Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DIREKTORAT LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lampiran-1. ALAMAT KANTOR CABANG BANK TABUNGAN NEGARA (Persero), Tbk. 1. Ambon, Jalan Diponegoro No 75B Ambon

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Pendapatan denda keterlambatan diakui pada saat diterima oleh KIK EBA.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR : 35 TAHUN 2015 TANGGAL : 9 SEPTEMBER zols BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA KEMBALI PENSIUN POKOK PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

Lampiran Bahan Mata Acara 3, 5 dan 6 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tabel Statistik. Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Tabel Statistik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/8/PBI/2002 PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK GUBERNUR BANK INDONESIA,

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1.

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA DAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK NO. N A M A KODE KANWIL/KPP KANWIL DJP NANGGROE ACEH 010

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

NOMOR : 11 TAHUN ZOLT TANGGAL : 17 JVLI 2OL7 TIDAK MENINGGALI(AN ISTRI/SUAMI ATAU ANAK BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA RESMI STATISTIK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Governance) menjadi berhubungan satu dengan yang lainnya. Tujuan reformasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun Jakarta 24 Januari 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ALAMAT KANTOR BANK INDONESIA

PT BFI FINANCE INDONESIA TBK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BAB III PENGAWASAN INTERNAL KREDIT MITRA BINAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAl PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Daftar Isi Halaman Laporan auditor independen Laporan posisi keuangan... 1 Laporan aktivitas... 2 Laporan arus kas... 3 Catatan atas laporan keuangan... 4-19 Lampiran 1 - Laporan penyaluran dana program bina lingkungan... 20-21 Lampiran 2 - Laporan kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha program kemitraan... 22-35 ***************************

LAPORAN POSISI KEUANGAN (Dinyatakan Dalam Rupiah) Catatan 2013 2012 ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 2b,3 40.424.925.529 19.066.771.155 Kas/Bank yang dibatasi penggunaannya 2c,4-999.970.163 Piutang pinjaman mitra binaan - neto (setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman sebesar 22.910.647.018 dan 9.009.540.481 masing-masing pada tanggal-tanggal ) 2d,2f,5 15.901.942.454 55.411.438.589 Piutang jasa administrasi pinjaman 2e,6 65.186.497 160.563.989 Total Aset Lancar 56.392.054.480 75.638.743.896 TOTAL ASET 56.392.054.480 75.638.743.896 LIABILITAS DAN ASET NETO LIABILITAS Angsuran belum teridentifikasi 2g 552.638.792 1.093.252.505 Biaya yang masih harus dibayar 2h,7 85.000.000 90.000.000 Penyaluran program yang masih harus dibayar 2i 1.000.000 2.703.407.335 TOTAL LIABILITAS 638.638.792 3.886.659.840 ASET NETO Aset neto tidak terikat 2l,8a 55.753.415.688 70.752.113.893 Aset neto terikat 2l,8b - 999.970.163 TOTAL ASET NETO 55.753.415.688 71.752.084.056 TOTAL LIABILITAS DAN ASET NETO 56.392.054.480 75.638.743.896 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1

LAPORAN AKTIVITAS (Dinyatakan Dalam Rupiah) PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Catatan 2013 2012 PENDAPATAN Alokasi bagian laba dari BUMN pembina 2p,9-39.153.151.674 Pendapatan jasa administrasi pinjaman 2q,10 3.312.376.154 2.186.908.696 Pendapatan bunga 2r,11 384.147.022 519.632.829 Pendapatan lain-lain 2s,12 1.286.645 4.581.277 Pembalikan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman 2t,5c - 2.377.350.116 3.697.809.821 44.241.624.592 ALOKASI BUMN PEDULI DAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER (ANTT) YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA Alokasi dana BUMN peduli 2m - (7.820.027.621) ANTT - berakhir pemenuhan program 2n,17-6.820.057.458 ANTT - berakhir waktu 2o 999.970.163 5.716.305.143 Penerimaan kembali batal program penyaluran 2.025.307.851-3.025.278.014 4.716.334.980 TOTAL PENDAPATAN 6.723.087.835 48.957.959.572 BEBAN Dana pembinaan kemitraan 2u,13 1.637.480.000 2.968.458.513 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman 2t,5c 13.901.106.537 - Beban operasional 2w,14 564.211.759 996.909.786 Beban administrasi dan umum 2x,15 77.081.404 105.415.623 Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina 16 5.541.906.340 17.334.892.008 Penyaluran bina lingkungan BUMN peduli 17-6.820.057.458 TOTAL BEBAN 21.721.786.040 28.225.733.388 KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TIDAK TERIKAT (14.998.698.205) 20.732.226.184 PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER (ANTT) ANTT - penyisihan BUMN peduli - 7.820.027.621 ANTT - terbebaskan (999.970.163) (12.536.362.601) PENURUNAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER (999.970.163) (4.716.334.980) KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO (15.998.668.368) 16.015.891.204 ASET NETO PADA AWAL TAHUN 71.752.084.056 55.736.192.852 ASET NETO PADA AKHIR TAHUN 55.753.415.688 71.752.084.056 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2

LAPORAN ARUS KAS (Dinyatakan Dalam Rupiah) Catatan 2013 2012 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dana BUMN pembina 9-39.153.151.674 Pengembalian pinjaman mitra binaan 38.043.562.914 27.906.902.942 Pengembalian dana penjaminan KUM-LTA - 3.566.000.000 Pendapatan jasa administrasi pinjaman 3.407.753.646 2.579.601.943 Pendapatan bunga 11 384.147.022 519.632.829 Pendapatan lain-lain 12 1.286.645 4.581.277 Angsuran belum teridentifikasi (540.613.714) 880.799.594 Penyaluran pinjaman kemitraan (12.435.173.315) (48.694.500.000) Penyaluran dana pembinaan kemitraan 13 (1.637.480.000) (2.968.458.513) Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina (5.541.906.340) (14.631.484.673) Beban operasional (569.211.759) (937.324.301) Beban administrasi dan umum (77.081.404) (105.415.623) Penyaluran Program yang belum direalisasi (2.702.407.335) - Penerimaan kembali batal program Bina Lingkungan 2.025.307.851 - Kas Neto Yang Diterima dari Aktivitas Operasi 20.358.184.211 7.273.487.149 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Aset neto terikat berakhir pembatasannya 999.970.163 12.536.362.601 Penyisihan program BUMN peduli - (7.820.027.621) Penyaluran program BUMN peduli 17 - (6.820.057.458) Kas Neto Yang (Diterima dari) Aktivitas Pendanaan 999.970.163 (2.103.722.478) KENAIKAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS 21.358.154.374 5.169.764.671 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 19.066.771.155 13.897.006.484 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 40.424.925.529 19.066.771.155 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( PKBL ) PT bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ( BTN ) dibentuk sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Menteri Keuangan RI No. 306/KMK.013/1991 tanggal 20 Maret 1991 jo No. 368/KMK.013/1991 tanggal 19 April 1991 yang ditinjau kembali dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan ini merupakan kebijakan Pemerintah yang dilaksanakan oleh seluruh BUMN dengan maksud agar BUMN disamping menjalankan operasional bisnisnya, juga melaksanakan tugas sosial sebagai pembina usaha kecil-koperasi berupa akses permodalan dan pendampingan. Peraturan tersebut selanjutnya diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang mewajibkan BUMN menyisihkan 1% sampai dengan 3% dari laba usaha setelah pajak untuk tujuan pembinaan usaha kecil termasuk koperasi guna membantu pemerintah didalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Ketentuan tentang penyisihan dari laba usaha setelah pajak sebagai sumber pendanaan program kemitraan sebagaimana dijelaskan di atas, diubah dan diatur kembali melalui Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) Nomor PER- 05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Permen BUMN di atas, terakhir kembali diubah dengan Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 10 Setember 2013 dan berlaku sejak tahun buku 2013. Dalam Perrmen BUMN terakhir tersebut, antara lain, mengatur perubahan tentang sumber pendanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (Program BL) yang sebelumnya berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak sebesar maskimal 2% menjadi berasal dari anggaran perusahaan (BUMN Pembina) yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya. Selain hal di atas, dalam Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 diatur juga tentang mekanisme pembukuan sumber dan penggunaan dana program sebagai berikut: a. Pembukuan dana Program Kemitraan dan Program BL yang dananya bersumber dari penyisihan laba setelah pajak tetap dilaksanakan secara terpisah dari pembukuan BUMN Pembina. b. Pembukuan dana Program Kemitraan dan Program BL yang dananya bersumber dari anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya, dilaksanakan sesuai dengan mekanisme pembukuan perusahaan. Dalam Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 (perubahan ke 4) di atas kembali disebutkan definisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai berikut: a. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan (PK) adalah program untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana BUMN. b. Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut Program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana BUMN 4

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) b. Kegiatan Utama Kegiatan utama PKBL BTN adalah penyaluran pinjaman dan penyaluran dana pembinaan melalui Program Kemitraan serta pemberian bantuan melalui Program Bina Lingkungan. Pelaksanaan penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagaimana telah diubah dengan peraturan No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 (perubahan ke 4). Sesuai ketentuan diatas, maka hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PKBL, antara lain: 1. Sumber dana PKBL BTN untuk tahun 2012 bersumber dari penyisihan laba setelah pajak dimana untuk PK ditetapkan sebesar 1,5% (satu setengah persen) dan untuk Program BL ditetapkan sebesar 2% (dua persen). Hal ini mengacu kepada PERMEN BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007. 2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN yang diselenggarakan pada tanggal 27 Maret 2013 memutuskan untuk tidak mengalokasikan dana untuk program PKBL untuk tahun anggaran 2013 karena menunggu keputusan Kementrian BUMN dalam penyaluran dana Program PKBL. 3. Pada tanggal 10 September 2013, Kementrian BUMN mengeluarkan PERMEN No. PER-08/MBU/2013 yang menetapkan alokasi dana untuk PK diperhitungkan sebagai biaya adalah maksimal sebesar 2% dari laba bersih tahun sebelumnya dan Program BL diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan sebesar maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya. Karena RUPS BTN telah diselenggarakan sebelum PERMEN ini dikeluarkan, maka BTN belum dapat mengaplikasikan PERMEN tersebut pada tahun anggaran 2013. 4. Jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan sebesar 6% flat dari limit pinjaman. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, mempunyai Anggaran Dasar yang dimuat terakhir dalam akta Notaris Fathiah Helmi SH, No. 7 tanggal 12 Oktober 2009, yang telah mendapatkan pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-49309. AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009, Juncto Akta Pernyataan Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) No. 43 tanggal 29 Oktober 2009 juncto Akta Pernyataan RUPS Tahunan No. 2 tanggal 4 Januari 2012. Realisasi PK dengan Usaha Kecil dan Program BL didanai dari alokasi laba perusahaan yang ditetapkan oleh RUPS dalam bentuk: a. Program Kemitraan (PK) Bentuk program kemitraan oleh bank kepada Mitra Binaan diberikan dalam bentuk - bentuk, yaitu: 1. Pinjaman dengan ketentuan: - Pinjaman dari bank kepada masing-masing Mitra Binaan dan besarnya pinjaman maksimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari kebutuhan pinjaman. - Peruntukannya membiayai dan/atau untuk pembelian aktiva barang-barang produksi (investasi) dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan usaha. 5

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) b. Kegiatan Utama (lanjutan) a. Program Kemitraan (PK) (lanjutan) 2. Pinjaman khusus dengan ketentuan: - Pinjaman dari bank kepada Mitra Binaan yang sedang mendapat fasilitas pinjaman dari bank dan pinjaman belum jatuh tempo, dimana pinjaman khusu diberikan dalam rangka untuk memenuhi pesanan (order) dari rekanan usaha mitra binaan. - Peruntukannya untuk modal kerja. - Waktu pinjaman adalah maksimal 1 (satu) tahun dan pinjaman tersebut harus telah lunas(baik pinjaman pokok berikut jasa administrasi pinjaman). 3. Beban pembinaan dengan ketentuan: - Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, penelitian, pemagangan, pemasaran, promosi. Bentuk kegiatan tersebut dalam rangka peningkatan sumber daya manusia dan kemampuan pengelolaan usahanya. - Beban pembinaan bersifat hibah dan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan. Besarnya dana hibah untuk Mitra Binaan maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. b. Program Bina Lingkungan (BL) meliputi kegiatan penyaluran dana berupa: - Bantuan korban bencana alam - Bantuan pendidikan dan atau pelatihan - Bantuan peningkatan kesehatan - Bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum - Bantuan sarana ibadah - Pelestarian alam c. Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/DIR/DPP/2010 tanggal 18 Januari 2010 tentang perubahan struktur organisasi BTN, pengelolaan PKBL BTN ditetapkan sebagai berikut: i) Program Kemitraan Pengelolaan Program Kemitraan (PK) dilakukan oleh Corporate Secretary Division (CSD). Pelaksanaan PK di masing-masing Kantor Cabang dilakukan oleh Unit Loan Services. ii) Program Bina Lingkungan Pengelolaan Program Bina Lingkungan (BL) dilakukan oleh Corporate Secretary Division. Pelaksanaan BL di masing-masing Kantor Cabang dilakukan oleh unit kerja yang ditentukan berdasarkan kebijakan dari masing-masing Kantor Cabang. 6

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) c. Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus (lanjutan) Susunan pengurus PKBL BTN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal adalah sebagai berikut: 2013 2012 Pembina PKBL Irman A. Zahiruddin Purwadi Program Kemitraan Pimpinan Viator Simbolon Ardin M.H Simanjuntak Pelaksana Farida Andriani Sri Rejeki M.S. Budi Agusrianto Suhartini Rynaldi Tulus Program Bina Lingkungan Pimpinan Viator Simbolon Rakhmat Nugroho Pelaksana Farida Andriani Kusumarjono Budi Agusrianto Satrio K. Wilargo d. Ketentuan PKBL BTN telah menyusun ketentuan tentang PKBL sebagaimana tertuang dalam Peraturan Direksi No. 17/PD/DPKK/1203 tahun 2003 tentang Program Kemitraan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan diperbaharui dengan Surat Edaran Direksi No. 40/DIR/HCLD/2010 tanggal 8 Oktober 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dengan ketentuan sebagai berikut: Program Kemitraan i) Tujuan Penggunaan Program Kemitraan ditujukan kepada mitra binaan yang memiliki skala usaha kecil untuk keperluan investasi dan/atau modal kerja yang bersifat produktif. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mitra binaan untuk mendapatkan dana Program Kemitraan adalah sebagai berikut: Memenuhi kriteria untuk dikategorikan sebagai Usaha Kecil. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun kecuali bagi usaha kecil yang dibentuk atau berdiri sebagai pelaksanaan program BTN. Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan serta memiliki izin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak yang berwenang. Menyediakan atau memiliki share sendiri sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari kebutuhan dana yang diperlukan baik untuk bantuan hibah maupun pinjaman. Prioritas ditujukan kepada Usaha Kecil yang belum memiliki kemampuan akses perbankan (non bankable). 7

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) d. Ketentuan PKBL (lanjutan) Program Kemitraan (lanjutan) ii) Sumber Dana Dana program kemitraan bersumber dari: Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 1,5% (satu setengah persen). Pendapatan jasa administrasi pinjaman dan/atau jasa giro dari dana program kemitraan setelah dikurangi beban operasional. Pelimpahan dana program kemitraan dari BUMN lain, jika ada. iii) Batas Maksimal Jumlah Pinjaman Batas maksimal jumlah pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan dari mitra binaan. iv) Bentuk Pinjaman Pinjaman kepada mitra binaan diberikan dalam bentuk sebagai berikut: Pinjaman, dengan ketentuan: Pinjaman dari BTN kepada masing-masing mitra binaan maksimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari kebutuhan pinjaman mitra binaan. Peruntukan pinjaman adalah untuk membiayai modal kerja dan/atau untuk membeli aset berupa barang-barang produksi (investasi) dalam rangka untuk meningkatkan produksi dan penjualan jasa. Pinjaman Khusus, dengan ketentuan: Pinjaman dari BTN kepada mitra binaan yang sedang mendapat fasilitas pinjaman dari BTN yang belum jatuh tempo. Pinjaman khusus diberikan dalam rangka untuk memenuhi pesanan atau order dari rekanan usaha mitra binaan. Peruntukan pinjaman khusus adalah untuk digunakan sebagai modal kerja. Jangka waktu pinjaman khusus maksimal selama 1 (satu) tahun. v) Jangka Waktu Jangka waktu pinjaman program kemitraan maksimal selama 5 (lima) tahun dengan memperhatikan rencana penggunaan serta batasan aset atau omset yang dimiliki oleh mitra binaan. vi) Penyaluran Pinjaman Pinjaman diberikan langsung kepada mitra binaan baik secara individual atau kelompok. vii) Jasa Administrasi (Suku Bunga Pinjaman) Jasa administrasi yang dikenakan kepada mitra binaan adalah flat sebesar 6% per tahun dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri BUMN. Jasa administrasi tersebut dibebankan setiap bulan pada tanggal 25 dengan masa tenggang pembayaran sampai dengan akhir bulan. viii) Jaminan dan Pengikatan Pinjaman Jaminan dari pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan adalah usaha/proyek yang dibiayai oleh dana Program Kemitraan. Untuk pinjaman diatas 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah), bila dianggap perlu, BTN dapat meminta jaminan tambahan. Pengikatan secara notaril dilakukan untuk pinjaman diatas 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah). 8

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) d. Ketentuan PKBL (lanjutan) Program Bina Lingkungan (Program BL) Dana program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BTN di wilayah usaha BTN. Dana program BL bersumber dari: i) Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen). ii) Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari program BL. Dalam kondisi tertentu, besarnya dana program BL yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak dapat ditetapkan lain dengan persetujuan Menteri/RUPS. Penggunaan dana program BL adalah sebagai berikut: i) 70% dari jumlah dana program BL yang tersedia disalurkan melalui program BL BTN (BUMN Pembina). Ruang lingkup program BL BTN berupa: Bantuan korban bencana alam Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan Bantuan peningkatan kesehatan Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum Bantuan sarana ibadah Bantuan pelestarian alam Pemberian bantuan program BL BTN diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan disekitar kantor BTN. ii) 30% dari jumlah dana program BL yang tersedia diperuntukan bagi program BL BUMN Peduli. Ruang lingkup program BL BUMN Peduli ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan Keuangan PKBL BTN disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan disajikan dengan menggunakan praktek yang lazim berlaku dalam PKBL serta Pedoman Akuntansi PKBL (Revisi tahun 2012) yang ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN sesuai dengan Surat Edaran Nomor SE-02/MBU/WK/2012 tanggal 23 Februari 2012. Laporan Keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas disusun menggunakan dasar kas. Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method). Mata uang penyajian yang digunakan dalam Laporan Keuangan adalah Rupiah. 9

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas adalah saldo kas dan bank yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan PKBL dan tidak digunakan sebagai jaminan. Saldo kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominalnya. c. Kas/Bank Yang Dibatasi Penggunaannya Kas/Bank yang dibatasi penggunaannya adalah saldo kas dan bank yang secara khusus disisihkan untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yang penggunaannya tergantung kepada keputusan atau ketetapan Menteri Negara BUMN. Kas/Bank yang dibatasi penggunaanya diakui pada saat terjadinya transaksi penyisihan kas/bank untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli dan diukur serta dicatat sebesar nilai kas/bank yang disisihkan untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli. d. Piutang Pinjaman Mitra Binaan Piutang pinjaman mitra binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh BTN kepada mitra binaan. Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Penggolongan kualitas piutang pinjaman mitra binaan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Revisi tahun 2012 yang ditetapkan melalui Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE-02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Februari 2012 dengan ketentuan sebagai berikut: i) Lancar, apabila pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. ii) Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. iii) Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. iv) Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 10

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Piutang Jasa Administrasi Pinjaman (lanjutan) Piutang jasa administrasi pinjaman adalah jasa administrasi yang sudah menjadi hak PKBL BTN pada akhir tahun namun belum diterima sampai akhir tahun. Piutang jasa administrasi pinjaman mitra binaan dicatat secara akrual mengikuti piutang pinjaman mitra binaan dengan kualitas pinjaman lancar dan kurang lancar. Apabila pinjaman mitra binaan memiliki kualitas pinjaman diragukan atau macet maka tidak dilakukan akrualisasi atas piutang jasa administrasi pinjaman mitra binaan. f. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman adalah besarnya penyisihan atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman diakui saat akhir periode akuntansi dan diukur dan dicatat sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman dihitung secara kolektif berdasarkan persentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada. g. Angsuran Belum Teridentifikasi Angsuran belum teridentifikasi adalah penerimaan angsuran yang belum dapat diklasifikasikan atau diidentifikasi nama mitra binaan pembayarnya sampai dengan tanggal laporan keuangan. Angsuran belum teridentifikasi diukur dan dicatat sebesar nilai nominal yang diterima PKBL BTN. Saldo angsuran belum teridentifikasi akan berkurang pada saat diketahui identitas mitra binaan yang melakukan pembayaran dan jumlah yang teridentifikasi tersebut akan mengurangi saldo piutang pinjaman mitra binaan. h. Biaya Yang Masih Harus Dibayar Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang masih harus dibayar PKBL BTN karena telah diterimanya jasa atau prestasi selama tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai dengan akhir periode akuntansi karena pembayarannya akan jatuh tempo pada tahun berikutnya. i. Penyaluran Program yang Masih Harus Dibayar Akun ini merupakan penyaluran program yang direalisasi pada tahun berjalan namun belum diserahkan kepada penerima. j. Transaksi Yang Belum Teridentifikasi Akun ini merupakan penerimaan yang tercatat di rekening koran BUMN Pembina yang belum dapat diidentifikasi jenis transaksinya. k. Penyaluran Program Yang Belum Direalisasikan Akun ini merupakan penyaluran program yang direalisasikan untuk anggaran tahun berjalan namun belum diserahkan kepada penerima. 11

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Aset Neto Aset neto adalah aset dikurangi dengan liabilitas. Aset neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat (ANT) dan Aset Neto Tidak Terikat (ANTT). ANT adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi normal. ANT diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat Temporer (ANTTP) dan Aset Neto Terikat Permanen (ANTP). Termasuk dalam pembatasan temporer adalah penyisihan BUMN Peduli yaitu dana program bina lingkungan yang disisihkan PKBL BTN untuk program BL Peduli yang berasal dari saldo awal kas dana program bina lingkungan, pendapatan program bina lingkungan dan alokasi laba BTN untuk program bina lingkungan. ANTT adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. m. Alokasi Dana - BUMN Peduli Alokasi dana - BUMN peduli adalah dana yang dialokasikan untuk program BUMN peduli yang besarnya 30% dari dana program bina lingkungan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang terakhir telah diubah dengan peraturan No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013. n. Aset Neto Terikat Temporer (ANTT) - Berakhir Pemenuhan Program Aset neto terikat temporer (ANTT) - berakhir pemenuhan program adalah dana aset neto terikatalokasi BUMN peduli yang menurut ketentuan telah digunakan dalam rangka pelaksanaan program bina lingkungan bumn peduli (telah dipenuhi pembatasan programnya). Akun ini merupakan kontra akun aset neto terikat temporer - terbebaskan. o. Aset Neto Terikat Temporer (ANTT) - Berakhir Waktu ANTT - Berakhir waktu adalah sisa dana ANT yang masih tersisa sampai dengan batas waktu pembatasannya berakhir. Akun ini merupakan kontra akun dari ANTT - Terbebaskan yang diukur dan dicatat sebesar jumlah ANTT yang masih tersisa pada akhir periode akuntansi. p. Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina Alokasi bagian laba dari BUMN pembina adalah pendapatan yang berasal dari alokasi atas penyisihan laba setelah pajak BTN yang ditetapkan oleh RUPS untuk dana PKBL. Alokasi bagian laba dari BUMN pembina diakui pada saat ditetapkan oleh RUPS dan diukur serta dicatat sebesar jumlah dana yang dialokasikan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan keputusan RUPS. q. Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Pendapatan jasa administrasi pinjaman adalah pendapatan jasa yang dipungut atas pinjaman dana program kemitraan yang disalurkan kepada mitra binaan. Akru pendapatan jasa administrasi pinjaman diakui hanya untuk piutang dengan status lancar dan kurang lancar dan diukur serta dicatat berdasarkan nilai yang telah jatuh tempo sesuai dengan kontrak. 12

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga adalah pendapatan bunga dari hasil penempatan dana program kemitraan pada rekening giro bank. s. Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang tidak dapat digolongkan menurut klasifikasi pendapatan yang telah disebutkan di atas dan diakui pada saat diterima. Pendapatan lain-lain diukur dan dicatat sebesar nilai yang diterima PKBL BTN. t. Beban (Pembalikan) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Beban (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman adalah beban (pendapatan) yang timbul akibat pembentukan (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih. u. Dana Pembinaan Kemitraan Dana pembinaan kemitraan adalah penyaluran dana PKBL BTN sebagai salah satu bentuk pelaksanaan program kemitraan. Dana pembinaan kemitraan diakui pada saat terjadinya penyaluran dana pembinaan kemitraan dan diakui serta dicatat sebesar jumlah dana yang dibayarkan dalam rangka pelaksanaan pembinaan kemitraan. v. Beban Pembinaan Beban pembinaan adalah beban yang dikeluarkan PKBL BTN berkaitan dengan penyaluran pinjaman kepada mitra binaan yang meliputi biaya survei, biaya monitoring, biaya penagihan pinjaman, dan biaya pelatihan pekerja atau pengurus PKBL BTN. Beban pembinaan diukur dan dicatat sebesar beban yang telah menjadi liabilitas sebagai akibat transaksi keuangan yang dilakukan oleh PKBL BTN. w. Beban Operasional Beban operasional adalah beban yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PKBL BTN. x. Beban Administrasi dan Umum Beban administrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penunjang (administrasi) PKBL BTN. 13

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Kas dan setara kas merupakan penempatan dana PKBL pada rekening giro di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang terdiri dari: 2013 2012 a. Program Kemitraan yaitu: - Rekening giro Kantor Pusat 37.544.175.627 10.067.606.554 - Rekening giro Kantor Cabang 711.915.787 1.150.542.825 38.256.091.414 11.218.149.379 b. Bina Lingkungan yaitu: - Rekening giro Kantor Pusat 2.167.834.115 4.078.724.441 - Rekening giro Kantor Cabang 1.000.000 3.769.897.335 2.168.834.115 7.848.621.776 Total 40.424.925.529 19.066.771.155 4. KAS/BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Saldo kas di bank yang dibatasi penggunaannya per 31 Desember 2012 sebesar 999.970.163 merupakan saldo dana program Bina Lingkungan yang disisihkan untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli. Dana tersebut disimpan di rekening giro tersendiri di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. ( BTN ) Cabang Jakarta Harmoni. Pada tahun 2013, dana di atas sudah dikembalikan ke Rekening Pembina, Kantor Pusat. Untuk tahun 2013, akun ini bersaldo nihil dikarenakan PKBL BTN tidak menyisihkan dana untuk Program BUMN Peduli (Catatan 9). 5. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kantor Cabang Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut: No. Kantor Cabang 2013 2012 1. Jakarta Cawang 5.358.623.735 5.616.573.459 2. Bandung Timur 2.366.348.050 2.588.705.000 3. Solo 1.870.362.576 2.242.147.908 4. Makassar 1.445.669.166 1.453.448.902 5. Manado 1.425.215.493 1.658.977.393 6. Bandung 1.393.270.684 1.698.783.172 7. Yogyakarta 1.184.333.997 1.812.812.093 8. Banjarmasin 1.067.160.563 1.136.904.936 9. Pontianak 1.051.497.633 1.074.281.641 10. Bogor 1.020.219.663 2.140.858.999 11. Malang 994.470.165 1.415.622.375 12. Jakarta Kuningan 991.134.677 1.441.538.373 13. Padang 900.955.367 1.169.612.611 14. Purwokerto 891.997.900 1.265.496.410 15. Jakarta Harmoni 868.134.519 1.241.569.114 16. Denpasar 836.858.878 1.282.755.740 14

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 5. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan) a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kantor Cabang (lanjutan) Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut: (lanjutan) No. Kantor Cabang 2013 2012 17. Jember 803.338.667 948.713.217 18. Tangerang 773.508.903 891.057.349 19. Bandarlampung 733.853.615 845.871.515 20. Surabaya 658.630.412 15.820.754.512 21. Pekalongan 626.342.732 839.193.336 22. Samarinda 596.956.600 819.830.202 23. Kediri 567.573.949 897.478.659 24. Semarang 565.004.829 688.266.129 25. Pangkal Pinang 542.158.000 572.865.000 26. Banda Aceh 526.662.827 511.430.942 27. Harapan Indah 509.054.420 544.513.668 28. Bangkalan 495.322.588 563.316.330 29. Gorontalo 474.112.098 828.754.598 30. Bengkulu 440.061.978 549.574.038 31. Batam 429.952.571 612.555.558 32. Palembang 404.550.738 437.553.553 33. Cimahi 399.304.197 422.947.258 34. Cilegon 394.853.435 567.306.235 35. Kupang 373.146.100 581.254.300 36. Lainnya 4.831.947.747 7.237.654.545 38.812.589.472 64.420.979.070 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman (22.910.647.018) (9.009.540.481) Neto 15.901.942.454 55.411.438.589 b. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas Pinjaman Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut: 2013 Cadangan kerugian Saldo Piutang penurunan nilai Saldo piutang - neto Lancar 7.717.110.634 20.318.137 7.696.792.497 Kurang lancar 4.795.189.361 153.970.335 4.641.219.026 Diragukan 4.848.796.248 1.284.865.317 3.563.930.931 Macet 21.451.493.229 21.451.493.229 - Total 38.812.589.472 22.910.647.018 15.901.942.454 15

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 5. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan) b. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas Pinjaman (lanjutan) 2012 Cadangan kerugian Saldo Piutang penurunan nilai Saldo piutang - neto Lancar 53.300.528.696 186.551.850 53.113.976.846 Kurang lancar 1.595.425.105 88.865.178 1.506.559.927 Diragukan 1.036.568.566 245.666.750 790.901.816 Macet 8.488.456.703 8.488.456.703 - Total 64.420.979.070 9.009.540.481 55.411.438.589 Rincian kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha untuk tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 ada di lampiran 2. c. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal adalah sebagai berikut: 2013 2012 Saldo awal tahun 9.009.540.481 11.386.890.597 Penyisihan (pembalikan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan 13.901.106.537 (2.377.350.116) Saldo akhir tahun 22.910.647.018 9.009.540.481 6. PIUTANG JASA ADMINISTRASI PINJAMAN a. Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Kantor Cabang Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut: No. Kantor Cabang 2013 2012 1. Cikarang 6.220.878 1.079.899 2. Harapan Indah 5.997.616 720.000 3. Bangkalan 5.479.493 668.712 4. Depok 3.631.068 1.716.875 5. Batam 3.137.740 771.288 6. Jakarta Kuningan 2.870.448 1.951.825 7. Jambi 2.837.740 718.356 8. Kediri 2.441.658 3.499.896 9. Bandung 2.438.137 3.845.096 10. Lainnya 30.131.719 145.592.042 Total 65.186.497 160.563.989 16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 6. PIUTANG JASA ADMINISTRASI PINJAMAN (lanjutan) b. Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Kualitas Pinjaman Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut: Kualitas Pinjaman 2013 2012 Lancar 23.001.048 135.618.749 Kurang lancar 42.185.449 24.945.240 Total 65.186.497 160.563.989 7. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Biaya yang masih harus dibayar per masing-masing adalah sebesar 85.000.000 dan 90.000.000,- merupakan biaya profesional fee. 8. ASET NETO Aset neto terdiri dari: 2013 2012 a. Aset neto tidak terikat Saldo awal 70.752.113.893 50.019.887.709 Kenaikan (Penurunan) aset neto tidak terikat (14.998.698.205) 20.732.226.184 Saldo akhir 55.753.415.688 70.752.113.893 b. Aset Neto Terikat Saldo awal 999.970.163 5.716.305.143 Penurunan aset neto terikat (999.970.163) (4.716.334.980) Saldo Akhir - 999.970.163 9. ALOKASI BAGIAN LABA DARI BUMN PEMBINA Alokasi bagian laba dari BUMN Pembina untuk dana PKBL pada tahun yang berakhir pada tanggaltanggal adalah sebagai berikut: 2013 2012 Program Kemitraan - 16.779.922.146 Bina Lingkungan - 22.373.229.528 Total - 39.153.151.674 Tidak terdapat alokasi dana untuk tahun anggaran 2013 karena dalam RUPS BTN yang diselenggarakan pada tanggal 27 Maret 2013 memutuskan untuk tidak mengalokasikan dana serta Kementrian BUMN mengeluarkan PERMEN terbaru No. PER-08/MBU/2013 tanggal 2013 pada tanggal 10 September 2013 sehingga BTN belum dapat mengaplikasikan PERMEN tersebut pada tahun anggaran 2013. 17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 10. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI PINJAMAN Rincian pendapatan jasa administrasi pinjaman berdasarkan kantor cabang pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal adalah sebagai berikut: No. Kantor Cabang 2013 2012 1. Surabaya 780.857.358 900.088.904 2. Bandung Timur 137.516.500 3.056.000 3. Yogyakarta 129.429.884 136.200.978 4. Bandung 117.225.539 126.732.594 5. Solo 114.192.175 61.297.655 6. Padang 92.555.076 38.089.136 7. Purwokerto 87.563.718 97.209.008 8. Denpasar 81.082.275 61.485.882 9. Pekalongan 80.666.352 79.327.637 10. Jakarta Harmoni 78.829.801 46.503.890 11. Manado 75.343.549 31.264.977 12. Malang 73.935.634 64.226.464 13. Lainnya 1.463.178.293 541.425.571 Total 3.312.376.154 2.186.908.696 11. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga masing-masing sebesar 384.147.022 dan 519.632.829 adalah pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal yang diperoleh dari hasil penempatan dana program kemitraan pada rekening giro kantor pusat di BTN. 12. PENDAPATAN LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain masing-masing sebesar 1.286.645 dan 4.581.277 adalah pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal yang diperoleh dari pemasukan denda dan pengembalian dana operasional audit. 13. DANA PEMBINAAN KEMITRAAN Dana pembinaan kemitraan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Dana pembinaan kemitraan untuk pameran dan promosi 1.637.480.000 2.176.581.013 Dana pembinaan kemitraan untuk pelatihan - 791.877.500 Total 1.637.480.000 2.968.458.513 14. BEBAN OPERASIONAL Beban operasional pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal masing-masing adalah sebesar 564.211.759 dan 996.909.786 yang terdiri dari pembayaran atas upah tenaga kerja harian administrasi staf PKBL dan tenaga konsultan profesional yang bekerjasama dengan PKBL BTN. 18

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 15. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban administrasi dan umum pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal adalah sebagai berikut: 2013 2012 Beban administrasi dan umum - Program Kemitraan 77.081.404 105.205.623 Beban administrasi dan umum - Program Bina Lingkungan - 210.0000 Total 77.081.404 105.415.623 16. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN BUMN PEMBINA Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal adalah sebagai berikut: 2013 2012 Sarana dan prasarana umum 2.409.442.500 5.093.970.000 Pendidikan dan pelatihan 1.491.000.000 6.090.435.364 Peningkatan kesehatan 980.200.000 2.034.065.300 Pelestarian alam 331.627.750 1.094.800.000 Bencana alam 179.636.090 796.200.000 Sarana ibadah 150.000.000 2.225.421.344 Total 5.541.906.340 17.334.892.008 17. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN BUMN PEDULI Penyaluran bina lingkungan BUMN peduli pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal adalah sebagai berikut: Koordinator 2013 2012 Peduli pelestarian alam dan lingkungan Perum Perumnas - 3.070.027.458 Peduli sarana prasarana rumah layak huni 2012 Hutama Karya - 2.000.000.000 Reboisasi daerah aliran sungai Citarum BUMN Hijau Lestari - 1.000.000.000 Peduli Morotai PLN - 750.030.000 Total - 6.820.057.458 18. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan ini diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Pengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BTN pada tanggal 10 Februari 2014. 19

LAPORAN PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal Lampiran 1 Penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2013 No Nama Cabang Bencana Alam Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kesehatan Sarana dan Prasarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Total a BUMN Pembina 1 Ambon 30.000.000 30.000.000 2 Balikpapan 2.500.000 2.500.000 3 Banda Aceh 2.500.000 2.500.000 4 Bandar Lampung 15.000.000 2.500.000 17.500.000 5 Bandung 2.500.000 2.500.000 6 Bangkalan 43.000.000 2.500.000 45.500.000 7 Banjarmasin 2.500.000 2.500.000 8 Bekasi 10.000.000 2.500.000 12.500.000 9 Bengkulu 30.000.000 2.500.000 32.500.000 10 Bogor 140.000.000 225.000.000 2.500.000 367.500.000 11 Bumi Serpong Damai 2.500.000 2.500.000 12 Cibubur 2.500.000 2.500.000 13 Cikarang 2.000.000 2.000.000 14 Cilegon 2.500.000 2.500.000 15 Cimahi 10.000.000 2.250.000 12.250.000 16 Ciputat 540.000.000 540.000.000 17 Denpasar 15.000.000 2.500.000 17.500.000 18 Depok 20.000.000 2.500.000 22.500.000 19 Gorontalo 2.500.000 2.500.000 20 Gresik 100.000.000 2.497.500 102.497.500 21 Jakarta Harmoni 15.000.000 2.500.000 17.500.000 22 Jakarta Kebon Jeruk 28.000.000 2.500.000 30.500.000 23 Jakarta Kuningan 500.000.000 25.000.000 2.500.000 527.500.000 24 Jakarta Melawai 2.500.000 2.500.000 25 Jambi 2.500.000 2.500.000 26 Jayapura 1.500.000 1.500.000 27 Jember 25.000.000 27.500.000 52.500.000 28 Karawaci 2.500.000 2.500.000 29 Karawang 2.500.000 2.500.000 30 Kediri 25.000.000 2.500.000 27.500.000 31 Kelapa Gading Square 10.000.000 2.500.000 12.500.000 32 Kendari 2.500.000 2.500.000 33 Kupang 2.500.000 2.500.000 34 Madiun 1.750.000 1.750.000 35 Makassar 5.000.000 120.000.000 2.500.000 127.500.000 36 Malang 2.500.000 2.500.000 37 Manado 80.000.000 2.500.000 82.500.000 38 Mataram 50.000.000 2.500.000 52.500.000 39 Medan 90.000.000 50.000.000 45.000.000 185.000.000 40 Padang 2.500.000 2.500.000 41 Palangkaraya 120.000.000 2.500.000 122.500.000 42 Palembang 2.500.000 2.500.000 43 Palu 2.500.000 2.500.000 44 Pangkal Pinang 2.500.000 2.500.000 45 Pekanbaru 2.500.000 2.500.000 46 Pontianak 2.500.000 2.500.000 47 Purwakarta 1.395.000 1.395.000 48 Purwokerto 10.000.000 2.500.000 12.500.000 49 Pusat 94.636.090 955.200.000 794.375.000 50.000.000 1.894.211.090 50 Samarinda 2.500.000 2.500.000 51 Semarang 90.000.000 35.000.000 2.005.000 127.005.000 52 Sidoarjo 2.500.000 2.500.000 53 Solo 38.000.000 215.000.000 65.000.000 2.500.000 320.500.000 54 Surabaya 185.000.000 92.481.250 277.481.250 55 Surabaya Bukit Darmo 2.500.000 2.500.000 56 Tangerang 316.067.500 2.500.000 318.567.500 57 Tanjung Pinang 2.500.000 2.500.000 58 Tasikmalaya 30.000.000 1.995.000 31.995.000 59 Ternate 2.500.000 2.500.000 60 Yogyakarta 54.000.000 2.500.000 56.500.000 61 Cabang Lainnya 56.254.000 56.254.000 b Pembatalan program - (6.000.000) - (32.000.000) - (25.000.000) (63.000.000) Sub total 179.636.090 1.491.000.000 980.200.000 2.409.442.500 150.000.000 331.627.750 5.541.906.340 c BUMN Peduli - - - - - - - Total 179.636.090 1.491.000.000 980.200.000 2.409.442.500 150.000.000 331.627.750 5.541.906.340 20

LAPORAN PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal Lampiran 1 Penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2012 No Kantor Cabang Sarana Ibadah Pelestarian Alam a BUMN Pembina 1Ambon 30.000.000 12.000.000 - - - - 42.000.000 2Balikpapan - - - 20.430.000 - - 20.430.000 3banda Aceh - - - - - 16.800.000 16.800.000 4Bandar Lampung - 5.000.000-20.000.000 55.000.000-80.000.000 5Bandung 50.000.000 24.300.000-275.000.000 - - 349.300.000 6Bangkalan 22.260.000 19.500.000 15.000.000 - - 20.000.000 76.760.000 7Banjarmasin 50.000.000 24.000.000-56.130.000 - - 130.130.000 8Bekasi - - - 203.000.000 100.500.000-303.500.000 9Bengkulu - 42.000.000-105.873.000 - - 147.873.000 10 Bogor - 80.000.000 8.500.000 40.960.000 100.000.000-229.460.000 11 BSD - 20.000.000 - - 10.000.000-30.000.000 12 Cawang - - - 10.000.000 153.000.000-163.000.000 13 Cibubur - 45.000.000-15.000.000 - - 60.000.000 14 Cikarang - 13.000.000 - - - - 13.000.000 15 Cilegon - 106.000.000 - - - - 106.000.000 16 Cimahi - - - - 15.000.000-15.000.000 17 Ciputat - 30.000.000-60.000.000 110.000.000-200.000.000 18 Cirebon - 50.000.000-74.000.000 25.000.000-149.000.000 19 Denpasar 50.000.000 74.000.000 - - 155.575.000-279.575.000 20 Depok - 310.000.000-20.000.000 65.000.000-395.000.000 21 Gorontalo - - - 21.000.000 21.000.000 22 Gresik - - - 100.000.000-100.000.000 23 Jakarta Kebon Jeruk - 6.000.000-43.000.000 15.000.000 50.000.000 114.000.000 24 Jakarta Harmoni - 65.000.000-20.000.000 45.000.000-130.000.000 25 Jakarta Kuningan - 20.000.000-11.175.000 - - 31.175.000 26 Jambi - - - 524.000.000 - - 524.000.000 27 Jayapura - 100.000.000-110.500.000 - - 210.500.000 28 Jember - 48.800.000-210.000.000 10.000.000 25.000.000 293.800.000 29 Jkt Melawai 10.000.000 - - - - 10.000.000 30 Karawaci - - - 50.000.000-50.000.000 31 Karawang - 15.000.000 2.000.000 25.000.000 - - 42.000.000 32 Kediri - 31.500.000-62.400.000-50.000.000 143.900.000 33 Kelapa Gading Square 50.000.000 10.000.000 - - 35.000.000-95.000.000 34 Kendari - 50.000.000-100.000.000 - - 150.000.000 35 Kupang - - - 378.795.000 - - 378.795.000 36 Madiun 6.000.000 - - - - 6.000.000 37 Makassar - 70.950.000-89.800.000 145.000.000 20.000.000 325.750.000 38 Malang - 174.350.000-288.500.000 65.000.000-527.850.000 39 Manado - - - 59.000.000 25.000.000-84.000.000 40 Mataram 10.000.000 126.500.000-521.500.000 185.000.000-843.000.000 41 Medan - 46.000.000-10.000.000 - - 56.000.000 42 Padang 110.500.000 - - 25.000.000 117.000.000-252.500.000 43 Palu - 45.000.000 - - - - 45.000.000 44 Pangkalpinang - - - - 25.000.000-25.000.000 45 Pekalongan - 3.600.000 - - - 3.600.000 46 Pekanbaru - 160.000.000 - - 15.000.000-175.000.000 47 Purwakarta - - - - 15.000.000-15.000.000 48 Purwokerto - 84.000.000 - - 5.000.000-89.000.000 49 Pusat 423.500.000 2.583.800.364 1.854.965.300 50.000.000 200.000.000 810.000.000 5.922.265.664 50 Samarinda - 10.000.000-10.000.000 51 Semarang - 140.000.000 - - 50.000.000-190.000.000 52 Sidoarjo - 8.600.000-10.000.000 15.000.000-33.600.000 53 Solo - 625.000.000 40.000.000 125.000.000 379.346.344-1.169.346.344 54 Surabaya - 614.330.000-361.507.000 - - 975.837.000 55 Surabaya Bukit Darmo - - 60.000.000 - - - 60.000.000 56 Tangerang - 14.000.000 - - 55.000.000-69.000.000 57 tanjung Pinang - - - 7.500.000-12.000.000 19.500.000 58 Tasikmalaya - 25.000.000 - - 35.000.000 50.000.000 110.000.000 59 Ternate - - - 1.000.000.000 - - 1.000.000.000 60 Yogyakarta - 177.500.000 50.000.000 12.500.000 20.000.000 20.000.000 280.000.000 61 Cabang Lain - 17.000.000 - - - - 17.000.000 b Pembatalan Program (60.000) (38.695.000) - (1.600.000) (30.000.000) - (70.355.000) Sub Total 796.200.000 6.090.435.364 2.034.065.300 5.093.970.000 2.225.421.344 1.094.800.000 17.334.892.008 c BUMN Peduli 2.750.030.000 4.070.027.458 6.820.057.458 Total Bencana Alam Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kesehatan Sarana dan Prasarana Umum 796.200.000 6.090.435.364 2.034.065.300 7.844.000.000 2.225.421.344 5.164.827.458 24.154.949.466 Total 21

LAPORAN PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN LAMPIRAN 2 Kualitas Pinjaman Menurut Wilayah Dan Usaha Program Kemitraan Tahun 2013 No Kantor Cabang Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lainnya 1 Ambon Lancar - 12.935.600 - - - - - - 12.935.600 Kurang Lancar - 55.039.000 - - - - - - 55.039.000 Diragukan - 1.518.231 - - - - - - 1.518.231 Macet 24.166.667 47.137.334 - - - - - - 71.304.001 Total 24.166.667 116.630.165 - - - - - - 140.796.832 2 Balikpapan Lancar - - - - - - (1.226.000) - (1.226.000) Diragukan - 9.166.675 - - - - - - 9.166.675 Macet - 104.236.347-1.673.000 - - 77.409.333 38.084.867 221.403.547 Total - 113.403.022-1.673.000 - - 76.183.333 38.084.867 229.344.222 3 Banda Aceh Lancar - 12.332.611 - - - - - - 12.332.611 Kurang Lancar - 13.774.953 - - - - - - 13.774.953 Diragukan - 53.170.824 - - - - - - 53.170.824 Macet - 447.384.439 - - - - - - 447.384.439 Total - 526.662.827 - - - - - - 526.662.827 4 Bandar Lampung Lancar - 40.277.700 - - - - - - 40.277.700 Kurang Lancar - 68.606.800 - - - - 26.942.600-95.549.400 Diragukan 7.081.900 - - - - - 18.749.000-25.830.900 Macet 83.012.422 436.361.189 - - - 28.888.000 23.934.004-572.195.615 Total 90.094.322 545.245.689 - - - 28.888.000 69.625.604-733.853.615 5 Bandung Lancar 290.342.700 137.494.200 - - - - 427.255.000-855.091.900 Kurang Lancar 184.370.200 49.996.700 - - - - 61.276.612-295.643.512 Diragukan - - - - - - 23.332.800-23.332.800 Macet 29.741.754 29.243.811-49.166.600 - - 111.050.306-219.202.472 Total 504.454.654 216.734.711-49.166.600 - - 622.914.718-1.393.270.684 6 Bandung Timur Lancar - - - - - - - - - Diragukan - - - 2.272.727.272 - - - - 2.272.727.272 Macet - 80.300.778 - - - - 13.320.000-93.620.778 Total - 80.300.778-2.272.727.272 - - 13.320.000-2.366.348.050 7 Bangkalan Lancar - 64.997.340 - - - - 21.216.000-86.213.340 Kurang Lancar 37.564.739 355.420.849 - - - - - - 392.985.588 Diragukan 449.200 675.000 - - - - - - 1.124.200 Macet - 11.666.000 - - - - - 3.333.460 14.999.460 Total 38.013.939 432.759.189 - - - - 21.216.000 3.333.460 495.322.588 8 Banjarmasin Lancar - 531.809.501 - - - 1.375.242 37.668.200-570.852.943 Kurang Lancar - 116.644.836 - - - - 42.699.600-159.344.436 Diragukan 981.150 11.041.565 - - - - - - 12.022.715 Macet 35.817.154 221.858.638 - - - - 36.499.969 30.764.708 324.940.469 Total 36.798.304 881.354.540 - - - 1.375.242 116.867.769 30.764.708 1.067.160.563 9 Batam Lancar 25.138.890 25.916.646 - - - 109.666.668 17.125.000-177.847.204 Kurang Lancar - 41.099.811 - - - 46.000.000 - - 87.099.811 Diragukan - 37.555.556 - - - 81.616.667 6.250.000-125.422.223 Macet - 39.583.333 - - - - - - 39.583.333 Total 25.138.890 144.155.346 - - - 237.283.335 23.375.000-429.952.571 10 Bekasi Lancar - 34.543.880 - - - - - - 34.543.880 Kurang Lancar - 91.577.697 - - - - - - 91.577.697 Diragukan 10.000.000 7.583.050 - - - - - - 17.583.050 Macet - 104.481.828 - - - - - - 104.481.828 Total 10.000.000 238.186.455 - - - - - - 248.186.455 Total 22

LAPORAN PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN LAMPIRAN 2 Kualitas Pinjaman Menurut Wilayah Dan Usaha Program Kemitraan Tahun 2013 (lanjutan) No Kantor Cabang Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lainnya 11 Bengkulu Lancar - 227.674.455 - - - - 21.740.666-249.415.121 Diragukan - 30.025.134 - - - - - - 30.025.134 Macet 18.593.706 101.644.817 40.383.200 - - - - - 160.621.723 Total 18.593.706 359.344.406 40.383.200 - - - 21.740.666-440.061.978 12 Bogor Diragukan (3.783.400) 5.350.000 - - - - - - 1.566.600 Kurang Lancar - 8.035.665 - - - - - - 8.035.665 Lancar 169.686.865 6.875.000 - - - - 4.075.000-180.636.865 Macet 30.190.129 759.845.402 - - - - 39.945.002-829.980.533 Total 196.093.594 780.106.067 - - - - 44.020.002-1.020.219.663 13 Bumi Serpong Damai Lancar - 34.459.700 - - - - (6.024.000) - 28.435.700 Kurang Lancar - (1.676.000) - - - - - - (1.676.000) Diragukan - 26.656.000 - - - - - - 26.656.000 Macet - 2.863.415 - - - - - - 2.863.415 Total - 62.303.115 - - - - (6.024.000) - 56.279.115 14 Cibubur Lancar - 40.249.989 - - - - - - 40.249.989 Kurang Lancar 13.561.300 23.583.300 - - - - - - 37.144.600 Diragukan - 22.944.388 - - - 21.988.600 - - 44.932.988 Macet - 54.612.206 - - - - 47.083.329-101.695.535 Total 13.561.300 141.389.883 - - - 21.988.600 47.083.329-224.023.112 15 Cikarang Lancar 11.666.674 - - - - - - - 11.666.674 Kurang Lancar 19.900.892 104.027.234 - - - - - - 123.928.126 Diragukan 1.800.000 4.900.000 - - - - 6.500.000-13.200.000 Macet 9.449.997 19.444.400 - - - - - - 28.894.397 Total 42.817.563 128.371.634 - - - - 6.500.000-177.689.197 16 Cilegon Lancar - 3.394.000 (1.700.000) - - - - - 1.694.000 Kurang Lancar - 64.076.835 - - - - - - 64.076.835 Diragukan - 2.424.000 - - - - - - 2.424.000 Macet 11.091.600 315.567.000 - - - - - - 326.658.600 Total 11.091.600 385.461.835 (1.700.000) - - - - - 394.853.435 17 Cimahi Lancar - 170.972.211-54.444.448-53.333.334 33.000.001 20.000.002 331.749.996 Kurang Lancar - 8.749.996 - - - - - - 8.749.996 Diragukan - 27.333.339 - - - - - - 27.333.339 Macet - 31.276.406 - - - - 194.460-31.470.866 Total - 238.331.952-54.444.448-53.333.334 33.194.461 20.000.002 399.304.197 18 Ciputat Lancar 29.975.500 106.091.660 - - - - - - 136.067.160 Kurang Lancar 6.930.000 35.660.002 - - - - - - 42.590.002 Diragukan - - - - - - - 1.039.000 1.039.000 Macet 2.289.240 24.251.379 8.046.583 - - - - - 34.587.202 Total 39.194.740 166.003.041 8.046.583 - - - - 1.039.000 214.283.364 19 Cirebon Lancar (23.584.000) (17.248.000) - - - - - - (40.832.000) Diragukan - 45.000.000 - - - - - - 45.000.000 Macet (12.083.280) 88.758.380 37.770.000 - - - 1.825.670 (6.250.000) 110.020.770 Total (35.667.280) 116.510.380 37.770.000 - - - 1.825.670 (6.250.000) 114.188.770 20 Denpasar Lancar 131.635.803 182.253.205-12.915.700 - - 34.160.404 2.052.090 363.017.202 Kurang Lancar 38.258.308 118.342.801 - - - - 5.276.600 13.332.400 175.210.109 Diragukan (763.300) 23.582.067 - - - - (333.400) - 22.485.367 Macet 4.622.200 227.484.100 (1.479.300) 10.575.700 - - 34.943.500-276.146.200 Total 173.753.011 551.662.173 (1.479.300) 23.491.400 - - 74.047.104 15.384.490 836.858.878 Total 23