Maulana Aziz a, Muhtarudin b, Yusuf Widodo b ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

POTENSI PAKAN HASIL LIMBAH JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA BRAJA HARJOSARI KECAMATAN BRAJA SELEBAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

STATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

PRODUKSI KAMBING BOERAWA PROVINSI LAMPUNG THE IDENTIFICATION OF BOERAWA GOAT NUTRITION STATUS IN BOERAWA GOAT PRODUCTION CENTER IN LAMPUNG PROVINCE

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 di lokasi peternakan Sapi Bali yakni

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

STATUS NUTRIEN SAPI PERANAKAN ONGOLE DI KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Potensi Limbah Padi Sebagai Pakan Sapi Bali di Desa Sukoharjo II Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

STATUS REPRODUKSI DAN ESTIMASI OUTPUT BERBAGAI BANGSA SAPI DI DESA SRIWEDARI, KECAMATAN TEGINENENG, KABUPATEN PESAWARAN

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik

POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

ESTIMASI KAPASITAS TAMPUNG DAN POTENSI NILAI NUTRISI DAUN NENAS DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE TERBANGGI BESAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KALIMANTAN SELATAN

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

Daya Dukung Produk Samping Tanaman Pangan sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Daerah Sentra Ternak Berdasarkan Faktor Konversi

Evaluasi Kecukupan Nutrien pada Sapi Perah Laktasi... Refi Rinaldi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

HIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

KECERNAAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN PROBIOTIK STARBIO TERHADAP DOMBA JANTAN LOKAL

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

Study Characteristics and Body Size between Goats Males Boerawa G1 and G2 Body in Adulthoodin the Village Distric Campang Gisting Tanggamus

POTENSI SUMBERDAYA PAKAN DI WILAYAH PROPINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

KAJIAN POTENSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KOTA PARE-PARE

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung adalah provinsi yang memiliki luas wilayah ,50 km 2

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan

POTENSI HIJAUAN SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani.

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP SUSUT BOBOT DALAM PENGANGKUTAN SAPI DARI LAMPUNG KE BENGKULU

PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KALISAPUN DAN MAKANTAR KELURAHAN MAPANGET BARAT KOTA MANADO

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

ANALISIS POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nama Desa Sukoharjo berasal dari tokoh di Kecamatan Sukoharjo pada saat itu,

Analisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN

TINGKAT PENGGUNAAN ONGGOK SEBAGAI BAHAN PAKAN PENGGEMUKAN SAPI BAKALAN

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sebagai salah satu sumber protein hewani untuk

Transkripsi:

POTENSI LIMBAH JERAMI PADI DAN DAUN SINGKONG UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PEMBIBITAN SAPI PO (PERANAKAN ONGOLE) DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN TANJUNG SARI KABUPATN LAMPUNG SELATAN The Potency of Waste and Cassava Leaves for Supporting Ongole Cows Breeding (Ongole Crossbred) in Sidomukti Village Tanjung Sari Sub-District South Lampung District Maulana Aziz a, Muhtarudin b, Yusuf Widodo b a The Student of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University b The Lecture of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture Lampung University Soemantri Brojonegoro 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Telp (0721) 701583. e-mail: kajur-jptfp@unila.ac.id. Fax (0721)770347 ABSTRACT The study aimed to know the production of waste of rice straw and cassava leaves and the carrying capacity of cattle in Sidomukti Village, Tanjung Sari Sub-District, South Lampung District based on the potency of waste of rice straw and cassava leaves. This study was conducted in May until September 2013 located in Sidomukti Village, Tanjung Sari Sub-District, South Lampung District. The study used survey methode of purposeive sampling. Data used in this study consisted of primer and secondary data. The analysis of water value was done in Laboratory of Nutrition and Animal Feedstuff Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture, University of Lampung. The result of this study showed that the wide of rice and cassava field in Sidomukti Village the forage waste as wide was 43 ha and 116 ha. Totally as much as 469.669,81 kg/year (46,96) ton/year for dry matter and protein as 27.511,677 kg/th (2,75 ton/th). The waste production of rice straw and leaves cassava to carrying capacity PO stud cattle seed as 53 UT/year. Key words : waste and cassave leaves, carrying capacity PENDAHULUAN Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha peternakan. Hal ini didukung oleh letak strategis Provinsi Lampung yang merupakan pintu gerbang transportasi utama antara Pulau Sumatera dan Jawa yang sangat potensial sebagai jalur pemasaran produk peternakan. Selain itu, Provinsi Lampung juga memiliki berbagai macam sumber daya alam yang dapat menunjang keberhasilan usaha peternakan, seperti ketersediaan pakan yang berasal dari limbah pertanian ( limbah singkong, limbah padi, dan limbah jagung). Salah satu jenis ternak yang dikembangkan di Provinsi Lampung yaitu, ternak ruminansiakhususnya sapi, kambing, dan domba. Upaya pengembangan populasi dan daya produksi perlu didukung dengan penyediaan makanan dan sedapat mungkin yang tidak bersaing dengan manusia. Pakan ruminansia (lebih dari 50%) berasal dari hijauan makanan ternak yang dapat berasal dari padang penggembalaan dan tanaman hijauan yang dapat dipotong dan diangkut. Pertambahan populasi penduduk mengakibatkan lahan pertanian untuk penggembalaan atau untuk menanam pakan hijauan semakin terbatas jumlahnya. Faktor tersebut akan menyebabkan ketersediaan pakan hijauan berkurang dan akhirnya akan mengakibatkan penurunan produksi ternak khususnya ternak ruminansia. Pertanian di Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu potensi yang layak dikembangkan. Tanaman singkong di Desa Sidomukti Kecamatan Tanjung Sari memiliki luas 11,6 ha. Setiap tahun produksi singkong selalu meningkat. Pada musim gadu (kering) petani lebih banyak menanam tanaman singkong jika dibandingkan dengan saat musim rendeng (basah).tanaman padi di Desa Sidomukti Kecamatan Tanjung Sari memiliki luas 43 ha. Padi yang dihasilkan di Desa Sidomukti menghasilkan limbah yang kurang dimanfaatkan oleh petani. Jerami dan dedak merupakan limbah tanaman padi yang mudah diperoleh dan dijadikan bahan campuran ransum karena nilai gizi yang dimiliki limbah tersebut dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan ternak. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor: B/54/III.10/HK/2011 44

tanggal 18 Februari 2011, Kecamatan Tanjung Sari ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit/kawasan pusat pelestarian dan pengembangan sapi PO di Kabupaten Lampung Selatan. Program ini diharapkan bukan saja untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik sapi PO, tetapi juga dapat berperan penting dalam mendukung program nasional swasembada daging sapi/kerbau yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan para peternak. Diharapkan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan wilayah Lampung Selatan dapat mewujudkan harapannya menjadikan wilayah sumber bibit Sapi PO dan Kecamatan Tanjung Sari berperan sebagai pusat pertumbuhannya sekaligus sebagai show window dan representasi keberhasilan pembangunan peternakan nasional. Berdasarkan uraian tersebut, penulis telah melakukan penelitian mengenai potensi limbah jerami padi dan daun singkong untuk mendukung program pembibitan sapi PO di Desa Sidomukti Selatan. MATERI DAN METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei purposive sampling. Pengumpulan data terdiri dari data primer berupa analisis kadar air dan sekunder meliputi luas lahan dan jenis hijauan. Data primer diperoleh secara langsung pada obyek dan wawancara dengan peternak (berupa kuisioner) sebanyak 10 orang peternak. Data sekunder diperoleh dari kantor Balai Desa Sidomukti, Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan, Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, dan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Selatan. Mengetahui data jumlah populasi ternak sapi PO yang ada di Desa Sidomukti Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. Mengetahui luas lahan padi dan singkong yang merupakan sumber pakan hijauan di Desa Sidomukti Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. Pengambilan data primer yang diamati dengan turun langsung ke lapangan. Pengembilan dilakukan dengan mengambil sampel per komoditas berupa jerami padi dan daun singkong. Pada tanaman pertanian seperti padi dilakukan pengambilan data dengan menggunakan bujur sangkar 1x1 m2 dan tanaman singkong dilakukan pengambilan data dengan menggunakan bujur sangkar 3x3 m2, kemudian di ambil bagian yang tidak dibutuhkan oleh manusia dan dapat dikonsumsi oleh ternak ruminansia. Rumus perhitungan produksi limbah jerami padi dan daun singkong : produksi perhektar = produksi limbah 1m2 x 1 hektar produksi pertahun = produksi limbah perhektar x luas wilayah areal x jumlah panen dalam setahun Rumus kapasitas tampung (KT) : jumlah produksi hijauan (kg/th) KT= ----------------------------------------------- kebutuhan pakan (kg/satuan ternak/th) Keterangan : konsumsi/ ekor/ tahun berdasarkan bahan kering Kemudian di ambil bagian yang tidak dibutuhkan oleh manusia dan dapat dikonsumsi oleh ternak ruminansia. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Potensi Limbah Jerami Padi dan Singkong Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Pakan yang mengandung nilai gizi cukup dapat meningkatkan produktivitas pembibitan sapi lebih optimal. Kebutuhan gizi ternak bibit tidak hanya dipenuhi dari pakan hijauan saja, melainkan perlu dikombinasikan dengan daun kacang-kacangan (leguminosa). Hijauan pakan mengandung nilai gizi yang tinggi. Hijauan pakan yang dimaksud adalah daun kaliandra, glirisidia, turi, lamtoro, sengon laut, dan daun singkong. Desa Sidomukti menghasilkan limbah pertanian seperti limbah jerami padi dan daun singkong. Limbah jerami padi dan daun singkong dapat memenuhi kebutuhan protein, mineral, karbohidrat, lemak, vitamin, juga ketersediaannya yang mencukupi dan tidak bersaing dengan manusia. Selain itu, pemanfaatan limbah untuk dijadikan pakan dapat menghemat biaya dalam pembelian pakan konsentrat. Pengambilan sampel jerami padi dan daun singkong dilakukan tiga kali pengambilan. Jerami padi diambil pada tanaman padi dengan jarak antar tanaman 15 cm dan jarak tanaman dari tanah 5 cm dengan petak bujur sangkar 1x1 m2. Daun singkong diambil pada tanaman singkong dengan jarak antar tanaman 50 cm dengan petak bujur sangkar 3x3 m2. Adapun produksi limbah jerami padi dan daun singkong berdasarkan berat segar dan berat kering udara tertera pada Tabel 1. k 45

. Tabel 1. berat segar dan berat kering udara limbah jerami padi dan daun singkong 10% Jerami Daun 10% Daun Pengambilan Jerami padi/kg Ke- padi/gr BKU/gr singkong/kg singkong/gr (1x1m)/BS (1x1m) (3x3m)/BS (1x1m) BKU/gr 1 1,1 151,8 52,3 6,5 650 153,1 2 2,0 200,1 61,8 6,3 630 128,1 3 1,8 182,1 58,1 5,7 570 108,3 Keterangan : BS = berat segar BKU = berat kering udara Limbah jerami padi dan daun singkong kemudian dilakukan analisis pada sampel pengambilan pertama untuk mengetahui kandungan kadar air dan bahan kering. Adapun kandungan kadar air dan bahan kering limbah jerami padi dan daun singkong di Desa Sidomukti Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan kadar air dan bahan kering limbah jerami padi dan daun singkong di Desa Sidomukti Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. Pemanfaatan limbah jerami padi dan daun singkong dapat membantu peternak dalam penghematan pembelian pakan dan mendukung program pembibitan sapi PO di Desa Sidomukti. Besarnya produksi limbah jerami padi dan daun singkong tergantung dari jumlah panen yang dihasilkan setahun. Oleh karena itu, program pembibitan sapi PO sebaiknya sejalan dengan pemanfaat limbah jerami padi dan daun singkong sehingga dapat saling menunjang. Tanaman padi di Desa Sidomukti memiliki luas 43 ha, sedangkan pada tanaman singkong 11,6 ha. limbah jerami padi dan daun singkong yang dapat di konsumsi di Desa Sidomukti sebanyak 469.669,81 kg/th bahan kering atau 46,96 ton/th. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3. Jenis Tanaman Kadar Air % BK % 1. Jerami Padi 68,1 31,8 Daun 78,4 2. Singkong 21,5 Tabel 3. Jenis dan jumlah hijauan pakan yang tersedia dalam setahun di Desa Sidomukti Jenis Luas frekuensi BK% bahan kering Tanaman lahan/ha ha/kg/th panen/th segar kg/th kg/th 1 Jerami Padi 43 15.180 2 31,8 1.305.480 415.534,5 2 Daun Singkong 11,6 21.666 1 21,5 251.325 54.135,5 Sumber : Kantor Desa Sidomukti Selatan (2013). Hasil ini menunjukkan bahwa produksi limbah jerami padi dan daun singkong di Desa sidomukti cukup tinggi. Hal ini dapat dijadikan sebagai peluang bagi peternak untuk memanfaatkan limbah jerami padi dan daun singkong sebagai pakan hijauan ternak sapi PO sehingga dapat menyumbang kebutuhan pakan dan mendukung program pembibitan sapi PO di Desa Sidomukti. Pemanfaatan limbah tersebut merupakan satu aspek alternatif dalam upaya mendukung program pembibitan sapi PO. Hal ini terkait dengan ketersedian bahan baku penyusun ransum bagi ternak dengan nilai ekonomis yang tinggi dan membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Faktanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan limbah hijauan sebagai pakan ternak dikarenakan limbah selalu identik dengan harga dan kualitas yang rendah. Fakta tersebut meliputi ketersediaan, kontinuitas pengadaan, kandungan gizi limbah ataupun faktor faktor pembatas yang dihasilkan oleh limbah tersebut seperti zat racun atau anti nutrisi dan perlu tidaknya 46

pengolahan limbah seperti pengawetan dengan amoniasi pada jerami padi dan pembuatan silase pada daun seingkong sebelum dijadikan pakan ternak. B. Kapasitas Tampung Kapasitas tampung dapat diperkirakan berdasarkan pada jumlah hijauan kering yang tersedia. Perhitungan kapasitas tampung menentukan kemampuan lahan sumber hijauan di Desa Sidomukti Kecamatan Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan dalam menampung ternak ruminansia. Parakkasi (1999), menyatakan bahwa asumsi konsumsi bahan kering satu ekor sapi/hari sebesar 3% dari bobot badan. Satu satuan ternak (ST) setara dengan seekor kuda dewasa atau seekor sapi perah dewasa non laktasi seberat 325 kg (Kencana, 2000). Menurut Wakidi (1974), satu unit ternak di Indonesia adalah sama dengan seekor sapi yang pertahunnya memerlukan protein dapat dicerna sebanyak 131,40 kg, dan kalori (TDN = Total Digestibel Nutrients) sebanyak 1204,50 kg. Desa Sidomukti menghasilkan produksi hijauan berdasarkan bahan kering sebesar 469.669,81 kg/th atau 46,96 ton/th. Umur sapi bibit lokal 1-2 tahun dengan bobot badan 100 150 kg, sedangkan umur sapi persilangan seperti sapi PO 1-2 tahun dengan bobot badan 250 350 kg. Penentuan kapasitas tampung ternak bibit perlu diketahui terlebih dahulu kebutuhan protein ternak bibit sapi dalam setahun dan produksi protein dari jerami padi dan daun singkong dalam setahun. Sapi bibit membutuhkan kandungan protein sebesar 13,4% (Tamminga, 1979). Pada jerami padi memiliki kandungan protein sebesar 3,6% (Anonim, 1983) dan pada daun singkong sebesar 23,2% (Devendra, 1977). Adapun produksi protein jerami padi dan daun singkong dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. protein jerami padi dan daun singkong Keterangan :(*) Hasil analisis Anonim (1983) dan Devendra (1977) Sapi bibit yang bagus akan menghasilkan bakalan yang bagus. Pembibitan sapi PO di Desa Sidomukti masih dalam proses pengembangan. Peternak di Desa Sidomukti menggunakan Inseminasi Buatan (IB) dalam proses perkawinannya untuk menghasilkan bibit yang bagus. Oleh karena itu, dalam perhitungan kapasitas tampung ternak mengasumsikan jumlah populasi sapi PO di Desa Sidomukti merupakan jumlah sapi bibit. Adapun jumlah sapi PO yang ada di Desa Sidomukti dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah sapi PO yang ada di Desa Sidomukti Selatan Sumb er : UPT. Balai Pem bibitan Sapi PO dan PUSKESWAN Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan (2012) Ransum pakan limbah jerami padi dan daun singkong menghasilkan kapasitas tampung sebanyak 53 UT/tahun. Jumlah kapasitas tampung yang dihasilkan masih kurang dari jumlah populasi sapi PO yang ada di Desa Sidomukti. Hasil ini menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah jerami padi dan daun singkong dapat mendukung progam pembibitan sapi PO di Desa Sidomukti karena produksi limbah jerami padi dan daun singkong mampu menyumbang kebutuhan pakan hijauan ternak dan dapat mengurangi biaya peternak dalam pembelian pakan konsentrat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. lahan padi dan singkong di Desa Sidomukti penghasil limbah hijauan masing masing seluas 43 ha dan 11,6 ha dengan produksi bahan kering masing masing sebesar 469.669,81 kg/th (46,96 ton/th) dan produksi protein 27.511,677 kg/th (2,75 ton/th). 2. Berdasarkan limbah jerami padi dan daun singkong kapasitas tampung untuk bibit sapi PO pejantan di Desa Sidoumkti Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten lampung Selatan sebanyak 54 UT/tahun. Saran Jenis Ternak Jumlah Unit (ekor) Ternak Sapi PO 366 366 Jumlah 366 366 Perlu dilakukan pengolahan pada jerami padi Komoditas protein/kg/tahun 1. Jerami Padi 14.959,2 3,6 2. Daun Singkong 12.552,4 23,2 Jumlah 27.511,6 dan daun singkong seperti amoniasi dan silase, sehingga sesuatu hal baik itu kualitas dan kuantitasnya dapat terjamin serta pemanfaatan limbah jerami padi dan daun singkong sebagai hijauan pakan ternak dapat lebih optimal. DAFTAR PUSTAKA PK (x) % Anonim. 1983. Perbaikan Kualitas Jerami Padi dan Pucuk Tebu Sebagai Pakan Ternak. Lipatan (lembar Informasi Pertanian) Departemen Pertanian. BPTP Yogyakarta 47

Devendra. 1977. Produk Utama Tanaman Singkong. Harper s College press. Institut Teknologi Bandung. Bandung Parakkasi, A. 1999. Ilmu Gizi dan MakananTernak. Institut Pertanian Bogor. Bogor. UPT. Balai Pembibitan Sapi PO dan Puskeswan Selatan. 2012. Jenis dan Jumlah ternak Ruminansia. Lampung Tamminga. 1979. Meningkatkan Sintesis Protein Mikroba. New York Wakidi. 1974. Unit Ternak di Indonesia.Institut Pertanian Bogor. Bogor 48