Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru Bidang produktif Jurusan Manajemen Bisnis di SMK Kota Jambi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

PENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP KINERJA MAHASISWA CALON GURU

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

KOMPETENSI SOSIAL GURU, IKLIM KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SMA

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PENGARUH PENGUATAN KAPASITAS DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA

ANALISIS KORELASI MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU Oleh Dionisius Sihombing dan Mayor Sihombing

THE MAPPING OF KINDERGARDEN TEACHER S SOFT SKILLS AT PAYUNG SEKAKI DISTRICT OF PEKANBARU CITY

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (JURNAL) Oleh : Endri Saputra

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP INOVASI MELALUI SELF LEADERSHIP, SELF CONCEPT, SELF EFFICACY MENGAJAR GURU SMA NEGERI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA

ABSTRACT

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

Economic Education Analysis Journal

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru SMK Negeri Kelompok Pariwisata Di Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

Unnes Physics Education Journal

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL GURU SMK NEGERI 1 SOLOK. Azizatul Resti Husnia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) ARFITA LIDIA

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

ABSTRACT

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) FITRIYANI NPM:

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

PENGARUH SERTIFIKASI GURU, LINGKUNGAN KERJA FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP SE-KECAMATAN PARIAMAN TIMUR. Oleh:

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 BUNGORO KABUPATEN PANGKEP

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIDANG MANAJEMEN DI SMK UNGGUL SAKTI KOTA JAMBI

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH DAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN KINERJA GURU IPS DI SMA NEGERI KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN PRINGSEWU. (Artikel Ilmiah) Oleh NUR HAYATI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ABSTRACT

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

STUDI DESKRIPTIF-KORELATIF KINERJA GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SDN GUGUS IV KECAMATAN PRAYA BARAT TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

Efrinaldi 1, Yesmira Syamra 2, Alfattory Rheza Syahrul 2 ABSTRACT

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

Transkripsi:

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru Bidang produktif Jurusan Manajemen Bisnis di SMK Kota Jambi Pratiwi Indah Sari dan Prof. Dr. Yunia Wardi Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional terhadap kinerja guru bidang produktif di Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah guru bidang produktif di SMK Kota Jambi yang berjumlah 136 orang. Dengan menggunakan teknik analisis proportional random sampling, diperoleh sampel sejumlah 94. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur, dimana perolehan data didapat melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi sebagai referensi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja guru bidang produktif jurusan manajemen bisnis di SMK Kota Jambi. Keyword : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Guru, Kinerja Guru. Abtract The purpose of this study was to determine the effect of the principal leadership and the teacher competence consisting of pedagogic competence, personal competence, social competence, and professional competence on the performance of teachers in SMK City of Jambi. The population in this study was the teacher of existing productive fields in the SMK City of Jambi totaling 136 people. By using proportional random sampling technique analysis, the obtained of samples with the number of teachers is 94. The method of analysis used is path analysis, where the data acquisition is done through questionnaires, interviews, and literature as a reference for this study. The results showed that the influences of positive and significant the principal leadership and the teacher competence on performance of teachers in the productive field of SMK City of Jambi. Keyword : Principal Leadership, Teacher Competence, Performance of Teacher. PENDAHULUAN Masalah relevansi pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Pendidikan menengah, khususnya pendidikan kejuruan, belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Meskipun sudah diberi 1

bekal keterampilan, tidak semua lulusan SMK dapat bekerja. Sebagai alternatif, sebagian lulusan SMK bekerja di sektor informal atau menjadi wirausaha. Akan tetapi, di lain pihak, penyediaan layanan pendidikan keterampilan pendidikan nonformal masih belum sepenuhnya diikuti dengan peningkatan kualitas dan relevansi sesuai kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, para pelajar lebih berminat untuk masuk ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) daripada sekolah menengah kejuruan (SMK). Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Jambi Tahun 2012, diketahui bahwa jumlah pelajar SMA sebesar 14.710 siswa, sedangkan SMK sebesar 7.072 siswa. Dimana, para siswa yang masuk SMK cenderung merasa berat dalam mendaftar untuk masuk SMA. Meskipun demikian, saat ini lulusan SMK pun lebih banyak bertindak sebagai para pencari kerja, dibandingkan dengan pendidikan lainnya. Mengapa hal tersebut sampai terjadi, padahal SMK memiliki tujuan agar mampu mendidik anak untuk menjadi seorang wirausaha mandiri. Apakah kepala sekolah kurang memberikan kerja sama dengan pihak dunia industri untuk praktek kerja industri (PRAKERIN) bagi para siswanya, atau mungkinkah guru produktif yang mengajar kurang memiliki kompetensi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Jambi, pada tahun 2013, dari 5.723 siswa SMK, tingkat kelulusan hanya sebesar 74,43% dengan tingkat ketidaklulusan sebesar 25,56%. Hal ini menandakan bahwa tingkat kelulusan SMK masih belum dapat dikatakan maksimal (80%). Tentu hal ini harus menjadi sebuah bahan evaluasi bagi setiap kepala sekolah agar lebih memaksimalkan kembali proses pembelajaran yang memiliki fungsi dalam mempersiapkan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan untuk mengembangkan perekonomian daerah, yang mencakup dua dimensi. Pertama, dimensi kuantitatif, berkaitan dengan fungsi program pendidikan SMK dalam memasok tenaga kerja terdidik dan terampil sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja yang ada di daerah. Kedua, dimensi kualitatif, menyangkut fungsinya sebagai penghasil tenaga kerja terdidik, terlatih dan terampil yang akan menjadi sumber penggerak pengembangan perekonomian daerah. Berkenaan dengan kepemimpinan kepala sekolah pada SMK di Kota Jambi, diketahui bahwa kepala sekolah tidak pernah memberikan instruksi yang jelas kepada para guru tentang bagaimana proses pembelajaran yang baik, sesuai dengan ketentuan kurikulum saat ini. Kepala sekolah cenderung lebih memihak kepada guru atau staf yang pro dengan dirinya, dan mempersulit guru atau pun staf yang kontra. Selain itu, kepala sekolah tidak mampu mengatur aktivitas para guru secara terarah, sehingga sulit untuk mencapai tujuan bersama dalam setiap kegiatan yang diadakan. Berdasarkan hasil penelitian Carudin (2011:230), kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan mutu, tanpa kepemimpinan yang baik proses peningkatan mutu tidak dapat dilakukan dan diwujudkan. Keutamaan pengaruh (influence) kepemimpinan kepala sekolah bukanlah semata-mata berbentuk instruksi, melainkan lebih merupakan motivasi atau pemicu (trigger) yang dapat memberi inspirasi terhadap para guru dan karyawan, sehingga inisiatif dan kreatifitasnya berkembang secara optimal untuk meningkatkan kinerjanya. 2

Dengan demikian, kepala sekolah dapat menjadi sebuah figur dalam membimbing dan memberikan pengarahan kepada guru dalam pengembangan kompetensi, maupun meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh kualitas lulusan yang lebih baik. Sebab, SMK memberikan lulusan bukan hanya berdasarkan teori saja, melainkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Selain kepala sekolah, kompetensi guru turut memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan kinerja guru. Meskipun demikian, diketahui bahwa pada SMK di Kota Jambi dalam proses pembelajaran apabila ada siswa yang mengganggu, cenderung guru langsung mengeluarkan siswa tersebut dari ruang kelas, atau mendapat hukuman lainnya. Masih menggunakan metode ceramah yang monoton, sehingga terkadang siswa masih ada yang keluar masuk kelas ketika jam pelajaran telah dimulai. Selain itu, guru lebih cenderung mengutamakan siswa pintar dan terkadang tidak mengindahkan siswa yang biasa saja, sehingga terkadang proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pada akhir jam pelajaran guru cenderung memberikan tugas kepada siswa. Pendidikan saat ini seharusnya dapat lebih mengoptimalkan pengembangan kemampuan siswa, terutama pada SMK. Akan tetapi, guru terkadang cenderung tidak mengindahkan hal-hal tersebut sehingga apabila saat jam mengajar mulai, guru jarang mengatur ruang kelas dan tidak pernah membawa rpp maupun silabus. Sehingga, proses pembelajaran berjalan hanya sesuai dengan berdasarkan teori dan ceramah. Padahal, saat ini guru telah diberikan beberapa pilihan metode maupun model pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menuangkan hasil pemikiran dalam bentuk penelitian, dan pembuktian secara empiris tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru Bidang Produktif Jurusan Manajemen Bisnis Di SMK Kota Jambi. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kinerja Guru Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu sendiri dengan belajar. Suatu pengajaran akan bisa disebut berjalan dan berhasil secara baik, manakala seorang guru mampu mengubah peserta didik dalam arti yang luas, serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar. Oleh karena itu, mutu pendidikan tidak pernah terlepas dari kinerja para guru, yang merupakan bagian dari sistem pendidikan di sekolah. Gusti (2012:4), mengemukakan bahwa kinerja guru adalah prestasi yang dicapai sebagai hasil kerja seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, sesuai kewenangan dan kemampuan yang dimiliki. Sedangkan, Rabiyah, dkk (2012:4), mengemukakan bahwa kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya 3

sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah. Sementara, Rusman (2012:50), mengemukakan bahwa kinerja guru adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. Dengan demikian, dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru merupakan sebuah prestasi yang dicapai oleh seorang guru dari pelaksanaan tanggung jawab dan beban kerja yang disesuaikan dengan tingkat kompetensinya. Dimana, kinerja guru tersebut pada nantinya akan membawa perubahan pendidikan yang ada di sekolah tempat mengajar dengan menghasilkan lulusan yang tidak kalah dengan lulusan sekolah lainnya. 2. Kepemimpinan Kepala Sekolah Carudin (2011:232), mengemukakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah, sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh Gusti (2012:6), bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan untuk mengkoordinasikan dan menggerakkan segala sumber (guru, staff, karyawan, dan tenaga kependidikan) yang ada pada suatu lembaga sekolah, sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan seorang guru yang menjabat sebagai kepala dalam suatu sekolah, untuk dapat mengorganisasikan dan mengarahkan segala sumber daya yang ada demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. 3. Kompetensi Guru Semua orang pasti bisa menjadi tenaga pengajar, baik itu untuk dirinya sendiri, teman, bahkan keluarga. Akan tetapi, tidak semua orang bisa untuk menjadi seorang guru yang baik. Sebab, untuk menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan tanpa melalui proses dan pengalaman, maupun pendidikan yang harus dijalani. Rusman (2012:70), mengemukakan bahwa kompetensi guru, yaitu merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajibankewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dengan demikian, seorang guru yang dapat dikatakan sebagai seseorang yang berkompetensi adalah seorang guru yang mampu untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pelajaran sesuai dengan bidang kajian masing-masing. Sementara itu, apabila kita telaah berdasarkan ketetapan dan keputusan dalam UU RI. 14 Tahun 2005 pasal 7 ayat 1 (d) tentang Guru dan Dosen, menjelaskan bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, dimana berdasarkan pasal 10 ayat 1, menjelaskan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud meliputi : a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan 4

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi-potensi yang dimilikinya. b. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia c. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar. d. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Dengan demikian, seorang guru yang berkompeten dalam proses pembelajaran adalah seorang guru yang memiliki kompetensi-kompetensi, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dengan adanya kompetensikompetensi tersebut diharapkan kinerja seorang guru dapat lebih baik, dimana dalam proses pembelajaran seorang guru tidak hanya terfokus pada metode ceramah yang monoton, sehingga membuat para siswa bosan dan merasa jenuh selama pembelajaran. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada sebagai berikut : Kepemimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru Kompetensi Pedagogik Gambar 1. Kerangka Konseptual METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini sebesar 136 orang guru pada bidang produktif pada SMK Kota Jambi, dimana jumlah sampel yang akan digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan rumus Cochran (1974) diperoleh sebesar 94 orang guru bidang produktif pada SMK Kota Jambi. Dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Proportional Random Sampling. Sedangkan, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dan observasi, dengan menggunakan metode analisis jalur. Adapun jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung dan tertutup dengan menggunakan skala likert. Untuk variabel yang digunakan dalam penelitian ini sendiri, dapat dibagi menjadi kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru, dan kinerja guru. Untuk mengukur hasil perolehan data yang didapat dari kuesioner sendiri, 5

digunakan alat analisis, yakni SPSS. Idris (2012:1), mengemukakan bahwa SPSS atau Statistical Product and Service Solution merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik menggunakan komputer. Sementara, untuk pengujian data dalam penelitian digunakan uji validitas dan reabilitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel ke dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisis persentase serta memberikan interpretasi terhadap analisis tersebut. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah Ratarata Struktural 1-6 3.48 69,60 Fasilitas 7-11 3,50 70,00 Suportif 12-15 3,53 70,60 Partisipatif 16-22 3,83 76,60 Rata-rata Variabel 3,86 71,7 Dari Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel kepemimpinan kepala sekolah SMK Kota Jambi adalah sebesar 3,58 dengan capaian responden () sebesar 71,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah SMK Kota Jambi termasuk dalam kategori.dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas kepemimpinan kepala sekolah SMK Kota Jambi perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Peguasaan Karakteristik Peserta Didik Penguasaan Teori Belajar dan Prinsipnya Mampu Mengembangkan Kurikulum Pengembangan Yang Mendidik Memanfaatkan Teknologi dan Informasi Memfasilitasi Pengembangan Peserta didik Berkomunikasi Yang Kepada Siswa Melakukan Penilaian Dan Evaluasi Hasil Belajar Melakukan Tindakan Reflekdif Rata -rata 1-5 3,22 64,40 6-8 3.80 76,00 9-12 3,68 70,60 13-14 3,83 76,60 15-17 3,46 69,2 18-22 3,51 70,2 23-26 3,44 68,8 27-32 3,44 68,8 33-36 3,03 60,6 Rata-rata Variabel 3,38 69,45 Kurang Kurang Dari Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel kompetensi pedagogik guru bidang produktif SMK Kota Jambi adalah sebesar 3,38 dengan capaian responden () sebesar 69,45%. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru bidang produktif SMK Kota Jambi termasuk dalam kategori.dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru bidang produktif masih harus terus ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kompetensi Kepribadian Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Bertindak Sesuai rma Rata-rata 1-3 4.58 91.6 6

Menampilkan 4-6 4.50 90.0 Diri Pribadi Menampilkan 7-9 4.40 88.0 Diri Menjunjung 10-12 4.50 90.0 Etos Kerja Menjunjung 13-16 4.32 86.4 Kode Etik Rata-rata Variabel 4.46 89,2 Dari Tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel kompetensi kepribadian guru bidang produktif SMK Kota Jambi adalah sebesar 4,46 dengan capaian responden () sebesar 89,2%. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru bidang produktif SMK Kota Jambi termasuk dalam kategori.dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru bidang produktif harus terus dipertahankan. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kompetensi Sosial Bertindak Objektif Berkomunikasi Secara Efektif Beradaptasi Dengan Tempat Tugas Berkomunikasi Dengan Sesama Profesi Ratarata 1-3 4.50 90.0 4-6 4.49 89.8 7-11 4.56 91.2 12-15 4.45 89.0 Rata-rata Variabel 4.5 90 termasuk dalam kategori.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru bidang produktif harus terus dipertahankan. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional Menguasai Materi Menguasai SK dan KD Mengembangkan Keprofesionalan Memanfaatkan Komunikasi Pengembangan Diri Ratarata 1-3 4.71 94.2 4-7 4.60 92.0 8-10 4.60 92.0 11-15 4.63 92.6 Rata-rata Variabel 4.64 93 Dari Tabel 5, dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel kompetensi profesional guru bidang produktif SMK Kota Jambi adalah sebesar 4,64 dengan capaian responden () sebesar 93%. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi sosial bidang produktif SMK Kota Jambi termasuk dalam kategori Sanagat.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru bidang produktif harus terus dipertahankan. Dari Tabel 4, dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel kompetensi sosial guru bidang produktif SMK Kota Jambi adalah sebesar 4,50 dengan capaian responden () sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi sosial bidang produktif SMK Kota Jambi Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kinerja Guru Ratarata Pengelolaan 1-5 3,98 79,6 Kelas Pelaksanaan 6-10 4.01 80,2 7

Kegiatan Pembelajaran Pengelolaan Interaksi Kelas Bersikap Terbuka dan Luwes Rata-rata Variabel 11-15 4.07 81.4 16-20 4.16 83,2 4.05 81.1 Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel kinerja guru bidang produktif di SMK Kota Jambi adalah sebesar 4,05 dengan capaian responden () sebesar 81,1%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru bidang produktif pada SMK Kota Jambi termasuk dalam kategori.dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kinerja yang dimiliki oleh para guru bidang produktif harus terus dipertahankan. 1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru Adapun hasil analisis data pada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kompetensi guru (X2) bidang produktif jurusan manajemen bisnis di SMK Kota Jambi diperoleh besarnya pengaruh R square = 0,006, dengan thitung = 2,727, sedangkan ttabel = 1,969. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,727 > 1,969), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Sementara, untuk koefisien jalur (Px1x2) dilihat dari nilai Standardized Coefficient Beta = 0,176. Dengan demikian, kepala sekolah yang profesional dan berkualitas yang menunjukkan motivasi kerja yang tinggi dan kreativitas kerja yang tinggi pada umumnya menunjukkan kinerja dan produktivitas kerja yang tinggi pula. Kepala sekolah yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi cenderung disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi dalam bekerja. Kepala sekolah yang berproduktif cenderung penuh disiplin dalam melaksanakan berbagai program kerja khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan berbagai macam tugas sebagai pendidik, pelatih, pengajar, dan pembimbing. Hal ini senada dengan pernyataan Mulyasa (2012:37), dimana pemimpin seperti kepala sekolah harus jeli melihat potensi bawahannya agar bisa dikembangkan bagi kepentingan sekolah. Seorang kepala sekolah yang baik tidak akan melihat bawahannya dari sudut kekurangannya, tetapi dari segi kelebihannya. Untuk itu, kepala sekolah sebagai manajer harus mengenal kelebihan-kelebihan yang ada pada guru dan tenaga kependidikan lainnya. 2. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Adapun hasil analisis data pada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y) bidang produktif jurusan manajemen bisnis di SMK Kota Jambi diperoleh besarnya pengaruh R square = 0,412, dengan thitung = 2,171, sedangkan ttabel = 1,969. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,171 > 1,969), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Sementara, untuk koefisien jalur (Pyx1) dilihat dari nilai Standardized Coefficient Beta = 0,174. Hal ini senada dengan pendapat Mulyasa (2012:17), yang mengemukakan bahwa perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh 8

pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Perilaku instrumental kepala sekolah merupakan tugas-tugas yang diorientasikan dan secara langsung diklarifikasi dalam peranan dan tugastugas para guru, sebagai individu dan sebagai kelompok. 3. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru Adapun hasil analisis data pada pengaruh kompetensi guru (X2) terhadap kinerja guru (Y) bidang produktif jurusan manajemen bisnis di SMK Kota Jambi diperoleh besarnya pengaruh R square = 0,358, dengan thitung = 2,324, sedangkan ttabel = 1.969. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,324 > 1.969), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Sementara, untuk koefisien jalur (Pyx1) dilihat dari nilai Standardized Coefficient Beta = 0,183. Dengan kompetensi pedagogik memiliki perolehan nilai terendah dari kompetensi lainnya, melalui analisis deskriptif. Dengan demikian, dengan diperbaikinya kompetensi pedagogik pada seorang guru terutama pada bidang produktif, maka hendaknya proses pembelajaran tidak hanya berlangsung secara teoritis (ceramah monoton), yang pada akhirnya akan membuat proses pembelajaran menjadi membosankan. Hendaknya seorang guru mampu untuk mengekplorasikan pengetahuan dan kemampuannya untuk membantu para siswa agar dapat mengeksplorasikan bakat dan kemampuan yang mereka miliki masing-masing. Lin, et al, (2010:167), dalam penelitiannya mengemukakan bahwa komponen yang paling penting dari seorang guru dalam aktivitasnya adalah siswa. Meskipun demikian, kunci keefektifan dalam mengajar adalah guru itu sendiri. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas guru dalam membantu hal-hal apa yang akan terjadi nantinya, sehingga para guru tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka tapi juga meningkatkan efektifitas mengajar mereka. Yang berikutnya, guru dengan tingkat efektifitas dalam mengajar yang baik biasanya akan memeriksa kembali cara mengajar mereka, mempertahankan kualitas mengajar mereka, melanjutkan cara mengajar yang efektif, dan meningkatkan kegiatan pembelajaran para siswanya PENUTUP Kesimpulan Terdapat pengaruh signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja guru bidang produktif jurusan manajemen bisnis di SMK Kota Jambi. Hal ini dapat digambarkan dari dengan adanya perhatian dari pimpinan kepala sekolah kepada guru dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran sangat dibutuhkan, maupun seorang pimpinan harus dapat memanajemen para bahawannya untuk dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus lebih memperhatikan para guru dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu, seorang guru harus mampu menguasai materi dan memiliki wawasan, serta pengetahuan yang luas sehingga proses pembelajaran tidak terhambat 9

Saran Kepala sekolah hendaknya dapat memberikan pembagian tugas secara rinci dan mendetail terhadap semua guru, agar proses pembelajaran dapat terlaksana secara optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan memasang struktur tugas setiap harinya diruang guru. Hal ini tentunya juga harus didukung oleh guru bidang produktif di SMK Kota Jambi untuk dapat lebih menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, serta dapat lebih mengembangkan keahlian yang dimilikinya. DAFTAR PUSTAKA Carudin. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah Terhadap Kinerja Guru (Studi Deskriptif Analitik Pada Guru SMK Negeri se-kabupaten Indramayu). Jurnal Edisi Khusus,. 2, Agustus 2011. ISSN : 1412-565X. Hal : 229-245. Cochran, William. G. 1974. Sampling Techniques. New Delhi : Eastern Private Limited. Gusti, Messa Media. 2012. Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK N 1 Purworejo Pasca Sertifikasi. Jurnal Penelitian, Fakultas Teknik, Universitas Yogyakarta. Hal : 1-15. Journal of Arts and Sciences, Vol.1,. 2, 2010. Page : 167-187. Mulyasa. 2012. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Rabiyah, Herculanus B.S, & M. Syukri. 2012. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru SMP. Jurnal Administrasi Pendidikan, Universitas FKIP, Tanjungpura Pontianak. Hal : 1-15. Rusman. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu : Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Undang-undang Republik Indonesia mor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Idris. 2012. Aplikasi Model Analisis : Data Kuantitatif dengan Program SPSS. Edisi Revisi III. Fakultas Ekonomi, Univesitas Negeri Padang. Lin, R, Jingchen X, Yoau-Chau J, and Shihan H. 2010. The Relationship Between Teacher Quality and Teaching Effectiveness Perceived by Students From Industrial Vocational High Schools. Asian 10