44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24 Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat dekripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki 25. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikitpun belum diketahui. Metode ini dapat juga digunakan fenomena yang sedikitpun belum diketahui. Metode ini dapat juga digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit. Demikian pula metode kualitatif dapat 24 Maman. MenggabungkanMetodePenelitianKuantitatifdanKualitatif. IPB Bogor : 2002, hal 3 25 Moh. Nazir. MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, hal 54 44
45 memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, dan mementukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 26 Dari penjelasandiatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif ini bersifat deskritif yaitu penulis mencoba untuk menggambarkan (mendeskripsikan) hasil penelitian mengenai waria opportunities dalam film Lovely Man. Alasan memilih pendekatan kualitatif adalah karena data-data dari penelitian ini adalah teks yang diperoleh dari film dan data-data tertulis yang diperoleh dari hasil studi pustaka. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika. Analisis semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. 27 Tanda tanda adalah perangkat 26 Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 1999. Hal 25 27 Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung : 2004 hal 15
46 yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah tengah manusia dan bersama sama manusia. Tujuan analisis semiotika berupaya menemukan tanda-tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda ( teks, iklan, berita ). Karena sistem tanda sifatnya amat konstektual dan bergantung pada penggunaan tanda tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda tersebut berada. 28 Metode penelitian analisis semiotika yang digunakan adalah milik Charles S. Peirce. Dengan menggunakan analisis semiotika peirce diharapkan dapat mengungkapkan makna dibalik tanda atau sign sebuah teks yang ada dalam hal ini terhadap film Lovely Man. 3.3 Unit Analisis Unit analisis adalah setiap unit yang akan dianalisa, digambarkan atau dijelaskan dengan pernyataan-pernyataan deskriptif, yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah audio dan visual. Ruamg lingkup penelitian tentang waria yang akan diteliti memfokuskan pada setiap adegan yang mengandung representasi waria yang dianalisis menggunakan analisis semiotika Charles S. Peirce. 28 Rachmat krisyanto, Riset Komunikasi, rencana orenada media group, Jakarta 2006. Hal 265
47 3.3.1 Analisis Konstruksi Dalam analisa konstruksi terhadap waria, dapat disimpulkan bahwa waria dapat ditimbulkan dari beberapa faktor, faktor psikologi, faktor lingkungan dan faktor keyakinan dari diri orang tersebut, karena dalam beberapa kasus, ketika terlahir menjadi lelaki dan ketika sudah dewasa merasa dirinya pantas menjadi wanita. Berbeda dengan hal waria opportunities atau waria dalam konteks mempunyai kepentingan atau tujuan, dimana mereka sadar bahwa mereka adalah lelaki akan tetapi terpaksa menjadi waria agar mendapatkan uang. Dimana dijelaskan bahwa opportunities memanfaatkan kesempatan dimana mereka menjadi waria untuk sekedar mencari nafkah atau penghasilan. Karena pada film lovely man ini, donny damara yang berperan menjadi Ipuy memanfaatkan keadaan menjadi waria agar dapat menafkahi anaknya Cahaya yang berada dikampung. Film ini juga sedikit menyentil bagaimana keras dan susahnya hidup di Jakarta sehingga Ipuy harus menjadi waria demi mendapatkan uang. Dengan sebuah tanda ia memakai bra, sendal hak tinggi lipstick dan rambut palsu serta menggoda lelaki, walau tidak semua lelaki mudah digoda bahkan banyak dari para lelaki merasa jijik atau risih. Waria merasa dirinya adalah wanita dan mereka menganggap dirinya lebih pantas menjadi wanita daripada pria sehingga sedikit melawan kodrat yang sudah ditentukan oleh sang Pencipta.
48 3.3.2 Analisis Faktor Penyebab Waria Opportunities Dalam film lovely man, dapat di analisa bahwa Donny Damara selaku pemeran Ipuy, menjadi waria karena faktor kepentingan ekonomi untuk menafkahi anaknya, walau pada dasarnya sesorang menjadi waria disebabkan hal biologis, yang diawalnya laki-laki tetapi ingin menjadi wanita, faktor psikologis dimana sesorang psikisnya terganggu karena adanya pengalaman yang tidak baik diwaktu tertentu. 3.4 Teknik Pengumpulan data 3.4.1 Data Primer Data primer didapat dengan mengumpulkan data-data bentuk dokumentasi yang terdiri dari : a. Menonton film Lovely Man b. Mencatat gambar yang mengandung unsur waria yang terkandung dalam film Lovely Man. 3.4.2 Data Sekunder Guna menunjang pengumpulan data dalam penelitian ini maka dibutuhkan data lainnya, yaitu : Studi kepustakaan ( literature ) yaitu membaca buku-buku, koran, majalah, internet serta data dan bahan referensi dari berbagai sumber yang
49 berhubungan dengan permasalahan yang diteliti guna melengkapi datadata yang sudah ada. 3.5 Definisi Konsep Definisi Konsep dalam penelitian ini adalah : 3.5.1 Representasi Representasi menghubungkan antara konsep dalam benak kita dengan menggunakan bahasa yang memungkinkan kita untuk mengartikan benda, orang atau kejadian yang nyata, dan dunia imajinasi dari obyek, orang, benda dan kejadian yang tidak nyata atau dapat juga diartikan sebuah cara dimana memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan. Representasi bekerja pada hubungan tanda dan makna. 3.5.2 Film Film merupakan media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat. Ketika menonton film penonton seakan-akan dapat menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan bahkan dapat mempengaruhi audiens.
50 3.5.3 Waria Opportunities Kelompok ini terdiri dari mereka yang memanfaatkan kesemptan, dimana mereka menjadi waria untuk sekedar mencari penghasilan atau nafkah. Jadi tidak terdapat kelainan psikologis maupun seksual seperti macam-macam waria lainnya. 3.6 Teknik Analisis Data Untuk menganalisa data yang diperoleh yaitu menonton film Lovely Man. Data berupa tanda-tanda yang ada dalam penelitian ini diolah secara kualitatif untuk selanjutnya dimaknai. Untuk menemukan makna dalam penelitian ini digunakan metode analisis semiotika oleh Charels S. Peirce dengan sistem triangle meaning. Sign Interpretant (Representasi Penulis) Object (Representasi Lovely Man) Gambar 3.6 Bagan Triangle Meaning
51 Menurut Peirce, tanda dibentuk oleh hubungan segitiga yaitu Representament yang oleh peirce disebut jg tanda ( sign ) berhubungan dengan objek yang dirujukinya. Hubungan tersebut membuahkan interpretan. Tanda atau representamen adalah bagian tanda yang merujuk pada suatu menurut cara atau berdasarkan kapasitas tertentu. Peirce mengistilahkannya sebagai benda atau objek yang berfungsi sebagai tanda. Objek adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Biasanya objek merupakan suatu yang lain dari tanda itu sendiri atau objek dan tanda bias jadi merupakan entitas yang sama. Berdasarkan objeknya, Peirce membagi atas : Gambar 3.2 Ikon, Indeks, dan Simbol Icons Signs Index Symbols 1. Ikon ( Icon ) adalah suatu benda fisik ( dua atau tiga dimensi ) yang menyerupai apa yang direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan. 2. Indeks ( Index ) adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kasual atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan.
52 3. Simbol ( Symbol ) yaitu tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara petanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat arbiter atau semena, hubungan berdasarkan konvensi ( perjanjian ) masyarakat. Interpretant merupakan efek yang ditimbulkan dari proses penandaan atau biasa juga interpretant adalah tanda sebagaimana diserap oleh benak kita, sebagai hasil penghadapan kita dengan tanda itu sendiri. Berdasarkan interpretant, tanda dibagi atas : 1. Rheme yaitu tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. 2. Dicent sigh atau dicisign yaitu tanda sesuai dengan kenyataan. 3. Argument yaitu tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. 29 29 Alex sobur.semiotika Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung : 2004 hal 18