DAFTAR PUSTAKA. Donald J. Bowersox, David J. Closs, and M. Bixby Cooper, 2002, Supply Chain Logistics Management, The McGraw-Hill Companies, Inc.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

RANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERBASIS THE BALANCED SCORECARD DI CABANG PT INDOMARCO ADI PRIMA PENELITIAN PROYEK AKHIR

2

2

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Key Performance Indicators Perusahaan

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017

Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

SURVEI KONSUMEN. Februari Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Indeks Keyakinan Konsumen turun

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK EFISIENSI PEMASARAN BUAH SAWIT PADA PT. ROLESYA GROUP KABUTPATEN ROKAN HULU RIAU

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya di

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

SURVEI KONSUMEN. April 2015

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pelanggan. Salah satu bisnis yang berkembang di perkotaan adalah retail. Hal ini

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

KONSUMEN. Januari 2005 Indeks Keyakinan Konsumen menurun. Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Optimis. Pesimis. Jul Ags. Jun. Jan. Okt. Mei. Feb.

PEMETAAN STRATEGIS DISTRIBUTOR PELUMAS DENGAN BALANCED SCORECARD PT. XYZ TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut UKDW

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT. PAKARTI GRAHA SENTOSA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

Program Studi Teknik Industri, Universitas Tarumanagara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,

Framework Strategic- Opera2onal- Performance Management

Farah Esa B

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. satu yang menjadi faktor penting dalam menopang kinerja

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

SURVEI KONSUMEN. Februari 2006

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Tim Statistik Sektor Riil 1 OPTIMIS PESIMIS. Metodologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran organisasi dalam

BAB II LANDASAN TEORI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Donald J. Bowersox, David J. Closs, and M. Bixby Cooper, 2002, Supply Chain Logistics Management, The McGraw-Hill Companies, Inc. Kaplan, R. S. and Norton, D. P., 2004, Strategy Maps: Converting Intangible Assets Into Tangible Outcome, Harvard Business School Publishing Corporation. Kaplan, R. S. and Norton, D. P., 1996, The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action, Boston: Harvard Business School Press. Mulyadi, 2007, Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard, Yogyakarta, INA: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Stock, James R. and Lambert, Douglas M., 2001, Strategic Logistics Management, The McGraw-Hill Companies, Inc. Wibisono, D., 2006, Manajemen Kinerja; Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya saing Perusahaan, Jakarta, INA: Erlangga. 85

86

LAMPIRAN

Lampiran A. Perkembangan Jumlah Karyawan per Cabang PT Indomarco Adi Prima Periode Mei-Oktober 2007 LOKASI MEI JUN JUL AGS SEP OKT HEAD OFFICE 210 214 215 216 211 209 G.I. SURABAYA 16 16 16 17 17 17 G.I. JAKARTA 74 74 73 72 71 68 Sub Total HO 300 304 304 305 299 294 MEDAN 320 319 319 315 315 325 PEKANBARU 264 269 273 271 270 270 PADANG 198 197 196 197 197 201 PALEMBANG 380 380 375 392 392 396 BENGKULU 129 129 130 131 147 146 BANDAR LAMPUNG 275 275 274 274 272 272 PONTIANAK 203 202 197 197 205 200 Sub Total Reg. I 1769 1771 1764 1777 1798 1810 JAKARTA - I 304 302 301 301 300 319 JAKARTA - II 422 421 421 420 419 417 BEKASI 355 351 349 348 346 350 TANGERANG 385 384 381 379 379 381 BOGOR 368 367 371 371 371 370 BANDUNG 646 639 648 706 703 727 SEMARANG 661 655 669 665 698 697 YOGYAKARTA 705 718 713 714 706 710 Sub Total Reg. II 3846 3837 3853 3904 3922 3971 SURABAYA 927 927 927 928 924 924 MALANG 776 794 792 789 795 788 DENPASAR 191 191 208 205 210 207 JEMBER 374 373 371 376 373 376 BANJARMASIN 203 213 208 211 210 210 SAMARINDA 183 183 183 181 182 182 MAKASSAR 300 305 305 311 310 310 MANADO 101 99 99 94 92 91 Sub Total Reg III 3055 3085 3093 3095 3096 3088 Total CABANG 8670 8693 8710 8776 8816 8869 GRAND TOTAL 8970 8997 9014 9081 9115 9163 87

88 Lampiran B. Progress Pembukaan Stock Point Periode Tahun 2008 CABANG JUML KEC. PRIORITAS JAN FEB MARET TOTAL TOTAL 2005+2006+ 2007+2008 TOTAL PLAN - 2008 TOTAL 2005+2006+ 2007+PLAN 2008 % vs KEC. PRIORITAS TOTAL 2,854 8 2 9 19 1,047 46 1,074 38 MDN 231 1 1 52 4 55 24 PKU 53 1 2 3 37 3 37 70 PDG 105-31 3 34 32 PLG 102-44 3 47 46 BKL 50-18 2 20 40 BDL 86-44 - 44 51 PTK 51 1 1 24 2 25 49 REG.I 678 3-2 5 250 17 262 39 JKT I 19 1 1 24 3 26 137 BKS 40 1 1 2 26 4 28 70 TGR 94 2 2 1 5 41 5 41 44 BGR 90 2 2 37 3 38 42 BDG 297 (1) 3 2 80 3 81 27 SMG 228 1 1 83 4 86 38 YOG 323-87 3 90 28 REG.II 1,128 4 2 7 13 397 29 413 37 SBY 228 (1) (1) 116-117 51 JBR 144-50 - 50 35 MLG 242 1 1 103-102 42 DPS 95 1 1 29-28 29 SMD 39-21 - 21 54 BMS 72-27 - 27 38 MKS 170-36 - 36 21 MDO 58-18 - 18 31 REG.III 1,048 1 - - 1 400-399 38 TOTAL 2,854 8 2 9 19 1,047 46 1,074 38 88

kemudian dikelompokkan menjadi strategi fungsional yang dibagi menjadi beberapa kelompok strategi yaitu: 1. Strategi Pemasaran 2. Strategi Operasional 3. Strategi Penelitian & Pengembangan 4. Strategi Keuangan 5. Strategi SDM dan Organisasi Dengan pengelompokkan strategi fungsional tersebut maka akan memudahkan proses selanjutnya yaitu pengelompokkan strategi fungsional kedalam perspektif-perspektif yang terdapat dalam Balanced Scorecard. Strategi yang ditetapkan harus tetap sejalan dengan visi dan misi perusahaan dan mampu mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan serta mampu mengakomodir tantangan dan peluang yang dihadapi. 57 57

Tabel 3.2 Analisis TOWS Cabang PT Indomarco Adi Prima Strength S1 Pengalaman lebih dari 25 tahun dalam bidang distributor Consumer Kompetensi SDM yang dimiliki kurang memadai (80% hanya lulusan W1 Goods SMA) S2 Sebagian besar produk yang dipasarkan merupakan Super Brand. W2 Jumlah outlet yang ditangani Depo/Stock Point masih rendah hanya 215 outlet/stock point S3 Produk yang dipasarkan beragam lebih dari 650 produk. W3 Pengetahuan produk yang dimiliki sales force & operasional logistik tidak menyeluruh S4 Total kendaraan delivery yang dimiliki mencapai 1.767 kendaraan W4 Training hanya diberikan pada sales force saja & dengan frekuensi minim. Matriks TOWS Sistem teknologi informasi antara Depo & Stock Point terhadap Cabang S5 Jaringan distribusi tersebar luas dengan 1.030 Depo & Stock Point. W5 belum online Posisi kebanyakan Depo & Stock Point dekat pasar & pada area PDA yang digunakan salesman tidak praktis & tidak online terhadap S6 W6 strategis. sistem S7 Jumlah sales force mencapai 2.087 orang. W7 Peralatan material handling yang digunakan masih manual S8 Cabang sudah menggunakan SAP yang terintegrasi dengan Tingkat ketersediaan stok hanya mencapai 82% W8 prinsipal S9 Kepercayaan dari prinsipal grup indofood maupun non grup cukup Terdapat inefisiensi biaya terutama untuk perawatan kendaraan milik W9 tinggi sendiri. S10 Sudah dikenal luas di semua segmen dengan outlet ditangani Ketepatan Delivery hanya tercapai 96% W10 mencapai 221.711 S11 80% karyawan berada pada usia produktif. W11 Target calls/salesman/hari hanya tercapai 75% dari target S12 Kenyamanan karyawan karena 97% sudah menjadi karyawan tetap W12 Effective calls hanya tercapai 73% dengan rata-rata penjualan 9 produk S13 Term Of Payment yang menarik (14 hari) W13 Nilai barang rusak tinggi mencapai lebih dari 3% Opportunities Strategi SO Strategi WO O1 Pangsa pasar yang masih luas lebih dari 2.000.000 1. Meningkatkan keuntungan 1. Meningkatkan effective calls & target item outlet. 2. Perluasan area coverage 2. Meningkatkan otomatisasi operasional O2 Jumlah outlet terutama pada modern market tumbuh 3. Menambah jumlah pelanggan baru 3. Meningkatkan inovasi layanan pesat. 4. Meningkatkan pendapatan 4. Meningkatkan efektifitas manajerial O3 Kecenderungan masyarakat yang semakin konsumtif O4 Banyak prinsipal yang tertarik untuk menyalurkan produk melalui PT IAP O5 Gencarnya promosi marketing yang dilakukan oleh prinsipal PT IAP Treaths Strategi ST Strategi WT T1 Perluasan jaringan distribusi yang dilakukan kompetitor T2 Agresifitas kompetitor dalam bentuk harga yang bersaing & promosi yang menarik T3 Kenaikan biaya transportasi mencapai 30% T4 UU Perlindungan konsumen & semakin ketatnya pengawasan BPOM & YLKI T5 Kenaikan harga BBM T6 Tingkat inflasi yang tinggi mencapai lebih dari 7% T7 Daya beli masyarakat yang cenderung menurun T8 Masyarakat yang semakin selektif memilih produk. 1. Penambahan Stock Point baru 2. Meningkatkan produktifitas operasional 3. Meningkatkan kepuasan layanan 4. Meningkatkan keuntungan dari existing pelanggan 5. Meningkatkan pengawasan terhadap produk di lapangan 6. Meningkatkan information sharing dengan prinsipal 7. Meningkatkan information sharing dengan outlet 8. Meningkatkan budaya perbaikan berkelanjutan 9. Meningkatkan budaya costumer focused Weakness 1. Meningkatkan akurasi order 2. Meningkatkan ketepatan delivery 1 x 24 jam 3. Meningkatkan kapabilitas karyawan 4. Menurunkan level Bad Stock 5. Mengoptimalkan Working Capital 6. Meningkatkan Cost Control 7. Menurunkan inefisiensi proses operasional 8. Memperbaiki manajemen persediaan 9. Meningkatkan audit internal 10. Meningkatkan kemampuan integrasi sistem IT 58