RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RPT0. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Volume II: Bendung Bagian 1: Perencanaan dan Detail Desain. Konsep Pd.T. xx-xxxx.

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Revisi SNI T C. Daftar isi

Lampiran A...15 Bibliografi...16

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Revisi SNI Daftar isi

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

Revisi SNI Daftar isi

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

Revisi SNI Daftar isi

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Revisi SNI Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III. PEKERJAAN SALURAN

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

REKAPITULASI. JUMLAH HARGA (Rp) URAIAN PEKERJAAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

RSNI T C. Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

Revisi SNI Daftar isi

6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR

DIAGRAM SONDIR PADA RENCANA PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL KOMPLEKS MUARA TIMUR BANDUNG

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

B-Q. URAIAN PEKERJAAN VOLUME ANALISA SATUAN (Rp)

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Berita Acara Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Lelang Nomor : 800/05/KP/ULP.PJ.III/IX/2015 Tanggal : 2 Oktober 2015

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

BAB VII ANALISA BIAYA

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN. zacoeb.lecture.ub.ac.id

REKAPITULASI BIAYA. Terbilang : JUMLAH HARGA (RP) JENIS PEKERJAAN PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH III PEKERJAAN PASANGAN BATU 1:4

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAMAN

APLIKASI SNI PRACETAK

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

DATA LAPANGAN WAKTU DASAR INDIVIDU WAKTU NORMAL INDIVIDU TABULASI DATA TES KESERAGAMAN DATA TES KECUKUPAN DATA WAKTU NORMAL WAKTU STANDAR

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V PONDASI TELAPAK

Transkripsi:

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume IV: Pengaman Sungai Bagian 2: Pelindung Tebing dan Talud ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S D A 13 dari 12

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume IV: Pengaman Sungai Bagian-2. Pelindung Tebing dan Talud Konsep Pd.T.xx-xxxx.A 1 RUANG LINGKUP Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan yang meliputi bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit satuan volume pekerjaan pembangunan pengaman sungai, khususnya pelindung tebing dan talud. Pedoman ini meliputi analisa biaya perencanaan, desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan. 2 ACUAN NORMATIF - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah. - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik. - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting. - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan. - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 6. Pekerjaan Pemancangan. - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume IV: Pengaman Sungai, Bagian 2. Pelindung Tebing dan Talud. 3 ISTILAH DAN DEFINISI 3.1 Angka indeks adalah faktor pengali (koefisien) sebagai dasar perhitungan bahan baku dan upah kerja. 3.2 Beton adalah suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil (batu pecah ) dan air dengan perbandingan tertentu. 3.3 Biaya bahan adalah jumlah biaya berbagai bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari perkalian harga dasar satuan bahan dengan jumlah atau volume bahan yang dipakai. 3.4 Bronjong kawat adalah kotak yang dibuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu belah. 3.5 Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah biaya upah kerja dengan atau tanpa harga bahan-bahan bangunan untuk satuan pekerjaan tertentu. 3.6 Jumlah pekerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. 1 dari 12

3.7 Pekerjaan manual adalah pekerjaan yang dibuat/dikerjakan dengan peralatan bukan mesin. 3.8 Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit. 3.9 Upah kerja adalah biaya untuk upah pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga manusia yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya. 4. SINGKATAN ISTILAH Singkatan Kepanjangan Istilah cm centimeter Satuan panjang kg kilogram Satuan berat m atau m Meter panjang Satuan panjang m 2 Meter persegi Satuan luas m 3 Meter kubik Satuan volume OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari OB Orang bulan Satuan tenaga kerja per-bulan LS Lump sum Satuan volume paket pekerjaan 5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN Beberapa ketentuan dan persyaratan yang bersifat umum dalam pedoman ini adalah : a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masingmasing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat dan tidak membedakan faktor produktifitas tenaga kerja serta sistem penghitungan volume bahan yang berlaku di daerah yang bersangkutan. b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku di Indonesia. c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetjui (misal gambar detail desain atau jika ada gambar hasil shop drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). d) Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari. e) Indeks bahan, tenaga kerja dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan. f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%. 6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN Pedoman ini meliputi pelaksanaan kegiatan perencanaan, desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam pembangunan pengaman sungai untuk jenis konstruksi pelindung tebing dan talud. Berbagai jenis konstruksi pengaman tebing dan talud dapat terbuat dari pasangan batu kali, batu kosong, batu kali berusuk beton, cermaton (cerucuk matras 2 dari 12

beton), bronjong kawat dan berbagai jenis tersebut dapat pula dikombnasi dengan tiang pancang beton bertulang. 6.1 Perencanaan dan Desain Untuk tahap perencanaan yaitu perencanaan awal, para-desain dan studi kelayakan rencana pengamanan sungai, dan kemudian baru dilanjutkan dengan detail desain khusus untuk Krib. Besaran biaya perencanaan umumnya dipakai dua cara yaitu cara prosentase dan cara man month. Kedua cara ini merupakan pendekatan pilihan mana saja yang penerapannya lebih realitas ataupun dapat lebih terukur untuk mencapai sasaran hasil perencanaan sesuai dengan Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis, Volume IV: Pengaman Sungai, Bagian 2. Pelindung Tebing dan Talud. Kedua cara tersebut mempunyai keuntungan serta kerugiannya masing-masing, namun kenyataan dalam penawaran untuk biaya perencanaan atau detail desain jika tidak ditentukan apakah cara prosentase atau cara man month, biasanya dihitung dua cara tersebut dan kemudian diambil harga minimumnya. Khusus pada tahap perencanaan awal dapat dikelompokkan sebagai pekerjaan sangat kecil s.d sangat besar. Biaya perencanaan dihitung berdasarkan harga satuan dasar honorarium bulanan (OB) tenaga akhli tingkatan Profesional Utama yang berpendidikan minimum S1 dengan pengalaman minimum 10 tahun. Maka rentang biaya perencanaan berkisar antara 2 OB s.d 10 OB, seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Biaya Perencanaan Pengamanan Sungai Lebar Bankfull Debit Maksimum Panjang Sungai (m) (m 3 /s) Biaya No. Klasifikasi (km) (OB) Bobot 30% Bobot 30% Bobot 40% 1. Sangat Kecil LB < 10 Q < 100 PS < 50 2 2. Kecil 10 < LB < 20 100 < Q < 200 50 < PS < 100 4 3. Menengah 20 < LB < 40 200 < Q < 500 100 < PS < 200 6 4. Besar 40 < LB < 80 500 < Q < 1.000 200 < PS < 300 8 5. Sangat Besar LB > 80 Q > 1.000 PS > 300 10 Keterangan: * diperkirakan pada tahun 2006 Pada tahap perencanaan awal akan dihitung harga perkiraan sendiri (HPS) bangunan pengaman sungai atau harga bangunan (HB) dengan kesalahan maksimum 10%. Maka pada tahapan selanjutnya yaitu pra-desain diharapkan akan didapat HPS dengan kesalahan maksimum 8% dan kemudian pada tahap studi kelayakan serta detail desain akan didapat HPS dengan kesalahan maksimum 5%. 6.1.1 Cara Prosentase Biaya perencanaan atau detail desain ada patokan umum yang merupakan prosentase terhadap besaran biaya pembangunannya. Umum digunakan pada kisaran 3,5% s.d 12% dari besaran biaya pembangunannya. Biaya ini umumnya meliputi biaya perencanaan s.d studi kelayakan (30%), detail desain (40%) dan pengawasan pelaksanaan pembangunan (30%), dan belum termasuk biaya pengukuran topografi dan pemetaan; investigasi dan penyelidikan geoteknik. Untuk biaya pengukuran dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a: Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan, sedangkan untuk biaya penyelidikan geoteknik dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a: Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik. 3 dari 12

Penentuan besaran nilai prosentase untuk harga bangunan (HB) yang besar atau mahal atau juga tingkat kesulitannya rendah, maka nilai BP diambil yang kecil (3,5%) dan sebaliknya. Klasifikasi besaran nilai harga bangunan dibagi dalam empat kelas yaitu kecil, menengah, besar dan sangat besar. Berdasarkan pendekatan ini, klasifikasi besaran nilai BP diperkirakan seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Klasifikasi Prosentase Biaya Perencanaan dan Detail Desain Tingkat Kesulitan No. Klasifikasi Harga Bangunan (HB) * Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 1. Sangat Kecil HB < Rp 100 jt 12% 11% 9,8% 8% 2. Kecil Rp 100 jt < HB < Rp 500 Juta 10% 8,8% 7,8% 7% 3. Menengah Rp 500 jt < HB < Rp 1 Milyar 8,8% 7,52% 6,45% 5,7% 4. Besar Rp 1 Milyar < HB < Rp 5 Milyar 7,8% 6,45% 5,33% 4,5% 5. Sangat Besar HB > Rp 5 Milyar 7% 5,6% 4,43% 3,5% Keterangan: * diperkirakan pada tahun 2006 Tabel ini merupakan pedoman yang bersifat umum sekali, namun untuk hal yang khusus misalnya untuk biaya pembangunan pos duga air AWLR (automatic water level recorder) yang tentunya harga bangunannya kecil tetapi analisis hidrologinya yaitu menghitung Q banjir sama dengan untuk mendesain bendung dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kemungkinan lainnya yaitu bangunan air yang akan direncanakan belum dapat diperkirakan secara akurat, maka dapat digunakan harga satuan pembangunan, misal intake penyediaan air baku untuk tingkat kesulitan rendah sampai tinggi dalam kisaran harga Rp 50.000 s.d Rp 500.000 /m 3 /s (data tahun 2005). 6.1.2 Cara Man Month Dalam hal cara prosentase masih dinilai kurang akurat, maka melalui pendekatan Man Month, dengan rincian berbagai tenaga akhli terkait akan lebih jelas besaran volume pekerjaan yang harus dilaksanakan. Cara ini disajikan dalam bentuk sebagai berikut: a. Biaya Langsung Personil (Remuneration) Pelaksanaan kegiatan ini akan melibatkan tenaga akhli/profesional dari berbagai bidang keakhlian serta tenaga pendukung seperti tercantum dalam Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis, Volume IV: Pengaman Sungai, Bagian 2. Pelindung Tebing dan Talud. Jumlah kebutuhan tenaga akhli tersebut untuk kegiatan perencanaan dan detail desain, seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kebutuhan Rata-rata Tenaga Ahli (KTA) No. Panjang Pelindung (m) Bobot 25% Debit Banjir (m 3 /s) Bobot 25% Kerusakan Morfologi Sungai KTA * (OB) Bobot 25% 1. PP < 100 Q < 100 Ringan 20 OB 2. 100 < PP < 500 100 < Q < 200 Sedang 40 OB 3. 500 < PP < 2000 200 < Q < 500 Berat 60 OB 4. 2000 < PP < 5000 500 < Q < 1.000 Sangat berat 80 OB 5. PP > 80 Q > 1.000 Amat sangat berat 100 OB Keterangan: * Kebutuhan tenaga ahli total untuk tahap pra-desain (20%) dan studi kelayakan (30%) dan detail desain (50%) diluar kebutuhan untuk pengukuran & pemetaan serta penyelidikan geoteknik. Bidang keakhlian yang harus terlibat tergantung pada kerangka acuan kerja (KAK) pekerjaan ini atau juga seperti tercantum pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman 4 dari 12

Penyusunan Spesifikasi Teknis, Volume IV: Pengaman Sungai: Bagian 2. Pelindung Tebing dan Talud. Untuk kegiatan perencanaan pelindung tebing dan talud (untuk pra-desain 20% dan untuk studi kelayakan 30% dari Tabel 2), tenaga ahli yang harus terlibat adalah tim leader, ahli sungai, ahli hidrologi, ahli geoteknik, ahli lingkungan dan ahli analisis ekonomi (untuk kelayakan finansial dan ekonomi). Sedangkan untuk tahap detail desain pelindung tebing dan talud (50% dari Tabel 2), tenaga ahli yang harus terlibat adalah tim leader, ahli hidrologi, ahli sungai, ahli geoteknik, estimasi biaya. Kebutuhan waktunya masing-masing tenaga ahli dianalisa dalam Kebutuhan Tenaga Ahli seperti pada contoh di Lampiran C. Di dalam tahapan perencanaan dan detail desain disamping tenaga ahli tersebut diperlukan pula tenaga penunjang yang terdiri tenaga asisten dan pelaksana kantor. Untuk tenaga asisten dan juru gambar yang mendampingi tenaga ahli khususnya untuk kegiatan utamanya atau juga lainnya jika diperlukan, misal untuk perencanaan bendung diperlukan asisten ahli bendung yang lama waktunya disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan untuk tenaga operasional kantor dapat terdiri atas sekretaris, administratur, operator komputer dan pesuruh/penjaga. Biaya langsung personal ini disyaratkan harus tidak kurang dari 60% dari biaya total sebelum ditambah pajak. Besaran billing rate ditentukan berdasarkan basic price dari daerah setempat (sebagai contoh pada Lampiran A). Billing rate untuk tenaga akhli ataupun asisten ditentukan oleh tingkat pendidikan dan lamanya pengalaman kerja efektifnya (bukan lamanya waktu setelah lulus atau tanggal ijazah), tetapi dihitung waktu efektifnya, sehingga umumnya pengalaman kerja efektif lebih kecil dari waktu sejak lulus. b. Biaya Langsung Non-Personil Komponen biaya langsung non-personil yang nilainya < 40% akan meliputi subsub komponen: 1) Alat tulis kantor pakai habis Pada umumnya biaya alat tulis kantor (ATK) besaran per bulannya disesuaikan dengan kebutuhan, yang diantaranya: alat tulis, biaya kantor dan bahan komputer 2) Peralatan Kantor Biaya peralatan kantor per bulannya disesuaikan dengan kebutuhan diantaranya sewa komputer, printer, scanner atau juga mesin foto copy. 3) Komunikasi Yang termasuk biaya komunikasi diantaranya biaya telepon dan e-mail atau pembayaran biaya bulanan provider e-mail/internet. 4) Sarana Transportasi (jika diperlukan) Dimaksudkan untuk penyewaan kendaraan operasional baik untuk roda 2 dan juga roda 4, dapat dihitung berdasarkan harga yang paling murah antara sewa harian atau bulanan. Namun jika tidak diperlukan, maka tidak perlu diajukan oleh penyedia jasa. 5) Perjalanan Dinas yang terdiri dari perdiem allowance dan transportasi Biaya perjalanan dinas dapat terdiri atas perdiem allowance dan biaya 5 dari 12

transportasi (charter kendaraan atau tiket KA/pesawat) dari lokasi pekerjaan ke lokasi tujuan yang diperlukan yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada institusi pengguna jasa. 6) Workshop, Sosialisasi, dan Konsinyasi (jika diperlukan) Biaya pelaksanaan kegiatan ini dapat terdiri atas biaya transportasi, konsumsi, honor, akomodasi dan biaya penggandaan material untuk nara sumber yang diundang. Ketiga tahapan kegiatan ini jika dianggap perlu berbeda perlakuannya, maka masing-masing dapat dipisah satu sama lain. 7) Pelaporan Biaya ini dimaksudkan untuk membiayai penggandaan laporannya (tidak termasuk biaya pembuatan). Biaya ini perlu memperhatikan jumlah halaman dari tiap tahapan laporannya, ukuran kertas yang digunakan, bentuknya (teks atau gambar), berwarna atau tidak, bentuk penjilidan, jumlah rekaman/copy yang harus dipenuhinya sesuai dengan KAK. Tahapan pelaporan atau jenis laporan dapat berupa laporan pendahuluan, interim, bulanan, konsep dan Akhir. 8) Lain-lain Biaya lain-lain adalah biaya yang pada kenyataannya harus disediakan, diantaranya foto copy data, beli buku data, ataupun biaya final setting dll. Secara keseluruhan biaya dapat dilihat secara rinci pada Lampiran-B. 6.2 Konstruksi Pelaksanaan konstruksi dari berbagai jenis krib yang berbeda satu sama lainnya adalah hanya karena perbedaan bahannya sehingga struktur atau konstruksinya menjadi berbeda. Sehingga pekerjaan persiapan dan lain-lain untuk keseluruhan jenis krib masih sama, maka AHSP-nya sebagai berikut: A. Pekerjaan Persiapan A.1 Persiapan Umum Pekerjaan persiapan yang termasuk dalam kegiatan yang bersifat umum yaitu Moblisasi/demobilisasi peralatan, Pembersihan lapangan, Pemagaran daerah kerja, Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang; dan Pembuatan Papan Nama Proyek dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain. A.2 Pengukuran awal Pengukuran awal yaitu untuk membuat titik ikat yang AHSP-nya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. B. PEKERJAAN KONSTRUKSI PELINDUNG TEBING DAN TALUD B.1 Pekerjaan Tanah Pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah. 6 dari 12

B.2 Pekerjaan Pengukuran atau stick out Konsep Pd.T.xx-xxxx.A Seperti pengukuran awal, pelaksanaan pengukuran untuk chek ketinggian elevasi dan stick out lokasi komponen bangunan bendung menggunakan AHSP yang dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. B.3 Pekerjaan Pengujian Geoteknik Untuk pelaksanaan pengujian geoteknik terkait dengan uji mutu hasil pekerjaan timbunan tanah dan struktur geoteknik dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 3. Pekerrjaan Geoteknik. B.4 Pekerjaan Beton Untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk pengujian bahan dan uji mutu campuran beton dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting. B.5 Pekerjaan Pasangan Untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan batu dan mortar adukan semen yang termasuk pengujian bahan serta uji mutu mortar semen dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan. B.6 Pekerjaan Tiang Pancang Untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan termasuk pengujian bahan dan uji mutu pelaksanaan konstruksinya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 6. Pekerjaan Pemancangan. B.7 Pekerjaan Dewatering Untuk pelaksanaan pekerjaan pengaman dalam pelaksanaan pekerjaan khususnya kistdam dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 7; Pekerjaan Dewatering. B.8 Pekerjaan Lain-lain Untuk pelaksanaan pekerjaan lainnya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 9; Pekerjaan Lain-lain. Untuk masing-masing jenis krib yang bersifat khusus, maka AHSP-nya adalah sebagai berikut: a). Bronjong Kawat Ukuran krib bronjong kawat sesuai dengan Petunjuk Teknis Perencanaan Teknik dan Pelaksanaan Krib Bronjong Kawat yang merupakan kelengkapan dari SNI 03-2400 1991, Tata Cara Perencanaan Umum Krib di Sungai, SNI 7 dari 12

03 0090 1999, Bronjong kawat, dan Pd T-04-2004-A, Pembuatan Bendung Bronjong dengan Sekat Semi Kedap Air pada Irigasi Desa maka untuk ini diambil ukuran B=1,0 m x L= 3,0 m x T=0,5 m dan diharapkan dapat berlaku untuk berbagai ukuran serta tipe dari krib itu sendiri), yang rinciannya dapat dilihat pada analisa A.9 dari Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan. b). Tiang Pancang Beton 1) Pengaman sungai untuk jenis pelindung tebing dan talud ini dengan tiang pancang dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I: Umum, Bagian 6. Pekerjaan Pemancangan.dan analisa harga satuannya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan, Volume I: Umum, Bagian 6. Pekerjaan Pemancangan. 2) Balok beton penghubung antara tiang bagian atasnya sesuai gambar dan spesifikasi teknik desain dari konstruksi pelindung tebing dan talud tiang pancang ini seperti tercantum pada Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I: Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting. Dalam hal ini akan variatif sekali bagian-bagian analisa yang digunakan misalnya beton dengan berbagai tingkat mutunya, pembesian, luas bekisting, cara pengecorannya, dan pembongkaran bekisting. 3) Rincian analisa lainnya yang terkait dengan desain dapat dicari pada volume I: umum. c). Tiang Pancang kayu Pengaman sungai pelindung tebing dan sungai untuk jenis tiang pancang kayu adalah konstruksi krib dengan menggunakan bahan/material kayu yang analisanya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan, Volume I: Umum, Bagian 6. Pekerjaan Pemancangan. d).pasangan Batu Kali Pengaman sungai pelindung tebing dan talud adalah konstruksi lining dengan tebing sungai dengan pasangan batu kali. Berbagai jenis material yang digunakan setelah dihitung volumenya, dan dapat kita gunakan harga satuan sesuai dengan Pedoman Analisa Harga atuan Pekerjaan, Volume I: Umum diantaranya pekerjaan tanah, pengukuran dan pemetaan, pekerjaan geoteknik baik di lapangan ataupun di laboratorium, beton termasuk tulangannya, pasangan batu kali-batu kosong serta plesteran, Tiang pancang beton, kayu; dan termasuk yang lain-lain yang didalamnya mengenai pembuatan kistdam. e).pasangan Batu Kali berusuk beton Berbagai pekerjaan menggunakan pasangan batu kali dan beton dapat mengacu pada Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting, dan Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan f).pasangan Batu Kosong 8 dari 12

Pekerjaan utamanya menggunakan pasangan batu kosong maka dapat mengacu Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan. f). Urugan tanah diperkuat geotekstil Pekerjaan terkait dengan jenis pelindung tebing ini yaitu pekerjaan tanah dapat mengacu pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah serta dikombinasikan dengan spesifikasi teknik dari geotekstil yang dideskripsikan pada Pedoman Spesifikasi Teknik untuk urugan tanah yang diperkuat dengan geotekstil. g). Cerucuk Matras Beton (Cermaton) Pekerjaan ini merupakan konstruksi cerucuk yang bagian atasnya dikat satu sama lain dengan pelat beton. Maka AHSP-nya dapat mengacu pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting, sedangkan cerucuknya dapat mengacu AHSP pembuatan cerucuk bambu atau kayu. h). Beronjong kawat Pekerjaan ini merupakan konstruksi pemasangan beronjong kawat. Untuk setiap modul beronjong atau tiap m 2 perakitan kawat beronjongnya atau juga pemasangan sesuai dengan bentuk konstruksinya dapat mengacu kepada pekerjaan beronjong kawat atau pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan 3.1 Operasi dan Pemeliharaan Pelaksanaan OP konstruksi pengaman sungai untuk jenis krib, dibedakan sesuai dengan jenis bahan/material yang digunakan. Secara umum pemeliharaan berbagai bahan sesuai dengan SNI 09-3142-2002, Pemeliharaan Bahan Bangunan untuk jenis kayu, besi dan beton. Biaya pemeliharaan pada umumnya dihitung berdasarkan prosentase sebagai berikut: a. Beton sebesar 1-2,5% harga konstruksi per tahun b. Kayu sebesar 2,5 8% harga konstruksi per tahun c. Baja sebesar 2,5 4% harga konstruksi per-tahun 9 dari 12

Lampiran A (informatif) Contoh Pelindung Tebing dari Bronjong Kawat Untuk pelindung tebing menggunakan bronjong kawat yang berukuran B=1,0 m x L=3,0 m x T=0,5 m berisi batu kali/belah sesuai dengan Pd T-04-2004-A Pembuatan Bendung Bronjong dengan Sekat Semi Kedap Air pada Irigasi Desa. Kawat bronjong diameter 8 mm anyaman heksagonal, diagonal lubang 15 cm, jenis kawat digalvanis, anyaman tiga lilitan, menggunakan rangka besi beton diameter 10-12 mm. Untuk meningkatkan kesetabilan konstruksinya diperkuat dengan cerucuk kayu diameter 8 10 cm. Untuk ini menggunakan analisa A.6 sebagai berikut: Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml Harga Bahan Batu kali/belah m 2 1,8 132.000 237.600 Kawat beronjong φ 8mm kg 7,68 7.500 57.600 Besi beton φ 12mm kg 35,3 7.500 264.750 Tenaga Kerja Pekerja OH 0,85 25.000 21.250 Tukang batu OH 0,3 35.000 10.500 Kepala Tukang OH 0,06 42.000 2.520 Mandor OH 0,015 50.000 750 Jumlah 594.970 Jika menggunakan konstruksi cerucuk, maka untuk 1 m panjang cerucuk kayu/ bambu diameter 8 10 cm Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml Harga Bahan Kayu/bambu dia. 8 10 cm m 1,15 5.500 6.325. Laburan meni dan ter m 2 0,02 5.400 108 Tenaga Kerja Pekerja OH 0,03 25.000 750 Tukang batu OH 0,01 35.000 350 Kepala Tukang OH 0,005 42.000 210 Mandor OH 0,001 50.000 50 Peralatan alat pancang manual tripod tinggi 5m dan berat penumbuk 5 kg 0,01 120.000 1.200 Jumlah 8.993 sewahari Pemasangan modul 1 m 3 bronjong kawat menjadi struktur krib Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml Harga Bahan Lapisan ijuk 5 cm (hanya m 2 1,15 3.500 4.025 untuk bronjong yang menempel dengan tanah) Tenaga Kerja Pekerja OH 0,12 25.000 3.000 Mandor OH 0,01 50.000 500 Peralatan Crane daya angkat 5 ton, sewahari 0,01 850.000 8.500 panjang lengan 15 m * Jumlah 17.025 * harga sewa termasuk bahan bakar dan operator 10 dari 12

Lampiran B (Informatif) Daftar harga satuan dasar bahan bangunan dan upah kerja Tabel B.1 Contoh daftar harga dasar bahan bangunan Tahun 2005, Kota Bandung No. Nama bahan bangunan Satuan Harga Satuan (Rp) 1. Pasir beton m 3 128.000,- 2. Pasir pasang m 3 108.000,- 3. Batu pecah / Split ukuran 1 2 cm m 3 146.000,- 4. Batu pecah / Split ukuran 2 3 cm m 3 146.000,- 5. Batu kali belah m 3 132.000,- 6. Triplek tebal 4 mm lbr 31.500,- 7. Multiplek tebal 12 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 82.000,- 8. Multiplek tebal 18 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 182.000,- 9. Papan (2x 20 x 400 ) cm m 3 950.000,- 10. Papan (3x 20 x 400 ) cm m 3 1.250.000,- 11. Kaso (5 x 7 x 400) cm m 3 1.135.000,- 12. Balok kayu Borneo kelas II m 3 1.140.000,- 13. Semen Cibinong / 50 kg zak 34.000,- 14. Semen Tiga Roda / 50 kg zak 36.000,- 15. Baja anyaman ø 6 mm kg 7.500,- 16. Baja anyaman ø 8 mm kg 7.500,- 17. Baja anyaman ø 10 mm kg 7.500,- 18. Kawat beton kg 7.000,- 19. Besi beton bulat polos kg 6.000,- 20. Besi beton bulat berulir kg 6.300,- 21. Paku segala ukuran kg 7.500,- 22. Cat besi / kayu kg 26.000,- 23. Meni besi / kayu 5 kg kg 43.000,- Tabel B.2 Contoh daftar harga upah pekerja Tahun 2005, Kota Bandung No. Nama Pekerja Satuan Upah (Rp) 1. Pekerja / kenek OH 25.000,- 2. Tukang gali OH 30.000,- 3. Kepala tukang batu OH 42.000,- 4. Tukang batu OH 35.000,- 5. Kepala tukang kayu OH 37.500,- 6. Tukang kayu OH 35.000,- 7. Kepala tukang besi OH 40.000,- 8. Tukang besi OH 35.000,- 9. Kepala tukang cat OH 40.000,- 10. Tukang cat OH 35.000,- 11. Mandor / pengawas OH 50.000,- 11 dari 12

Bibliografi ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta. Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV. Gaya Media Pratama, Jakarta. Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999. Direktorat Jenderal Pengairan, Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Pengairan, Maret 1994. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember 2005. SNI 03-2636, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk bangunan sederhana A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern). Penerbit Nova, Bandung, 1994. A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) Lanjutan. Penerbit Nova, Bandung, 1994. SNI 03-2836-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI 03-2837-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI 03-3434-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kayu Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan Anonimous, Direktorat Penyelidikan Masalah Air, Pengamanan Sungai serta Pengendalian Aliran, (untuk konstruksi bronjong) Agustus 1978. Anonimous, Direktorat Penyelidikan Masalah Air, Bronjong, Maret 1973. Kiyomi Kasama, Groin Works, March 1973. 12 dari 12