Materi kuliah ASP dapat di unduh (download) di : Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

dokumen-dokumen yang mirip
Anggaran: kumpulan pernyataan mengenai perkiraan atas penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu tahun atau beberapa periode

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk.

PENGANGGARAN DAN JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK DISUSUN OLEH:

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI PEMERINTAHAN ANGGARAN MAHSINA, SE., MSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengatur dan mengevaluasi jalannya suatu kegiatan. Menurut M. Nafarin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. terperinci menurut waktu yang telah ditentukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

BAB 7 PENGANGGARAN PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB II LANDASAN TEORI

PENGERTIAN ANGGARAN FUNGSI ANGGARAN. Anggaran berfungsi sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan suatu alat perencanaan mengenai pengeluaran dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2. Pengertian anggaran menurut Mulyadi (2001), yaitu: 3. Pengertian anggaran menurut Mulyadi (2001), yaitu:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik Pengertian Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Mardiasmo (2009:2) Abdul Halim (2012:3)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit. Hal tersebut berbeda

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran Sektor Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan pemerintah mengacu pada clean governance, transparan dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Indra Bastian (2006),

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik. Pendekatan-pendekatan

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ANGGARAN PADA DINAS PU BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BLITAR. Yuni Purwadi Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang undangan. Tujuan

Tugas E-learning Administrasi Bisnis. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB I PENDAHULUAN. tidak berorientasi pada kinerja, dapat menggagalkan perencanaan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah sarana atau alat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

BAB II TINJUAN PUSTAKA. mengevaluasi jalannya suatu kegiatan. Berikut penulis mengemukakan beberapa

BAB II Tujuan Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penganggaran merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep, Konstruk dan Variabel Penelitian. dalam upaya untuk menciptakan sistem pengelolaan anggaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang. Menurut Governmental

PENGANGARAN BERBASIS KINERJA DAN UPAYA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatakan wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance. based budgeting) dalam penyusunan anggaran pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Keagenan merupakan sebuah teori yang membahas mengenai hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dicapai oleh suatu organisasi. Kualitas anggaran berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan Belanja Daerah (APBD). Wujud dari akuntabilitas, transparansi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. perusahaan untuk berbagai macam tujuan Otley (1980) dalam Suryanawa (2008).

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi untuk pelaksanaan fungsi birokrasi pemerintah, keberadaan sektor publik

PROFIL KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebelum berlakunya paket Undang-undang di bidang keuangan Negara,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Manajemen Keuangan Publik. Pengertian, Ruang Lingkup, Konsep dan Asas Keuangan Negara Pertemuan 2 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung mencerminkan arah

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA DALAM MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pesat terhadap akses yang dapat dilakukan masyarakat untuk. masyarakat akan adanya suatu pengukuran kinerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan

Agnes Evira Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

BAB II LANDASAN TEORI. diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis.

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Transkripsi:

Materi kuliah ASP dapat di unduh (download) di : http://agusw77.wordpress.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut:. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.

Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja. Anggaran merupakn cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang. Angggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian visi organisasi. Anggaran merupakan instrumen politik. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.

Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

Otorisasi oleh legislatif. Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut. Komprehensif. Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif. Keutuhan anggaran. Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.

Nondiscretionary Appropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif. Periodik. Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi tahunan. Akurat. Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan over estimate pengeluaran. Jelas. Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak membingungkan. Diketahui publik. Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas

1. Anggaran Operasional Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah "belanja rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi penmerintah. Disebut "rutin" karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan pemeliharaan.

2. Anggaran Modal/Investasi Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan pembelnjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja investasi / modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis yang digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut.

Prisip-prinsip pokok dalam siklus anggaran Tahap persiapan anggaran. Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiranj pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu diulakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan drengan pembuatan keputusan tentang angggaran pengeluaran

Tahap ratifikasi Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building yang memadai. Integritas dan kesioapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan- bantahan dari pihak legislatif. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran. Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Tahap pelaporan dan evaluasi. Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemukan banyak masalah.

Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR atau MPR dan masyarakat.

1. Pendekatan Tradisional (line-item/object of expenditure budget) Cirinya : Cara penyusunannya berdasarkan pos-pos belanja Penggunaan konsep inkrementalisme, yaitu jumlah anggaran tahun tertentu dihitung berdasarkan jumlah tahun sebelumnya, dengan kenaikan tertentu Tujuan : Pengendalian kas atas belanja pada pos-pos tersebut lebih kuat

Kinerja : Penilaian kinerja atas pelaksanaan anggaran dilekukan dengan melihat tingkat ketaatan pelaksanaan dalam mematuhi batas anggaran tersebut. 2. Pendekatan Kinerja Cirinya: Adanya proses untuk mengklasifikasikan anggaran berdasarkan kegiatan dan unit organisasi tanpa meninggalkan rincian belanja Kinerja : membuat indikator-indikator yang relevan Analisis pada setiap kegiatan yang telah ditetapkan Analisis efisiensi Kelemahan : Pemerintah tidak mampu merumuskan indikator kinerja (pengukuran kinerja mengalami distorsi)

3. Pendekatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu (Planning, programming and budgeting system) Cirinya: Mendefinisikan kembali rumusan perencanaan strategis untuk diderivasikan ke dalam program dan kegiatan yang bersifat tahunan Melakukan estimasi biaya-biaya di tahun mendatang berdasarkan kesinambunan program dan kegiatan tersebut

KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Memudahkan pendelegasian 1. Membutuhkan system informasi yang berteknologi tingi dan SDM yang kompeten 2. Mengurangi beban kerja dalam jangka panjang 2. Biaya tinggi 3. Memperbaiki kualitas pelayanan 3. implementasi dilapangan sulit 4. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar departemen 5. Overlapping program dapat dihindari 6. Mendorong alokasi sumber daya secara optimal (marginal utility) 4. Realita politik terabaikan 5. Teknik statistically oriented kurang tajam untuk mengukur ptogram 6. Kesulaitan dalam aplikasi teknis sehubungan dengan system akuntansi berdasarkan unit

3. Pendekatan Anggaran berbasis Nol (Zero based budgeting) Cirinya: Setiap aktivitas atau program yang telah diadakan di tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan Setiap tahun dievaluasi setiap aktivitas berdasarkan kontribusi terhadap tujuan organisasi Prosesnya : 1. Identifikasi unit-unit keputusan : membagi setiap program dan kegiatan dalam unit-unit keputusan 2. Paket keputusan : menentukan dasar pembagian : aktivitas secara spesifik, jasa spesifik yang diberikan, sub unit organisasi atau aktivitas alternatif 3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusan : memilih cara yang terbaik untuk menyediakan jasa berdasarkan jenis analisis dan menentukan pilihan atas beberapa unit organisasi untuk menentukan keputusan

KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Alokasi sumber daya yang 1. Memakan waktu lama efisien 2. Value of money 2. Manfaat jangka pendek 3. Memudahkan identifikasi atas inefisiensi dan inefektivitas 3. Berteknologi maju 4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi sumber daya manusia 5. Meningkatkan partisipasi level down 6. Mendorong organisasi untuk melalukan pemeriksaan atas alternative aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran 4. Tingkat waktu mempengaruhi keputusan 5. Perlunya keahlian sumber daya manusia 6. Menimbulkan masalah keprilakuan dalam organisasi