HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu Akili * *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Produktivitas kerja adalah ukuran yang menunjukkan tentang pertimbangan antara peran tenaga kerja sebagai input dan hasil yang diperoleh sebagai output. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas berupa faktor pada diri sendiri antara lain umur, tempramen, keadaan fisik individu, kelelahan dan motivasi, serta faktor diluar diri sendiri yaitu kondisi fisik seperti suara, penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara umur, kelelahan dengan produktivitas kerja pada perawat di RSUD Noongan. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2016. Penelitian ini dilakukan pada perawat dengan populasi dan sampel secara total sampling dengan jumlah 103 orang. Variabel bebas yaitu umur dan kelelahan, variabel terikat yaitu produktivitas kerja. Uji statistik bivariat yang digunakan adalah chi square test dengan tingkat singnifikan α= 0,05. Didapatkan 25,2% perawat yang berumur 31-35 tahun, 68,9% perawat yang tingkat kelelahan kerja lelah ringan, 76,7% perawat yang masuk dalam kategori kurang baik dan 23,3% perawat dengan kategori baik. Hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja (α=0.035). Hubungan antara umur dengan produktivitas kerja (α=0,667). Tidak ada hubungan antara umur dengan produktivitas kerja. Terdapat hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja. Kata Kunci: Umur,Kelelahan,produktivitas. Abstract Productivity is a measure that indicates the work on the consideration of the role of labor as an input and the results obtained as an output. Factors that affect the productivity of the form factor of the self were age, temperament, physical condition of the individual, fatigue and motivation, as well as factors beyond yourself that physical conditions such as sound, lighting, rest periods, length of work, wages, forms of organization, environment social and family. This study aimed to analyze the relationship between age, exhausted by labor productivity in nurses in hospitals Noongan. This study used analytic survey with cross sectional study. This research was conducted in June to August 2016. The study was conducted on a sample of nurses to population and total sampling with the number of 103 people. The independent variables such as age and fatigue, the dependent variable is labor productivity. Bivariate statistical test used was chi square test with singnifikan level α= 0.05. There were 25.2% of nurses aged 31-35 years, 68.9% of nurses who work tired mild fatigue level, 76.7% of nurses who are categorized as poor and 23.3% of nurses in both categories. The relationship between fatigue working with labor productivity (α = 0.035). The relationship between age and productivity of labor (α = 0.667). There is no relationship between age and productivity. There is a relationship between fatigue with work productivity. Keywords: Age, fatigue, productivity 1
PENDAHULUAN Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari yang akan datang lebih baik dari hari ini. Produktivitas kerja adalah ukuran yang menunjukkan tentang pertimbangan antara peran tenaga kerja sebagai input dan hasil yang diperoleh sebagai output (Yusuf, 2015). Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam ke- satuan fisik, bentuk, dan nilai (Sutrisno, 2016). Menurut International Labour Organitation (ILO) setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan. Dalam penelitian tersebut dijelaskan dari 58.115 sampel 18.828 diantaranya (32,8%) mengalami kelelahan. Sedangkan jika pekerja mengalami kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan maka akan berdampak langsung pada tingkat produktivitas kerjanya. Jadi faktor manusia sangatlah berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja, seperti masalah tidur, kebutuhan biologis, dan juga kelelahan kerja, bahkan diutarakan bahwa penurunan produktivitas tenaga kerja di lapangan sebagian besar disebabkan oleh kelelahan kerja (Sedarmayanti, 2009). Pada saat pelaksanaan magang yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa perawat yang ada di RSUD Noongan hanya memiliki 2 shif kerja sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja yang diakibatkan oleh kelelahan kerja. Faktor penyebab lain yang mengakibatkan terjadinya kelelahan kerja pada perawat di RSUD Noongan yaitu jarak antara UGD dengan ruang rawat inap yang jauh. Hasil penelitian di salah satu Rumah Sakit di Yogyakarta didapatkan bahwa kelelahan kerja pada perawat tergolong pada tingkat kelelahan yang tinggi (Kurniawati, 2012). Berdasarkan hasil penilitian di IGD RSUP Prof.Dr. R. D. Kandou Manado di dapatkan bahwa terdapat hubungan kelelahan kerja dengan produktivitas Kerja Pada Perawat d IGD RSUP Prof.Dr. R. D. Kandou Manado (Lombok, 2015). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan desain cross 2
sectional study (studi potong lintang), yaitu peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel yaitu umur, kelelahan dan produktivitas kerja. Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan (RSUDN) Desa Noongan Kecamatan Langowan Barat Kabupaten Minahasa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada di ruangan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Noongan (RSUDN) dengan jumlah 103 perawat. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariate. Dilakukan dengan uji statistik chi square. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, tempat tinggal. Secara garis besar karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Distribusi karakteristik responden Jenis Kelamin n % Laki-laki 11 10.7 Perempuan 92 89.3 Pendidikan n % D1 10 9.7 D3 58 56.3 S1 34 33 S2 1 1 Alamat n % Minahasa 73 70.9 Minahasa 2 1.9 utara Minahasa 2 1.9 selatan Minahasa 15 14.6 tenggara Manado 9 8.7 Bitung 2 1.9 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa perawat yang ada di RSUD Noongan yang paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 92 (89,3%) perawat, sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 11 (10,7%) perawat. Tabel di atas menjelaskan bahwa pendidikan terakhir yang paling banyak ditempu oleh perawat yang ada di RSUD Noongan yaitu pendidikan D3 dengan jumlah 58 (56,3%) perawat, dan hanya 1 (1%) perawat yang menempuh pendidikan sampai S2. Jumlah perawat yang lulus S1 adalah 34 (33%) perawat, dan untuk perawat yang menempuh pendidikan sampai D1 adalah 10 (9,7) perawat. 3
Distribusi responden berdasarkan tempat tinggal yang berada di bagian Sulawesi Utara yaitu, responden terbanyak berasal dari Minahasa dengan jumlah 73 (70,9%) perawat, dari Minahasa Tenggara berjumlah 15 (14,6%) perawat, dan responden yang berasal dari Manado berjumlah 9 (8,7) perawat. Responden yang berasal dari Minahasa Utara, Minahasa Selatan dan Bitung, masingmasing berjumlah 2 (1,9%) perawat. Tabel 2. Distribusi karakteristik responden berdasarkan variabel penlitian Distribusi responden berdasarkan umur n % > 35 tahun 38 36,9 35 tahun 65 63,1 Distribusi responden n % berdasarkan kelelahan kerja Lelah ringan 71 68.9 Lelah sedang 15 14.6 Lelah berat 17 16.5 Distribusi responden berdasarkan produktivitas kerja n % Kurang baik 79 76.7 Baik 24 23.3 Perawat yang ada di RSUD Noongan yang terbanyak berada dalam kelompok umur 35 tahun dengan jumlah 65 (63,1%), sedangkan untuk kelompok umur > 35 tahun dengan jumlah 38 (36,9%). Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa kelelahan kerja pada perawat di RSUD Noongan masuk dalam kategori lelah ringan, lelah sedang dan lelah berat. Sebagian besar perawat masuk dalam kategori lelah ringan dengan jumlah 71 (68.9%) perawat, diikuti dengan kelompok lelah berat dengan jumlah 17 (16.5%) perawat, dan hanya 15 (14.6%) perawat yang masuk dalam kategori lelah sedang. Pada Tabel 4 menunjukan bahwa terdapat 76,7% perawat yang masuk dalam kategori kurang baik dalam produktivitas kerja, dan hanya 23,3% perawat yang masuk dalam kategori baik dalam produktivitas kerja. 4
Tabel 3. Hubungan antara umur dengan produktivitas kerja, Hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja Produktivitas Kerja Kategori Kurang baik Baik Total p value N % n % n % > 35 tahun 32 31,1 6 5,8 38 36,9 0,255 35 tahun 47 45,6 18 17,5 65 63,1 Total 79 76,7 24 23,3 103 100 Produktivitas Kerja Kategori Kurang baik Baik Total p value N % n % n % Lelah ringan 57 55,4 14 13,6 71 69 Lelah sedang 13 12,6 2 1,9 15 14,5 0.035 Lelah berat 9 8,7 8 7,8 17 16,5 Total 79 76,7 24 23,3 103 100 Tidak terdapat hubungan antara Tabel di atas merupakan tabel hasil uji statistik chi square antara umur dengan produktivitas kerja. Untuk kelompok umur umur dengan produktivitas kerja dalam penelitian ini karena umur perawat yang ada di RSUD Noongan paling banyak dengan produktivitas baik yang paling berada pada kelompok umur yang banyak berada pada kelompok umur 35 produktiv. Sedangkan untuk kelompok tahun dengan jumlah 47 (45,6%), umur yang kurang produktif didapatkan sedangkan yang masuk kategori > 35 tahun dengan produktivitas kurang baik 32 hanya 36,9%. Berdasarkan Tabel di atas (31,1%). Berdasarkan uji statistik chi menunjukan hubungan antara kelelahan square, hasil yang didapatkan yaitu kerja dengan produktivitas kerja. p=0,255 > α=0,05 maka Ho diterima. Jadi, tidak terdapat hubungan antara antara Didapatkan bahwa perawat di RSUD Noongan paling banyak termasuk dalam umur dengan produktivitas kerja pada kelompok produktivitas kurang baik perawat di RSUD Noongan. dengan tingkat kelelahan ringan yaitu 5
dengan jumlah 57 (55,4%) perawat. Sedangkan untuk kelompok produktivitas kurang baik dengan tingkat kelelahan berat hanya 9 (8,7%) perawat yang termasuk didalamnya. Hasil uji statistik chi square yang didapatkan yaitu nilai p=0.035, dengan α=0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja pada perawat di RSUD Noongan. Hasil penelitian ini didukung dari beberapa hasil penelitian sebelumnya, yaitu hasil penelitian dari Muizzudin (2013) dan Roshadi (2014). Kedua hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja. Ada juga penelitian yang dilakukan di salah satu rumah sakit di Sulawesi Utara terhadap 49 perawat, didapatkan bahwa kelelahan kerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja pada perawat (Lombok, 2015). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada perawat di RSUD Noongan sebanyak 103 responden, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak terdapat hubungan antara umur dengan produktivitas kerja pada perawat di RSUD Noongan. 2. Terdapat hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja pada perawat di RSUD Noongan. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi perawat di RSUD Noongan Diharapkan untuk para perawat agar bisa meningkatkan produktivitas kerja agar terhindari dari kelelahan kerja supaya bisa meningkatnya produktivitas kerja. 2. Bagi peneliti Diharapkan bagi peneliti berikutnya agar dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan antara umur, kelelahan dengan produktivitas kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. 3. Bagi Pemerintah Diharapkan bagi pemerintah daerah Minahasa khususnya di sektor kesehatan untuk melakukan penyuluhan, promosi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan pada perawat di tiap-tiap rumah sakit. DAFTAR PUSTAKA Lombok W, Kawatu P, Lampus B. 2015. Hubungan Antara Perasaan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat 6
Di Instalasi Gawat Darurat (Igd) Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Muizzudin A. 2013. Hubungan Kelelahan Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Tenun Di PT Alkatex Tegal. Unnes Journal of Public Health. (Online), Vol 2 (4), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index. php/ujph, diakses 18 Mei 2016) Roshadi I. 2014. Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Di Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunitasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Sedarmayanti. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama Sutrisno HE. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia Group Yusuf B, Arif NR. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Di Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo 7