III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Untuk Produsen Kuesioner Penelitian Untuk Produsen

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengganti nasi. Mi termasuk produk pangan populer karena siap saji dan

BAB I PENDAHULUAN. 1960, namun sampai sekarang ketergantungan terhadap beras dan terigu

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal. Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

III. METODE PENELITIAN. Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang. selanjutnya akan diolah menjadi beras siger

BAB I PENDAHULUAN. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan

Tabel 1. Data produksi dan konsumsi beras tahun (dalam ton Tahun Kebutuhan Produksi Tersedia Defisit (impor)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENERIMAAN TEKNIS, BENEFIT COST RATIO DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA KOMBINASI TEPUNG TERIGU DENGAN MOCAF PADA PRODUKSI ROTI TAWAR

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman singkong adalah komoditas tanaman umbi-umbian yang dapat

PENDAHULUAN. terus melemah dan akhirnya tidak laku di pasaran. Menurut perkiraan United State Department of Agriculture (USDA)yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

IV. METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Steffi S. C. Saragih, Salmiah, Diana Chalil Program StudiAgribisnisFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

BAB I PENDAHULUAN. komoditas yang akan diimpor Indonesia adalah gandum. Data statistik USDA

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong. Menurut

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, teksturnya yang lembut sehingga dapat dikonsumsi anak-anak

USULAN STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TEPUNG MOCAF OLEH IBU RUMAH TANGGA DAN PRODUSEN MAKANANAN SKALA RUMAHAN *

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, tercapainya kecukupan produksi beras nasional sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan tradisional yang sangat beragam. Makanan tradisional Indonesia

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ABSTRAK Ramsida Damanik. H Budi Purwanto.

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN ROTI TAWAR DENGAN PROPORSI TEPUNG BERAS HITAM : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung. Wisatawan Tahun mancanegara domestik jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai terpengaruh dan mengadaptasi

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Implementasi kebijakan..., Nursantiyah, FISIP UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

Nisaa Aqmarina EB10

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

PENGARUH BERBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN DAYA TERIMA CHICKEN NUGGET SKRIPSI. Oleh MARGI KUSUMANINGRUM

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

Gambar 12.(a) Persentase Responden yang Memilih Makanan Ringan dan Makanan Berat, (b) Persentase Produk Makanan Ringan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain serealia, palmae, umbi-umbian yang tumbuh subur di hampir

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai tambah yang lebih agar mampu memenuhi kebutuhan dan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Permasalahan energi selalu beriringan dengan perkembangan

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lainnya yang

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil

BAB I PENDAHULUAN. diizinkan, berbentuk khas mie (Badan Standarisasi Nasional, 1992). Berdasarkan survey oleh USDA dalam Anonim A (2015) mengenai

VIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang perlu mendapat perhatian, karena kekurangan. (prevalensi xeropthalmia <0,5%) (Hernawati, 2009).

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pangan adalah kebutuhan pokok sekaligus menjadi esensi kehidupan manusia, karenanya hak atas pangan menjadi bagian sangat penting dari hak azasi manusia. Disamping itu ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional yang saat ini dinilai paling rapuh. Pembangunan ketahanan pangan di Indonesia telah ditegaskan dalam Undang-undang nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan yang dirumuskannya sebagai usaha mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rurnah tangga, dalam jumlah yang cukup, mutu dan gizi yang layak, aman dikonsumsi, merata serta terjangkau oleh setiap individu. Dalam hal ini keanekaragaman pangan menjadi salah satu pilar utama dalam ketahanan pangan. Gandum merupakan komoditas strategis untuk menjangkau ketahanan pangan karena gandum dapat mendorong perubahan bentuk pangan dari butiran beras ke bentuk tepung. Dengan begitu, variasi bentuk pangan non-nasi akan lebih banyak dan sistem makannya pun akan lebih mudah diubah. Salah satu jenis makanan yang menggunakan bahan baku tepung terigu adalah roti. Kebanyakan gandum yang digunakan untuk membuat roti adalah di impor dari luar negeri. Padahal, di Indonesia terdapat sumber daya lokal yang dapat digunakan untuk fungsi yang sama yaitu singkong. Bahan ini dapat diolah menjadi tepung singkong modifikasi yang disebut dengan Modified Cassava Flour (MOCAF). Pada penelitian ini, dianalisis mengenai penerimaan masyarakat terhadap penggunaan MOCAF sebagai bahan baku untuk membuat roti. Analisis dilakukan terhadap produsen dan konsumen roti tawar. Dari analisis produsen, dianalisis mengenai penerimaan aspek teknis melalui praktek dan benefit cost ratio melalui praktek dan simulasi. Sementara, dari sisi konsumen dianalisis mengenai preferensi mereka terhadap produk tersebut. Untuk lebih memahami alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.

22 Ketahanan Pangan Terigu MOCAF Kombinasi Impor Gandum Singkong Lokal Penerimaan Produsen Penerimaan Teknik Finansial Preferensi Praktek Simulasi Wawancara &Kuesioner Gambar 4. Diagram Kerangka Pemikiran

23 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PD. Galuh Sari yang beralamat di Jl. Panaragan Kidul No.03 Rt.02/05 Bogor Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu tiga bulan dimulai dari bulan Mei sampai Juli 2011. 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari para responden. Responden di sini mencakup produsen roti tawar (pemilik perusahaan), dan konsumen akhir roti bakar. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, artikel, internet, dan literaturliteratur yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terkait serta bahanw pustaka yang diambil dari hasil penelitian sebelumnya. Pengumpulan data sekunder ini bertujuan untuk lebih memahami permasalahan yang diteliti lebih dalam. 3.4 Metode Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini mencakup produsen dan konsumen roti tawar yang diolah dan dijual sebagai roti bakar. Produsen adalah satu orang pengusaha roti tawar yang merupakan salah satu produsen yang menjalankan usahanya di wilayah Bogor dengan jumlah pedagang sebagai distributor dan penjual roti bakarnya mencapai ratusan unit usaha(gerobak). Analisis penerimaan produsen dilakukan untuk memperoleh penilaian teknis dan financial dari proses kombinasi sebagian bahan baku roti tawar dengan menggunakan MOCAF. Secara teknis pengusaha roti tawar dapat mengetahui proses produksi dan keberhasilan percobaan yang dilakukan. Secara finansial, diteliti biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi roti. Sampel berikutnya adalah konsumen akhir roti bakar. Penilaian konsumen digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen. akhir yaitu masyarakat yang menyukai roti bakar. Dalam penentuan jumlah responden, jumlah 30 orang sudah mewakili untuk mendekati kurva normal (Umar, 2003). Sebelum melakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan pengujian atributatribut roti tawar kepada 30 responden awal yang hanya digunakan untuk uji validitas dan realibilitas. Hal ini bertujuan agar kuesioner yang akan disebar kepada responden memiliki nilai valid dan reliable yang baik. Metode

24 pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling berupa Purposive sampling, dengan pertimbangan konsumen akhir (pelajar, mahasiswa, pegawai dan ibu rumah tangga) sudah memiliki pola pikir yang berkembang serta keputusan pembeliannya sudah dapat dipengaruhi oleh faktorfaktor lingkungan. Untuk lebih memahami alur pengambilan sampel penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. Produsen Pengusaha (1) Teknis Finansial Sampel Akhir (30) Preferensi Keterangan : Angka dalam kurung ( ) adalah rencana jumlah responden. Gambar 5. Alur Pengambilan Sampel 3.5 Pengumpulan Data Data diperoleh melalui metode wawancara terstruktur dengan kuesioner dan observasi. 3.5.1 Aspek Teknis Observasi dilakukan pada saat melakukan percobaan dalam proses produksi. Percobaan dimulai dari penggunaan 90 persen tepung terigu dengan campuran 10 persen tepung MOCAF. Apabila percobaan ini berhasil akan dilanjutkan dengan percobaan menggunakan campuran MOCAF yang lebih banyak (20 persen dan setrusny). Apabila gagal pada percobaan dengan campuran 10 persen MOCAF maka dilakukan percobaan menggunakan campuran MOCAF 5 persen hingga ditemukan kombinasi ideal. Kuesioner penilaian terhadap aspek teknis berisi tentang pertanyaan mengenai tingkat kesulitan dan jenis kesulitannya. Kuesioner ini diberikan kepada produsen roti tawar yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesulitan apa yang dilalui produsen selama proses produksi roti. Penilaian terhadap aspek teknis dapat dilihat pada tingkat kesulitan dan jenis kesulitan yang

25 ditemui. Perbandingan tingkat kesulitan pada masing-masing kombinasi MOCAF secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3. 3.5.2 Aspek Finansial Metode wawancara langsung digunakan untuk mengetahui aspek finansial untuk meminimalisasi penyimpangan data karena bias persepsi dan faktor-faktor psikologis lainnya. Melalui metode ini diketahui biaya bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan setiap kombinasi roti tawar. Analisis meliputi biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi pada tiap tingkat kombinasi MOCAF pada roti tawar. Biaya-biaya yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah biaya bahan baku, seperti: tepung terigu, MOCAF, air, mentega, gula, pengembang dan pelembut, upah tenaga kerja, gas dan listrik. secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4. 3.5.3 Preferensi Kuesioner penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkat perbedaan dari segi rasa, aroma, kelembutan, kekenyalan, dan warna. Kuesioner diberikan kepada distributor untuk menilai roti tawar dan konsumen akhir yang menilai roti tawar yang sudah diolah menjadi roti bakar untuk mengetahui preferensi konsumen. Responden akan menilai produk dengan melihat, mencium dan mencicipinya lalu mengisi kuesioner mengenai atribut warna, aroma, kelembutan, kekenyalan, dan rasa. Penilaian yang dilakukan oleh responden yaitu mengenai perbandingan antara produk roti, seperti yang terlihat dalam Tabel 4. Tabel 4. Tingkat Perbandingan Roti Tingkat Perbandingan No. Tepung MOCAF Terigu 1. 100% 0 2. 90% 10% 3. 80% 20% 4. 70% 30% Responden akan menilai keempat produk tersebut dengan melihat, mencium, dan mencicipinya lalu mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kuesioner penilaian responden dapat dilihat pada Tabel 5.

26 Tabel 5. Perbandingan Atribut Roti Bakar No Atribut Tingkat perbandingan roti bakar Roti 0 Roti 1 Roti 2 Roti 3 1 Warna ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus 2 Aroma ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus 3 Kelembutan roti ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus Roti Pembanding 3.6 Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1 Penerimaan Teknis Data hasil wawancara langsung diolah dengan menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh informasi tentang kesulitan-kesulitan yang ditemukan produsen mulai dari mempersiapkan adonan hingga proses produksi disertai oleh pengisian kuesioner yang telah disiapkan, lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran. Penilaian meliputi tingkat kesulitan dan jenis kesulitan yang ditemui pada proses produksi. 3.6.2 Penerimaan Finansial a. Analisis Benefit Cost Ratio Analisis finansial menggunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR) atau rasio manfaat biaya, bertujuan untuk memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari suatu proyek (Sugiono, 2009). 4 Kekenyalan roti ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus 5 Rasa ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus ( ) Sangat lebih bagus Dalam penelitian ini Benefit Cost Ratio (BCR) digunakan untuk mengetahui apakah substitusi sebagian bahan baku roti tawar dengan menggunakan MOCAF dapat diterima. Agar substitusi sebagian bahan baku roti

27 bakar dapat diterima, maka nilai Benefit Cost pada roti tawar harus meningkat atau lebih besar dari Benefit Cost roti bakar yang tidak mengandung MOCAF. Benefit Cost dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :. (8) Dalam menentukan manfaat dan biaya suatu proyek harus dilihat secara luas pada manfaat dan biaya sosial dan tidak hanya pada individu saja. Oleh karena menyangkut masyarakat luas maka manfaat dan biaya dapat dikelompokkan dengan berbagai cara. Hal yang perlu diperhitungkan dalam menentukan manfaat adalah hanya kenaikan hasil atau kesejahteraan yang diperhitungkan, sedangkan kenaikan nilai suatu kekayaan karena adanya proyek tidak diperhitungkan. Perhitungan biaya harus dilakukan dengan memperhitungkan biaya alternatif dari penggunaan sumber ekonomi. Perhitungan biaya ini harus memasukkan biaya langsung dan biaya tidak langsung. 3.6.3 Penerimaan terhadap Preferensi Untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap berbagai tingkat substitusi bahan baku roti bakar dilakukan wawancara terstruktur dengan menyebar kuesioner terhadap 30 responden. Data yang diperoleh di olah dengan menggunakan metode kruskal wallis. Analisis dengan metode kruskal wallis bertujuan untuk mengetahui tingkat kombinasi MOCAF dengan terigu yang dapat diterima oleh konsumen, dengan menbandingkan setiap atribut pada masingmasing roti (Daniel, 1990). Uji kruskal wallis mengasumsikan bahwa varian antara k populasi (treatment) adalah sama, tetapi k populasi tersebut berdistribusi kontinu. Untuk uji statistik Kruskal Wallis : (1) semua sampelnya digabung, (2) nilai gabungannya diurutkan dari tendah ke tinggi, dan (3) nilai yang sudah diurutkan diganti dengan tingkat, dimulai dari 1 untuk nilai terkecil (Atmajaya, 2009). Menurut Wathen (2008) hipotesis alternatif adalah K populasi mempunyai mean yang tidak sama (sedikitnya ada satu mean yang tidak sama dengan yang lainnya).

28 H o : µ1 = µ2 = µk H 1 : µ2 µ2 µk Kriteria pengambilan keputusannya adalah : H o diterima apabila : H X 2 α ; K-1 H 1 ditolak apabila : H > X 2 α ; K-1