C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

dokumen-dokumen yang mirip
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Penjelasan Umum Neraca Komposisi Neraca per 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut :

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Penjelasan Umum Neraca Komposisi Neraca per 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut :

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

SMK-SMAK MAKASSAR Laporan Keuangan

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS NERACA PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Tabel 12 Rincian Aset lancar per 31 Desember 2014 dan 2013

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan.

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Jenis Tahun 2014 Tahun 2013

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2014

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Giri Menang TA. 2012

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 masingmasing

KEBIJAKAN AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

B. Sasaran Verifikasi Sasaran verifikasi adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan


LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Kepala, Drs. Abdillah Benteng, M.Pd NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAGIAN ANGGARAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

c. jumlah bagian lancar TGR/TPA ini dimasukkan ke kelompok aset

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 te

Nilai Akun Menurut Laporan Pendukung

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN (01)

dilakukan proses serah terima kepada pemilik aset telah sesuai dengan posisi Neraca pada SIMAK- penambahan aset yang berasal dari pembelian dan

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN KEUANGAN (04)

BAGIAN ANGGARAN O47. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

Lampiran 1. Analisis kesesuaian proses pelaporan keuangan dengan peraturan yang berlaku. Kondisi di BBKSDA Jawa Barat

BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 01 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH PUSAT

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

Lampiran 1. Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun. Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2015 (Audited)

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA <Menjelaskan Posisi Neraca secara umum untuk Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana per (tanggal periode laporan)>. Penjelasan atas pospos neraca menyesuaikan dengan akunakun yang tercantum dalam neraca. Akunakun yang terdapat dalam lampiran ini hanya merupakan contoh. Komposisi Neraca per <tanggal periode laporan> adalah sebagai berikut: Uraian 30 Juni/31 Desember 2XX1 31 Desember 2XX0 Aset Kewajiban Ekuitas Dana % Kenaikan/ Jumlah Aset per <tanggal periode laporan> sebesar... terdiri dari Aset Lancar sebesar... dan Aset Tetap sebesar... dan Aset Lainnya sebesar Jumlah Kewajiban per <tanggal periode laporan> sebesar... merupakan kewajiban jangka pendek sebesar... Jumlah ekuitas dana per <tanggal periode laporan> sebesar... terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar... dan ekuitas dana investasi sebesar... Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh dibawah ini: 1.200 1.000 1.000 800 600 800 700 600 2XX1 2XX0 400 200 300 200 0 Aset Kewajiban Ekuitas Dana Grafik. Komposisi Neraca 160

C.2. PENJELASAN PER POS NERACA <Dalam penjelasan per pos neraca ini dilakukan pengungkapan secara detil dan lengkap terhadap akun yang tercantum dalam neraca UAPPAW yang bersangkutan. Jika dalam contoh format ini tercantum akun yang tidak terdapat dalam neraca UAPPAW yang bersangkutan akun tersebut tidak perlu dicantumkan dalam penjelasan per pos neraca ini>. ASET Aset Lancar Aset Lancar Kas di Bendaharawan Pengeluaran... dan Kas di Bendaharawan Penerima RP... C.2.1 Kas di Bendahara Pengeluaran <Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2XX1 juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu>. (Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lainlain kas (termasuk bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan) yang sumbernya berasal dari dana kas kecil (UP) yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetor kembali ke Kas Negara per tanggal neraca.) Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per <tanggal periode laporan> sebesar... Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja adalah sebagai berikut : Kode Uraian Satker 30 Juni/31 Desember 2XX1 31 Desember 2XX0 1 2 3 4 5 dst Total 161

Daftar Setoran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran setelah tanggal neraca adalah sbb: Penyetoran Saldo per 31 Desember 2XX0 No Uraian Satker Saldo Kas Penyetoran ke Sisa Kas yang belum Kas Negara disetor ke kas negara 1 2 3 dst Jumlah Penyetoran Saldo per 31 Desember 2XX1* No Uraian Satker Saldo Kas Penyetoran ke Sisa Kas yang belum Kas Negara disetor ke kas negara 1 2 3 dst Jumlah * untuk saldo per 30 Juni 2XX1 tidak perlu dijelaskan dalam tabel karena tahun anggaran belum berakhir. <Penjelasan mengenai saldo UP tahun anggaran berjalan yang baru dilakukan penyetoran pada tahun berikutnya hanya untuk menjelaskan jika masih terdapat saldo pada akhir tahun dan bukan merupakan suatu peraturan>. <Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran persatuan kerja dapat dilampirkan dalam lampiran laporan keuangan. Lampiran tersebut memuat jumlah saldo, nomor rekening Bendahara Pengeluaran, dan nilai penyetoran pada tahun 2XX2>. Kas di Bendahara Penerima... C.2.2 Kas di Bendahara Penerimaan <Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan TA 2XX1 juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu>. (Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan (Penerimaan Negara Bukan Pajak). 162

Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke kas negara.) Besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per <tanggal periode laporan>... Rincian Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per Satuan Kerja adalah sebagai berikut : Kode Uraian Satker 30 Juni/31 Desember 2XX1 31 Desember 2XX0 1 2 3 4 5 dst Total Daftar Setoran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran setelah tanggal neraca adalah sbb: Penyetoran Saldo per 31 Desember 2XX0 No Kode Penyetoran ke Sisa Kas yang belum disetor Uraian Satker Saldo Kas Akun Kas Negara ke kas negara 1 2 3 dst Jumlah Penyetoran Saldo per 31 Desember 2XX1 No Kode Penyetoran ke Sisa Kas yang belum disetor Uraian Satker Saldo Kas Akun Kas Negara ke kas negara 1 2 3 dst Jumlah (Daftar Saldo Kas di Bendahara Penerimaan persatuan kerja dapat dilampirkan sebagai lampiran laporan keuangan.) 163

C.2.3 Kas Lainnya dan Setara Kas <Menjelaskan Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas TA 2XX1 juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu>. (Kas Lainnya dan Setara Kas mencakup Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran, yaitu kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai). Beberapa kemungkinan adanya kas pada Bendahara Pengeluaran dapat terjadi karena: a. Adanya pendapatan yang telah diterima sebelum tanggal neraca namun sampai dengan tanggal neraca belum disetorkan ke kas negara, meliputi: 1) Bunga dan Jasa Giro Rekening Bendahara yang belum disetor ke kas negara pada tanggal neraca yang belum menerapkan Treasury National Pooling (TNP). 2) Pungutan pajak yang belum disetor ke kas umum negara pada tanggal neraca. 3) Pendapatan hibah langsung berupa uang yang ditampung pada rekening Bendahara Pengeluaran. 4) Pengembalian belanja yang belum disetor ke kas Negara. Terhadap akun tersebut diinputkan dengan akun kredit Pendapatan yang Ditangguhkan (212411). b. Adanya kewajiban satker kepada pihak lain, yaitu: Jika ada dana yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran seperti uang honor atau SPPD yang belum dibagikan kepada pihak lain. Terhadap akun tersebut diinputkan dengan akun kredit Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya (211291). Besarnya Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per <tanggal periode laporan> adalah sbb: 164

Contoh : Rincian Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran adalah sbb: Rincian Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran No. Keterangan Jumlah 1 Jasa Giro yang belum di setor ke kas negara 2 Gaji bulan Januari 2XX2 yang belum dibayarkan 3 Pengembalian Belanja belum disetor ke kas negara Jumlah <Jelaskan mengenai posisi kas tersebut setelah tanggal neraca, apakah telah dilakukan penyetoran ke kas Negara/dibayarkan kepada pihak lain>. Terhadap saldo Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran tersebut telah dilakukan penyetoran ke kas Negara atau telah dibayarkan kepada pihak lain setelah tanggal neraca, dengan rincian sbb: Penyetoran Saldo per 31 Desember 2XX0 ke Kas Negara No Kode Penyetoran ke Sisa Kas yang belum disetor Uraian Satker Saldo Kas Akun Kas Negara ke kas negara 1 2 3 dst Jumlah Pembayaran Saldo per 31 Desember 2XX0 kepada Pihak lain No Kode Pembayaran kepada Sisa Pembayaran Uraian Satker Saldo Kas Akun pihak lain kepada pihak lain 1 2 3 dst Jumlah 165

Penyetoran Saldo per 31 Desember 2XX1 ke Kas Negara No Kode Penyetoran ke Kas Sisa Kas yang belum disetor Uraian Satker Saldo Kas Akun Negara ke kas negara 1 2 3 dst Jumlah Pembayaran Saldo per 31 Desember 2XX1 kepada Pihak Lain No Kode Pembayaran kepada Sisa Pembayaran Uraian Satker Saldo Kas Akun pihak lain kepada pihak lain 1 2 3 dst Jumlah Piutang Pajak... C.2.4 Piutang Pajak (Khusus Kementerian Keuangan) <Mencantumkan berapa jumlah Piutang Pajak secara total per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, buat daftar secara rinci untuk menjelaskan piutang pajak per satker per 31 Desember 2XX1 dilampirkan>. Piutang Bukan Pajak... C.2.5 Piutang Bukan Pajak <Mencantumkan berapa jumlah Piutang Bukan Pajak secara total per 31 Desember 2XX1 dan per 31 Desember 2XX0, buat daftar secara rinci untuk menjelaskan piutang bukan pajak per satker per 31 Desember 2XX1 dilampirkan>. 166

Piutang Lainlain... C.2.6 Piutang Lainnya <Mencantumkan berapa piutang lainnya secara total per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, daftar Rincian per 31 Desember 2XX1 dilampirkan>. BL TPA... C.2.7 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) <Mencantumkan berapa Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran secara total per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, daftar rincian per 31 Desember 2XX1 dapat dilampirkan>. BL TGR... C.2.8 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) <Mencantumkan berapa Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi secara total per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, Daftar rincian per 31 Desember 2XX1 dapat dilampirkan>. Uang Muka Belanja C.2.9 Uang Muka Belanja <Mencantumkan berapa Uang Muka Belanja secara total per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya. Daftar Rincian per 31 Desember 2XX1 dapat dilampirkan>. 167

Persediaan... C.2.10 Persediaan <Mencantumkan berapa nilai persediaan secara total per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, Laporan Persediaan hasil opname fisik dilampirkan> Daftar Persediaan per 30 Juni/31 Desember 2XX1 Kode Satker Uraian Satker Jumlah dst Nilai persediaan yang disajikan dalam neraca merupakan nilai berdasarkan hasil opname fisik / tidak berdasarkan hasil opname fisik* *<cantumkan sesuai dengan kondisi untuk persediaan>. Aset Tetap... C.2.11 Aset Tetap <Mencantumkan nilai aset tetap per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, Perbandingan Rincian menurut Jenis Aset Tetap, disajikan perbandingan aset dengan grafik, dijelaskan secara umum penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan aset dibandingkan dengan belanja modalnya, dijelaskan juga perolehan aset yang bukan dari belanja modal>. Posisi aset tetap dapat dilihat pada tabel di bawah ini : <posisi aset tetap dapat disajikan dalam bentuk tabel/grafik>. No. Uraian per 30 Juni/31 Desember 2XX1 per 31 Desember 2XX0 1 Tanah 2 Peralatan dan Mesin 3 Gedung dan Bangunan 4 5 Jumlah 0% 168

10.000.000 9.000.000 8.000.000 7.000.000 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2 2.000.000 1.000.000 Tanah Gedung dan Bangunan Aset tetap Lainnya Tanah BLU (dalam ribuan) 2XX1 2XX0 Posisi aset tetap pada neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap pada SIMAK BMN dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Daftar Perbandingan Aset Tetap antara Neraca dan SIMAK BMN per 30 Juni 2XX1/31 Desember 2XX1 No. Uraian Aset Tetap dalam Neraca Aset Tetap dalam SIMAK BMN 1 Tanah Peralatan dan 2 Mesin Gedung dan 3 Bangunan Selisih dst Jumlah <Jelaskan penyebab terjadinya selisih> 169

C.2.11.1 Tanah <Mencantumkan nilai tanah per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, jelaskan secara rinci penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan/perubahan aset dibandingkan dengan belanja modalnya>. C.2.11.2 Peralatan dan Mesin <Mencantumkan nilai peralatan dan mesin per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, jelaskan secara rinci penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan/perubahan aset dibandingkan dengan belanja modalnya>. Contoh ilustrasi : Posisi Perbandingan Peralatan dan Mesin 30 Juni 2XX1 31 Desember 2XX0 55.000.000 5.000.000 50.000.000 Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar.45.000.000, tersebut adalah sbb: Penambahan : Saldo Awal 3.000.000 Pembelian 50.000.000 Transfer Masuk 10.000.000 Pengembangan 2.000.000 Reklasifikasi Masuk 3.000.000 68.000.000 Pengurangan Transfer Keluar 5.000.000 Reklasifikasi Keluar 3.000.000 Koreksi Nilai 10.000.000 18.000.000 Jumlah 50.000.000 170

Realisasi Belanja Modal peralatan dan mesin sampai dengan 30 Juni 2XX1 adalah sebagai berikut: MA Uraian Jumlah 532111 BM Peralatan dan Mesin 45.000.000 532121 Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 2.000.000 Jumlah Belanja 47.000.000 Penambahan peralatan dan mesin tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin yang tidak dipengaruhi oleh belanja. Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal tidak sama dengan pencatatan peralatan dan mesin yaitu : Keterangan Jumlah Penambahan Peralatan dan Mesin terkait BM Peralatan dan Mesin Pembelian 45.000.000 Pengembangan 2.000.000 Jumlah 47.000.000 Penambahan Peralatan dan Mesin tidak terkait BM Pembelian dengan Belanja Bahan 5.000.000 Jumlah 5.000.000 Total 52.000.000 Jika terdapat perbedaan antara realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin dengan penambahan Peralatan dan Mesin harus dijelaskan dalam CaLK atau dilampirkan sebagai lampiran Laporan Keuangan. Contoh sebagaimana Ilustrasi di atas, tidak hanya digunakan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada akun peralatan dan mesin namun juga digunakan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada neraca yang lain dari SIMAK BMN. Ilustrasi di atas hanya untuk mengambarkan terjadinya belanja modal/penambahan aset tetap yang tidak sesuai dengan Bagan Akun Standar dan bukan merupakan pembenaran terhadap ketidaksesuaian tersebut. 171

C.2.11.3 Gedung dan Bangunan <Mencantumkan nilai gedung dan bangunan per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, jelaskan secara rinci penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan/perubahan aset dibandingkan dengan belanja modalnya>. C.2.11.4 Jalan dan Jembatan <Mencantumkan nilai jalan dan jembatan per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, jelaskan secara rinci penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan/perubahan aset dibandingkan dengan belanja modalnya>. C.2.11.5 Irigasi dan Jaringan <Mencantumkan nilai irigasi dan jaringan per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, jelaskan secara rinci penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan/perubahan aset dibandingkan dengan belanja modalnya>. C.2.11.6 Aset Tetap Lainnya <Mencantumkan nilai aset tetap lainnya per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, jelaskan secara rinci penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan/perubahan aset dibandingkan dengan belanja modalnya>. 172

C.2.11.7 Konstruksi Dalam Pengerjaan <Mencantumkan nilai konstruksi dalam pengerjaan per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, jelaskan secara rinci penambahan saldo awal, perolehan, perubahan dan penghapusan Aset serta penjelasan perolehan/perubahan aset dibandingkan dengan belanja modalnya>. Aset Lainnya... C.2.12 Aset Lainnya <Mencantumkan nilai aset lainnya per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, Perbandingan rincian menurut jenis aset lainnya disajikan dengan tabel, serta dijelaskan secara rinci mengenai aset lainnya>. C.2.12.1 Tagihan Penjualan Angsuran <Mencantumkan nilai Tagihan Penjualan Angsuran per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, Penjelasan rincian mengenai TPA disajikan dengan tabel, daftar rincian mengenai TPA dilampirkan dalam lampiran>. C.2.12.2 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi <Mencantumkan nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penjelasan rincian mengenai TP/TGR disajikan dengan tabel, daftar rincian mengenai Tagihan TP/TGR dilampirkan dalam lampiran>. 173

C.2.12.3 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga <Mencantumkan nilai Kemitraan Dengan Pihak Ketiga per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penjelasan rincian mengenai Kemitraan Dengan Pihak Ketiga disajikan dengan tabel, daftar rincian mengenai Kemitraan Dengan Pihak Ketiga dilampirkan dalam lampiran>. C.2.12.4 Aset Tak Berwujud <Mencantumkan nilai Aset Tak Berwujud per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penjelasan rincian mengenai Aset Tak Berwujud disajikan dengan tabel, daftar rincian mengenai Aset Tak Berwujud dilampirkan dalam lampiran>. C.2.12.5 Aset Lainlain <Mencantumkan nilai Aset Lainlain per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penjelasan rincian mengenai Aset Lainlain disajikan dengan tabel, daftar rincian mengenai Aset Lainlain dilampirkan dalam lampiran>. Kewajiban... KEWAJIBAN Utang Kepada Pihak Ketiga C.2.13 Kewajiban Jangka Pendek Utang Kepada Pihak Ketiga <Mencantumkan nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek dan Kas Lainnya dan Setara Kas>. 174

Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan C.2.14 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan <Mencantumkan nilai Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek>. Uang Muka dari KPPN C.2.15 Uang Muka dari KPPN <Mencantumkan nilai Uang Muka dari KPPN per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Kas di Bendahara Pengeluaran>. Pendapatan Yang Ditangguhkan C.2.16 Pendapatan Yang Ditangguhkan <Mencantumkan nilai Pendapatan Yang Ditangguhkan per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Kas Di Bendahara Penerimaan dan Kas Lainnya dan Setara Kas>. Pendapatan Diterima Dimuka... C.2.17 Pendapatan Diterima Di Muka <Mencantumkan nilai Pendapatan Diterima Di Muka per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek>. 175

Utang Jangka Pendek Lainnya... C.2.18 Utang Jangka Pendek Lainnya <Mencantumkan nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek>. Ekuitas Dana Lancar... Cadangan Piutang C.2.19 EKUITAS Ekuitas Dana Lancar Cadangan Piutang <Mencantumkan nilai Cadangan Piutang per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Piutang PNBP, Bagian Lancar TPA, Bagian Lancar TGR dan Piutang Lainnya, dijelaskan secara rinci masingmasing perkiraan>. Cadangan Persediaan C.2.20 Cadangan Persediaan <Mencantumkan nilai Cadangan Persediaan per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Persediaan>. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek C.2.21 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek <Mencantumkan nilai Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Pendapatan diterima dimuka, Utang kepada Pihak Ketiga, Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan, dan Utang Jangka Pendek Lainnya>. 176

Ekuitas Dana Diinvestasikan... Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.2.22 C.2.23 Ekuitas Dana Diinvestasikan Diinvestasikan Dalam Aset Tetap <Mencantumkan nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Aset Tetap>. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya <Mencantumkan nilai Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per <tanggal periode laporan> dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkiraan ini merupakan penyeimbang Akun Aset Lainnya>. Catatan Penting Lainnya C.3. CATATAN PENTING LAINNYA <Menjelaskan halhal yang berhubungan dengan neraca, misal Rekeningrekening yang dikelola Kementerian Negara, Aset aset yang bermasalah, Aset Eks Cina, Aset Bersejarah, Hambatan/ kendala dalam penyusunan Laporan Keuangan baik yang disebabkan masalah internal maupun eksternal, transaksitransaksi yang belum/tidak dapat diinput dan halhal lain yang berhubungan dengan Kementerian Negara/Lembaga>. Pengungkapan Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK <Menjelaskan temuantemuan BPK dan tindak lanjut yang telah dilakukan>. Daftar temuan dan tindak lanjutnya dilampirkan sebagaimana format terlampir. 177

D.2. REKENING PEMERINTAH <Menjelaskan rekening pemerintah yang dimiliki kementerian negara/lembaga yang dipertahankan, ditutup dan lainlain>. Daftar rekening pemerintah dilampirkan sebagaimana format terlampir. D.3. INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL <Menjelaskan mengenai transaksi akrual yang terjadi pada satuan kerja>. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat hak dan/atau kewajiban timbul. Informasi pendapatan dan belanja secara akrual tingkat pemerintah pusat merupakan suplemen yang dilampirkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahunan, secara berjenjang dari mulai UAKPA sampai dengan UAPA, dimulai dari Laporan Keuangan Tahunan TA 2009. Transaksi pendapatan secara akrual terdiri dari: 1. Pendapatan yang masih harus diterima (disajikan sebagai penambah pada informasi pendapatan secara akrual dan sebagai piutang di neraca); dan/atau 2. Pendapatan diterima di muka (disajikan sebagai pengurang pada informasi pendapatan secara akrual dan sebagai kewajiban jangka pendek pada neraca). Sedangkan transaksi belanja secara akrual meliputi: 1. Belanja yang masih harus dibayar (disajikan sebagai penambah pada informasi belanja secara akrual dan sebagai kewajiban jangka pendek di neraca); dan/atau 2. Belanja dibayar di muka (disajikan sebagai pengurang pada informasi belanja secara akrual dan sebagai piutang pada neraca). Daftar Informasi pendapatan dan belanja secara akrual dilampirkan sebagaimana format terlampir. 178

D.4. PENGUNGKAPAN LAINLAIN <Menjelaskan halhal yang tidak berhubungan langsung dengan LRA dan Neraca namun mempengaruhi Laporan Keuangan, misalnya reorganisasi, force majure, sengketa peradilan dan halhal lain yang berhubungan dengan Kementerian Negara/Lembaga>. 179