Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Aplikasi Graf pada Telaah Naskah Akademik RUU Pemilihan Kepala Daerah

Penerapan Graf dan Pohon pada Klasifikasi Aplikasi di Play Store

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Penggunaan Perwarnaan Graf dalam Mencari Solusi Sudoku

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Penerapan Graf pada PageRank

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Penerapan Graf pada Robot Micromouse

Kasus Perempatan Jalan

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Penerapan Graf dan Pohon untuk Sistem Manajemen Bencana Alam

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall

SIMPLE 3D OBJECTS AND THEIR ANIMATION USING GRAPH

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Penggunaan Graf dan Pohon Merentang Minimum dalam Menentukan Jalur Terpendek Bepergian di Negara-negara Asia Tenggara dengan Algoritma Prim

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

Penerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital

Aplikasi Graf dalam Permainan Kecil Super Mario War

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Penggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Penggunaan Teori Graf pada Pembuatan Jaringan Sosial dalam Pemetaan Sosial

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Implementasi Teori Graf Dalam Topologi Distribusi Data

Art Gallery Problem II. POLIGON DAN VISIBILITAS. A. Poligon I. PENDAHULUAN. B. Visibilitas

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Teori Graf Pada Knight s Tour

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Aplikasi Shortest Path dalam Strategy Game Mount & Blade: Warband

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Implementasi Graf berarah dalam Topologi Jaringan di Perusahaan Distributor

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Penerapan Scene Graph dalam Pemodelan Tiga Dimensi

Penerapan Graf dalam Pemetaan Susunan DNA

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer)

Penerapan Graf dalam validasi path di Permainan Saboteureun menggunakan DFS

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Aplikasi Graf Bipartit pada Job Recruitment Process dengan Matching Method

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Asah Otak dengan Knight s Tour Menggunakan Graf Hamilton dan Backtracking

Transkripsi:

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial Ahmad Fa'iq Rahman and 13514081 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia afaiq@students.itb.ac.id Abstrak Untuk mengetahui keadaan dan kondisi dari penduduk sebuah daerah, kita dapat melakukan pemetaan sosial. Pemetaan sosial memerlukan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya data yang perlu diambil dan untuk membuat pemetaan sosial yang baik. Dengan menggunakan graf, waktu yang digunakan untuk pemetaan sosial dapat berkurang secara signifikan. Selain mempercepat pemetaan sosial, graf juga membuat pekerjaan yang dilakukan lebih sistematis dan terarah, serta dapat lebih mengerti hubungan antara satu data dan lainnya. Pemodelan pemetaan sosial kedalam graf dapat pula membuat pemecahan masalah menjadi lebih mudah dan cepat sehingga kebutuhan sumber daya manusia juga dapat ditekan sedimikan rupa. Keywords Social Mapping, Pemetaan Sosial, Teori Graf, Graph Teories. I. PENDAHULUAN Sebagai pelajar di perguruan tinggi, seorang mahasiswa harus memiliki tujuan. Tujuan-tujuan ini pastilah beragam antara satu mahasiswa dan mahasiswa lainnya, namun ada rujukan yang dimiliki oleh universitas pada umumnya yaitu Tri Dharma perguruan tinggi. Salah satunya adalah pengabdian masyarakat. Melakukan pengabdian masyarakat tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Untuk melakukan pengabdian masyarakat, kita tidak dapat langsung turun ke masyarakat dan melakukan apa yang ingin kita lakukan kepada masyarakat tersebut, sebelumnya kita harus mengerti apa yang sebenernya dibutuhkan oleh masyarakat tersebut agar pengabdian masyarakat yang kita lakukan berbuah manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada ditempat kita melakukan pengabdian masyarakat tersebut. Kendala inilah yang memunculkan kegiatan pengantar yaitu pemetaan sosial. Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat, penyelenggara kegiatan seharusnya tau bahwa apa yang penyelenggara ingin bawa atau terapkan tidak selalu menjadi apa yang para penduduk sekitar butuhkan, disinilah tempat masuknya pemetaan sosial, agar penyelenggara tau apa yang sebenarnya penduduk butuhkan sehingga kegiatan yang dilakukan tidak dilakukan atas dasar ego pihak yang bersangkutan. Persiapan adalah tahap yang paling penting karena dalam tahap ini ditentukan keberlangsungan kegiatan lanjutan yang menjadi kegiatan utama dapat berjalan dengan dengan lancar. Dalam tahap ini juga dapat dilihat seperti apa kecenderungan dari tatanan sosial dalam sebuah daerah sehingga kegiatan utama dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kecenderungan dari para penduduk dalam daerah tersebut. Pemetaan Sosial atau Social Mapping merupakan kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan untuk masuk dan/atau melakukan kegiatan pada sebuah daerah baru. Pemetaan sosial ini dilakukan untuk mengumpulkan segala data yang bisa dikumpulkan dalam rangka menyokong kegiatan yang akan dilakukan pada daerah tersebut. Kegiatan-kegiatan yang berbasis pengembangan masyarakat pasti melakukan cara ini untuk memaksimalkan pengembangan yang akan dilakukan sehingga kegiatan-kegiatan tersebut berguna bukan hanya dalam jangka waktu yang singkat. Graf adalah sebuah cabang dalam matematika yang mempelajari tentang pemodelan sebuah kondisi asli menjadi model matematika yang memiliki vertices (titik) dan edge (sisi). Begitu juga masalah pemetaan sosial, bila dibuat menjadi model matematika pemetaan sosial ini dapat menjadi lebih terhubung dan tersebar. Dengan menggunakan graf seharusnya kegiatan pemetaan sosial dapat dilaksanakan dengan lebih sistematis dan berstruktur sehingga dapat membuat kegiatan ini dikerjakan dengan leih cepat. Mempercepat kegiatan pemetaan sosial ini tetap dengan memikirkan tentang output dan data-data yang diambil, sehingga kegiatan lanjutan yang menjadi tujuan utama tidak terabaikan begitu saja, bahkan seharusnya dengan menggunakan permodelan graf, kegiatan ini menjadi lebih efektif dan efisien. Namun, karena kegiatan ini berhubungan langsung dengan manusia, maka pasti, ada variabel yang tidak dapat dikuasai secara keseluruhan. Setidaknya, dengan menggunakan permodelan graf ini kegiatan yang dilakukan tidak dilakukan secara berantakan. A. Definisi Graf II. TEORI DASAR

Graf G = (V, E) dengan: V = himpunan tak-kosong dari simpul-simpul V = { v 1, v 2, v 3,, v n } E = himpunan sisi yang menghubungkan dua simpul E = { e 1, e 2, e 3,, e n } B. Jenis-Jenis Graf Berdasarkan ada tidaknya gelang (kalang) dan/atau sisi ganda pada suatu graf: 1. Graf sederhana Graf yang tidak mengandung gelang (kalang) maupun sisi-ganda. Gambar 1: Contoh Graf Sederhana. (https://proofits.files.wordpress.com/2012/10/grafku2.gif, diakses 11/12/2015, 00:15) 2. Graf tak-sederhana Graf yang mengandung sisi ganda dan/atau gelang (kalang). Gambar 2: Graf tak-sederhana. (http://4.bp.blogspot.com/-n2ahtpkrifi/utadukxreni/aaaaaaaaao0/eccoi-nopgi/s320/1.jpg, diakses 11/12/2015, 01:25) C. Terminologi Dasar Graf Dalam graf, dikenalkan beberapa terminologi dasar yang perlu diketahui: 1. Bertetangga (adjacent) Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung oleh satu sisi. Gambar 3: adjacent graph (http://furthermathematicst.blogspot.co.id/2011/07/103-matrixrepresentations.html, diakses 11/12/2015, 04:00) 2. Bersisian (incidency) Untuk sembarang sisi e = (v j, v k), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul v j dan simpul v k.gambar 4: incidence graph

Gambar 4: incidence graph (http://www.wikiwand.com/en/incidence_matrix, diakses 11/12/2015, 04:10) 3. Graf Kosong (null graph) Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong. Gambar 5: Graph kosong (http://www.ibiblio.org/links/devmodules/graph_theory/xhtml/page12.xml, diakses 11/12/2015, 04:15) 4. Derajat (degree) Jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Gambar 6: graf derajat (https://en.wikipedia.org/wiki/degree_(graph_theory), diakses 11/12/2015, 04:20) 5. Lintasan (path) Lintasan dengan panjang n dari simpul awal v 0 ke simpul tujuan v n di dalam graf G adalah barisan berselang-seling antara simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v 0, e 1, v 1, e 2, v 2,..., v n-1, e n, v n sedemikian sehingga e 1 = (v 0, v 1), e 2 = (v 1, v 2),.., e n = (v n-1, v n) adalah sisi-sisi dari graf G.

Gambar 7: graf lintasan (http://www.python-course.eu/networkx.php, diakses 11/12/2015, 04:25) 6. Siklus (cycle) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Gambar 8: graf siklik (https://commons.wikimedia.org/wiki/file:cycle_graph_c5.png, diakses 11/12/2015, 04:30) 7. Terhubung (connected) Dua buah simpul v 1 dan simpul v 2 disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v 1 ke v 2. Graf G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang simpul v i dan v j dalam himpunan V terdapat lintasan dari v i ke v j. Gambar 9: graf terhubung (https://en.wikipedia.org/wiki/cycle_(graph_theory), diakses 11/12/2015, 04:35) 8. Upagraf (subgraph) Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G 1 = (V 1, E 1) adalah upagraf dari G jika V 1 V dan E 1 E

Gambar 10: upagraf (https://commons.wikimedia.org/wiki/file:inducedsubgraph.svg, diakses 11/12/2015, 04:40) 9. Graf Bipartite (bipartite graph) Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V 1 dan V 2, sedemikian sehingga setiap sisi G menghubungkan semua simpul di V 1 ke sebuah simpul di V 2. Gambar 11: graf bipartite (http://mathworld.wolfram.com/completebipartitegraph.html, diakses 11/12/2015, 04:50) D. Pemetaan Sosial Pemetaan Sosial adalah satu metode visual yang menunjukkan lokasi relatif suatu komunitas atau kelompok yang dilakukan untuk menemukenali dan mendalami kondisi sosial komunitas tersebut. Social Mapping adalah teknik untuk membuat gambar kondisi sosial ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-sumber mata pencaharian, jalan, pelayanan kesehatan dan sarana-sarana umum. Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik, sehingga dapat digunakan untuk menganalisa dan mendalami bersama masyarakat untuk memunculkan topik-topik dan tema-tema tertentu. Pemetaan Sosial Digunakan Untuk: Menampilkan data tata letak komunitas, infrastruktur, kependudukan, etno-kelompok bahasa, pola kesehatan, kekayaan, dan sebagainya Mengidentifikasi kelompok sosial yang berbeda menggunakan kriteria yang ditetapkan secara lokal dan menilai distribusi aset di seluruh kelompok sosial Mendalami pengetahuan dan persepsi komunitas Mengidentifikasi pengaruh dan kekuasaan yang bermain Belajar tentang lembaga sosial dan pandangan komunitas yang berbeda terhadap lembaga-lembaga sosial tersebut III. PEMBAHASAN Pemetaan sosial yang saya paparkan disini adalah pemetaan sosial yang menjadi penyokong dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan potensi yang ada pada suatu daerah. Saya menggunakan pemetaan sosial yang seperti ini karena kegiatan seperti ini adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang paling sering saya temui selama saya menjadi mahasiswa. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaan pemetaan sosial ini, harapannya pada setiap tahap digunakan permodelan graf sehingga data yang didapatkan lebih mudah diolah selanjutnya. Tahapan-tahapan tersebut adalah mengenali

wilayah sasaran pemetaan, mengenali obyek pemetaan, pengumpulan data dan analisis data. Pengaplikasian graf dapat dilakukan pada kegiatan pengenalan terhadap wilayah dan juga objek dalam pemetaan sosial. Pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan tanpa menggunakan graf namun graf juga dapat digunakan dalam tahap ini. Saya tidak akan terlalu membahas hal itu karena saya lebih akan membahas penggunaan graf dalam mengenali wilayah dan objek dari pemetaan sosial. Dalam pengenalan wilayah, penyelenggara kegiatan harus mengenal sifat dari wilayah yang akan menjadi tempat kegiatan, cara mengenalinya dapat dengan melihat dan membaca peta dari lokasi daerah tersebut. Peta yang digunakan harus peta yang paling baru dan yang memiliki perbedaan paling sedikit dengan keadaan sekarang. Pengambilan data dari peta dan sejenisnya (dokumen) dimasukkan kedalam sebuah titik (vertice) dalam graf, titik ini akan berhubungan langsung dengan titik latar belakang. Titik latar belakang juga akan berhubungan langsung dengan sebuah titik yang berisi kondisi wilayah secara asli pada saat itu, kondisi wilayah yang sebenarnya ini dapat diambil dari kegiatan wawancara dan observasi langsung terhadap wilayah tersebut. Gambar 12: contoh graf pengenalan wilayah. Setelah mengenal wilayah tempat kita akan melaksanakan kegiatan, kita juga harus mengenal objek atau sasaran dari kegiatan yang akan dilakukan. Objek disini adalah masyarakat yang nantinya akan menjadi sasaran pengabdian masyarakat. Mengenal masyarakat inilah yang biasanya membutuhkan waktu yang lama karena banyak hal yang harus diobservasi dan diperhatikan. Dalam bermasyarakat, banyak variabelvariabel bebas yang perlu diperhatikan. Variabel-variabel bebas inilah yang biasanya malah menentukan kegiatan bermasyarakat dalam suatu tatanan masyarakat. Contoh variabel bebas ini adalah karakteristik dari masyarkat, perbedaan-perbedaan yang ada, serta struktur dalam tatanan masyarkat itu tersebut. Sebenarnya masih banyak variabel yang dapat menjadi faktor penting dalam menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat, semua itu tergantung dari bidang apa yang ingin dikembangkan atau dikenalkan pada masyarakat tersebut. Saya ingin memberi contoh graph yang berfungsi dalam mengenali masyarakat pada suatu daerah jika ingin mengembangkan sistem panen yang lebih rapih dan terstruktur. Misal pada daerah tersebut terdapat ladang sawah yang sangat luas dan belum tergunakan dengan baik. Kebetulan ladang itu adalah milik seorang di daerah itu dan dia tidak memiliki ide untuk menggunakan lahan kosong tersebut. Data-data ini diambil dari graf sebelumnya tentang pengenalan wilayah. Gambar 13: contoh kasus yang dapat dimodelkan dalam graf. Permodelan kasus seperti ini dengan graf membuat kegiatan pemetaan sosial lebih cepat karena dapat langsung menemukan hubungan dan posisi dari masingmasing hal yang ingin kita ketahui. IV. KESIMPULAN Social Mapping atau yang sering juga disebut dengan pemetaan sosial adalah proses pertama dalam mengenal dan mengerti tentang

keadaan serta kondisi suatu tatanan masyarakat. Teori-teori graf dapat memudahkan kegiatan pemetaan sosial agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan dengan cepat tanpa menurunkan kualitas dari hasil pemetaan sosial itu sendiri. REFERENCES [1] Gross, Jonathan, dan Jay Yellen. 1999. Graph Theory and Its Applications. New York: CRC Press [2] http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_18.htm (diakses 11/12/2015, 03:00) [3] http://lingkarlsm.com/apa-itu-pemetaan-sosial-dan-apa-manfaatnya/ (diakses 11/12/2015, 02:13) [4] http://www.dharwadker.org/pirzada/applications/ (diakses 10/12/2015, 14:00) [5] Munir, Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 8 Desember 2015