetapi teknologi informasi serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Ouval Research Sumber: Ouval Research, 2015

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN JALAN PULAU MOYO NO 63A PEDUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Efektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau me

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu hanya melakukan

PENGORGANISASIAN PIK REMAJA YOLIN BOTUTIHE. Plt. Kasi. Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN Provinsi Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa. Sebesar 63,4 juta jiwa diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia IT (Information Technology) sekarang ini demikian

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan melalui internet. Internet (Inter-Network) melalui sistem world wide

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI. Kurang adanya peran media atau sumber-sumber lain

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanakkanak. menjadi masa dewasa. Masa transisi ini kadang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan karakteristik..., Sarah Dessy Oktavia, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

Analisis Kualitas Layanan E-Commerce Produk Elektronik pada Lazada Metode Webqual Terhadap Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 6 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era global saat ini membawa remaja pada fenomena maraknya

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari wajib pajak badan, dan wajib pajak orang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1883 ANALISIS KUALITAS WEBSITE FORUM JUAL BELI ONLINE SHOPEE DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun tersebut usia produktif penduduk Indonesia paling banyak dengan usia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Aktivitas perdagangan melalui internet (e-commerce) telah berdampak signifikan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

TEKNIK BERIKLAN DI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

BAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

PEDOMAM PELAYANAN KESPRO REMAJA oleh. dr. Yuliana Tjawan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah mempengaruhi banyak bidang kehidupan seperti ekonomi, pendidikan,

BAB II ANALISIS MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat dewasa ini, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Miniwarts Marketing Groups menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet di dunia mencapai 2,267,233,742 jiwa pada 31 Desember 2011 lalu (KabarJakarta.com, 2012). Sedangkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa pada Desember 2011, pengguna internet di Indonesia tercatat mencapai 55 juta jiwa atau 23% dari total populasi penduduk Indonesia (Pitoyo, 2012), dimana 95% aktivitas populasi itu saat mengakses dunia maya adalah membuka media sosial. Persentase aktivitas jejaring sosial Indonesia mencapai 79,72 persen, tertinggi di Asia mengalahkan Filipina (78 persen), Malaysia (72 persen) dan China (67 persen) (Mohamad, 2013). Lebih dari separuh atau sebanyak 64 persen pengguna tersebut berasal dari kalangan remaja yang berusia 15 hingga 19 tahun (Rachman, 2010). Ketertarikan terhadap internet sebagai alat informasi dan komunikasi yang berhubungan dengan kesehatan telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir (Korp, 2006). Dari hasil survey yang dilakukan perusahaan pemantau internet Netcraft, bahwa pada bulan Desember 2012 ada 633,706,564 total website di dunia dan yang aktif hanya sekitar 185 jutaan (Netcraft, 2012). Menurut Ashbaugh et all (1999), internet sangat digemari karena memiliki beberapa karakteristik dan keunggulan, seperti mudah menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderless-ness), real-time, berbiaya rendah (low cost), dan mempunyai interaktifitas yang tinggi (high interaction). Internet memiliki sifat yang unik, disatu sisi merupakan sebuah media massa namun disisi lain juga merupakan sebuah media komunikasi antarpribadi sehingga dapat digunakan untuk mencapai audiens dalam jumlah yang besar sekaligus memberikan pesan secara individual dan menjadi tempat yang ideal untuk membicarakan informasi yang sensitif (Keller & Brown, 2002). 1

2 Saat ini hampir semua institusi baik pemerintah maupun swasta sudah memiliki situs web dengan berbagai tujuannya. Untuk website kesehatan sendiri, sebagian besar bertujuan untuk melakukan intervensi perubahan perilaku. Intervensi perubahan perilaku yang disampaikan melalui internet merupakan sebuah intervensi yg bertujuan sebagai pencegahan pertama terhadap penyakitpenyakit kronis yaitu dengan mempromosikan perilaku hidup sehat, seperti penghentian merokok, kecukupan gizi, aktivitas fisik yang cukup, konsumsi alkohol yang rendah, praktek seks yang aman, dan lain-lain (Brouwer et al., 2009). Situs kesehatan yang bersifat umum biasanya lebih menarik perhatian publik, karena selalu menyediakan berbagai macam informasi mengenai topiktopik kesehatan yang berbeda, tanya jawab dengan para ahli, layanan, tes, forum diskusi, dan sebagainya (Korp, 2006). Menurut SKRRI 2002-2003, hanya sekitar 46,1% remaja laki-laki kita yang memiliki pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) sedangkan yang perempuan hanya sekitar 43,1% (Sudarmi, 2008). Disisi lain, organisasiorganisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi semakin menjamur. Sebuah fenomena yang menarik, karena ternyata banyaknya organisasi tersebut tidak mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi. Program kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya untuk membantu remaja agar memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap dan perilaku kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab, melalui advokasi, promosi, KIE, konseling, dan pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus serta dukungan pada kegiatan remaja yang bersifat positif (BKKBN, 2001). Strategi yang telah dilakukan diawali dengan penyediaan materi konseling kesehatan remaja dan pelayanan konseling di puskesmas, kemudian memperkenalkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), lalu pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan website Lincah.com (A link with community to adolescent health) yang memuat informasi tentang masalah kesehatan remaja, walaupun sekarang sudah tidak aktif (Departemen Kesehatan RI, 2005). 2

3 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intervensi berbasis internet cukup manjur dalam meningkatkan aktivitas fisik, perubahan perilaku diet, dan penurunan berat badan (Norman et al, 2007; Vandelanotte et al, 2007; Weinstein, 2006). Namun jangkauan yang sebenarnya dari intervensi perubahan perilaku berbasis internet tampaknya tidak seperti yang diharapkan (Glasgow, 2007; Leslie et al, 2005). Artinya promosi dan pendidikan kesehatan melalui media internet ternyata belum menunjukkan hasil yang maksimal. Dan ini bisa disebabkan beberapa hal, misalnya karena media tersebut tidak dapat menjangkau semua target sasaran, karena pengunjung memang tidak tertarik untuk diintervensi, atau karena desain penyampaian promosi tersebut tidak mampu mempengaruhi target sasaran secara psikologis sehingga tidak ada keinginan untuk berubah setelah menerima promosi atau pendidikan kesehatan melalui internet tersebut. Karena itu Zmudt (1979) mengatakan bahwa pemahaman tentang perbedaan individual akan membantu dalam mendesain sistem informasi yang sesuai dengan kelompok individu tertentu. Untuk membuat media internet yang baik untuk promosi kesehatan harus dapat menciptakan keunikan tersendiri sesuai dengan tujuan pembuatan dan kelompok target dari website, dengan tetap memperhatikan kaidah umum website seperti keseimbangan warna, layout, bentuk, typography dan content (Wahana Komputer, 2005; Hadi, 2003). Sayangnya beberapa media internet untuk promosi kesehatan belum mengarah pada kondisi yang ideal tersebut. Menurut hasil penelitian Nugroho (2004), desain situs mempengaruhi kunjungan ke situs. Begitu juga pengelola web yang memang sesuai dengan bidangnya dan didukung dengan kebijakan organisasi dibidang IT, mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat kunjungan web (Mizrawati, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauhmana media internet saat ini dikembangkan sebagai sarana promosi kesehatan khususnya untuk kesehatan reproduksi pada remaja.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja hambatan dan persoalan bagi organisasi yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi dalam memanfaatkan website sebagai alat bantu dalam mendukung pemberian layanan kepada klien/konsumen dilihat dari sisi ciri-ciri website dan kapasitas provider. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi memanfaatkan website untuk kepentingan health education and health promotion serta apa saja hambatan-hambatannya, dilihat dari sisi ciri-ciri web dan kapasitas providernya. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri website kesehatan reproduksi yang dikelola oleh berbagai tipe organisasi. b. Untuk mengetahui kapasitas provider dalam mengelola website kesehatan reproduksi sehingga bisa mendukung pemberian layanan. c. Untuk mengetahui sejauh mana pemanfatan website kesehatan reproduksi tersebut dalam memberikan layanan kepada klien mereka. D. Manfaat Penelitian Sebagai bahan masukan bagi lembaga / profesional kesehatan untuk pengambilan kebijakan serta pengembangan media promosi dan pendidikan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengunjung.

5 E. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian Penelitian Tujuan Desain penelitian Hasil dan Kesimpulan Yusof et al., (2008) An evaluation framework for Health Information Systems: human, organization and technologyfit factors (HOT-fit) Mengembangkan sebuah kerangka untuk mengevaluasi interaksi antara manusia, organisasi dan teknologi (HOT-fit) dalam System Informasi Kesehatan Review literature terhadap studi evaluasi dari Sistem Evaluasi Kesehatan Bahwa dengan mengetahui perilaku dan kemampuan mendasar dari user secara benar, kepemimpinan yang baik, lingkungan yang IT-friendly dan komunikasi yang baik akan memberikan pengaruh yang positif dalam penggunaan system informasi. Barnes & Vidgen (2000) WebQual: An Exploration of Web-site Quality Mengembangkan sebuah instrument untuk menilai kualitas website dari perspektif suara konsumen. Dengan pendekatan penyebaran fungsi kualitas (QFD) sebagai kerangka untuk mengeksplorasi kualitas website. Dihasilkan sebuah instrument untuk menilai kualitas website yang disebut Webqual dan dujicobakan pada sekolah-sekolah bisnis di United Kingdom Kadarusno (2009) Analisis Isi, Desain, dan Seni Situs Web Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan RI Mengevaluasi website Poltekes Depkes untuk memperoleh gambaran karakteristik isi, desain dan seni dari situssitus tersebut Dengan pendekatan analisis isi terhadap 9 situs Poltekes Depkes yang dipilih secara purposive dengan menggunakan mesin pencari google dan penelusuran manual hyperlink Situs yang diteliti masih berupa company profile atau sebatas web presence dari data yang dimiliki.