BAB V PENUTUP. maka sampailah pada kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun manfaat dari segi medis adalah merokok mengurangi resiko

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang di antaranya adalah perkok, maka

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

Hukum Konsumsi Tembakau (Merokok) FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

BAB I PENDAHULUAN. kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

KMPLHK RANITA

BAB I PENDAHULUAN. impotensi, emfisema, dan gangguan kehamilan (Pergub DIY, 2009).

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial yang cukup besar. Industri rokok juga telah memberikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

menyangkut tentang hukum merokok dalam fatwa Muhammad Jamil Zainu, M. merokok, maka dapat dikemukakan suatu analisis sebagaimana yang telah

FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsinya. Rokok secara definisi adalah silinder dari kertas,

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)

BAB I PENDAHULUAN. Mengkonsumsi rokok dan produk tembakau lainnya menyebabkan

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB I PENDAHULUAN. Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998).

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan 45% wanita yang merokok, dan 27% wanita hamil yang merokok,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

CONTOH IJTIHAD DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FATWA MEROKOK. Oleh: Akbarizan*

BENDA KECIL YANG BERBAHAYA. Penyusun: Nani Herawati Illustrasi : Abu Hurairoh

I. PENDAHULUAN. dapat ditemui pada kalangan remaja (Fatimah, 2006). kimia yang akan menimbulkan berbagi penyakit (Partodiharjo, 2008).

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan. No. Responden (diisi oleh peneliti)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat (Hanani, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Efek rokok: Bgmn rokok mempengaruhi penampilan dan kehidupan anda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai macam penyakit kanker dan penyakit kronis. Penyakit

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB III ABORSI PERSPEKTIF FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentu. Menurut Sarwono (2001) definisi remaja untuk masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara konsumen tembakau terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

Memaknai Paradigma Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) atau Hari Tanpa Rokok Sedunia (HTRS)

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

hari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB I PENDAHULUAN. (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan

LAPORAN PENELITIAN KEMITRAAN DOSEN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penelitian penyusun sebagaimana pembahasan pada bab. sebelumnya, selanjutnya penyusun memaparkan beberapa kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN. menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi sosial, ekonomi, kesehatan bahkan

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI,

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

Yang Terhormat (orang tua / pengasuh)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUAN. rokok. Masalah rokok tidak hanya merugikan si perokok (perokok aktif)

BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MANHAJ. sama, pengambilan hukum yang dilakukan oleh lembaga Dewan Hisbah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB 1 PENDAHULUAN. Global Adult Tobacco survey (GATS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa

PRAKTIK CERDAS PEMANFAATAN PAJAK ROKOK DIPROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Saat ini merokok dianggap sebagai suatu perilaku yang permisif dan juga

I. PENDAHULUAN. bernama rokok ini. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah menjadi. tempat kerja, sekolah maupun ditempat-tempat umum.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. Rokok memang menjadi suatu dilema hingga saat ini. Fakta yang ada

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang telah dikemukakan penulis pada bab-bab sebelumnya, maka sampailah pada kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun manfaat dari segi medis adalah merokok mengurangi resiko parkinson, perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke, merokok mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya, merokok beriko lebih rendah terhadap penyakit gusi, nikotin membunuh kuman penyakit tuberculosis, merokok mencegah kanker kulit yang langka, merokok mengurangi resiko kanker payudara, nitrat oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar, efek tresdermal nikotin pada kinerja kognitif (berfikir) penderita down syndrome, sedangkan efek mudharat dari segi medis adalah merokok dapat memicu kanker paru-paru, kanker mulut dan tenggorokan, serangan jantung, hipertensi, selera makan menurun, infeksi lambung, lemah syahwat, impotensi, gangguan kehamilan, osteoporosis, gigi dan jari menguning, munculnya kerutan di dahi, ujung bibir, dan di bawah mata, kemiskinan. 2. Hukum merokok menurut Yusuf al-qardhawi adalah haram dengan alasan membahayakan. Ada tiga alasan Yusuf al Qardhawi mengharamkan rokok, a) membahayakan kesehatan dalam tubuh, b) menyia-nyiakan harta untuk hal yang tidak memberi manfaat baik agama maupun dunia, dalam hal ini telah dikategorikan sebagai dharar mal, c) dan bahaya kejiwaan (psikologi), 174

175 Sedangkan menurut Batsul Masa il Nahdhatul Ulama hukum merokok menetapkan ijtihad sebagai berikut, dalam menanggapi persoalan tentang mengkonsumsi rokok, pada dasarnya hanya terdapat nas yang bersifat umum yang menjadi landasan hukum, yakni larangan melakukan segala sesuatu yang dapat membawa kerusakan, kemudharahan dan kemafsadahan. Dengan demikian ada tiga klasifikasi hukum mengenai merokok, yaitu : a) mubah atau boleh, karena merokok dipandang tidak membawa mudharat. Secara tegas dapat dikatakan, bahwa hakikat rokok bukanlah benda yang memabukkan, b) makruh karena merokok membawa mudharat relatif kecil yang tidak signifikan untuk dijadikan dasar hukum haram, c) haram karena merokok secara mutlak dipandang membawa banyak mudharat. Berdasarkan informasi mengenai hasil penelitian medis, bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker, paru-paru, jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Sedangkan putusan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah pada tanggal 8 Maret 2010, merokok hukumnya haram, dengan alasan : a) merokok termasuk kategori perbuatan khabaith yang dilarang al-qur an, b) perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga bertentangan dengan al-qur an, c) perbuatan merokok membahayakan diri sendiri dan orang lain, sebab rokok mengandung zat adiktif yang berbahaya sebagaimana yang telah disepakati para ahli medis dan akademisi, d) Rokok diakui mengandung unsur racun yang membahayakan, walaupun tidak seketika melainkan dalam beberapa waktu kemudian e) merokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok

176 sendiri dan orang lain disekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelanjaan uang rokok berarti melakukan perbuatan mubazir (pemborosan) yang dilarang al-qur an, f) Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syari ah (maqasid as-syari ah), yaitu melakukan perlindungan agama (hifz ad-din), perlindungan jiwa/raga (hifz an-nafs), perlindungan akal (hifz al-aqal), perlindungan keluarga (hifz an-nasl), dan perlindungan harta (hifz al-mal). 3. Adapun perbedaan metode yang digunakan oleh Yusuf al-qardhawi, disamping beliau masih hidup, tidak menggunakan pendapat madzhab tertentu, beliau menggunakan dalil naqli (al-qur an dan Hadith) dan dalil aqli, Adapun Nahdhatul Ulama dalam menentukan hukum menggunakan metode qouliy (pendapat imam madzhab) dengan merujuk pada kitab-kitab dan cenderung terikat pada madzhab Syafi i, dikhawatirkan jika dalam permasalahan baru kitab yang dirujuk tidak ada maka hasilnya tidak akan sesuai dengan maqasid as syari ah, karena literatur yang digunakan kebanyakan menggunakan kitab-kitab klasik, sehingga banyak yang kurang mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan Muhammadiyah ada pada nalar yang digunakan untuk menentukan hukum-hukum baru, kemudian dicarikan jawabannya secara langsung dalam al-qur an dan Sunnah. B. Saran. Untuk pemberi fatwa baik untuk Majelis Ulama Indonesia, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah maupun Batsul Masail Nahdhatul Ulama agar memberikan fatwa yang menyejukkan hati bagi masyarakat, memberikan

177 penerangan, dalil-dalil naqli dan aqli tentang dampak buruknya rokok bagi kesehatan. Untuk Menteri Kesehatan (Pemerintah), prosentase perokok di Indonesia sangat memprihatinkan, sekarang ini jumlah perokok aktif laki-laki mencapai 67 persen dan perempuan 2,7 persen, tingginya perokok aktif menyebabkan orang yang tidak merokok (perokok pasif) mengalami dampak negatif asap rokok bagi kesehatan. Meningkatnya jumlah perokok aktif mencerminkan kegagalan negara dalam melindungi rakyatnya dari bahaya asap rokok. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan semoga merupakan komitmen pemerintah melindungi kesehatan masyarakat. Begitu juga, Semoga Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan cepat tereliasikan. Kementerian kesehatan seharusnya berteked melindungi melindungi masyarakat Indonesia dari bahaya penggunaan tembakau. Dalam hal ini, dampak negatif terhadap kesehatan atau dampak buruk bagi perekonomian masyarakat dan negara, terutama bagi keluarga. Mereka yang merokok dirumah sama dengan mencelakakan kesehatan anak dan istri mereka. Orang yang tidak merokok harus berani menegur mereka yang merokok ditempat umum karena merugikan kesehatan. Untuk semua kalangan para pengkonsumsi rokok khususnya, supaya mengkaji, meneliti dan memahami apa fungsi dan efek samping atau dampak yang ditimbulkan dari rokok tersebut, sehingga dengan kesadaran dapat meninggalkan kebiasaan merokok.

178