2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA dalam konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart(1998). Menurut Stephen Kemis (dalam D.Hopkins, 1993, hlm. 44) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan guru dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan (Prof.Dr.Suryana, M.Si 2010:43) Penelitian ini terdiri dari siklus yang berdaur mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan perefleksian yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan terhadap siklus yang akan dilakukan. Selanjutnya pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan siklus yang telah direncanakan sebelumnya, tahap pemantauan atau observasi dilakukan oleh observer yang diminta oleh peneliti untuk mengamati dari kegiatan pelaksanaan, dan terakhir adalah tahap refleksi yaitu tahap merefleksi kegaiatan yang telah dilaksanakan dan memberikan keputusan untuk melakukan siklus selanjutnya atau tidak. Berikut adalah desain PTK menurut Kemmis dan Taggart(1998):

28 Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Model Kemmis dan Taggart (2009) Observasi Awal Rumusan Masalah Refleksi Perencanaan Refleksi siklus I Pelaksanaan Observasi Perencanaan Refleksi siklus II Pelaksanaan Observasi Kesimpulan

29 B. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung, di kelurahan pasteur kecamatan Sukajadi, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Sekolah tersebut memiliki akreditasi A dengan peringkat ke 331 dari 656 SD yang terakreditasi di Kota Bandung. Terdapat 1 ruang perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang cukup memadai dan terdapat dua lapangan yang cukup luas. Sekolah ini hanya memiliki satu orang guru yang bukan Pegawai Negeri Sipil, namun tipe mengajar di subjek penelitian masih konvensional. Siswa Sekolah Dasar Negeri ini sebagian besar berasal dari penduduk setempat, tetapi ada pula siswa yang berasal dari luar kecamatan. Hal ini dikarenakan letak yang cukup strategis dan dilalui kendaraan umum serta dapat dilalui dari berbagai jurusan. C. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari hingga bulan Juni 2015, dan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar maka penelitian ini dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Adapun rincian dari waktu pelaksanaan adalah pada bulan febuari peneliti melaksanakan observasi awal, dan merumuskan masalah yang terjadi di kelas IV A. Selanjutnya pada bulan Maret peneliti melakukan tes awal. Pada bulan april peneliti melakukan refleksi dari kegiatan tes awal dan merencanakan siklus dan memulai siklus 1 pada tanggal 5 Mei 2015. Karena pada siklus 1 hasil yang didapat oleh peneliti belum maksimal, maka dilakukan siklus 2 pada tanggal 29 Mei 2015. Terakhir pada bulan juni 2015, peneliti mengolah data hasil penelitian dan menuliskannya pada laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV A Semester II di Sekolah Dasar Negeri yang bertempat di jalan Sirnamanah tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 26 orang terdiri dari 15 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. Siswanya

30 berasal dari latar belakang keluarga berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga yang berbeda-beda, mayoritas sebagai buruh namun ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian sebagai, PNS, dan wiraswasta. E. Prosedur Penelitian adalah: Prosedur penelitian dari desain model penelitian Kemmis dan Taggart 1. Observasi awal Observasi awal dilakukan peneliti saat di dalam kelas, peneliti mengamati permasalahan yang terdapat di kelas IVA dan mengkomunikasikan dengan guru kelas apakah terdapat masalah di kelas tersebut. 2. Rumusan Masalah Setelah melakukan observasi, peneliti merumuskan masalah yang didapat dan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan guru kelas mengapa bisa terjadi permaslahan tersebut. 3. Refleksi Pada tahap ini peneliti merefleksi hasil dari rumusan masalah yang didapat, mengapa hal tersebut dapat terjadi berdasarkan wawancara yang di dapat dari guru kelas dan merumuskan cara penyelesaiaannya. 4. Perencanaan siklus: Berikut adalah tahapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan 1) Mengkaji jurnal reflektifyang berisi hasil refleksi dari kegiatan tes awal; 2) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan; 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan jurnal reflektif; 4) Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan model kooperatif tipe STAD; 5) Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan

31 dan dikembangkan; 6) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran. Pada tahap perencaan peneliti mempersiapkan hal yang dibutuhkan sebelum melaksanakan siklus berdasarkan hasil refleksi sebelumnya yang dituliskan pada jurnal reflektif, hal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah Rencana Persiapan Pengajaran (RPP). RPP merupakan uraian atau penjabaran dari silabus dalam bentuk langkah-langkah/kegiatan yang mendeskripsikan proses pembelajaran. 5. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan siklus yang telah direncanakan sebelumnya pada tahap perencaan. 6. Observasi Tahap observasi peneliti mengobservasi penelitian dengan bantuan dari observer yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Tujuan dari kegiatan observasi adalah untuk mengamati pelaksanaan kegiatan apakah telah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, serta untuk mengamati respon dari peserta didik. 7. Refleksi Tahap refleksi adalah tahap merefleksikan kekurangan maupun kelebihan dari siklus yang telah dilaksanakan, yaitu hal-hal yang harus dipertahankan atau yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya. Selain itu pada tahap ini, peneliti harus mengambil keputusan apakah akan dilaksanakan siklus selanjtnya atau tidak. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian disusun sebagai alat pengumpul data penelitian. Instrumen penelitian yang dikembangkan dalam PTK ini terdiri dari; a. Instrumen Pembelajaran Perangkat ini meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, soal LKS kelompok, soal evaluasi, Analisis Materi Pelajaran (AMP), Learning experience, dan kisi-kisi soal.

32 b. Instrumen Pengungkapan Data Penelitian 1) Tes; Instrumen tes yang digunakan peneliti adalah soal evaluasi yang hasilnya digunakan peneliti untuk melihat peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif. 2) Non tes; Instrumen non tes digunakan peneliti untuk mendukung data kuantitatif yang dikumpulkan dari instrument tes, adapun instrumen non tes yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a) APKG dan lembar observasi; Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) digunkan untuk mengetahui aktivitas guru dan kesesuaian pembelajaran dengan prosedur yang telah direncanakan dalam RPP. Sedangkan lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas peserta dalam pembelajaran matematika dengan perlakuan kelas yang digunakan pada penelitian ini adalah klasikal. b) Catatan Lapangan Catatan lapangan ini, mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. c) Jurnal Reflektif Peneliti menuliskan temuan-temuan setelah melakukan tes awal maupun setelah siklus, untuk perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus selanjutnya. Jurnal reflektif didapat dari hasil refleksi dari kegiatan sebelumnya dan mendiskusikannya dengan teman sejawat, guru, dosen dan hasil pemikiran sendiri. G. Analisis dan Interpretasi Data Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kehadiran peneliti di lapangan sangat diharuskan dalam penelitian kualitatif karena menurut Arikunto (2002: 11) dalam pengumpulan data harus selalu

33 dilakukan sendiri oleh peneliti, berbeda dengan penelitian kuantitatif yang dapat diwakilkan dalam pengumpulan data. Data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpuan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanaya jenuh. Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data yang sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya kuesioner, wawancara, dan observasi. Penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda ini diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Nasution dalam Sugiyono (2010, hlm.89) menyatakan analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penelitian hasil penelitian. Maka peneliti melakukan analisis data sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Selanjutnya di lapangan peneliti menggunakan teknik analisis Model Miles and Huberman, yang terdiri dari empat tahap sebagai berikut : 1) Data Reduction (Reduksi Data), yaitu merangkum data yang didapat. Data didapat dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengungkapan data yang telah dijelaskan sebelumnya. 2) Data Display (penyajian data), penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya, termuat dalam laporan hasil penelitian. 3) Conclusion Drawing/verivication, atau penarikan kesimpulan, dengan didukung bukti-bukti yang mantap.

34 Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dengan cara membandingkan skor awal siswa dengan nilai evaluasi akhir. Untuk mengolah data kuantitatif peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Penskoran hasil tes evaluasi Penskoran dilakukan dengan memberikan skor pada hasil evaluasi siswa dengan menghitung skor berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat oleh peneliti. b) Menghitung Nilai Rata-rata Kelas Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam satu kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Berikut adalah cara mencari rata-rata kelas yang diadaptasi dari Sudjana (2013:109) Keterangan х = nilai rata-rata x = Jumlah semua nilai siswa n = jumlah siswa х = x N c) Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal menggunkan : TB= Keterangan : s 70 n x 100% s 70 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70 n = banyak siswa 100% = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar Purwanto (Iswanto,2011:32)

35 d) Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus dengan menentukan besarnya gain setiap siklus. Berikut adalah cara mencari gain menurut Prabawanto (Permatasari, 2013:50) g = (skor tes siklus ke-ii) (skor tes siklus ke-i) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa untuk setiap siklus yang telah dilakukan, dapat diketahui dengan mencari gain rata-rata yang telah dinormalisasi berdasarkan efektivitas pembelajaran dengan rumus sebagai berikut menurut Prabawanto (Permatasari, 2013:50) <g> = (skor tes siklus ke 2) (skor tes siklus ke 1) (skor maksimum) (skor tes siklus ke 1) Adapun kriteria efektivitas pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Interpretasi Gain Ternormalisasi Nilai <g> Interpretasi 0,00 0,30 Rendah 0,31 0,70 Sedang 0,71 1,00 Tinggi Permatasari (2013:50)