Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

Penerapan Pendekatan Supervisi Kolaboratif..Hj. Baiq Harwini 74

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

Betti Surel :

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

Jualdi Kepala SDN No 17 Singkawang Selatan

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PEMBINAAN GURU MATEMATIKA SMA DALAM MENYUSUN SILABUS BERKARAKTER MELALUI LOKAKARYA

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

D036 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI LESSON STUDY. Ahmadi 1 1,2,3

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

ISSN No Media Bina Ilmiah 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

HJ. BAIQ SUMIATI. Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Mataram

Tri Ani Hastuti

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

BAB V. Merujuk pada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

LAPORAN LOGO SAKOLA SMP... GARUT. HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Depdiknas,

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

Kata Kunci: Supervisi Akademik, Kemampuan Guru, Penelitian Tindakan Kelas

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

BAB III METODE PENELITIAN

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU-GURU SD PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA MATARAM

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 04 POASIA JURNAL PENELITIAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI DIRECT GUIDANCEPADA SEKOLAH SASARAN KURIKULUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

BAB V PENUTUP. kabupaten Solok, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Pendekatan pelaksanaan Supervisi Klinis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

CONTOH TES BAGI CALON SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

S u r a t n o. Dikpora Kab. Lombok Timur ABSTRAK

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Transkripsi:

PENGGUNAAN SUPERVISI INDIVIDUAL PENDEKATAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan Email: nurisnainitaufik@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif di SMA. Subjek penelitian ini adalah guru matematika pada SMA binaan di Baturaja yang berjumlah 6 orang, yaitu di SMA Negeri 3 OKU, SMA Negeri 5 OKU, dan SMA Sentosa Bhakti Baturaja, yang masing-masing dari sekolah diambil 2 orang guru. Penelitian tindakan sekolah ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu Juli s.d. September 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Prosedur penelitian ini mencakup tahap-tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: wawancara, observasi, dan diskusi. Berdasarkan analisis data diperolah petunjuk bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru matematika dalam menyusun RPP dengan menggunakan supervisi individual pendekatan kolaboratif pada SMA binaan di Baturaja. Oleh karena itu, supervisi individual pendekatan kolaboratif dapat digunakan sebagai alternatif bagi pengawas akademik matematika untuk meningkatkan kemampuan guru matemátika dalam menyusun RPP di SMA. Kata kunci: kemampuan guru, menyusun RPP, supervisi individual pendekatan kolaboratif PENDAHULUAN Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Dengan demikian setelah silabus dibuat, maka guru harus menjabarkannya secara lebih teknis ke dalam RPP. Silabus dan RPP harus sejalan. Pada Permendiknas nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dimuat komponen dan prinsip penyusunan RPP. Oleh karena itu pembuatan RPP harus sesuai dengan Standar Proses itu (Depdiknas, 2007b). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau 175

beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Dinas Pendidikan. Berdasarkan temuan di sekolah, ternyata: (1) banyak guru yang tidak mengembangkan silabus yang berasal dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), (2) banyak guru yang hanya mengcopy/menyalin RPP dari guru lain atau mengunduh dari internet, (3) banyak guru yang tidak melaksanakan pembuatan RPP dengan baik, dan (4) guru kurang kreatif dan kurang inovatif dalam pembuatan RPP. Oleh karena itu guru harus mempunyai kemampuan untuk menyusun RPP matematika. Kemampuan guru adalah seperangkat pengetahuan guru meliputi administrasi pendidikan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran di kelas/sekolahnya (Depdiknas, 2007a). Supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan (Depdiknas, 2008:22-23). Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif (langsung) dan non-direktif (tidak langsung) menjadi pendekatan baru. Pada pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur, proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru. (Sahertian dalam Kemdikbud, 2012:13-14). Dari masalah di atas, karena guru tidak mempersiapkan perencanaan pembelajaran matematika dengan baik, maka berakibat pembelajaran di kelas kurang sukses, salah satunya menyebabkan rendahnya nilai matematika siswa. Oleh karena itu, dirasa perlu adanya supervisi individual dengan pendekatan kolaboratif terhadap guru matematika pada SMA binaan di Baturaja untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam menyusun RPP sehingga kualitas pendidikan meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka diambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan guru matematika dalam menyusun RPP melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif pada SMA binaan di Baturaja? Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan: Untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam menyusun RPP melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif pada SMA binaan di Baturaja. 176

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan sekolah (PTS) ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat peningkatan yang terjadi dari siklus ke siklus. Dengan metode ini peneliti berupaya menjelaskan data yang peneliti kumpulkan melalui komunikasi langsung atau wawancara, pengamatan, dan diskusi yang berupa persentase atau angka-angka. Analisis data dilakukan sejak awal, artinya analisis data dilakukan tahap demi tahap atau siklus demi siklus. Subjek penelitian adalah guru matematika pada SMA binaan yang berjumlah 6 orang. Tempat penelitian di SMA Negeri 3 OKU, SMA Negeri 5 OKU, dan SMA Sentosa Bhakti Baturaja. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu bulan Juli s.d. September 2012. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan diskusi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini: (a) wawancara, menggunakan panduan wawancara, (b) observasi, menggunakan lembar observasi, dan (c) diskusi dilakukan untuk sharing pendapat antara peneliti dengan guru matematika. Peneliti mengharapkan rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 86% atau kriteria baik sekali. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada kondisi awal, peneliti telah melakukan wawancara dan pengamatan terhadap 6 orang guru sebagai subjek penelitian pada minggu keempat Juli 2012. Ternyata, rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP hanya sebesar 80,30%. Pada tahap perencanaan di siklus I, peneliti merencanakan kegiatan: a) membuat lembar wawancara terhadap guru, b) membuat instrumen penilaian RPP, dan c) membuat format hasil penyusunan RPP. Tahap pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada minggu kedua Agustus 2012. Peneliti melaksanakan tindakan: (a) mengisi instrumen wawancara terhadap guru, (b) mengadakan pengamatan terhadap RPP yang telah dibuat guru, (c) menjelaskan kepada guru tentang menyusun RPP yang lengkap, (d) memberi kesempatan kepada 177

guru untuk mengemukakan kesulitan dalam menyusun RPP, dan memberikan jalan keluarnya, (e) melakukan revisi atau perbaikan terhadap RPP yang yang dibuat guru, (f) memberikan bimbingan melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif (ciri khasnya: menyajikan, menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah, dan negosiasi) dalam pengembangan RPP yang lengkap, (g) mengisi instrumen penilaian RPP buatan guru, dan (h) membuat rekapitulasi hasil penyusunan RPP buatan guru. Pada tahap pengamatan siklus I terhadap RPP buatan guru, ternyata semua guru (6 orang) yang diteliti sudah membuat RPP. Ada 4 orang yang RPP-nya mengandung komponen RPP yang lengkap. Dari hasil evaluasi dan refleksi terhadap RPP buatan guru pada siklus I didapat hasil rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP hanya sebesar 84,09%. Ini berarti target rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP sebesar 86% belum tercapai. Hasil refleksi dari RPP yang disusun guru: (1) penulisan identitas mata pelajaran SK, dan KD masih kurang lengkap, (2) perumusan indikator kurang operasional, (3) penulisan tujuan pembelajaran belum lengkap dan rinci, (4) penulisan materi ajar terlalu singkat, (5) penulisan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi masih kurang, (6) penulisan sumber belajar masih kurang lengkap, (7) penulisan soal pada penilaian hasil belajar banyak yang tidak disertai dengan kunci jawaban, dan skornya. Melihat dari refleksi hasil pengamatan terhadap RPP buatan guru, maka peneliti: (1) membuat analisis menyeluruh pada data yang ada untuk menafsirkan hasil pengamatan, (2) mengidentifikasi perilaku pembelajaran yang positif, yang harus dipelihara dan perilaku negatif yang harus dirubah, agar dapat menyelesaikan masalah, (3) menunjukkan data yang telah dianalisis pada guru yang diobservasi, (4) memberikan umpan balik sedemikian rupa sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah perilaku yang teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan, dan (5) memberikan bimbingan melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif dalam mempersiapkan RPP pada pertemuan berikutnya. Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti merencanakan kegiatan: (a) menyiapkan instrumen penilaian RPP, (b) menyiapkan format hasil penyusunan RPP 178

pada siklus II, dan (c) membuat format rekapitulasi hasil penyusunan RPP pada siklus I dan II. Tahap pelaksanaan siklus II pada minggu ketiga Agustus 2012. Peneliti melaksanakan tindakan: (a) memberikan contoh RPP matematika yang benar, (b) mengadakan pengamatan terhadap RPP yang dibuat guru, (c) memberi kesempatan kepada guru untuk mengemukakan kesulitan dalam menyusun RPP, dan memberikan jalan keluarnya, (d) melakukan revisi terhadap RPP yang dibuat guru, (e) memberikan bimbingan melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif dalam pengembangan RPP yang lengkap, (f) mengisi instrumen penilaian RPP buatan guru, dan (g) membuat rekapitulasi hasil penyusunan RPP buatan guru. Pada tahap pengamatan siklus II terhadap RPP buatan guru, ternyata semua guru yang diteliti sudah membuat RPP. Semua guru RPP-nya sudah mengandung komponen RPP yang lengkap. Pada tahap evaluasi dan refleksi siklus II ini diperoleh data rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP sebesar 91, 19% atau kriteria amat baik. Ini berarti target rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP sebesar 86% sudah tercapai (lihat tabel 1).. Tabel 1. Rekapitulasi nilai komponen RPP yang dibuat guru Indikator Komponen RPP yang dibuat guru Kondisi Awal (%) Siklus I (%) Siklus II (%) 1) Mencantumkan identitas mata pelajaran 87.5 91,67 95,83 2) Mencantumkan standar kompetensi 91.67 95,83 100 3) Mencantumkan kompetensi dasar 91.67 95,83 100 4) Mengembangkan indikator pencapaian 75 75 87,50 kompetensi 5) Mencantumkan tujuan pembelajaran 75 75 87,50 6) Mencantumkan materi ajar 83.33 83,33 83,33 7) Mencantumkan alokasi waktu 87.5 87,50 91,67 8) Mencantumkan metode pembelajaran 75 87,50 95,83 9) Mencantumkan langkah-langkah pembelajaran 70.83 75 85,42 10) Menuliskan sumber belajar secara terinci 70.83 83,33 91,67 11) Mencantumkan penilaian hasil belajar 75 75 87,50 Rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP 80.30 84.09 91, 19 179

Berdasarkan hasil pengamatan RPP, ternyata terjadi kenaikan yang signifikan pada komponen RPP buatan guru dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Ternyata, penggunaan supervisi individual dengan pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan guru matemátika dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada SMA binaan di Baturaja. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian di atas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Pada pembuatan komponen RPP didapat rata-rata indikator pencapaian hasil pada siklus II sebesar 91,19% atau kriteria amat baik. Ini berarti target rata-rata indikator pencapaian hasil sebesar 86% guru membuat semua komponen RPP sudah tercapai. 2. Peneliti mengambil kesimpulan, bahwa supervisi individual dengan pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan guru matemátika dalam menyusun RPP pada SMA binaan di Baturaja. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Bagi pengawas sekolah, agar dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan guru dalam penyusunan RPP dan untuk pembinaan terhadap guru yang lain. 2. Bagi guru matematika, agar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun RPP. 3. Bagi kepala sekolah, agar dapat digunakan sebagai masukan untuk bahan pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan kemampuannya menyusun RPP. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2007a. Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Depdiknas. 2007b. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.. 2008. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Dit. Tendik Ditjend. PMPTK. Kemdikbud. 2012. Supervisi Akademik. Jakarta: Pusbangtendik Badan PSDMP dan PMP. Sujana, Rahmat, Lestari dkk. 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: Pusbangtendik Badan PSDMP dan PMP Kemdikbud. 180