Tidak mustahil dalam tubuh GAM yang di dalamnya juga ada mantan-mantan pejuang DI/TII, muncul perbedaan pendapat.

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan

RUU ACEH PRESENT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

Society ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah peradaban Aceh begitu panjang, penuh liku dan timbul tenggelam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan rangkaian ribuan pulau di sekitar khatulistiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

PENYELESAIAN MASALAH PAPUA: PERLUNYA PENDEKATAN KOMPREHENSIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Nota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sangatlah unik dikaji, terutama pada Pada masa ini hubungan

PERMASALAHAN HUKUM TERHADAP ISI BUTIR-BUTIR PERJANJIAN RI-GAM DALAM HAL KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Pemilu Aceh: Sebuah Keniscayaan

BAB V KESIMPULAN. merupakan bentuk kekecewaan terhadap tidak terpenuhinya janji-janji Soekarno

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti

Letupan Konflik Aceh 1976

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA UTARA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan dengan memperhitungkan masyarakat Indonesia yang plural,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

Tugas Akhir Makalah Aku Warga Negara Yang Baik

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BAB IV PEMODELAN DAN REKOMENDASI PENYELESAIAN KONFLIK PAPUA. 4.1 Pemodelan Konflik Papua (Matrik Payoff Konflik)

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam

QANUN ACEH NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA GUBERNUR ACEH,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG TUHA PEUET GAMPONG DALAM KOTA LANGSA DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA WALIKOTA LANGSA,

Nota Kesepahaman. antara. Pemerintah Republik Indonesia. dan. Gerakan Aceh Merdeka

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Position Paper Yayasan LBH Indonesia Tentang Nota Kesepahaman (MoU) Pemerintah RI GAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA YANG BERKAITAN DENGAN KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

Daftar isi. Kata Pengantar... i Pengantar Editor... iii Daftar Isi... ix

Kementerian Dalam Negeri 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 06/MOU/2015 NOMOR : B-30.1/KA/PK/9/2015

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

BUPATI NABIRE PERATURAN DAERAH KABUPATEN NABIRE NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

bentuk usaha pembelaan negara meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. dikaitkan dengan kekerasan, seperti kerusuhan, separatisme, teroris, dan revolusi.

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan yang menganut asas

UU 27/1997, MOBILISASI DAN DEMOBILISASI. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 27 TAHUN 1997 (27/1997) Tanggal: 3 OKTOBER 1997 (JAKARTA)

BAB 2 SEJARAH BERDIRINYA GAM HINGGA MENJADI PARTAI ACEH

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

PANCASILA KE 5AKTUALISASI PANCASILA DI BIDANG POLITIK. NAMA : INSAN DUTA THORA NIM : KELOMPOK : E DOSEN : DR. AbidarinRosyidi, MMa

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB III PENGARUH TSUNAMI TERHADAP DIPLOMASI ACEH

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Pancasila era Orde Lama reformasi

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN KELURAHAN DAN PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN BIREUEN BUPATI BIREUEN

KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Nomor Soal. Kelas VII Norma 1. Konstitusi dan Proklamasi. Hak Asasi Manusia 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 T E N T A N G

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKAPITULASI PROGRAM SEMESTER September' No Uraian Kegiatan Jml. Minggu

FORMATIF 1 I. Isilah tiitk-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1997 TENTANG MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN KELURAHAN DAN PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN PIDIE JAYA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

POLITICS DAN POLITICKING Oleh Nurcholish Madjid

Transkripsi:

Tidak mustahil dalam tubuh GAM yang di dalamnya juga ada mantan-mantan pejuang DI/TII, muncul perbedaan pendapat. Sebagian tokoh senior GAM bersikeras perjuangan ini harus berlandaskan Islam dan mendirikan Negara Islam. Sebagian lagi ngotot, perjuangan GAM, berlandaskan ideologi nasionalisme, dan hendak membentuk pemerintahan kesultanan nasional sekuler. Tidak mustahil dalam tubuh GAM yang di dalamnya juga ada mantan-mantan pejuang DI/TII, muncul perbedaan pendapat. Sebagian tokoh senior GAM bersikeras perjuangan ini harus berlandaskan Islam dan mendirikan Negara Islam. Sebagian lagi ngotot, perjuangan GAM, berlandaskan ideologi 1 / 7

nasionalisme, dan hendak membentuk pemerintahan kesultanan nasional sekuler. Akhirnya kelompok pertama tergusur. Dan kelompok kedua melanjutkan perjuangan sehingga menelan banyak korban jiwa, cacat mental dan fisik, serta kehancuran tatanan pergaulan, pend idikan, ekonomi dan social budaya masyarakat secara meluas di Aceh. Terkorban, baik pihak yang pro, kontra maupun yang netral terhadap GAM atau RI. Kelompok pertama yang tersingkir, para tokohnya almarhum Tgk. Yahya Hasbi Geudong Aceh Utara, dr Husaini Hasan, almarhum Daud Paneuk dan sejumlah pentolan lainnya. Kelompok kedua, dipimpin Tgk. Hasan Muhammad Di Tiro, Malek Mahmud, dr Zaini Abdulllah, Tgk. Muhammad Usman Lampoih Awe (almarhum), serta tokoh GAM lainnya. Analisa saya, keinginan pihak pertama, GAM yang Islami, karena ingin melanjutkan perjuangan DI/TII, dan memperoleh nilai syahid jika tewas dalam gerakan tersebut. Sedangkan kelompok kedua, berpendapat sukar mendapatkan bantuan dari negara Barat yang Islam phobia. Perjuangan GAM Nasionalis dipimpin Tgk. Hasan Muhammad Di Tiro, kelihatan lebih bertahan lama, mulai bergerilya 4 Desember 1976 dan berakhir 15 Agustus- 2005 ( 29 tahun). 2 / 7

Sedangkan perjuangan berbasis Islam dipimpin Tgk. Muhammad Dawud Beureu-EH, memakan masa yang singkat, dimulai 23 September 1953 dan padam tahun 1960, sekitar 7 tahun. Sebagai kader inti perjuangan DI/TII, Tgk. Hasan Di Tiro, pernah dipercayakan oleh Imamnya Tgk. Dawud Beureu-EH menjadi Menteri Luar Negeri, yang bergerak di Negara Barat, khususnya di AS. Berimbas pada pencopotan Hasan Di Tiro sebagai WNI oleh Menteri zaman Orla, dan disahkan kembali menjadi WNI lagi, sebelum Wali meninggal dunia. Tentu saja selama bermukim di negeri asing, khususnya di AS, Tgk. Hasan telah berhasil mempelajari adat istiadat politik negeri terebut, serta kelemahan perjuangan DI/TII Aceh. Sehingga bertekad, mengubah arah dan basis gerakan DI/TII dari Islam ke GAM yang Nasionalisme Sekuler. Sebagai tameng diri, jika kelak mendapat tekanan berat dari pihak RI. Siasat ini, ternyata berhasil. Menyebabkan pentolan-pentolan GAM melalui badan penyelamat/pemberi suaka politik PBB yakni UNHCR, memperoleh tempat domisili baru di Swedia, Denmark dan Norwegia. Malahan mereka memperoleh status sebagai warga negara-negara tersebut. Merekapun mendapat perlindungan ketat dalam suasana konflik yang lalu, dari pemerintahan Swedia, dari keinginan pemerintah RI mengekstradiksi tokoh-tokoh GAM, guna dipengadilankan di Indonesia. Lebih jauh dari itu, pihak asing, baik dari lembaga swadaya masyarakat semacam HDC yang bermukim di Jenewa Swiss, 3 / 7

tokoh negosiasi dari Univ. Harvard Amerika, Prof. William Ury, dan mantan presiden Finlandia, Ketua Crisis Management Initiative, Mar t ti Ahti saari habis-habisan berdiri sebagai pendamai konflik RI-GAM tersebut. GAM tak setangguh Vietcong Para pejuang GAM ini penilaian saya, sebetulnya tidak setangguh kelompok gerilyawan komuni s Vietcong di Vietnam Utara. Karena kader GAM bukan berjuang dengan dasar ideologi. Sedangkan kaum Vietcong bergerilya melawan AS, berbasis ideologi komunis. Sehingga dengan bujukan penyediaan fasilitas lapangan usaha, uang dan jabatan, akhirnya kader-kader GAM dapat dilembutkan penguasa RI. Malahan manta n Menteri Kesehatan GAM dr Zaini Abdullah di Helsinki, seusai penekenan MOU, Senin (15/8-2005- Kompas, 16 Agustus 2005), gamblang mengatakan, perjuangan kemerdekaan adalah perjuangan GAM yang sudah usang. 4 / 7

Salah seorang tokoh GAM Faisal Putra, SH, dengan meneteskan air mata, pernah ikut menyan yikan lagu Indonesia Raya, di gedung DPR/MPR, sebagai isyarat sesudah MOU Helsinki, tak ada lagi konflik antara RI dan GAM. Bermakna kadar militansi kader-kader GAM mudah luntur, karena adanya berbagai fasilitas yang menguntungkan. Vietcong, sebelum memulai gerakan perlawanan, lebih dahulu membangun perlindungan untuk masyarakat sipilnya. Dengan membangun kota di bawah tanah.mereka juga membangun pusat-pusat pelatihan para gerilyawan, dan markaz-markaz penyimpanan persenjataan, rumah sakit pasar, serta sekolah-sekolah. Bertahun-tahun bergerilya, akhirnya Amerika keok. Dan Vietnam Selatan yang dibela Amerika, terpaksa menyerah kepada Vietcong. Membuahkan sebuah negara Republik Demokrasi Rakyat Vietnam yang komunis. Sebaliknya, baik DI/TII maupun GAM tidak memiliki taktik perjuangan gerilya seperti Vietcong, khususnya perlindungan untuk penduduk sipil. Dan besar dugaan, mayoritas manusia tewas dalam konflik di Aceh, adalah masyarakat sipil yang tak tahu apa-apa. Orang-orang sipil ini, serba salah. Menyebelah suatu pihak, atau bersikap netral, sama saja. 5 / 7

Pilihan RI dan GAM menyelesaikan Aceh dengan perundingan dan penyelenggaraan Pemilu, serta diberikannya status otonomi khusus (otsus) untuk Aceh. Hal ini telah dianggap sebuah jalan keluar yang menguntungkan kedua belah pihak. Manfa atkan peluang Tokoh-tokoh eks GAM yang kini berada di puncak-puncak pemerintahan eksekutif dan legislatif, perlu memanfaatkan peluang, selama kekuasaan berada di tangan mereka. Namun bukan berarti, dengan peluang ini, mereka akan terjerumus dalam lubang-lubang Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dan peluang itu, bukan untuk menimbun-nimbun harta kekayaan. Demikian pula Presiden SBY, jangan segan-segan menindak pentolan-pentolan eks GAM, jika terbukti melakukan KKN. Walaupun mereka ini sangat bersinergi dan berjasa memenangkan SBY sebagai Capres, dalam priode kedua tersebut. Presiden SBY juga saya harapkan jangan menganut pameo orang Aceh dalam hal penegakan hukum, yakni pancuri manok lam tutupan, pancuri intan ateuh kurusi, artinya pencuri ayam yang kadar kesalahannya kecil masuk penjara, tapi pencoleng kelas kakap, bebas dan duduk santai di kursi jabatannya. 6 / 7

( Miswar Sulaiman : P enulis adalah Ketua Umum PW. Dewan Masjid Indonesia (DMI) Prov. Ace h. ) 7 / 7