BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini makin sering terdengar ungkapan ya ng mengatakan. bahwa dunia moder n sudah memasuki era informasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB II PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MUSTAH{IQ. pemberdayaan melalui berbagai program yang berdampak positif (mas}lahat)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat Center Thoriqotul Jannah (Zakat Center) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kelembagaan tentunya terdapat suatu organisasi. Organisasi

PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan di akhirat nanti. Islam sangat memegang tinggi prinsip solidaritas yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk memahami ruang lingkup fundraising. Adapun fundraising pada

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Konsep Strategi Peningkatan Pengumpulan ZIS di BAZNAS Kabupaten

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. ingin berkembang. Indonesia yang merupakan Negara berkembang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat

BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS

BAB IV ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT NAHDLATUL ULAMA DAN PENGELOLAAN DANA TERHADAP KEBERHASILAN PENGELOLAAN LAZISNU KOTA SURABAYA

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada

BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR

Management Information System

Bab I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dalam memasuki era globalisasi ekonomi, terutama sejak memasuki

BAB IV ANALISIS FAKTOR MINAT MASYARAKAT MENJADI MUZAKKI DI LAZ MASJID AL AKBAR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Kejayaan Islam dimulai pada masa Rasulullah SAW hingga masa khulafa arrasyidin

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71.

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

PERANAN LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL BAITUL MAAL HIDAYATULLAH DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIQ DI KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 38,4 juta jiwa (18,2%) yang terdistribusi 14,5% di perkotaan dan 21,1% di

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Sejarah dan Perkembangan LAZISMU Pekanbaru. tidak bisa bangkit dalam hidupnya padahal jika kita mau sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjelaskan dan mengajak masyarakat


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan, antara lain input, proses, output, dan outcome (Depdiknas, 2007:5).

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan era yang ditandai dengan perkembangan

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. pendapat tentang pengertian manajemen, walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia yang berperan sebagai khalifah di muka bumi,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga Islam yang menghimpun dana-dana zakat, infaq dan shodaqoh yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. 2 Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, Zikrul Hakim Jakarta, 2005, hlm. 24

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI DANA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DI LEMBAGA MANAJEMEN INFAQ (LMI) TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sangat memberikan manfaat yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan tugas secara profesional dengan memiliki penguasaan di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk indonesia mencapai 252,20 juta jiwa (BPS: 2015). Dimana

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. 1. lembaga Amil Zakat (LAZ). Kedua keduanya telah

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban dan tanggung jawab moral umat Islam dalam upaya menghapus

BAB I PENDAHULUAN. tahu bahwa masjid berasal dari bahasa arab سجد yang berarti bersujud atau

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi yang semakin kompetitif dewasa ini, tingginya

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data pertumbuhan terakhir yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan sesama manusia atau hablun minannas. Hubungan manusia dengan

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan

Implementasi Akuntansi Zakat Infaq dan Shadaqah Berdasarkan PSAK 109 Implementation of Accounting Zakat, Infaq and Shadaqah Based on PSAK 109

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT PADA BAZIS DESA SRIGADING KECAMATAN LUBUK DALAM KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dideklarasikan satu dekade lalu, wacana tentang Millennium

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

BAB I PENDAHULUAN. kajiannya. Lebaga ini berdiri berdasarkan SK Rektor No.Un.3/Kp.07.6/104/2007 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalahan bagi setiap negara, golongan,

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 258 / /2010 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini makin sering terdengar ungkapan ya ng mengatakan bahwa dunia moder n sudah memasuki era informasi. Artinya, semakin disadari oleh banyak pihak bahwa informasi merupakan sumber daya yang makin penting peranannya dalam kehidupan dan penghidupan manusia. Bahkan dapat dikatakan bahwa informasi menyentuh seluruh segi kehidupan manusia meskipun teknologi yang menghasilkan mungkin tidak dipahami, apalagi dikuasainya. 1 Dengan tersedianya berbagai bentuk media informasi, kini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak untuk informasi yang ingin mereka dapatkan. Kemajuan teknologi informasi seolah-olah membuat semua orang dapat mengetahui apa saja yang ingin mereka ketahui dengan segera. Semakin banyak organisasi atau perusa haan yang mencurahkan perhatian utamanya pada penciptaan informasi yang bermanfaat bagi manajemen. Namun ciri yang lebih penting adalah bahwa hanya perusahaan atau organisasi yang mampu mencari dan mendapatkan informasi secara efektif yang akan berhasil. 1 Sondang P. Siagian, Sistem Informasi Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) hal 2 1

2 Dengan demikian agar dapat menerapkan konsep manajemen yang baik dan benar serta profesional, maka harus mengetahui prinsip-prinsip dasar serta teori-teori manajemen. Teori manajemen tersebut sebagai landasan dasar untuk mengembangkan model-model manajemen sehingga dari teori dan prinsip-prinsip tersebut dapat menyusun rencana dan melaksanakan tugas-tugas manajemen secara baik dan benar serta profes ional. Pengamatan dan kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan dan terobosan teknologi informasi akan terus berlanjut di masa depan. Oleh karena itu, tidak sulit untuk memperkirakan bahwa salah satu ujian bagi kemahiran dan keandalan manajemen dimasa depan ialah kemampuannya memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, tetapi sekaligus mengenali berbagai dampak yang ditimbulkannya dalam kehidupan organisasional. Dengan perkataan lain, kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam menjalankan fungsi-fungsi manajerial akan turut menentukan berhasil tidaknya manajemen yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya. 2 Dalam menghadapi tantangan-tantangan serta mengantisipasi perkembangan organisasi, maka organisasi harus dapat menerapkan manajemen sebaik mungkin. Untuk mencapai tujuannya organisasi menyediakan dan mendistribusikan informasi yang diperlukan oleh organisasi secara efektif dan seefisien mungkin. Maka semakin banyak 2 Sondang P. Siagian, Sistem Informasi Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) hal 2

3 informasi yang didapatkan, informasi dapat dimanfaatkan dalam mengambil keputusan secara tepat. Dari uraian diatas, organisasi tidak akan terlepas dengan manajemen sedangkan manajemen itu sendiri memerlukan informasi. Karena informasi adalah salah satu sumber daya yang tersedia bagi manajer. Informasi dapat dikelola sebagaimana sumber daya yang lain. Informasi dari komputer digunakan oleh para manajer, non manajer dan anggota dalam organisasi. Karena informasi akan dikelola menggunakan sistem konseptual yaitu suatu pengelolaan data menjadi informasi. Dalam kamus besar administrasi, management information system diterjemahkan sebagai sistem informasi, yang berarti keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pimpinan untuk keperluan pelaksanaan fungsi pimpinan, khususnya pembuatan keputusan yang tepat. Sistem informasi meliputi kegiatan-kegiatan, pengumpulan atau penciptaan data dan pengolahan data menjadi informasi yang siap digunakan. 3 Sistem informasi manajemen sering kali dikaitkan dengan komputer, meskipun sebenarnya komputer tidak harus terlibat dalam sistem informasi manajemen. Tetapi perkembangan komputer saat ini sangat pesat membuat desain sistem informasi manajemen mau tidak mau harus melibatkan komputer. Dengan demikian manajer harus merasa terbiasa dengan komputer. 3 Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen (Bandung;: Rosda Karya, 1996) hal. 10

4 Seperti halnya di Yayasan Yatim Mandiri merupakan suatu Lembaga Amil Zakat Nasional yang memiliki fungsi utama untuk melakukan pengumpulan zakat, infaq, dan shodaqoh. Yayasan Yatim Mandiri adalah salah satu lembaga zakat yang sedang berkembang dalam mengelola zakat, infaq, dan shodaqoh menggunakan sistem informasi manajemen yang mengelola zakat secara profesional, transparan dan accountable, dalam pendistribusiannya Sistem tersebut menggunakan web dan fundraising system sehingga mampu menayangkan produk dan programnya di internet. Lembaga ini tergolong lembaga informasional, karena dalam pengumpulan data sudah menggunakan teknologi modern dengan diadakannya sistem komputerisasi yang akan mempermudah bagi para manajer dalam menjalankan proses manajemen tentang pengolahan data, khususnya pada bagian administrasi pengolahan Zakat. Dalam pengumpulan data dan informasi, akan lebih baik apabila disimpan didalam komputer, karena akan mempermudah dalam pengolahan data. Yayasan yatim mandiri sangat memerlukan manajemen informasi, yang akan mempermudah dalam pengolahan data yang akan dirubah menjadi informasi, serta pelaksanaan proses manajemen dapat berjalan lancar. Dalam hal ini penulis mengkaji seluk beluk serta mekanisme pengelolaan dari lembaga pengelola zakat tersebut, mampu memberikan inspirasi kepada kita semua tentang arti penting zakat khusunya dalam hal pengentasan kemiskinan maupun dalam hal memperbaiki kualitas pendidikan bangsa. Sehingga, mampu bangkit dari keterpurukan menuju bangsa yang

5 penuh kedaulatan dan kemakmuran, serta dapat digunakan untuk mensejahterakan umat dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi. Dalam pelaksanaannya lembaga ini membutuhkan manajemen yang baik, tentunya hal ini ditunjang dengan adanya jaringan Sistem Informasi yang dikembangkan untuk kelangsungan dan tercapainya tujuan lembaga tersebut. B. Rumusan Masalah berikut: Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Bagaimana pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan zakat di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya? 2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat sistem informasi manajemen dalam pengelolaan zakat di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menggambarkan tentang proses pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan zakat di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya. 2. Untuk menggambarkan tentang faktor -faktor apa saja yang mendukung serta penghambat pada pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pe ngelolaan zakat di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya.

6 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan teori manajemen, khususnya dalam bidang sistem informasi manajemen untuk mewujudkan tujuan organisasi. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau masukan dalam pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam mewujudkan tujuan orga nisasi. Usaha-usaha apa yang dijalankan untuk menjalankan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan zakat di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya. E. Definisi Konsep Agar tidak terjadi kerancuan makna mengenai pembahasan, maka penulis memberikan gambaran yang lebih jelas yang diuraikan beberapa terminologi dasar yang mengkonstruksikan makna sistem informasi manajemen, pengelolaa n zakat dan Yayasan Yatim Mandiri. 1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Peran informasi dalam organisasi dapat

7 diibaratkan sebagai darah pada tubuh manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat, organisasi akan mati. Menurut Eko Nugroho: Sistem informasi manajemen mendapatkan input berupa data-data atau kejadian dalam perusahaan, diubah dengan pengolah informasi untuk memperoleh informasi. Pengolahan informasi tersebut berupa komputer, orang ataupun gabungan keduanya. Adapun yang menjalankan fungsi mekanisme pengendaliannya adalah para manager. Sedangkan output informasi yang dihasilkan dipakai para manajer dalam mengambil keputusan dalam memecahkan persoalan dalam perusahaan. Selanjutnya, keputusan-keputusan manajer diharapkan dapat membaw a perubahan sehingga pada akhirnya outputsistem memenuhi harapan manajer. Jadi, suatu sistem informasi terdiri atas elemen data, informasi pengolahan informasi dan manajer. 4 Dari pengertian diatas maka sistem informasi manajemen (SIM) dapa t didefinisikan sebagai berikut Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara untuk mengambil keputusan oleh para manajer sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai. 2. Pengelolaan Zakat Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, maka yang dimaksud Pengelolaan Zakat adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pendistribusian serta 4 Eko Nugroho, Sistem Informasi Manajemen Konsep, Aplikasi dan Perkembangannya (Yogyakarta, Andi, 2008) hal. 16

8 pendayagunaan zakat. Sebelum mendiskusikan tenta ng pengelolaan zakat maka yang perlu pertama kali di dibicarakan adalah menentukan visi dan misi dari lembaga zakat yang akan dibentuk. Visi lembaga zakat yang akan dibentuk serta misi apa yang hendak dijalankan guna menggapai visi yang telah ditetapkan, akan sangat mewarnai gerak dan arah yang hendak dituju dari pembentukan lembaga zakat tersebut. Visi dan misi ini harus disosialisasikan kepada segenap pengurus agar menjadi pedoman dan arah dari setiap kebijakan atau keputusan yang diambil. Sehingga lembaga zakat yang dibentuk memiliki arah dan sasaran yang jelas. Oleh karena itu, merupakan zakat dari jama ah atau kelompok muslimin dan ternyata diberikan hanyalah pada salah satu jenis dari golongan yang delapan. Intinya penyaluran zakat diprioritaskan kepada mustahiq yang paling berhak dan membutuhkan diantara golongan delapan. Disamping amil zakat, ada lagi sebuah lembaga yang mempunyai tugas yang sama dengan amil zakat, ialah Baitul Maal. Pengelolaan zakat di zaman modern ini menangani orang-orang beriman, berakhlak mulia, berpengetahuan luas dan keterampilan manajemen yang rapi agar dapat menimbulkan kewibawaan pengurus dan kepercayaan masyarakat. Jalan yang dapat ditempuh ada dua cara yaitu pertama, menyantuni mereka dengan memberikan dana (zakat) yang sifatnya konsumtif atau dengan cara kedua, yaitu memberikan modal yang sifatnya produktif untuk diolah dan dikembangkan.

9 Selanjutnya adalah melakukan pengelolaan zakat sebagaimana dijelaskan dalam maksud definisi pengelolaan zakat diatas. Diawali dengan kegiatan perencanaan, dimana dapat meliputi perencanaan program beserta budgetingnya serta pengumpulan (collecting) da ta muzakki dan mustahiq, kemudian pengorganisasian meliputi pemilihan struktur organisasi (Dewan pertimbangan, Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana), penempatan orang-orang (amil) yang tepat dan pemilihan sistem pelayanan yang memudahkan ditunjang dengan perangkat lunak (software) yang memadai, kemudian dengan tindakan nyata (pro active) melakukan sosialisasi serta pembinaan baik kepada muzakki maupun mustahiq dan terakhir adalah pengawasan dari sisi syariah. 3. Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya Yayasan Yatim Mandiri merupakan sebuah lembaga sosial masyarakat yang memfokuskan pada penghimpunan dan pengelolaan dana ZISWA (zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga umat Islam dan menyalurkannya secara lebih profesional dengan menitikberatkan program untuk kemandirian anak yatim sebagai penyaluran program unggulan.

10 F. Sistematika Pembahasan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yaitu: latar belakang, rumusan masalah, fokus penelitian (rumusan masalah), tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan. BAB II : KERANGKA TEORITIK Bab ini memuat sub-sub bab, antara lain: kajian pustaka yang di dalamnya terdiri dari; (a) Gambaran sistem informasi manajemen beserta fungsi dan perangkat yang mendukung dalam pelaksanaan sistem informasi manajemen. (b) pengelolaan zakat beserta tahapan pengelolaannya. Bab ini juga memuat kajian teoritik yang akan menyajikan teori-teori yang di gunakan untuk menganalisis penelitian, dan penelitian terdahulu yang relevan. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari: pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, objek penelitian pada Yayasan Yatim Mandiri, dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analis data dan teknik pemeriksaan keabsahan data.

11 BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Dalam bab ini berisi tentang setting penelitian, penyajian data dan analisis data serta pembahasan. Penyajian data, analisis dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dikumpulkan yang terdiri dari gambaran umum tentang lokasi tempat penelitian proses pelaksanaan sistem informasi manajemen serta apa yang mendukung dan menghambat pelaksanaan sistem informasi dalam pengelolaan zakat. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari seluruh bab dengan isi kesimpulan dan saran penelitian berikutnya.