BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembelajaran Matematika dari zaman ke zaman merupakan salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda juga.

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION AND TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. pembelajaran menuntut seorang guru melakukan inovasi-inovasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Pemahaman yang diperoleh dapat diimplementasikan ke

BAB I PENDAHULUAN. Jaya Abadi, 2006), hlm Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Cet. I, (Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. materi maupun kegunaannya. Dalam dunia pendidikan matematika sangat

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan, mulai dari TK sampai SMA.Depdiknas (2006)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. disiplin dan memajukan daya pikir manusia (Aisyah, 2008:3). Ilmu matematika

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Matematika. Oleh : DHIAN ENDAHWURI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. undang-undang No.20 pasal 1 tahun 2003 tentang sisdiknas dikatakan bahwa. lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu dari ilmu dasar yang harus dikuasai oleh

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak pernah dipisahkan dari aspek kehidupan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Bukan menjadi hal baru jika tingkat pendidikan penduduk sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,

PENERAPAN MODEL TAI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar aspek hubungan antara guru sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah kegiatan proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tiga kelas, yaitu kelas VII, VIII dan IX. yang telah disesuaikan dengan perkembangan kurikulum.

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. pikir, sikap, dan ketrampilan yang diperoleh dari hasil belajar matematika

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

Titi Solfitri, Indah Rahmania. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan PMIPA FKIP, Universitas Riau, Pekanbaru

OLEH: Keswati NIM : K BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia kelas X 1 SMA

ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,

I. PENDAHULUAN. diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, selayaknya mata

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi dan terpusat pada peserta didik.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma pembelajaran Matematika dari zaman ke zaman merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti oleh sebagian besar siswa, baik siswa yang masih duduk dibangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika merupakan ilmu pengetahuan pasti yang menggunakan logika untuk memecahkan sebuah permasalahan, sehingga mereka beranggapan bahwa mata pelajaran Matematika sangat sulit dan rumit untuk dipecahkan. Oleh karena itu, mereka enggan untuk belajar Matematika, sehingga menyebabkan hasil belajar mereka kurang dari ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Ditinjau dari strategi belajar dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa dan masih monoton mengakibatkan kurangnya ketertarikan siswa dan keterlibatan siswa terhadap mata pelajaran Matematika. Strategi belajar yang disertai dengan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan guna menunjang kelancaran penyampaian materi dalam proses belajar mengajar. Selain itu, juga dapat lebih mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan.secara umum strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 1

2 Strategi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sangat cocok membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, mereka juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.model pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok belajar siswa kecil yang bekerja sebagai suatu tim untuk menyelesaikan suatu masalah, mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.belajar dalam pembelajaran kooperatif dikatakan belum selesai jika salah satu teman kelompok belum menguasai materi pelajaran (Isjoni, 2011). Model pembelajaran kooperatif mempunyai dampak positif untuk siswa yang rendah prestasi belajarnya.hal ini disebabkan pembelajaran kooperatif memanfaatkan kecenderungan siswa untuk berinteraksi. Namun, dalam mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu, tidak ada satu model pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran lainnya. Berarti untuk setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa.oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan, seperti: materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

3 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru kelas IV SDN Candipari I Kecamatan Porong, didapati bahwa kegiatan pembelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan masih kurang interaktif antara guru dan siswa. Sekolah masih minim media pembelajaran. Pembelajaran hanya didominasi oleh guru, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Guru masih menggunakan strategi belajar dan model pembelajaran yang konvensional dan monoton pada semua mata pelajaran tidak terkecuali pada mata pelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan, sehingga antusiasme siswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran kurang dan sangat berpengaruh pada hasil belajar mereka. Dari jumlah keseluruhan 30 siswa kelas IV SDN Candipari I Kecamatan Porong, siswa yang masih berada dibawah ketuntasan kelulusan minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 72 sebanyak 40% atau 17 siswa dikarenakan sekolah masih belum menerapkan perangkat pembelajaran yang kreatif, sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Penerapan strategi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) ini sangat cocok dan sangat menarik bila digunakan dalam pembelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan untuk kelas IV di SDN Candipari I Kecamatan Porong, karena model pembelajaran ini menerapkan gabungan dari dua hal yaitu belajar dengan kemampuan masing-masing individu dan belajar kelompok. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada proses pembelajaran divariasikan dengan cara membagi siswa menjadi kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 4-5 anggota siswa. Pengelompokkan siswa

4 dilakukan dengan cara melakukan pre test sebelum pelajaran dimulai. Jadi, kelompok beranggotakan secara heterogen. Menurut (Suyitno, 2002:9) model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) adalah model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbedabeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) adalah model pembelajaran dengan strategi belajar mengajar yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen terdiri dari 4 sampai 5 siswa dalam setiap kelompoknya dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan oleh guru secara individu bagi siswa yang membutuhkannya. Diharapkan setelah diimplementasikannya strategi belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization), siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan, tertarik dengan pembelajaran Matematika sehingga siswa antusias ikut terlibat dalam pembelajaran, dan terlatih untuk interaksi dengan anggota kelompok.dengan begitu, siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian mengenai penerapan strategi belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada mata pelajaran Matematika dengan judul Analisis Strategi Belajar Mengajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

5 Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran MatematikaSDN Candipari I Kecamatan Porong. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran MatematikaSDN Candipari I Kecamatan Porong? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SDN Candipari I Kecamatan Porong setelah menggunakan strategi belajar mengajar dengan model pembelajaran koopertaif tipe Team Assisted Individualization (TAI)? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana strategi belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran MatematikaSDN Candipari I Kecamatan Porong. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis hasil belajar siswa kelas IV SDN Candipari I Kecamatan Porong setelah menggunakan strategi belajar mengajar dengan model pembelajaran koopertaif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 D. Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang terlibat dalam penelitian. Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini mengenai analisa strategi belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran MatematikaSDN Candipari I Kecamatan Porong. Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini adalah membantu mempermudah siswa untuk memahami materi pembelajaran Matematika, meningkatkan antusiasme siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran Matematika, memberikan inovasi baru terhadap metode pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak monoton, serta siswa menjadi tertarik dan merasa senang untuk belajar Matematika. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru 1) Dijadikan referensi dan memotivasi guru untuk dapat mendesain pembelajaran untuk siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 2) Mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. 3) Dapat menciptakan pembelajaran yang bervariasi. b. Bagi Siswa 1) Lebih mudah memahami materi yang diajarkan. 2) Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. 3) Siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran Matematika.

7 4) Dapat melatih siswa untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam memecahkan masalah. 5) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengenai pembelajaran Matematika. 6) Membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. c. Bagi Peneliti 1) Mendapatkan pengalaman langsung mengenai bagaimana menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa, sehingga siswa tertarik dengan pembelajaran yang diajarkan. 2) Mendapatkan ilmu mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). 3) Menjadi tahu bagaimana menjadi calon seorang guru yang harus kreatif, inovatif dan berfikir secara modern. d. Bagi Sekolah 1) Dapat dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan mutu pendidik yang kreatif dan inovatif. 2) Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. e. Bagi Pembaca Memberikan pengetahuan mengenai strategi belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). E. Definisi Istilah Untuk menghindari salah tafsiran dalam memahami istilah dalam judul, maka perlu diberikan definisi istilah. Adapun definisi istilah sebagai berikut:

8 1. Strategi Belajar Mengajar adalah suatu garis-garis dasar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Syaiful, 2010:5). 2. Model Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) adalah kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Sanjaya, 2006:239). 3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) merupakan kombinasi antara keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual (Slavin, 2005). Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompokkelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. 4. Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan istilah yang digunakan untuk

9 menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu (Jihad, 2008:14). 5. Matematika menurut Mulyono Abdurrahman (2003:252) adalah matematika adalah suatu ara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang betuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. Jadi berdasarkan definisi istilah diatas, maksud dari judul penelitian ini adalah suatu tindakan atau usaha yang dilakukan dalam proses belajar mengajaruntuk mengetahui bagaimana hasil belajar mata pelajaran Matematika siswa kelas IV SDN Candipari I Kecamatan Porongdengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), yaitu model pembelajaran secara kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 anggota kelompok yang heterogen.