Pemanfaatan Bentonit dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO pada Hidrogenasi Gliserol

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

ZAHRA NURI NADA YUDHO JATI PRASETYO

Oleh : ENDAH DAHYANINGSIH RAHMASARI IBRAHIM DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Achmad Roesyadi, DEA NIP

DEGRADASI GLISEROL DENGAN TEKNOLOGI SONIKASI MENGGUNAKAN KATALIS HETEROGEN

LAPORAN SKRIPSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT BERPROMOTOR GANDA DALAM REAKTOR FIXED BED

Pembuatan Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit melalui Proses Hydrocracking dengan Katalis Ni- Mg/γ-Al 2 O 3

PRODUKSI BIOFUEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT CaO/γ-Al 2 O 3 dan CoMo/γ-Al 2 O 3

Oleh : Niar Kurnia Julianti Tantri Kusuma Wardani Pembimbing : Ir. Ignatius Gunardi, MT

Pembuatan Gliserol Karbonat Dari Gliserol (Hasil Samping Industri Biodiesel) dengan Variasi Rasio Reaktan dan Waktu Reaksi

Oleh : Herlina Damayanti Isni Zulfita Pembimbing : Dr. Lailatul Qadariyah, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L) DENGAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KI/H-ZA BERBASIS ZEOLIT ALAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN VARIASI BAHAN BAKU, KATALIS DAN TEKNOLOGI PROSES

PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) YANG SUDAH DIPERLAKUKAN DENGAN KITOSAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH METODE PREPARASI DAN KANDUNGAN LOGAM AKTIF TERHADAP. AKTIVITAS KATALIS Ni/KIESELGUHR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

PEMBUATAN KATALIS HZSM-5 DENGAN IMPREGNASI LOGAM PALLADIUM UNTUK PERENGKAHAN MINYAK SAWIT

Rekayasa Katalis Ni/Zn-HZSM-5 untuk Memproduksi Biofuel dari Minyak Bintaro

PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN Na 2 CO 3 PADA SINTESIS KATALIS CaOMgO DARI SERBUK KAPUR DAN AKTIVITASNYA PADA TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN

Produksi Hidrogen dari Gliserol dengan Metode Pemanasan Konvensional Berbasis γ-alumina

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI DALAM KOLOM PACKED BED. Oleh : Yanatra NRP.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahidrat (CuSO 4.5H 2 O) dari Tembaga Bekas Kumparan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii UCAPAN SYUKUR DAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

Perbandingan aktivitas katalis Ni dan katalis Cu pada reaksi hidrogenasi metil ester untuk pembuatan surfaktan

APLIKASI ALUR SINTESIS BARU DALAM PEMBUATAN BIODIESEL MELALUI PROSES HIDROTREATING MINYAK NABATI NON PANGAN MENGGUNAKAN KATALIS

Produksi Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit dengan Katalis Au/HZSM-5 dan Kompositnya

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis FeMo/Zeolit ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PEMBUATAN DIETIL ETER DENGAN BAHAN BAKU ETANOL DAN KATALIS ZEOLIT DENGAN METODE ADSORBSI REAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal bahan bakar fosil, manusia sudah menggunakan biomassa

Sunardi 1, Kholifatu Rosyidah 1 dan Toto Betty Octaviana 1

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai

AKTIVITAS KATALIS CR/ZEOLIT ALAM PADA REAKSI KONVERSI MINYAK JELANTAH MENJADI BAHAN BAKAR CAIR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

AKTIVITAS KATALIS K 3 PO 4 /NaZSM-5 MESOPORI PADA TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL (RPO) MENJADI BIODIESEL

Jayan Adhi Wiguna, Fajril Akbar, Ida Zahrina

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Akrilat dari Gliserol Kapasitas Ton/Tahun Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM BAB I PENGANTAR

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODA PENELITIAN

KONVERSI METHANA MENJADI FORMALDEHID DENGAN KATALIS MoO /ZEOLIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PRODUKSI BIODIESEL DARI CRUDE PALM OIL MELALUI REAKSI DUA TAHAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dan Gas Hidrogen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Dari pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih daerah Cilegon, Banten sebagai tempat pendirian pabrik Aseton.

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

METANOLISIS MINYAK KOPRA (COPRA OIL) PADA PEMBUATAN BIODIESEL SECARA KONTINYU MENGGUNAKAN TRICKLE BED REACTOR

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

UJI KARAKTERISTIK PADA PREPARASI KATALIS Zn/ZEOLIT

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KINETIKA REAKSI DAN OPTIMASI PEMBENTUKAN BIODIESEL DARI CRUDE FISH OIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembuatan Biofuel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) Melalui Proses Hydrocracking dengan Katalis Ni-Mo/Zeolit

Butadiena, HCN Senyawa Ni/ P Adiponitril Nilon( Serat, plastik) α Olefin, senyawa Rh/ P Aldehid Plasticizer, peluas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

BAB I PENDAHULUAN. ketercukupannya, dan sangat nyata mempengaruhi kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PENGGUNAAN CANGKANG BEKICOT SEBAGAI KATALIS UNTUK REAKSI TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL

KONVERSI KATALITIK GLYCEROL MENJADI ACETOL (HYDROXI-2 PROPANON) Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA

PEMBUATAN NATRIUM SULFAT ANHIDRAT (NA 2 SO 4 )

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEGRADASI GLISEROL MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO

PENGARUH ph PADA SINTESIS KATALIS Cu-ZnO DENGAN PROSES SOL GEL UNTUK HIDROGENOLISIS GLISEROL

BAB II PUSTAKA PENDUKUNG. Ketersediaan energi fosil yang semakin langka menyebabkan prioritas

MAKALAH PRAKTIKUM HYSYS LPG RECOVERY PLANT

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumber energi alternatif saat ini terus digiatkan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN MONO DAN DIACYLGLYCEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PROSES GLISEROLISIS

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-130 Pemanfaatan Bentonit dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO pada Hidrogenasi Gliserol Ferlyna Sari, Iqbaal Abdurrokhman dan Ignatius Gunardi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: gunadi_tk@yahoo.com Abstrak Semakin meningkatnya produksi biodiesel maka gliserol kasar yang merupakan produk samping dari reaksi transesterifikasi dari minyak nabati juga semakin besar. Salah satu cara yang dikembangkan untuk memanfaatkan gliserol adalah dengan mengubahnya menjadi propilen glikol (1,2- propanadiol) melalui proses hidrogenasi menggunakan katalis heterogen (padat). Dalam penelitian ini digunakan katalis padat NiO-MgO dengan support bentonit dan karbn aktif dalam hidrogenasi gliserol untuk mengetahui pengaruh jumlah katalis, berat promote terhadap bentonit atau karbon, suhu, serta waktu reaksi terhadap besarnya konversi gliserol dan yield propilen glikol yang dihasilkan. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu preparasi katalis dan pembuatan propilen glikol. Preparasi katalis dilakukan melalui proses impregnasi dan kalsinasi. Kemudian dilakukan proses pembuatan propilen glikol di dalam reaktor batch berpengaduk dengan berat katalis, berat promoter terhadap bentonit dan karbon aktif, suhu, serta waktu reaksi sesuai variabel. Produk hasil proses hidrogenasi dipisahkan dari katalis, lalu menganalisa kadar gliserol sisa dengan menggunakan metode titrimetri dan propilen glikol terbentuk menggunakan analisa gas chromatography (GC). Konversi gliserol terbaik pada proses hidrogenasi gliserol menjadi propylene glycol dengan katalis NiO-MgO/Bentonit dan NiO-MgO/Karbon masing-masing sebesar 50,419% dan 52,882% pada kondisi suhu 200 C, tekanan 200 psi dengan 20% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 2 jam. Yield propylene glycol terbaik dengan menggunakan katalis NiO- MgO/Bentonit sebesar 8,1848% pada kondisi suhu 220 C dengan 10% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 3 jam, sedangkan pada katalis NiO-MgO/Karbon diperoleh yield terbaik sebesar 7,2607% pada kondisi suhu 200 C dengan 5% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 3 jam. Kata Kunci bentonit, hidrogenasi, karbon aktif, NiO-MgO, propilen glikol P I. PENDAHULUAN ROPILEN GLIKOL merupakan salah satu komoditas utama bahan kimia dengan produksi tahunan dunia di atas 705.000 ton/tahun, pertumbuhan pasar sebesar 6 %, dan harga jual produk sekitar US$ 98/liter [1]. Beberapa kegunaan propilen glikol adalah sebagai resin polyester unsaturated, fluida fungsional anti beku pengganti etilen glikol, farmasi, kosmetik, liquid detergen, parfum, cat, dan personal care. Propilen glikol dapat diperoleh melalui reaksi hidrogenasi gliserol yang merupakan produk samping pembuatan biodiesel dalam reaksi transesterifikasi [2]. Degradasi gliserol menjadi propilen glikol pada umumnya menggunakan katalis heterogen (padat). Pemilihan katalis jenis ini disebabakan karena kelebihannya dalam hal kemudahan dipisahkan dari campuran reaksinya (produk), tidak diperlukan adanya kondisi operasi pada temperatur tinggi, sehingga tidak perlu dilakukan adanya proses pemanasan dalam operasinya, yang secara tidak langsung dapat mereduksi kebutuhan energi yang diperlukan dibandingkan dengan katalis homogen [3]. Beberapa jenis katalis heterogen yang pernah diteliti dalam proses hidrogenasi gliserol menjadi propilen glikol antara lain Ru/C, Ru/Al 2 O 3, Pd/C, Cu, Cu/Cr, Ni/C, Ni/Si-Al 2 O 3, serta beberapa jenis katalis logam yang lain [4]. Gliserol merupakan salah satu senyawa alcohol yang memiliki 3 buah gugus hidroksil dengan nama baku 1,2,3- propanatriol yang sangat mudah larut dalam air [5]. Propilen glikol atau yang biasa disebut dengan 1,2- propanadiol merupakan senyawa organic siatu diol atau ganda alcohol dengan rumus molekul C 3 H 8 O 2. Propilen glikol merupakan senyawa tak berwarna, hampir tidak berbau, jernih, kental, higroskopis, dan larut dalam air, aseton dann kloroform [6]. Katalis adalah suatu zat atau senyawa yang berfungsi untuk mempercepat jalannya suatu reaksi kimia, yaitu bekerja dengan menurunkan energi aktivasi [7]. Pada umumnya katalis terbentuk oleh beberapa komponen yaitu: fasa aktif, peyangga, promoter, pengikat (binder) [8]. Pada penelitian ini dipilih katalis NiO-MgO dengan support bentonit dan karbon aktif. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan bentonit dan karbon aktif sebagai supporting agent pada katalis NiO-MgO sehingga di dapatkan produk yang diinginkan dan mengurangi biaya produksi. Mendapatkan pengetahuan tentang pengaruh penggunaan katalis NiO-MgO support bentonit dan NiO-MgO support karbon aktif terhadap yield propilen glikol hasil hidrogenasi gliserol. Memperoleh alternatif proses terbaik dalam pembuatan propilen glikol dari gliserol dengan proses katalitik, sehingga dapat memanfaatkan dan meningkatkan nilai tambah gliserol sebagai produk samping pada proses pembuatan biodiesel.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-131 A. Alat dan Bahan II. URAIAN PENELITIAN Alat yang digunakan untuk penelitian ini ada dua yaitu alat proses kalsinasi dan reaktor hidrogenasi. Alat proses kalsinasi digunakan untuk aktivasi katalis. Reaktor hidrogenasi digunakan untuk menghidrogenasi gliserol menjadi propilen glikol. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentonit dan karbon aktif yang digunakan sebagai support katalis. NiCl 2 dan MgCO 3 untuk sisi aktif katalis. B. Prosedur Pembuatan Katalis 7 Gambar.1 Alat kalsinasi Keterangan : 1. Kompresor 2. Furnace 3. Panel kontrol furnace 4. Katalis 5. Erlenmeyer 6. Gelembung gas 7. Tabung gas H 2 Preparasi katalis NiO-MgO support bentonit dengan menggabungkan metode dealuminasi bentonit dan metode impregnasi [9]. Kemudian dikalsinasi selama 5 jam dengan suhu 500 o C. Katalis NiO-MgO support karbon aktif di preparasi dan di kalsinasi pada suhu 400 o C selama 4 jam, dengan mengalirkan udara. C. Proses Hidrogenasi Gambar.2 Serangkaian Alat Hidrogenasi 7. Larutan gliserol 8. Pengaduk 9. Reaktor 10. Thermocouple 11. Katalis 12. Indikator tekanan reactor 13. Gas outlet valve 14. Panel control heater-reaktor Untuk memperoleh produk propilen glikol maka dilakukan hidrogenasi dengan menggunakan reaktor hidrogenasi dengan memasukkan bahan baku gliserol 85% dan menambahkan katalis NiO-MgO dengan support bentonit atau karbon sesuai variabel. D. Analisa Katalis dan Produk Katalis NiO-MgO support bentonit maupun karbon di analisa kristalinitas oksida NiO dan MgO dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan di analisa luas permukaan dengan menggunakan analisa Braumer Emmet Teller (BET). Produk di analisa dengan menggunakan analisa kromatografi gas untuk mengetahui kadar propilen glikol yang terbentuk. Kadar gliserol sisa di analisa dengan metode titrimetri mnggunakan sodium meta periodate (NaIO 4 ), asam sulfat(h 2 SO 4 ), asam klorida(hcl) dan natrium hidroksida (NaOH). A. Karakterisasi Katalis III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Luas Area Luas area dari katalis NiO-MgO dengan support bentonit maupun karbon ditunjukkan pada table 1 sebagai berikut : Tabel.1 Hasil Analisa BET katalis NiO-MgO Katalis Luas Area(m 2 /g) Carbon aktif 460,706 Bentonit 71,612 NiO-MgO/Karbon (berat 333,250 promote 5%) NiO-MgO/Bentonit (berat 37,574 promote 10%) Dari Tabel.1 dapat diketahui bahwa katalis NiO- MgO/Karbon dan NiO-MgO/Bentonit hasil preparasi dalam penelitian ini memiliki ukuran luas area yang lebih kecil dibandingkan dengan support nya. Maka NiO dan MgO hasil preparasi telah terimpregnasi ke permukaan support. Keterangan Gambar: 1. Tabung gas N 2 2. Tabung gas H 2 3. Valve tube gas N 2 4. Valve tube gas H 2 5. Heater 6. Tube reaktor gas N 2 /H 2

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-132 2. X-Ray Diffraction (XRD) Fase kristal dari katalis NiO-MgO/Karbon dan NiO- MgO/Bentonit yang digunakan dalam reaksi hidrogenasi gliserol diidentifikasi melalui analisa XRD. B. Hasil Uji katalitik 1. Pengaruh jumlah Promote dalam Katalis terhadap konversi dan yield Gambar.5 Pengaruh Berat Promote terhadap konversi Gambar.3 Pola difraksi katalis 5% NiO-MgO/karbon aktif Dari Gambar.3 dapat diketahui bahwa pola difraksi untuk karateristik NiO ditunjukkan peak pada sudut 37,3173 o, 43,3329 o, dan 62,9357 o, MgO ditunjukkan oleh peak pada sudut 32,6934 o, 41,3556 o dan 54,1859 o. Gambar.6 Pengaruh berat Promote terhadap yield Gambar.4 Pola difraksi katalis 10% NiO-MgO/Bentonit Dari Gambar.4 dapat diketahui bahwa pola difraksi untuk karateristik NiO ditunjukkan peak pada sudut 37,2102 o, 43,2400 o, dan 62,8102 o, MgO ditunjukkan peak pada sudut 32,2044 o, 43,2170 o dan 59,7681 o. Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa katalis NiO-MgO support Karbon atau Bentonit telah terimpregnasi ke permukaan support. Gambar.5 menunjukkan bahwa konversi semakin besar dengan bertambahnya jumlah promote dalam katalis.. Pada gambar.6 menunjukkan yield terbaik untuk katalis NiO- MgO/Karbon pada berat promote 5% sebesar 3,776% dengan konversi 42,707%. Katalis NiO-MgO/Bentonit pada berat promote 10% sebesar 4,474% dengan konversi 41,386%. 2. Pengaruh Jumlah Katalis pada reaktan terhadap Konversi dan yield Gambar.7 Pengaruh berat katalis terhadap konversi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-133 4. Pengaruh waktu terhadap Yield Gambar.8 Pengaruh berat katalis terhadap yield Gambar.7 menunjukkan bahwa konversi semakin besar dengan bertambahnya jumlah katalis dalam reaktan. Gambar.8 menunjukkan bahwa yield semakin besar dengan bertambahnya berat katalis dalam reaktan. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin banyak jumlah katalis semakin besar konversi dan yield yang terjadi. Yield terbaik untuk katalis NiO-MgO/Karbon pada berat katalis 7% sebesar 4,296% dengan konversi 52,882%. Katalis NiO-MgO/Bentonit pada berat katalis 7% sebesar 6,199% dengan konversi 50,419%. 3. Pengaruh Suhu terhadap Konversi dan Yield Gambar.9 Pengaruh suhu terhadap konversi dan yield Pengaruh suhu terhadap konversi adalah semakin tinggi suhu reaksi maka konversinya juga semakin tinggi. Pada Gambar.9 menunjjukan bahwa suhu operasi maksimal untuk memperoleh propilen glikol pada katalis NiO-MgO/Karbon aktif adalah pada suhu 200 o C, untuk katalis NiO-MgO/bentonit pada suhu 220 o C. Yield terbaik untuk katalis NiO- MgO/Karbon pada berat suhu reaksi 200 o C sebesar 4,5215% dengan konversi 39,551%. Katalis NiO-MgO/Bentonit pada suhu reaksi 220 o C sebesar 6,9563% dengan konversi 40,451%. Gambar.10 Pengaruh waktu terhadap Yield Gambar.10 menunjukkan bahwa semakin lama waktu reaksi maka semakin besar pula yield yang dihasilkan. Ditunjukkan pada katalis NiO-MgO/Karbon aktif dan NiO- MgO/Bentonitdengan variabel palling besar yield juga semakin besar. Yield terbaik untuk katalis NiO-MgO/Karbon pada waktu reaksi 180 menit sebesar 7,2607%. Katalis NiO- MgO/Bentonit pada waktu reaksi 180 menit sebesar 8,1848%. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Katalis NiO-MgO /Bentonit dan NiO-MgO /Karbon dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi hidrogenasi gliserol menjadi propylene glycol. Konversi gliserol terbaik pada proses hidrogenasi gliserol menjadi propylene glycol dengan katalis NiO-MgO/Bentonit sebesar 50,419% dengan yield 6,199% sedangkan konversi pada katalis NiO-MgO/Karbon sebesar 52,882% dengan yield 4,296% pada kondisi suhu 200 C, tekanan 200 psi dengan 20% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 2 jam. Yield propylene glycol terbaik dengan menggunakan katalis NiO- MgO/Bentonit sebesar 8,1848% pada kondisi suhu 220 C dengan 10% berat promote terhadap katalis dan 7% berat katalis selama 3 jam, sedangkan pada katalis NiO- MgO/Karbon diperoleh yield terbaik sebesar 7,2607% pada kondisi suhu 200 C dengan 5% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 3 jam. UCAPAN TERIMA KASIH Kami selaku penulis dari penelitian ini mengucapkan terimakasih kepada pembimbing bapak Ignatius Gunardi, dan bapak Achmad Roesyadi yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia FTI-ITS, serta terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam kelancaran penulisan hasil penelitian ini.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-134 DAFTAR PUSTAKA [1] Pagliaro, Mario. 2007. From Glycerol to Value-Added Products. New York: Wiley. [2] Dasari, A. Mohanprasad. 2006. Catalytic Conversion of Glycerol and Sugar Alcohols to Value-Added Products. Columbia: Disertasi Program Doktor Filsafat. University of Missouri. [3] Harahap, Hendar. 2008. Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized Palm Oil Menjadi Metil Ester Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida. Medan: Tesis Program Studi Pascasarjana Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara. [4] Dasari, A.M., Pim-Pahn, K., William, R.S., Galen, J.S. 2005. Low Preassure Hydrogenolysis of Glycerol to Propylene Glycol. Journal of Applied Catalysis A: General 281 (2005) 225-231. [5] Zulfikar. 2010. Pengaruh Katalis Kalsium Karbonat dan Gliserol Terhadap Produk Gliserolisis Refined Bleached Deodoriez Palm Oil. Medan: Skripsi Jurusan Teknik Kimia - FT. Universitas Sumatera Utara. [6] Ullmann, Fritz. 2003. Ullmann s Encyclopedia of Industrial Chemistry 6 th Edition. Weinheim: Wiley-VCH. [7] Ulyani, Visti. 2008. Reaksi Katalisis Oksidasi Vanili Menjadi Asam Vanilat Menggunakan Katalis TiO 2Al 2O 3 (1:1) Yang Dibuat Dengan PEG 6000. Jakarta: Skripsi Jurusan Kimia - FMIPA. Universitas Indonesia. [8] Kirk-Othmer, 1998, Encyclopedia of Chemical Technology, 4 th edition, John Willey & Sons Inc., USA. [9] Widayat dkk.2010.pengaruh Waktu Dealuminasi dan Jenis Sumber Zeollit Alam terhadap Kinerja H-zeolit untuk Proses Dehidrasi Etanol. Jurnal reaktor,vol.13 No. 1, juni 3020, Hal. 51-57