KEGIATAN: PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURES PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI BATAN TAHAP: PEDOMAN EVALUASI SOP



dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAB I PENDAHULUAN

AUDIT INTERNAL Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-MNV Maret dari 9

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 9 Tahun 2013

No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman.

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2011

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

8. Unit Organisasi Layanan Campuran adalah unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan secara internal dan eksternal.

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Standar Operasional Prosedur AUDIT INTERNAL Nomor : SOP /OT 01 02/ISN 6

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN TENTANG

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

JOB DESCRIPTION. ( Rincian Tugas )

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

FORMAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/10/2012 TENTANG

FORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE)

FORMAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Drs.H.Adang Tadjuddin,M.Si. Drs.H.ADANG TADJUDDIN,M.Si

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM PASCASARJANA PROSEDUR MUTU AUDIT INTERNAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

Standard Operating Procedure Audit Internal Mutu

TAHAPAN PENYUSUNAN SOP

DAFTAR ISI. Halaman Muka... Kata Pengantar... Daftar Isi...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

SOP/UJM-L/LM/001. Direvisi oleh SOP PENGENDALIAN DOKUMEN Paraf DAN REKAMAN Tgl. Pembuatan : September 2013 Disetujui oleh. Tgl.

PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROSEDURE (SOP)

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

MANUAL MUTU MANUAL PENETAPAN STANDAR UNIVERSITAS NAROTAMA (MM-BPM-01)

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.

K A T A P E N G A N T A R

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEMENTERIAN PAN REFORMASI BIROKRASI 2012

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

( (021) : (021) NSS : NIS : NPSN

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANNA, 04 DESEMBER 2014

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

BAB III LANDASAN TEORI

PROSEDUR PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL SPMI - UBD

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Manual Prosedur Audit Internal

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PROSEDUR TINJAUAN MANAJEMEN

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Penerapan skema sertifikasi produk

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 212/KA/XII/2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Memahami Standar Operasional Prosedur. Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Transkripsi:

BATAN D11-2 Rev. 0 KEGIATAN: PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURES PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI BATAN TAHAP: PEDOMAN EVALUASI SOP TIM KERJA PENATAAN TATALAKSANA REFORMASI BIROKRASI BATAN Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Kuningan Barat Mampang Prapatan Jakarta Selatan, 12710 Telp : 02 551109, Fax : 021-5251110 www.batan.go.id

Pedoman Evaluasi SOP Rev.0 Kata Pengantar Di dalam Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi BATAN 2010-2014 Revisi 2.1, terdapat salah satunya adalah Penataan Tatalaksana sebagai area perubahan yang akan dicapai. Strategi dan langkah telah ditetapkan dalam bentuk program dan kegiatan serta tahapan dalam Dokumen Roadmap Reformasi Birokrasi BATAN 2010-2014 Revisi 2.1. Program Penataan Tatalaksana dibagi dalam dua kegiatan utama, yakni Penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi BATAN, serta Pembangunan dan Pengembangan e-government / e-office BATAN. Dokumen pedoman evaluasi SOP ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi BATAN. Pengaturan mengenai evaluasi SOP perlu dilakukan agar dokumen SOP yang telah disusun tetap memenuhi syarat, relevan dan semakin meningkat efektif dan efisiensinya. Selain itu, implementasi dari SOP juga agar konsisten dengan yang telah ditentukan. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi segenap jajaran dan karyawan BATAN dalam melaksanakan reformasi birokrasi BATAN. Jakarta, 12 Maret 2012 Ketua Tim Kerja Penataan Tatalaksana, Ir. Sjahrudin 19521010 197204 1 001 Tim Kerja Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi BATAN 2

Pedoman Evaluasi SOP Rev.0 Daftar Isi Kata Pengantar...2 Daftar Isi...3 BAB I Pendahuluan... 4 BAB II Uraian...5 BAB III Penutup... 8 LAMPIRAN 1 Prosedur Pengendalian Dokumen PSJMN... 9 LAMPIRAN 2 Prosedur Audit Internal PSJMN...10 LAMPIRAN 3 Prosedur Sertifikasi Sistem Manajamen Mutu... 11 LAMPIRAN 4 Prosedur Akreditasi Laboratorium BATAN...12 LAMPIRAN 5 Pedoman Tentang Kriteria Penilaian Kinerja... 13 LAMPIRAN 6 Prosedur Audit Kinerja Inspektorat...14 LAMPIRAN 7 Kriteria Audit Internal untuk SOP...15 Tim Kerja Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi BATAN 3

Pedoman Evaluasi SOP Rev.0 BAB I Pendahuluan Umum Evaluasi SOP merupakan salah satu tahap dari siklus pengelolaan SOP. Siklus pengelolaan SOP mencakup antara lain penyiapan, pengesahan, penggandaan, distribusi, evaluasi, amandemen atau revisi, penarikan dan pemusnahan. Dalam implementasi SOP, kesesuaian antara dokumen yang berisi uraian kegiatan tertulis dengan penerapan yang sebenarnya di tempat kerja perlu terus-menerus dipantau dan dievaluasi, untuk mendeteksi penyimpangan atau pelanggarannya secara tepat waktu. Ketidaksesuaian dapat muncul antara lain akibat perubahan lingkungan, perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan perubahan kebutuhan. Oleh karena itu, evaluasi merupakan langkah yang paling penting dalam siklus pengelolaan SOP. Maksud dan Tujuan Maksud pedoman ini adalah untuk menguraikan persyaratan dalam pengelolaan SOP, khususnya mengenai evaluasi SOP, dengan tujuan agar implementasi SOP terus menerus sesuai dan menjamin efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tugas dan fungsi BATAN. Ruang Lingkup Evaluasi SOP mencakup seluruh SOP yang diterbitkan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi BATAN, dan dilakukan oleh personil BATAN. Kegiatan evaluasi SOP merupakan bagian dari audit internal, audit sertifikasi dan akreditasi sesuai standar internasional (ISO), pemantauan manajemen mutu terpadu dan audit inspektorat. Acuan 1. Peraturan Kepala BATAN no. 123/KA/VIII/2007 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan BATAN 2. Pedoman Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi no. 20 tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 3. Pedoman Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi no. 12 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Tatalaksana (Business Process) Definisi SOP (standar operating procedure) adalah prosedur tertulis berisi serangkaian instruksi baku mengenai proses penyelenggaraan administrasi maupun teknis pemerintah. Evaluasi SOP adalah analisis secara sistematis terhadap serangkaian proses dan kegiatan yang telah dibakukan dalam SOP. Tim Kerja Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi BATAN 4

Pedoman Evaluasi SOP Rev.0 BAB II Uraian Umum II.1. Evaluasi dilakukan secara berjenjang, yaitu melalui audit internal, audit sertifikasi, pemantauan manajemen mutu terpadu, dan audit kinerja inspektorat. Evaluasi berjenjang Pelaksana Jenis Evaluasi Tim Evaluasi Kinerja Inspektorat Audit Kinerja Tim Penilai BQA TPKSB / TPKAB Pemantauan Manajemen Mutu Terpadu Audit Sertifikasi / Akreditasi Ump an Balik untuk Unit Kerja Unit Kerja Audit Mutu Internal II.2. II.3. II.4. II.5. II.6. Substansi evaluasi SOP harus disesuaikan dengan jenis evaluasinya, misalnya dalam checklist audit ISO 9001. Hasil evaluasi SOP harus dikomunikasikan kepada auditi untuk menentukan tindak lanjutnya. Tindak lanjut hasil evaluasi dapat berupa revisi atau amandemen SOP, bila perlu. Unit kerja harus menyusun prosedur pengendalian SOP untuk mengatur revisi atau amandemen SOP tersebut. Contoh Prosedur Pengendalian Dokumen PSJMN dapat dilihat pada lampiran 1. Revisi / amandemen setidaknya mencakup identifikasi kesesuaian SOP secara periodik oleh personil yang ditunjuk, pengubahan dokumen melalui rapat pembahasan, dan distribusi dokumen baru serta penarikan dokumen kadaluwarsa (sebagai contoh, lihat pasal 6.5 pemeliharaan dokumen dan pasal 6.6 pengubahan dokumen dari Prosedur Pengendalian Dokumen PSJMN). Evaluasi SOP melalui Audit Mutu Internal Tim Kerja Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi BATAN 5

Pedoman Evaluasi SOP Rev.0 II.7. II.8. II.9. Unit kerja harus menyusun prosedur audit internal untuk mengevaluasi kesesuaian SOP masing-masing tugas dan fungsi. Contoh prosedur audit internal PSJMN dapat dilihat pada lampiran 2. Audit internal harus dilaksanakan secara periodik oleh personel atau tim yang memenuhi kompetensi auditor. Auditor internal harus memeriksa SOP untuk melihat kecukupannya terhadap berbagai persyaratan, serta menyusun daftar periksa SOP. Lihat pasal 6.2 Prosedur Audit Internal PSJMN. Berdasarkan daftar periksa SOP, auditor internal harus mengamati implementasi SOP oleh personel terkait, dan melakukan wawancara bila perlu. Evaluasi SOP melalui audit sertifikasi atau audit akreditasi II.10. PSJMN menyusun dan menerapkan Prosedur Sertifikasi dan Prosedur Akreditasi, seperti diperlihatkan pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. II.11. Kriteria audit sertifikasi / akreditasi ditetapkan berdasarkan persyaratan standar manajemen internasional, misalnya ISO 9001, ISO 17025, OHSAS 18001, ISO 28000, dan lain-lain. Sertifikat berlaku selama 3 (tiga) tahun dan harus diperpanjang sesudahnya. II.12. Audit sertifikasi / akreditasi dilakukan dalam dua tahap yaitu audit kecukupan dan audit lapangan. Dalam audit kecukupan, SOP diperiksa kecukupannya atas persyaratan standar, sedangkan dalam audit lapangan, SOP diperiksa terhadap efektivitas penerapannya. Dalam audit lapangan, kegiatan audit internal unit kerja juga termasuk sebagai obyek audit. II.13. Temuan audit kecukupan maupun audit lapangan diumpan-balikkan dan harus diselesaikan unit kerja dalam jangka waktu tertentu. Perbaikan SOP yang dilakukan berdasarkan hasil temuan ini harus dikendalikan sesuai prosedur pengendalian dokumen unit kerja. II.14. Selama periode sertifikasi / akreditasi, audit survailen dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa SOP dipatuhi dan diterapkan secara efektif. Evaluasi SOP melalui pemantauan manajemen mutu terpadu II.15. PSJMN melakukan pemantauan ke seluruh unit kerja dalam hal penerapan sistem manajemen mutu secara terpadu berdasarkan Pedoman tentang Kriteria Penilaian Kinerja. II.16. Dalam pemantauan manajemen mutu terpadu, seluruh unsur unit kerja, yang meliputi kepemimpinan; rencana strategis fokus pada pengguna dan pasar; pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan; fokus sumber daya manusia; dan manajemen proses dievaluasi dan dilakukan penilaian berdasarkan sistem Tim Kerja Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi BATAN 6

Pedoman Evaluasi SOP Rev.0 skoring tertentu. Selengkapnya lihat Pedoman tentang Kriteria Penilaian Kinerja pada Lampiran 5. II.17. Indikator manajemen proses mencakup unsur-unsur masukan dari pengguna dan efisiensi biaya dalam pengembangan proses-proses. Indikator manajemen proses juga memastikan secara umum bahwa seluruh proses utama unit kerja telah dirancang, dikembangkan dan terus-menerus dievaluasi dan diperbaiki. II.18. Pemantauan manajemen mutu terpadu juga mengevaluasi adanya sertifikasi / akreditasi pada unit kerja / auditi dan penerapan standar sistem manajemen internasional, bila ada. II.19. Hasil pemantauan diberikan kepada unit kerja, dan peringkat ditetapkan berdasarkan skoring yang telah dihitung. Unit kerja yang memperoleh skor tertinggi dari hasil pemantauan ini akan diberi penghargaan di akhir tahun berjalan. Evaluasi SOP melalui audit kinerja II.20. Prosedur Audit Kinerja disusun dan dilakukan oleh Inspektorat, untuk memeriksa antara lain aspek metode kerja tertulis beserta implementasinya. Checklist berupa Program Kerja Audit (PKA). Prosedur audit kinerja Inspektorat, termasuk di dalamnya Program Kerja Audit dan format laporan dapat dilihat pada lampiran 6. II.21. Audit kinerja mencakup penilaian terhadap pelaksanaan tugas beserta aspek penunjangnya, dibandingkan dengan peraturan yang berlaku, kebijakan maupun prosedurnya. II.22. Temuan dan atau rekomendasi dikonfirmasikan ke auditan. Laporan dibuat tepat waktu dan mudah dimengerti. LHA dan executive summary disahkan Ka BATAN dan diumpan-balikkan ke auditan. Dalam batas waktu tertentu harus dilakukan tindak lanjut. Tim Kerja Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi BATAN 7

Pedoman Evaluasi SOP Rev.0 BAB III Penutup Penyusunan SOP, diikuti dengan evaluasi SOP yang baik akan menghasilkan proses penyelenggaraan administrasi pemerintah yang efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, pelaksanaan evaluasi SOP menjadi hal penting setelah unit kerja menyusun dan menerapkan SOP dalam tugas dan fungsinya masing-masing. Agar lebih berdayaguna, BATAN melakukan evaluasi secara berjenjang melalui proses audit internal, kegiatan audit sertifikasi, dan audit kinerja. Langkah yang harus diambil oleh unit kerja setelah diadakan evaluasi SOP adalah merevisi atau mengamandemen SOP, sehingga dapat dicapai perbaikan secara berkelanjutan sesuai dengan perubahan dan perkembangan keadaan. Lampiran: 1. Contoh Prosedur Pengendalian Dokumen PSJMN 2. Contoh Prosedur Audit Internal PSJMN 3. Prosedur Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu BATAN 4. Prosedur Akreditasi Laboratorium BATAN 5. Pedoman tentang Kriteria Penilaian Kinerja 6. Prosedur Audit Kinerja Inspektorat Tim Kerja Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi BATAN 8

LAMPIRAN 1 Prosedur Pengendalian Dokumen PSJMN

LAMPIRAN 2 Prosedur Audit Internal PSJMN

LAMPIRAN 3 Prosedur Sertifikasi Sistem Manajamen Mutu

LAMPIRAN 4 Prosedur Akreditasi Laboratorium BATAN

LAMPIRAN 5 Pedoman Tentang Kriteria Penilaian Kinerja

LAMPIRAN 6 Prosedur Audit Kinerja Inspektorat

LAMPIRAN 7 Kriteria Evaluasi SOP

Lampiran 7 Kriteria Audit Internal untuk SOP Kriteria Evaluasi Standar Operasional Prosedur 1. Umum Evaluasi SOP bisa disebut juga dengan kaji ulang dokumen, yang dilakukan secara periodik atau setiap terjadi perubahan SOP. Evaluasi SOP dititikberatkan pada identifikasi korelasi SOP dengan tugas dan fungsi administrasi pemerintahan, dimana SOP tersebut sudah diterapkan minimal 3 bulan. Tabel evaluasi SOP berikut agar disesuaikan dengan kebijakan, strategi dan nilai organisasi. Setiap tabel agar dilengkapi dengan nama unit kerja dan tanggal evaluasi. 2. Aspek Format 2.1. Header Halaman No. Nama SOP Nama Unit Nama SOP Nomer Tgl Berlaku Status Revisi Halaman 1 2 3 4 5 6 7 8 2.2. Halaman Pendukung No. Nama SOP Judul Logo Nama Unit Pengesa Daftar Daftar Tujuan Ruang Tanggung Definisi Referensi Kerja / Tahun han Distribus i Isi Lingkup Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2.3. Halaman Isi No. Nama SOP Dasar Huku m Keter kaita n Peringata n Kualifika si Peralata n Rekama n No Proses Uraian Pelaksan a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Input Output Waktu 2 13 14 Keterangan : Kolom 1 dan 2 diisi dengan nomer urut evaluasi dan nama SOP yang dievaluasi, sedangkan kolom berikutnya diisi dengan A: Ada, SA: Sebagian Ada, atau TA: Tidak Ada. 3. Aspek Manajemen No. Nama SOP Pengesahan Distribusi Cap Kendali Amandemen / Revisi 1 2 3 4 5 6 Keterangan : Kolom 1 dan 2 diisi dengan nomer urut evaluasi dan nama SOP yang dievaluasi, sedangkan kolom berikutnya diisi dengan A: Ada, SA: Sebagian Ada, atau TA: Tidak Ada. 4. Aspek Substansi 4.1 Evaluasi Isi No. Nama SOP Dasar Hukum Keterkaitan Kebutuhan Mudah dipahami Mudah dilakukan Tanggung jawab jelas 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan: diisi dengan Sesuai, Kurang Sesuai, atau Tidak Sesuai

Lampiran 7 Kriteria Audit Internal untuk SOP 4.2. Evaluasi Manfaat No. Nama SOP Sinergi Peningkatan Solusi Efektif Efisien Transparan Aman / Selamat Produktivitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan: diisi dengan Tidak Memadai, Cukup Memadai, Memadai, atau Sangat Memadai 5. Pelaporan Tindak lanjut dari evaluasi SOP dengan keterangan SA / TA, Tidak Sesuai atau Tidak Memadai adalah dengan mencari penyebab dan akar penyebabnya. Setelah itu harus dirangkum dalam laporan temuan audit internal atau hasil kaji ulang dokumen. Format dari laporan ini disesuaikan dengan ketentuan unit kerja dan atau sistem manajemen yang diikutinya.