Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PERBANDINGAN METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE ACTIVE LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA SMP N 21 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad

Susti Rahmah Yulita S 1

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

Alumni Program Studi Pendidikan Matematika UNRIKA Batam 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Unrika Batam,

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

III METODE PENELITIAN

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif yang didasarkan pada studi

BAB III METODE PENELITIAN X O

KARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

STUDI KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN PROBING PROMPTING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NEGERI PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

Pendidikan Teknik Elektro, Universitas PGRI Madiun Madiun, 63118, Indonesia 2

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Kata Kunci: Contextual Teaching and Learning, metode eksperimen, pembelajaran IPA, dan hasil belajar.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Abstrak. Kata Kunci: Geometri, Media Visual, Model Bangun Ruang, Program Geogebra, Hasil

X O 1. Keterangan : O 1 O 2

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STHL BERBASIS PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 KEPIL

BAB III METODE PENELITIAN A.

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

BAB III METODE PENELITIAN

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar TIK

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

Transkripsi:

PYTHAGORAS, Vol. 3(2): 21-28 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PERBANDINGAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII MTs USB SAGULUNG BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dian Mayasari, Ismarti Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi: salmaalthafizhatus@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode diskusi dan demonstrasi di kelas VIII MTs USB Sagulung Batam tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian adalah penelitian komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs USB Sagulung Batam yang berjumlah 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A dan VIII B dengan total 62 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t. Dari analisis data dengan uji t pada taraf signifikansi α=0,05 dan dk = 60 diperoleh nilai thitung (2,914) < ttabel (2,000) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dari uji statistic disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang kelas VIII MTs USB Sagulung Batam yang pembelajarannya menggunakan metode diskusi dengan metode demonstrasi. Kata kunci: metode diskusi, metode demonstrasi, hasil belajar matematika siswa. PENDAHULUAN Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran sangat perlu untuk mempermudah proses pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sering diterapkan dalam proses pembelajaran matematika di MTs USB Sagulung Batam adalah metode ceramah. Dalam proses belajar matematika metode ceramah ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai hasil belajar matematika secara optimal. Namun, pandangan siswa bahwa pelajaran matematika itu susah masih ada sehingga menyebabkan hasil belajar matematika tetap rendah dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 72. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil ujian akhir semester (UAS) Matematika semester I tahun pelajaran 2013/2014 yaitu rata-rata UAS kelas VIII. A sebesar 21

60,30, kelas VIII. B sebesar 50,97, kelas VIII. C sebesar 51,50 dan kelas VIII. D sebesar 48,90. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran diharapkan guru dapat menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran dengan variasi penggunaan metode pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat memberikan kemudahan pada siswa untuk memahami materi yang disampaikan tetapi apabila metode yang digunakan tidak tepat maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar. Selain itu siswa harus ikut berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan cara berfikirnya untuk memahami materi yang dipelajari. Dalam penelitian yang dilaksanakan penulis menggunakan metode diskusi yang dibandingkan dengan metode demonstrasi. Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dan tujuan utama metode diskusi adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan. Pada metode diskusi setiap siswa menempati posisi yang dominan dalam proses pembelajaran, setiap siswa dalam setiap kelompok diharuskan untuk berusaha memahami dan menguasai materi yang sedang diajarkan dan selalu aktif ketika kerja kelompok sehingga saat ditunjuk untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka dapat menyampaikannya dengan baik dan menyumbangkan nilai bagi kelompoknya. Sedangkan metode demonstrasi adalah suatu cara menyampaikan pelajaran kepada siswa dengan memperagakan atau menunjukkan alat pelajarannya secara langsung, sehingga siswa dapat melihat, meraba dan merasakan alat peraga itu. Kedua metode ini menimbulkan keaktifan belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara metode diskusi dan demonstrasi terhadap hasil belajar matematika siswa pokok bahasan bangun ruang (luas permukaan serta volume kubus dan balok) siswa kelas VIII MTs USB Sagulung Batam tahun pelajaran 2013/2014? LANDASAN TEORI Metode Diskusi 22

Menurut Sumiati dan Asra (2009:141), diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan dan keterampilannya. Menurut Zaini (2005:123), cit. Siadari at el. (2012): Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali, memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu (Aqib, 2013:107). Sedangkan Willis (2012:107) mengemukakan bahwa: Metode diskusi adalah suatu cara untuk menyebarkan informasi atau pelajaran melalui diskusi. Diskusi biasanya timbul apabila ada suatu masalah yang diperkirakan jawabannya bermacam-macam, sehingga menimbulkan dialog-dialog di antara peserta diskusi. Selanjutnya Sanjaya (2008:154) mengemukakan bahwa, Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Metode diskusi yaitu peserta dihadapkan pada suatu masalah berupa pertanyaan atau pernyataan yang problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama (Daryanto, 2013:12) Metode Demonstrasi Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya (Aqib, 2013:104). Menurut Huda (2013:231): Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau menunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa. Metode demonstrasi adalah suatu cara menyampaikan pelajaran kepada siswa dengan meragakan/menunjukkan alat pelajarannya secara langsung, sehingga siswa dapat melihat, meraba dan merasakan alat peraga itu (Willis, 2012:105). Sedangkan menurut Daryanto (2013:14), metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian informasi kegiatan 23

belajar mengajar dengan mempertunjukkan tentang cara melakukan sesuatu disertai penjelasan secara visual dari proses dengan jelas. Hasil Belajar Matematika Siswa Menurut Hamalik, cit. Susanto (2013:4) menegaskan bahwa: Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan, sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Sedangkan Susanto (2013:4) menyimpulkan bahwa: Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. Slameto (2010:2) mengemukakan bahwa: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian tentang pengertian belajar di atas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5). Menurut Sumiati dan Asra (2009:38), perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, maka hasil belajar meliputi: a. Pemahaman konsep Menurut Bloom, cit. Susanto (2013:6) pemahaman konsep diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman yang dimaksud adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami atau yang ia rasakan. b. Keterampilan proses 24

Usman dan Setiawan, cit. Susanto (2013:9) mengemukakan bahwa: Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dari individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya. c. Sikap Menurut Azwar, cit. Susanto (2013:10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak karena jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap yang ditunjukkan oleh seseorang. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematika. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat membandingkan (Siregar, 2013:15). Yaitu membandingkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII yang pembelajarannya menggunakan metode diskusi dan demonstrasi. Populasi adalah siswa kelas VIII di MTs USB Sagulung Batam yang terdiri dari 4 kelas VIII yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Instrumen penelitian pada aspek kognitif berupa tes materi pelajaran yang diberikan selama perlakuan berlangsung. Tes yang diberikan berbentuk soal pilihan ganda (obyektif) sebanyak 10 butir soal yang memiliki 4 pilihan jawaban (a, b, c dan d). Apabila soal dijawab benar diberi skor 1 dan apabila salah diberi skor 0. Instrumen yang digunakan telah melalui uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Untuk menguji kemampuan generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak berkorelasi digunakan uji t separated varians. Pengujian ini dilakukan setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. 25

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil t-test diperoleh harga t hitung = 2,914 dan untuk mengetahui harga t tabel dengan uji dua pihak digunakan dk yang besarnya dk = n 1 + n 2 2 = 31 + 31 2 = 60 dengan taraf signifikan maka diperoleh harga t tabel = 2,000. Karena harga t tabel < harga t hitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa pokok bahasan bangun ruang (luas permukaan serta volume kubus dan balok) yang menggunakan metode diskusi dan demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian dengan membandingkan penggunaan metode diskusi dan demonstrasi terhadap hasil belajar matematika siswa pokok bahasan bangun ruang (luas permukaan serta volume kubus dan balok) diperoleh bahwa metode diskusi lebih baik. Ini terlihat dari deskripsi data tentang hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa hasil belajar matematika kelas eksperimen I lebih baik dari hasil belajar matematika kelas eksperimen II. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen I yaitu 70,32 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen II yaitu 59,68. Dari perhitungan diperoleh harga t hitung = 2,914 dan harga t tabel pada taraf signifikan dengan dk = 60 adalah 2,000. Dapat dilihat bahwa harga t tabel < harga t hitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi di kelas eksperimen I lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa di kelas eksperimen II yang menggunakan metode demonstrasi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa pokok bahasan bangun ruang (luas permukaan serta volume kubus dan balok) kelas VIII MTs USB Sagulung Batam yang pembelajarannya menggunakan metode diskusi dan demonstrasi. Peneliti menyadari dalam pelaksanakan proses pembelajaran menggunakan metode diskusi dan demontrasi masih terdapat kekurangan ditinjau dari nilai rata-rata dari kedua kelas ekperimen yang masih di bawah KKM pelajaran matematika yaitu 72. Tetapi penelitian yang sudah peneliti lakukan sudah dapat dikatakan lebih baik dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa yang meningkat. Selain dari nilai rata-rata kedua kelas eksperimen yang masih di bawah KKM, saat melakukan penelitian di kelas eksperimen, peneliti menemukan kendala dari responden (siswa) dalam memahami soal dan melakukan perhitungan yang berkaitan dengan konsep aljabar (Soal no. 2 dan 3). 26

KESIMPULAN Dalam pembuktian hipotesis penelitian diperoleh harga t hitung lebih besar dari harga t tabel yaitu 2,914 > 2,000. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa pokok bahasan bangun ruang (luas permukaan serta volume kubus dan balok) kelas VIII MTs USB Sagulung Batam yang pembelajarannya menggunakan metode diskusi dan demonstrasi. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z. 2013. Model-model Pembelajaran. Bandung: Raja Grafindo Persada. Arif, D.K. 2011. Implementasi Metode Eksperimen dan Diskusi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur Hewan. Jurnal Pendidikan MIPA 3:3-16. http://ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/vol 3 no 1_1.pdfdiakses hari jum at tanggal 4 april 2014. Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Keterampilan Dasar bagi Guru. Bandung: Yrama Widia. Dedi, R. Heri, S. Mugi, A.G. 2010. Efektifitas Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi 3:16-18. diakses hari jum at tanggal 4 april 2014 Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Siadari, T. Hasudungan, R. Kasturiyani. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Team Quis terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Garis Singgung Lingkaran di SMPII Luqman Al-Hakim Batam Tahun Pelajaran 2011/2012. Universitas Riau Kepulauan. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Edisi I [26 Februari 2014]. Siregar, S. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana 27

Prenada Media Group. Willis, S. 2012. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 28