BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pengembangan Museum Kereta Api di Ambarawa Penekanan pada fasilitas museum yang Variatif dan atraktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Objek. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara

BAB V KONSEP Traffic-coaster

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BALI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Alat Transportasi Masa Lalu dan Masa Kini

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar 1

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN SEMINAR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Museum Tapis Lampung di Kota Bandar Lampung dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

MUSEUM BATIK TULIS BAKARAN DI KOTA PATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian judul

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan berkunjung ke tempat wisata. Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, wisata

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Inter and Intra City Aquatic Transport

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semarang Central Library. Shafira Eka Hariananda /

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. merawat, meneliti, dan memamerkan benda-benda yang bermakna penting bagi

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB III METODE PERANCANGAN

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu Museum Transportasi Darat di Bali. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Museum merupakan tempat menyimpan, merawat, dan melestarikan warisan budaya untuk tujuan penelitian, edukasi, dan rekreasi. Berbagai jenis museum banyak ditemui saat ini mulai dari museum arkeologi, kesenian, dan teknologi. Museum transportasi merupakan museum teknologi yang memamerkan berbagai jenis transportasi di Indonesia dari tradisional sampai yang modern. Transportasi sebagai alat pemindah suatu barang dari tempat ke tempat yang lain sudah ada pada jaman Paleolithic yang diawali dengan berjalan kaki kemudian dibantu dengan pemanfaatan hewan sebagai alat transportasi. Museum Transportasi Darat di Bali 1

Perkembangan transportasi diawali dengan adanya penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi yang digunakan untuk memindahkan suatu barang. Penemuan roda ini mengawali penemuan beragam alat transportasi darat seperti kereta kuda, sepeda, dan kendaraan bermotor. Perkembangan transportasi darat semakin pesat ketika abad XIX yaitu saat Revolusi Industri yang ditunjang oleh penemuan mesin uap oleh James Watt. Perpaduan roda dan mesin uap mengubah sejarah transportasi darat yang ditandai dengan penemuan lokomotif kereta api. Sejak saat itu, munculah berbagai jenis transportasi darat di Indonesia mulai dari transportasi yang menggunakan tenaga hewan sampai yang menggunakan mesin. Di Bali khususnya, alat transportasi darat mengalami peningkatan sebesar 9,26% dengan jumlah 3 juta unit kendaraan bermotor, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Hal ini menandakan, alat transportasi darat berkembang pesat seiring perkembangan jaman dengan berbagai bentuk dan model baru tiap tahunnya. Sehingga semakin berkurangnya penggunaan alat transportasi darat yang dulunya masih menggunakan tenaga hewan karena masyarakat sekarang lebih cenderung mengikuti trend yang ada. Hanya saja sebagian masyarakat khususnya anak anak saat ini menjadi kurang mengetahui alat alat transportasi darat pada jaman dulu yang sempat beroperasi di Indonesia, baik itu transportasi yang masih menggunakan tenaga hewan ataupun yang sudah menggunakan teknologi mesin. Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan alat alat transportasi darat di Indonesia yang saat ini hampir tidak lagi digunakan. Mulai dari pemberian pelajaran di sekolah kepada anak anak tentang alat transportasi di Indonesia. Sampai adanya berbagai jenis komunitas komunitas pencinta dan penggemar alat transportasi seperti KOSTI (KOmunitas Sepeda Tua Indonesia) yang merupakan wadah untuk melestarikan sepeda tua di Indonesia. PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia) sebagai komunitas yang bersifat non komersil untuk melestarikan mobil kuno di Indonesia. VTC (Vespa Tua Community) yang merupakan komunitas pencinta vespa tua di Indonesia dan HMT (Himpunan Motor Tua) merupakan komunitas pencinta motor tua di Indonesia. Komunitas komunitas tersebut secara tidak langsung memperkenalkan kembali alat alat transportasi Indonesia pada masa lalu serta melestarikannya agar tidak hilang karena perkembangan jaman. Museum Transportasi Darat di Bali 2

Untuk memperkenalkan kembali dan melestarikan, serta memberikan informasi mengenai alat transportasi darat di Indonesia kepada masyarakat, maka dari itu diperlukan sebuah museum khusus yaitu Museum Transportasi Darat sebagai badan / lembaga yang memberikan pendidikan dan pelestarian terhadap alat transportasi darat di Indonesia. Museum ini nantinya akan memamerkan berbagai jenis alat transportasi darat di Indonesia berdasarkan perkembangannya dari tahun ke tahun. Sehingga pengunjung dapat menikmati perkembangan transportasi dari masa ke masa yang dibagi menjadi beberapa zona dan pengunjung juga dapat mengendarai transportasi tertentu untuk menuju zona zona yang lain, serta adanya taman lalu lintas sebagai sarana edukasi kepada anak anak. Adanya inovasi inovasi yang baru, membuat museum terkesan hidup, tidak kuno sehingga tidak membosankan untuk dikunjungi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan terkait perancangan Museum Transportasi Darat di Bali, antara lain : 1. Bagaimana mendesain sebuah museum agar terkesan hidup dan tidak membosankan untuk dikunjungi? 2. Bagaimana merancang Museum Transportasi Darat agar memberikan edukasi mengenai taman lalu lintas kepada anak anak? 3. Bagaimana membuat zona zona museum agar menjadi satu kesatuan / unity? 4. Bagaimana menciptakan suasana museum sesuai dengan koleksi yang dipamerkan sehingga pengunjung merasa seperti bernostalgia? 5. Bagaimana mengatasi pengaruh iklim dan lingkungan setempat terhadap koleksi museum melalui desain agar terhindar dari kerusakan? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai acuan mendesain sebuah Museum Transportasi Darat di Bali adalah merancang sebuah Museum Transportasi Darat agar terkesan hidup dan tidak membosankan untuk dikunjungi yaitu dengan adanya inovasi inovasi baru seperti pembagian zona koleksi berdasarkan tema sehingga pengunjung merasa seperti bernostalgia dan pengunjung dapat mengendarai transportasi tertentu untuk menuju zona satu ke zona lainnya. Zona zona tersebut Museum Transportasi Darat di Bali 3

nantinya akan menjadi satu kesatuan / unity sehingga tidak terkesan terpisah. Adanya edukasi mengenai taman lalu lintas kepada anak anak sehingga mereka sejak dini akan mengetahui peraturan mengenai rambu rambu lalu lintas yang nantinya meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan. Serta selain melestarikan dan memamerkan koleksi, juga menjaga koleksi museum dari pengaruh iklim dan lingkungan setempat agar terhindar dari kerusakan. 1.4 Metode Perancangan Adapun metode perancangan yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu mendeskripsikan alur perancangan yang dimulai dari latar belakang masalah sampai dengan terciptanya konsep perencanaan dan perancangan. Gambar alur metode perancangan dapat dilihat pada gambar 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Pengumpulan Data Analisis Data Studi Literatur Studi Banding Analisis Kualitatif Spesifikasi Umum Analisis Kuantitatif Konsep Perencanaan dan Perancangan Program Tapak Tema Program Ruang Spesifikasi Khusus Analisa Lokasi Proyek Gambar 1.1 : Alur Metode Perancangan Pada gambar 1.1 dijabarkan tentang proses perancangan yang diawali dengan latar belakang sebagai dasar pengadaan sebuah Museum Transportasi Darat, selanjutnya didapatkan beberapa rumusan masalah dan tujuan terkait proyek, dan untuk menjawab masalah masalah tersebut diperlukan data atau sumber yang didapatkan melalui studi banding dan studi literatur, yang kemudian di analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Setelah itu didapatkan spesifikasi umum proyek berdasarkan data data tersebut. Selanjutkan menganalisa lokasi proyek yang akan direncanakan, dan didapatkan spesifikasi khusus proyek. Kemudian menentukan Museum Transportasi Darat di Bali 4

program tapak, program ruang serta tema yang akan digunakan, dari tema tersebut akan melahirkan konsep perencanaan dan perancangan proyek Museum Transportasi Darat. 1.4.1 Metode Pengumpulan Data Untuk menjawab permasalahan - permasalahan tersebut, penulis mendapatkan dan mengumpulkan data data melalui studi banding dan studi literatur. 1. Observasi / Studi Banding Objek Sejenis Metode observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap lokasi, dan fasilitas objek sejenis yang dilakukan langsung di lapangan. Penulis melakukan studi banding ke beberapa museum sebagai objek sejenis yaitu Museum Bali, Museum Subak Sanggulan, Museum Becak Indonesia dan Museum Angkut. 2. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mencari teori teori yang berkaitan dengan judul tugas tentang Museum Transportasi Darat yang didapatkan dari media cetak berupa buku tentang museum dan transportasi, maupun media elektronik berupa artikel dan video mengenai museum dan transportasi. 1.4.2 Metode Analisis Data Setelah mendapatkan dan mengumpulkan data, kemudian data data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Metode Analisis Kualitatif Metode analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat diagramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding, penjelasan mengenai perkembangan transportasi dari masa ke masa, dan menganalisa tapak. 2. Metode Analisis Kuantitatif Metode analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data dengan cara perhitungan matematis seperti menghitung jumlah civitas, kapasitas dan luasan dari ruang ruang yang akan direncanakan. Museum Transportasi Darat di Bali 5