BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DATA DAN PERHITUNGAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.2 Hubungan Tahanan Kemiringan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR HD465 DAN HD785 DI PT BUKIT MAKMUR PADA LOKASI KERJA SEBUKU KALIMANTAN SELATAN

Artikel Pendidikan 23

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

AUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

BAB II TINJAUAN UMUM

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil


BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

BAB II TINJAUAN UMUM

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB V PEMBAHASAN. perencanaan yang lebih muda dikelola. Unit ini umumnya menghubungkan. dibuat mengenai rancangan tambang, diantaranya yaitu :

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

LAPORAN TUGAS AKHIR DI PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG SENAKIN, KOTABARU KALIMANTAN SELATAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan pertambangan merupakan salah satu komoditi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.

STANDART OPERASIONAL PROCEDURE

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur)

DAFTAR ISI RINGKASAN ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB IV DATA DAN PERHITUNGAN

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas). Rangkaian

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yaitu peningkatan revenue

RINTA ANGGRAINI

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING

Penambangan Bijih Nikel di Pomalaa

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

USULAN JUDUL. tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan ini saya mengajukan. 1. Rancangan Jalan Tambang Pada PT INCO Tbk, Sorowako

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

BAB II TINJAUAN UMUM

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

Metode Tambang Batubara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penambangan batubara pada umumnya di Indonesia adalah sistem

A.A Inung Arie Adnyano 1 STTNAS Yogyakarta 1 ABSTRACT

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh produsen batubara untuk dapat memenuhi permintaan

Tambang Terbuka (013)

PROSES PENAMBANGAN BATUBARA

BAB III METODOLOGI DAN PENELITIAN. tinjauan pustaka yaitu melakukan kegiatan mengumpulkan literatur-literatur yang

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

PENGENDALIAN KUALITAS BATUBARA DENGAN SISTIM PENCAMPURAN PADA PT. BUKIT BAIDURI ENERGI SITE MERANDAI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

OUTLOOK KRIKIL JASA PERTAMBANGAN

PEMAKAIAN RAMBU-RAMBU TAMBANG. Untung Uzealani, SE Project Manager

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bukit Makmur Mandiri Utama (PT BUMA) adalah sebuah perusahaan kontraktor pertambangan yang memiliki kerjasama operasional pertambangan dengan PT Bahari Cakrawala Sebuku (PT BCS) sebagai pemilik lokasi tambang batubara yang berlokasi di Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. Kegiatan penambangan yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka terdiri dari pengupasan lapisan batuan penutup meliputi pembersihan lahan (Land-Clearing), pengupasan tanah pucuk (Top Soil Prestripping) & pengelolaan, pemuatan dan pengangkutan lapisan batuan penutup. Setelah itu dilakukan penambangan batubara yang meliputi pembongkaran batubara (Coal Stripping), pemuatan dan pengangkutan batubara serta pengapalan batubara. Target produksi lapisan batuan penutup yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 1.953.000 BCM dan produksi batubara sebesar 488.006 ton pada bulan Juli 2008 dengan nisbah penggalian 4:1. Sedangkan produksi lapisan batuan penutup aktual pada bulan Juli sebesar 1.383.576 BCM, dan batubara sebesar 404.463 ton dengan nisbah penggalian aktual sebesar 3,4:1. Alat berat yang digunakan untuk proses pemuatan material yaitu backhoe Komatsu PC 1250, PC 400 dan PC 200, sedangkan alat angkut yang digunakan adalah Komatsu HD 465 dan HD 785 untuk mengangkut muatan batubara dari pit ke coal intermediate dan muatan lapisan batuan penutup dari pit ke lokasi pembuangan. Sedangkan untuk mengangkut batubara dari coal intermediate ke pelabuhan Tanjung Kopala menggunakan alat angkut jenis Volvo FM 12, FM 260JD, dan FM 440. 1

Penggunaan solar sebagai bahan bakar memberikan dampak terhadap biaya penambangan sehingga membuat PT BUMA harus mengevaluasi penggunaan bahan bakar pada setiap unit yang bekerja untuk menurunkan ongkos penambangan. Langkah evaluasi yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara jumlah penggunaan bahan bakar (Liter) dengan jumlah volume material lapisan batuan penutup atau tonase batubara yang diproduksi. Rasio target yang telah ditetapkan berdasarkan standar parameter PT BUMA sebesar 0,83 Liter/bcm. Namun rasio aktual di lapangan pada bulan Mei dan Juni tahun 2008 berturut turut sebesar 0,91 dan 1,00 Liter/bcm. Hal ini dapat terjadi karena faktor kondisi tempat kerja, sikap operator, dan kualitas mesin yang kurang baik, serta metode penambangan yang tidak optimal yang menyebabkan besarnya konsumsi bahan bakar. Dengan adanya beberapa faktor tersebut, maka dalam penelitian ini akan difokuskan terhadap masalah kondisi jalan angkut yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar alat angkut. Parameter yang akan dibahas adalah hubungan antara tahanan kemiringan (grade resistance) dengan laju konsumsi bahan bakar. Serta jumlah persimpangan jalan yang dilalui oleh alat angkut dan penentuan alat angkut yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakar. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh karakteristik lingkungan kerja (jalur angkut) terhadap konsumsi bahan bakar alat angkut jenis HD465 dan HD785 dari Komatsu. 2. Menentukan parameter yang paling mempengaruhi konsumsi bahan bakar alat angkut jenis HD465 dan HD785 dari Komatsu. 3. Menentukan batasan nilai tahanan kemiringan dari jalur angkut yang dilewati terhadap klasifikasi penggunaan bahan bakar dari Komatsu. 4. Menentukan jenis alat angkut yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakar dengan parameter Konsumsi Bahan Bakar Spesifik menurut Wong (2001). 2

1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data pengamatan diambil di pit Tanah Putih pada bulan Juli tahun 2008. 2. Faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar hanya didasarkan atas dua parameter, yaitu kemiringan jalan dan jarak tempuh pembuangan material lapisan batuan penutup. 3. Penentuan unit yang paling efisien hanya berdasarkan pada konsumsi bahan bakar saja dan terlepas dari faktor produktifitas alat dan biaya operasional lainnya. 1.4. Asumsi Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mesin dalam kondisi ideal dengan kemampuan penggunaan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuat alat (Komatsu). 2. Tahanan gulir dianggap sama pada setiap lokasi karena struktur jalan yang relatif sama dan perawatan jalan yang dilakukan secara rutin. 3. Pengaruh pergantian gigi diabaikan karena secara umum alat bekerja dengan transmisi otomatis yang mengatur posisi gigi menjadi optimal berdasarkan pada kecepatan truk. 4. Pengaturan kerja alat diatur pada E-mode (economy mode) dan diaplikasikan pada semua alat muat dan alat angkut. 5. Konsumsi bahan bakar untuk pemakaian air conditioner (AC), radio, dan eksesoris lainnya dianggap kecil sehingga dapat diabaikan. 6. Konsumsi bahan bakar alat pada saat diam tetapi mesin tetap hidup (idle) dianggap lebih kecil daripada saat alat bekerja atau bergerak. 3

1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh parameter kemiringan jalan, frekuensi persimpangan jalan, dan jarak angkut terhadap konsumsi bahan bakar alat angkut jenis HD465 dan HD785 dari Komatsu. 2. Mengetahui batasan kemiringan jalan yang ideal agar konsumsi bahan bakar alat angkut dapat efisien. 3. Mengetahui jenis alat angkut yang paling ideal untuk pekerjaan pengangkutan material lapisan batuan penutup. 1.6. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan metode observasi lapangan untuk pengambilan data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari perusahaan yang terdiri dari spesifikasi alat Komatsu sesuai buku Specification & Application Handbook Komatsu edisi ke - 26. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan jalur angkut yang akan dianalisis. Dari beberapa jalur angkut tersebut yang dilalui oleh alat angkut jenis HD465 dan HD785 didapat data laju penggunaan bahan bakar alat dalam satu satuan waktu (Liter per jam). Dari tiap kelompok data dari masing masing alat angkut tersebut akan didapat suatu analisis pengaruh kondisi jalur angkut terhadap konsumsi bahan bakar unit HD785 dan HD465 pada PT Bukit Makmur Mandiri Utama jobsite Sebuku Kalimantan Selatan. Lalu dari data data yang didapat dibuat suatu perbandingan efisiensi penggunaan bahan bakar sesuai nilai Konsumsi Bahan Bakar Spesifik. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini secara skematik dapat dilihat dalam Gambar 1.1. 4

Identifikasi masalah besarnya kebutuhan bahan bakar unit produksi lapisan batuan penutup Penentuan batasan masalah berupa pengaruh kemiringan jalan dan jarak angkut terhadap konsumsi bahan bakar unit HD785 dan HD465 Data Primer : - Peta tambang dalam format DWG - Jumlah pemakaian bahan bakar Pengamatan dan pengambilan data Data Sekunder : Spesifikasi Alat Angkut Komatsu Perhitungan besarnya nilai tahanan kemiringan, jarak angkut, dan jumlah persimpangan jalan dari peta perkembangan tambang menggunakan software AutoCAD Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik dari HD785 dan HD465 Analisis Konsumsi Bahan Bakar HD465 dan HD785 di PT Bukit Makmur pada Lokasi Kerja Sebuku Kalimantan Selatan Kesimpulan Rekomendasi Output Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian 5