BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas dan Penelitian Dari Fakultas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskiptif

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB V PEMBAHASAN. infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari Penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) dalam darahnya. Yang dicirikan dengan hiperglikemia, yang disertai. berbagai komplikasi kronik (Harmanto Ning, 2005:16).

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia termasuk di negara berkembang seperti

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan pola hidup masyarakat selalu mengalami perkembangan, baik

FAKTOR-FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA KELOMPOK USIA 45 TAHUN DI RS.PANTI WILASA CITARUM SEMARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

PERBEDAAN PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II OBESITAS DAN NON-OBESITAS DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. kelompok usia lanjut (usila/lansia) (Badriah, 2011). Secara alamiah lansia

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

4. Tiazolidindion Insulin VI. Komplikasi Diabetes B. Landasan Teori C. Hipotesis BAB III Metodologi Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena diabetes mencapai orang per tahun. (1) diabetes mellitus. Sehingga membuat orang yang terkena diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

PENYAKIT JANTUNG CORONER

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yaitu adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kegagalan pengendalian gula darah. Kegagalan ini

Transkripsi:

74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dalam penelitian faktorfaktor risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum semarang didapati distribusi dan faktor-faktor risiko dominan terhadap angka kejadian PJK pada pasien rawat inap kelompok usia 45 tahun adalah: 1. Penderita PJK di RS Panti Wilasa Citarum semarang Ruang Anggrek dan Cempaka pada kelompok usia 45 tahun yaitu sebanyak 10 kasus (33,33%) yang terdiagnosa namun terdapat 20 kasus (60,67%) tidak terdiagnosa namun memiliki resiko 2. Mayoritas pasien adalah laki-laki sebanyak 20 orang (66.67%), dan dari 10 sampel yang terdiagnosa sebanyak 6 kasus (60,00%) adalah laki-laki. 3. Pasien yang dirawat inap menurut umur antara 45 55 tahun yaitu sebanyak 16 kasus (53,33%) dan dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 8 orang berusia 45-55 (80,00%) 4. Pasien yang memiliki riwayat hipertensi 20 kasus (66,67), dimana dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 6 kasus (60,00%) memiliki riwayat hipertensi

75 5. Pasien yang mempuyai riwayat Diabetes Melitus 19 kasus (63,33%), dimana dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 6 kasus (60,00%) memiliki riwayat diabetes melitus. 6. Pasien yang mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 20 kasus (77,67%), dimana dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 8 kasus (80,00%) memiliki riwayat atau kebiasaan merokok. 7. Mayoritas Pasien yang memiliki dislipidemia yaitu 23 kasus (76,7%) dimana dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 7 kasus (70,00%) memiliki dislipidemia. 8. Pasien yang obesitas sebanyak 16 kasus (53,33%) dimana dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 4 kasus (40,00%) yang obesitas 9. Pasien yang memiliki riwayat keluarga mengalami PJK sebanyak 15 kasus (50,00%), sedangkan yang tidak memiliki keterangan dalam rekam medik sebanyak 1 kasus (3,33%). Dan dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 6 kasus (60,00%) memiliki riwayat riwayat keluarga sedangkan 1 kasus (10,00%) tidak memilili riwayat keluarga. 10. Pasien yang tidak beraktivitas (inaktivitas fisik) sebanyak 22 kasus (66,67%) dimana dari 10 sampel yang terdiagnosa terdapat 7 kasus (70,00%) yang tidak beraktivitas (inaktivitas fisik)

76 11. Variabel Jenis kelamin memiliki presentasi sebesar 80% dan memiliki hubungan positif dengan angka kejadian PJK, dengan nilai koefisiennya berdasarkan uji korelasi kendall s dan spearman 0,289. 12. Variabel Merokok memiliki presentasi sebesar 70% dan memiliki hubungan positif dengan angka kejadian PJK, dengan nilai koefisiennya berdasarkan uji korelasi kendall s dan spearman s 0,200 13. Variabel usia memiliki presentasi sebesar 80% dan memiliki hubungan positif dengan angka kejadian PJK, dengan nilai koefisiennya berdasarkan uji korelasi kendall s sebesar 0,311 dan spearman s 0,329 14. Sedangkan variabel dislipidemia memiliki presentasi sebesar 70% dan tidak memiliki hubungan positif dengan angka kejadian PJK, dengan nilai koefisiennya berdasarkan uji korelasi kendall s dan spearman -0,111. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas saran-saran yang dapat di sampaikan di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Telah diketahui masyarakat luas bahwa merokok dapat meningkatkan resiko PJK, untuk itu saran buat perokok hendaklah untuk berhenti merokok sedangkan untuk tenaga kesehatan kiranya

77 meningkatkan pendidikan kesehatan dan kampanye untuk berhenti merokok. 2. Kadar kolesterol darah yang meningkat berpengaruh buruk pada kesehatan jantung untuk itu hendaklah masyarakat mengontrol komsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan minyak. Demikian halnya dengan penderita DM, pengendalian glukosa dalam darah lewat komsumsi makanan merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah komplikasi terjadinya PJK pada penderita DM. 3. Olah raga sangat baik bagi kesehatan serta perlu dilakukan secara proposional supaya memberikan efek positif terhadap kesehatan badan (khususnya jantung). Untuk itu sangat disarankan agar semua masyarakat setidaknya meluangkan waktu 20-30 menit untuk berolahraga. 4. Penelitian ini menjadi terbatas dan kurang memuaskan karena jumlah responden yang sangat sedikit untuk itu peneliti mengharapkan dengan hormat agar penelitian selanjutnya meningkatkan jumlah responden. Dalam penelitian ini peneliti tidak memilah antara aktivitas ringan, sedang dan berat untuk itu, peneliti mengharapkan dengan kerendahan hati agar penlitian selanjutnya memilah antara aktivitas ringan, sedang dan berat. Dalam penelitian ini juga peneliti tidak memilah lama merokok dan jumlah merokok pada setiap pasien, untuk itu peneliti dengan kerendahan hati sangat

78 mengharapkan agar penelitian selanjutnya memilah lama merokok dan jumlah rokok yang diisap perhari.