SEJARAH LOKAL DI INDONESIA OLEH: MURDIYAH WINARTI

dokumen-dokumen yang mirip

I SEJARAH LOKAL : (PENGERTIAN, KONTEN, dan PENGAJARAN)

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH. Oleh Murdiyah Winarti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENULISAN PERISTIWA SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

METODE SEJARAH. Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKBM SEJARAH 3.7/4.7/1/7-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sehingga dapat membentuk generasi-generasi yang dapat bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama khususnya Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

BAB I PENDAHULUAN. materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra

PENGANTAR ILMU SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

PEMETAAN STANDAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan orang dalam bahasa matematika melalui tabel, grafik, diagram,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

I. PENDAHULUAN. Ilmu yang mempelajari alam semesta disebut Ilmu Pengetahuan Alam (natural

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PLPG IPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pendidikan di sekolah dasar menganut sistem guru kelas dan guru

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan tidak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat dan eksistensi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA

Transkripsi:

SEJARAH LOKAL DI INDONESIA OLEH: MURDIYAH WINARTI

1. Kisah masa lampau dari kelompok masyarakat tertentu yang berada pada daerah geografis yang terbatas 2. Suatu peristiwa yang terjadi dalam lokasi yang kecil, baik pada desa dan kota tertentu 3. Studi tentang kehidupan masyarakat atau khususnya komunitas dari suatu lingkugan sekitar (neighborhood) tertentu dalam dinamika perkembangannya dalam berbagai aspek kehidupan manusia

4. Suatu cabang studi sejarah yang terutama menekankan pengkajian peristiwa sejarah dilingkungan suatu lokalitas tertentu 5. Sejarah yang terjadi dalam lokalitas yang merupakan bagian dari unit sejarah bangsa atau lebih tepat negara 6. Sejarah dari suatu tempat suatu locality yang batasannya ditentukan oleh perjanjian (>>>>>>>>>>>>>)

1. Tradisional 2. Diletantis 3. Edukatif- Inspiratif 4. Kolonial 5. Analitis-Kritis

A. Tipologi Indonesia Bagian Tengah B. Tipologi Indonesia Bagian Barat C. Tipologi Indonesia Bagian Timur Puisi-Prosa Puisi-Prosa Prosa Etnosentrisme Etnosentrisme Etnosentrisme Istana sentris Raja sentris Raja sentris Mitologi Mitologi Rasional Melegitimasi Melegitimasi Melegitimasi Kronogram - - Ramalan - -

T

3. Untuk kepentingan pribadi TIPE DILENTATIS 1. Memenuhi rasa ingin tahu seseorang (siapa saja) tentang sesuatu yang pernah terjadi di lingkungan sekitarnya. 2. Rasa bangga atas lingkungan sekitarnya yang pada waktu lampau pernah menjadi tempat yang berarti dlm perkembangan sejarah masyarakatnya

LANJUTAN TIPE DELETANTIS 4.Dekat dengan sumber-sumber primer/ memanfaatkan sumber2 yang telah dikenal dengan baik. 5. Siapa saja dapat menulis, karena tidak ketat dalam menggunakan meodologi sejarah. 6. Sifatnya deskriptif-naratis.

TIPE EDUKATIF INSPIRATIF 1, Ditulis untuk kepentingan pendidikan (SD, SMP, SMA). 2. Subyektivitas------pembelajaran nilainilai kepada anak didik. 3. Ditulis oleh mereka yang memiliki perhatian terhadap pendidikan (guru, dosen, Pemda, dll). 4. Penggunaan metodologi tetapi tidak terlalu dalam/ detail.

TIPE KOLONIAL 1. Ditulis oleh para pegawai/ pejabat lokal pemerintah kolonial Belanda. 2. Menjelaskan apa saja yang terjadi di daerah masing-masing.kekuasaannnya. 3. Bersifat laporan (rutin)..deskriptif Naratif. 4. Banyak memuat data-data detail, data yang bersifat kuantitatif.

LANJUTAN TIPE KOLONIAL 5. Tidak ketat menggunakan metodologi sejarah. 6. Banyak dipergunakan sebagai sumber bagi penulisan sejarah kritis-analitis.

KEPENTINGAN MEMPELAJARI SEJARAH LOKAL AL: Meningkatkan pengetahuan/ wawasan kesejarahan dari masing-masing kelompok masyarakat. Untuk menilai kembali generalisasigeneralisasi yang sering dibuat dalam sejarah Nasional. Banyak peristiwa sejarah pada tingkat lokal merupakan dimensi dari Sejarah Nasional. Membantu sejarawan (profesional) membuat analisa-analisa kritis.

SUMBER SEJARAH LOKAL 1. Sumber Lisan: TRADISI LISAN dan SEJARAH LISAN. 2. Sumber tertulis 3. Sumber BENDA

1. Sejarah Nasional merupakan kerangkan referensi bagi sejarah lokal 2. Penulisan sejarah lokal merupakan langkah strategis untuk menuju kepenulisan sejarah nasional Sejarah Lokal Mikro Unit Sejarah Nasional Makro Unit

1. Setiap mikro unit umumnya menunjukkan ciri yang khas yang tidak terdapat dalam mikro unit lainnya 2. Adapula ciri mikro unit yang berlaku bagi makro unit 3. Makro unit mencakup interaksi antar mikro unit, mencakup hubungan timbal balik antara mikro unitmikro unit menurut kekuatan sentripetal dan sentrifugal

Sejarah Lokal Sejarah Nasional SN SN SN

EKSISTENSI SEJARAH LOKAL DALAM SEJARAH NASIONAL INDONESIA AL: Sejarah Nasional merupakan kerangka referensi bagi sejarah lokal. Penulisan Sejarah Lokal merupakan langkah stategi untuk menuju penyusunan sejarah Nasional. Pada tingkat lokal praktek/ kenyataan atas fenomena yang ada dapat dilihat/ diamati dengan lebih baik. Sejarah Nasional kurang dapat dimengerti tanpa memperhatikan kajian Sejarah Lokal. Demikian pula sebaliknya.

Budaya masyarakata Jawa dan perannya dalam integrasi etnik di Sumatera Utara. Kolonialisme, pendidikan, dan munculnya elit Minangkabau modern : Sumatera Barat abad 19 Muhammadiyah dan dinamisasi Aceh thn 1927-1942 Mobilitas sosial orang Kerinci pada perempatan pertama abad 20 Penjara di Tengah Samudra : studi tentang Nusa Penida sebagai pulau buangan Pengaruh perkebunan tebu ceper setelah reorganisasi tahun 1917 Raden Ema Bratakusuma : tipe tokoh sejarah lokal

LOCAL COMMUNITY STUDIES KEGIATAN DLM RANGKA PENCAPAIAN PENGETAHUAN TTG PERISTIWA SEJARAH DARI SUATU LOKALITAS TERTENTU 1.Pengembangan kurikulum muatan lokal disekolah2. 3. Mengakrabkan murid dengan lingkungan sekitarnya. 3. Pengajaran disekolah berorientasi pada kebutuhan daerah

KEUNGGULAN 1. Membawa siswa pada situasi riil dilingkungannya 2. mampu menerobos batas antara dunia sekolah dgn dunia nyata. 3. Melakukan wawancara, observasi, mengumpulkan dan menyeleksi sumber, mengadakan klasifikasi, dll. 4. ketrampilan awal melakukan penelitian.

KESULITAN YANG SERING DIHADAPI 1. Sumber-sumber Sejarah Lokal itu sendiri. 2. Penyelesaian target matei kurikulum dgn tuntutan pengajaran sejarah lokal memerlukan waktu yang relatif banyak. 3. Materi Sejarah Lokal sulit dikaitkan dengan persiapan murid menghadapi tes2 yang bersifat nasional

Metodologi Sejarah I II III HISTORIOGRAFI ANALISIS: KRITIK EKSTERNAL PENAFSIRAN/ INTERPRETASI HEURISTIK PENJELASAN/ EKSPLANASI KRITIK INTERNAL PENYAJIAN/ EKSPOSISI

LOCAL COMMUNITY STUDIES