SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

dokumen-dokumen yang mirip
UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan

ANALISIS KUALITAS AIR PADA SUMBER MATA AIR DI DESA KARYA BARU KECAMATAN DENGILO KABUPATEN POHUWATO. Nelpidin Nusi, Dian Saraswati, Ramly Abudi 1

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

Keywords : Physical Condition, Behavior of Residents User, The Dug Well

Repository.Unimus.ac.id

Safrudin J Mohamad, Sunarto Kadir 1, Lia Amalia 2

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau

GAMBARAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI LINGKUNGAN III KELURAHAN MANEMBO-NEMBO TENGAH KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG TAHUN 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 5 : PEMBAHASAN. penelitian Ginting (2011) di Puskesmas Siantan Hulu Pontianak Kalimantan Barat mendapatkan

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. pasien dewasa yang disebabkan diare atau gastroenteritis (Hasibuan, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan bagi setiap orang agar tewujud derajat kesehatan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KUALITAS AIR 3

ANALISIS KADAR KLORIN PADA AIR KOLAM RENANG DI TEMPAT WISATA GORONTALO. Liansyah S. Pakaya, Herlina Jusuf, Ramly Abudi 1

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS FISIK AIR SUMUR DI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

GAMBARAN KONDISI FISIK, KUALITAS AIR DAN PERILAKU PENGGUNA SUMUR GALI DI DESA BUO KECAMATAN LOLODA 2016

SUMMARY RINY ANGRIANI ANTULA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai Uji kualitas fisik air yang pada sarana air bersih

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

Kepustakaan : 15 Kata Kunci : Jarak sumur gali, tempat pembuangan tinja, Escherichia Coli

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

Air bagi Kehidupan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

Transkripsi:

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Meiko Komendangi NIM 811409156 Program Study Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Meiko Komendangi, 2013 Gambaran Kualitas Air Sumur Gali Penderita Penyakit Kulit di Desa Ayuhula Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan universitas negeri gorontalo.pembimbing 1 Ibu Dr. Hj. Herlina Jusuf, Dra.,M.Kes dan Pembimbing II Bapak Ramli Abudi, S. Psi, M. Kes. Sumur gali sebagai sumber air bersih harus ditunjang dengan persyaratan yang diantaranya kondisi fisik sumur gali yang menyangkut syarat konstruksi sumur dan lokasi sumur dengan sumber pencemar, agar air sumur aman bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas air sumur gali penderita penyakit kulit di Desa Ayuhula kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumur gali yang di gunakan oleh penderita penyakit kulit sebanyak 13 sumur, sedangkan sampel sebanyak 13 sumur dengan menggunakan Total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan hasil kualitas air berdasarkan parameter fisik yang meliputi warna, kekeruhan dan TDS 100% memenuhi syarat sedangkan parameter bakteriologis untuk total Coliform 100 % tidak memenuhi syarat. Untuk itu perlu perhatian dari masyarakat dan pemerintah dalam membuat sarana air bersih yang memenuhi syarat terutama untuk sumur gali agar diperoleh kualitas dan kuantitas air yang memenuhi syarat kesehatan sehingga kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi. Kata Kunci : Sumur Gali, Penyakit Kulit

A. PENDAHULUAN Air merupakan sumber daya yang mutlak harus ada bagi kehidupan. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan air dalam tubuh organisme. Tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri atas air, karena air merupakan pelarut yang universal. Sebaliknya, di dalam badan air terdapat benda benda hidup yang sangat menentukan karakteristik air tersebut, baik secara kimia maupun secara fisis, dan biologi (Soemirat, 2011: 96-97). Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air (Marsono, 2009). Standard kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuanketentuan berdasarkan Permenkes RI No. 416/Menkes/per/IX/1990 yang biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika. Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan serta mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Dengan peraturan ini telah diperoleh landasan hukum dan landasan teknis dalam hal pengawasan kualitas air bersih Salah satu jenis sarana penyediaan air bersih pedesaan yang banyak diusahakan oleh pemerintah sebagai sumber air bersih adalah sumur gali. Sarana ini mengambil air tanah dangkal sehingga keberadaan dipandang efisien dan efektif guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Air tanah lebih banyak penggunaannya karena lebih mudah mendapatkannya dan relatif lebih aman dari pencemaran apabila dibandingkandengan air permukaan. Air Sumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi masyarakat di pedesaan, maupun perkotaan. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena itu mudah terkena kontaminasi melalui rembesan yang berasal dari kotoran manusia, hewan, maupun untuk keperluan domestik rumah tangga. (Waluyo dalam Angela Katiho, Woodford Joseph dan Nancy Malonda, 2011: 29). Air sumur gali dapat menjadi penularan penyakit (water borne disease). Penyakit Kulit Alergi dan Diare Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Hanafiah 1998 dalam Waluyo dalam Angela Katiho, Woodford Joseph dan Nancy Malonda, 2011) di Desa Meunasah Balee. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sumur gali mempunyai

pengaruh yang bermakna terhadap prevalensi Penyakit Kulit dan Diare. Desa Ayuhula merupakan Desa yang masih menggunakan sumur gali sebagai salah satu sumber air dengan jumlah Kepala Keluarga 309 KK. Hal ini disebabkan karena Perusahaan Air Minum (PAM) yang disediakan oleh pemerintah belum menjangkau masyarakat, sehingga masyarakat menggunakan sumur gali sebagai alternatif yang relatif murah dan terjangkau. Berdasarkan data dari Puskesmas Bongomeme yaitu dari 309 KK ada sekitar 292 KK yang menggunakan air sumur gali tersebut. Masalah sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat merupakan salah satu prioritas masalah yang ada di Desa Ayuhula karena di anggap sebagai salah satu faktor penyebab utama terjadinya penyakit berbasis lingkungan seperti Penyakit kulit, diare dan DBD. Penyakit kulit merupakan penyakit berbasis lingkungan yang masih tinggi angka kesakitannya di Desa Ayuhula. Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang kulit permukaan tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab kebersihan diri yang buruk, virus, bakteri, reaksi Alergi dan daya tahan tubuh rendah. Menyadari akan pentingnya kualitas air sumur gali dan kondisi fisik sumur gali sebagai sumber pemenuhan air bersih. Maka, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Gambaran Kondisi Fisik Kualitas Air Sumur Pada Penderita Penyakit Kulit di Desa Ayuhula Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi fisik kualitas air sumur pada penderita penyakit kulit di Desa Ayuhula Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo? Tujuan Umum penelitian ini untuk Menggambarkan kualitas air sumur gali penderita penyakit kulit di Desa Ayuhula Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ayuhula Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah metode penelitian Survei Deskriptif yaitu penelitian yang menggunakan datadata hasil observasi/penelitian untuk mendeskripsikannya kedalam tabel distribusi frekuensi.variabel dalam penelitian ini adalah parameter fisik air dan bakteriologi.parameter fisik air terdiri dari parameter warna, kekeruhan dan jumlah zat padat terlarut (TDS) dan Bakteriologis air yaitu Coliform. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 13 sumur dari 50 penderita penyakit kulit dan teknik pengambilan sampel menggunakan secara total sampling yakni semua jumlah populasi di jadikan sampel yaitu sebanyak 13 sumur gali. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat. Menganalisis variabel-variabel yang di teliti secara deskriptif berdasarkan persentase.

Kualitas Air C. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Univariat Kualitas Air Sumur Gali Penderita Penyakit Kulit. Tabel 4.1 Distribusi Penderita Penyakit Kulit Berdasarkan Kualitas Air Sumur Gali Memenuhi syarat Tidak Memenuhi Syarat Jumlah n % n % n % Warna 13 100 0 0,0 13 100 Kekeruhan 13 100 0 0,0 13 100 TDS 13 100 0 0,0 13 100 Coliform 0 0,0 13 100 13 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan Tabel 4.1 hasil kualitas air sumur gali oleh penderita menunjukan bahwa parameter fisik yaitu warna, kekeruhan dan Total Dissolved Solid (TDS) setelah di periksa di lapangan menunjukan 100 % memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air bersih sedangkan hasil kualitas air sumur gali oleh penderita berdasarkan parameter bakteriologis yaitu total Coliform dari 13 sampel air sumur gali yang di periksa rata-rata tidak memenuhi syarat melebihi kadar maksimum menurut Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air bersih Pembahasan Hasil penelitian kualitas air sumur gali oleh penderita penyakit kulit, berdasarkan parameter fisik warna air sumur yang digunakan oleh masyarakat Desa Ayuhula secara keseluruhan bahwa tidak terdapat air yang berwarna hal ini di sebabkan oleh konstrksi sumur yang sebagian besar memenuhi syarat. Kualitas fisik air sumur gali biasanya dipengaruhi oleh keadaan musim, Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada musim penghujan. Berdasarkan wawancara dengan pemilik sumur, biasanya pada musim kemarau air sumurnya berwarna, namun setelah di lihat bahwa airnya tidak berwarna, hal ini di sebabkan turunnya hujan menurut pemilik sumur tersebut. Sedangkan ditinjau dari kekeruhan, air yang digunakan oleh masyarakat desa Ayuhula bahwa keseluruhannya memenuhu syarat menurut Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990 tentang Standar Kualitas Air Bersih. hal ini di karenakan sumur yang di gunakan oleh masyarakat sudah memenuhi syarat, yakni dari segi konstruksi sumur yang meliputi dinding sumur, bibir sumur sehingga musim hujan tiba air tanah tidak masuk ke dalamnya dan pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah di tembok sehingga air dari atas tidak dapat mengotori air sumur. Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid - TDS) adalah bahan bahan terlarut (diameter < 10-6) dan koloid (diameter < 10-6 10-3 mm) yang berupa senyawa senyawa kimia dan bahan bahan lain. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Kesadahan yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya endapan/kerak pada system perpipaan (Mulia, 2005 : 60). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 air bersih yang layak dikonsumsi adalah air yang tidak berbau dan tidak mengandung zat padat yang melebihi batas normal yaitu 1500 mg/l. Air sumur yang ada di desa Ayuhula tidak terdapat satupun yang mengandung zat padat yang melebihi batas normal, hal ini disebabkan oleh lokasi penelitian yaitu Desa Ayuhula tidak memiliki pabrik pabrik industri yang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air sumur gali karena mengingat limbah limbah industri tersebut akan menjadi sumber pencemar terhadap sumber air. Berdasarkan analisis laboratorium untuk mengetahui kandungan bakteri yaitu Coliform,pada 13 sumur yang di gunakan oleh penderita penyakit kulit bahwa sumur yang tidak memenuhi syarat bakteriologis sebanyak 13 sumur atau sebesar 100% hal ini di sebabkan beberapa faktor, faktor pertama karena adanya pembuangan air limbah di sekitar sumur hal ini Kurangnya pengetahuan penderita tentang kondisi fisik sumur gali sehingga aktivitas tersebut masih dilakukan di sekitar sumur gali yang bisa di kategorikan berada pada radius kurang dari 11 meter, padahal ketentuan jarak dengan sumber pencemar lainnya termasuk genangan air 11 meter (Waluyo, 2005) serta pengetahuan tentang jarak sumber pencemar dengan lokasi sumur sebagai sumber air bersih yang digunakan. Faktor kedua adalah jumlah pemakai dari setiap sumur. Sebagaimana dinyatakan pada stratifikasi Puskemas bahwa jumlah pemakai untuk satu buah sumur idealnya adalah 5 jiwa dan paling banyak 17 jiwa (Marsono, 2009). Berdasarkan data kesehatan lingkungan dari puskesmas Bongomeme bahwa dari 309 kepala keluarga/kk sebanyak 287 KK merupakan pengguna air sumur dari 48 sumur yang ada di Desa Ayuhula. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah pemakai sumur pada setiap sumur tidak memenuhi stratifikasi puskesmas sehingga mengakibatkan total Coliform dalam air semakin tinggi, maka semakin tinggi total Coliform dalam air maka kualitas airpun semakin tidak baik sehingga hal ini sangat berdampak terhadap kesehatan, timbulnya berbagai macam penyakit salah satunya penyakit kulit. D. SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan 1. Hasil Pengukuran Kualitas Air Berdasarkan Parameter Fisik yaitu Warna, Kekeruhan dan TDS bahwa keseluruhannya 100 % memenuhi syarat 2. Hasil pengukurah Parameter Bakteriologis berdasarkan Total Coliform menunjukan 100 % tidak memenuhi syarat. b. Saran Sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap kondisi fisik sumur gali meliputi konstruksi sumur gali, dan penataan jarak yang memenuhi syarat dari sumber pencemar yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap sumur gali sehingga tidak mempengaruhi kualitas air sumur gali yang dampaknya terhadap

kesehatan dan timbulnya berbagai penyakit salah satunya penyakit kulit. E. DAFTAR PUSTAKA Achmadi. 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Masyarakat. Jakarta: Buku kompas. Hal: 23 Agung, 2012. Ilmu penyakit Kulit. Info Kesehatan. (online) Angela Katiho, Woodford Joseph dan Nancy Malonda, 2011, Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali di Tinjau dari Aspek Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Pengguna Sumur Gali di Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado. Hal: 29. Arifin, 2011. Karakteristik Kualitas Fisik dan Kimia Air Bersih.helpungpeopleideas.com/publichealth/.../syara t-fisik-dan-kimia-airbersih, diakses tanggal 11 Mei 2013. Basuki, 2004. Hubungan Antara Kondisi Fisik Sumur Gali Dengan Kualitas Bakteriologis Air Di Desa Karang Tengah Kabupaten Banjarnegara. Jurnal. Universitas Diponegoro. Chandra. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.Hal: 39. Desa Ayuhula, 2012. Profil Desa Ayuhula. Ayuhula Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Dunggio, 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Di Desa Modelomo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012. Skripsi. Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Hal: 1. Entjang, 2000. Ilmu Kesehatan Lingkungan. Bandung: PT CITRA ADITYA BAKTI. Ernawati, 2012. Konstruksi dan Kualitas Air Sumur Gali di Sekitar Sungai Suwatu Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Skripsi. Magister Gizi Masyarakat UNDIP.