PENGARUH AWALAN LARI 10 M DAN 20 M TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Sidomulyo II Krian, Sidoarjo)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Model Pembelajaran Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Roll Depan Senam Lantai (Studi pada siswa kelas VIII SMP Kartika IV-11 Surabaya)

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN DIATAS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DI

Suroto S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS IV SDN BIBIS 113 SURABAYA TAHUN AJARAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56-60

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA WALKING IN THE AIR (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Geger, Madiun)

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

PENERAPAN MEDIA MINI SOCCER BALL TERHADAP PEMBELAJARAN SEPAK SILA PADA SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI KETABANG SURABAYA

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PENJAS (Studi pada Kelas VIII SMP Negeri 1 Rengel Tuban)

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI TERHADAP HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK 40 METER (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karang Dalam 1 Sampang)

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014,

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN DRIBBLING TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK TEKNIK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET. Shelvy Nurwidyawati

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

PENGARUH LATIHAN MERAIH BOLA DI GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NATALIA NIM F

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Pengaruh Media Pembelajaran Video Compact Disc (VCD) Terhadap Hasil Belajar Service Atas Bolavoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE SEPAK BOLA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 01 Tahun 2016, 56-61

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PERMAINAN LARI ESTAFET TERHADAP KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KELOMPOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Mojokerto)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PEMANFAATAN MEDIA COMPUTER ASSISTED INSTRUCTIONAL (CAI) MODEL DRILLS PADA MATERI AJAR TRAVELLING VIOLATION PERMAINAN BOLA BASKET

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JANGKIT SISWA SMAN 1 TAMAN. Rian Rudhie Prasetya SY

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

Perbandingan Media Video Compact Disk (VCD) Dengan Bola Gantung Terhadap Hasil Belajar Sepak Mula

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMPN 1 SAMBENG DENGAN SISWA MTs 45 ASSA ADAH KANDANGAN

Perbandingan Motivasi Belajar PJOK SMP Negeri Dan SMP Swasta

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013,

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 400-405 PENGARUH AWALAN LARI 10 M DAN 20 M TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Sidomulyo II Krian, Sidoarjo) Ainul Yaqin S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, no2l_07@yahoo.com Sasminta Christina Yuli Hartati S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan antara afektif, kognitif, dan psikomotor harus seimbang agar tujuan pembelajaran tercapai dengan sempurna. Selama ini telah terjadi proses pembelajaran pendidikan jasmani yang banyak cenderung ke aspek psikomotor saja. Berdasarkan pengalaman dalam proses pembelajaran, melihat fisik mereka sebenarnya siswa mampu melakukan materi gerak tersebut dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dan juga harus disertai dengan sarana dan prasarana yang cukup. Pada materi lompat jauh, terkadang hanya disediakan bak lompat saja. Tetapi tidak memperhitungkan lintasan lari yang digunakan sebagai awalan. Sehingga awalan lari terkadang tidak diperhatikan. Padahal awalan lari juga termasuk aspek dalam lompat jauh, dan juga dapat mempengaruhi hasil belajar lompat jauh secara keseluruhan. Dari pengamatan penulis di SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo, kegiatan pembelajaran lompat jauh khususnya pada tahap awalan belum memenuhi syarat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang: (1) Pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II, (2) Besarnya perbedaan pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sidomulyo II yang diambil sebanyak 35 siswa kelas V A dan 35 siswa kelas V B, Metode dalam analisis data ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, sedangkan proses pengambilan data dilakukan dengan melakukan tes lompat jauh gaya jongkok dengan aspek kegiatan yang diamati meliputi: awalan, tumpuan, melayang dan mendarat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai Dilihat dari hasil pre-test dan pre-test pada awalan lari 10 meter dan 20 meter menunjukkan adanya peningkatan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa awalan lari 10 meter dan 20 meter ada pengaruh terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II. Dengan perhitungan uji t dengan mengkorelasikan taraf signifikan 0,05%, maka hasil uji beda antar kelompok menunjukkan bahwa nilai t hitung 0,195 < t tabel 2,000. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo. Kata Kunci: Awalan Lari, Lompat Jauh Gaya Jongkok, Hasil Belajar, Sekolah Dasar Abstract In teaching physical education and health among affective, cognitive and psychomotor must be balanced in order to achieve the learning objectives perfectly. So far, there has been physical education learning process that only tends to psychomotor aspects. Based on the experience in learning process, the students are physically capable to do moving on well and get the maximum learning result. And it also must be accompanied by sufficient facilities. On the long jump matter, they were sometimes only provided dauntless jump course without counting running track used as starting. Therefore, prefix run was uncontrolled. Even though the prefix run is also one of the aspects in long jump, and can affects the learning result of long jump as whole. From the researcher s observation in SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo, the activity of learning long jump, especially on a stage of start is not qualified yet. The purpose of this study is to find out: (1) the influence of starting run 10 meters and 20 meters towards the study result of long jump squat style of 5 th graders in Sidomulyo II Elementary Shcool Krian Sidoarjo, (2) how big is the differences on the influence between starting run 10 meters and 20 meters towards the study result of long jump squat style of 5 th graders Sidomulyo II Elementary Shcool Krian Sidoarjo. The objectives of this study were the students of class V Sidomulyo II elementary shcool Krian Sidoarjo taken for 35 students of class V A and 35 students of class V B. The methods of the analysis of this data was quantitative descriptive approach, while the data collection was done by testing the forward long jump squat style with the aspects of the observation include: starting, footstooling, jumping, and landing. The conclusion of this study are as follows: In accordance with the result of pretest and post test on the starting run 10 meters and 20 meters it showed an increase. Therefore, it can be concluded that there was an 400

Pengaruh Awalan Lari 10 M Dan 20 M Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok infuence between starting run 10 meters and 20 meters towards the result of jumping squat style of 5 th graders in Sidomulyo II Elementary Shcool Krian Sidoarjo. By calculation correlation t test with significance level 0.05%, In the results of the different test between groups showed that t test 0.195 < 2.000 t table. It can be concluded that there was no difference between influence starting run 10 meters and 20 meters towards the study result of the long jump squat style of 5 th graders Sidomulyo II Elementary Shcool Krian Sidoarjo Keywords : the starting run, the long jump squat style, the study result, elementary school. PENDAHULUAN Salah satu bagian dari pendidikan di lembaga formal adalah pendidikan gerak dan olah jasmani yang secara khusus merupakan pendekatan ke salah satu cabang olahraga tertentu berdasarkan kurikulum yang berlaku. Diantaranya adalah pembelajaran mengenai cabang olahraga atletik. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan atletik sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani, seperti lari, lompat, berjalan dan melempar. Dari beberapa nomor lompat yang telah disebutkan di atas peneliti mengambil lompat jauh. Lompat jauh adalah salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Dalam perlombaan lompat jauh seorang pelompat akan bertumpu pada balok tumpuan sekuat-kuatnya dan untuk mendarat di bak lompat sejauh-jauhnya. Gaya lompat jauh yang paling sederhana untuk diajarkan pada pemula seperti siswa di SD adalah lompat jauh gaya jongkok. Tehnik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling sederhana di banding dengan gaya yang lain. Untuk mencapai prestasi yang baik di dalam lompat jauh perlu didukung dengan latihan yang baik melalui pendekatan-pendekatan ilmiah dengan melibatkan berbagai ilmu pengetahuan. Awalan dalam teknik lompat jauh umumnya diberikan dalam pembelajaran lompat jauh di sekolah dasar dengan berdasarkan kemampuan fisik siswa atau kondisi lapangan atau prasarana yang dimiliki oleh sekolah, misalnya halaman sekolah yang sempit tetapi digunakan sebagai lokasi pelaksanaan lompat jauh. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran lompat jauh ini harus digabungkan dengan teknik pemilihan awalan yang tepat agar dapat memberikan hasil lompatan yang maksimal. Selain itu dalam pelaksanaan belajar mengajar pada siswa sekolah dasar, jarak awalan dalam lompat jauh hendaknya disesuaikan dengan kemampuan fisiknya, misalnya antara 20 sampai 25 meter saja. Dengan adanya keterbatasan lahan yang ada di sekolah-sekolah terutama di daerah perkotaan, maka peneliti ingin melihat bagaimanakah perbedaan pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Apakah perbedaan pengaruhnya sangat jauh sehingga suatu jarak awalan lari sebelum melompat harus sesuai dengan yang dituliskan oleh Jess Jarver yaitu antara 20 sampai 25 meter. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Awalan Lari 10 meter dan 20 meter Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas V SDN Sidomulyo II Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Awalan lari 10 meter dan 20 meter merupakan awalan lari yang dilakukan oleh seseorang sebelum lompat jauh, dipilih jarak 10 meter dan 20 meter didasari oleh lingkungan sekolah yang semakin dipenuhi dengan gedung, sedangkan lahan untuk kegiatan olahraga semakin sempit. Dalam hal ini materi lompat jauh, yang membutuhkan lahan lebih panjang. Jarak 10 meter dipilih karena dilapangan terjadi atau ada yang seperti itu, sedangkan jarak 20 meter dipilih berdasarkan sumber yang mengatakan, seorang pemula sebaiknya jarak lari cukup 20-25 meter saja, sedangkan untuk yang sudah berpengalaman maka jarak lari tersebut dapat ditingkatkan hingga sejauh 30-45 meter tergantung pada kemampuan yang bersangkutan dalam menambah kecepatan (Jarver, 2007:25). Hasil belajar yaitu suatu hasil yang diperoleh siswa dari proses pengajaran yang nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku, dalam hal ini pada psikomotorik. Karena pada lompat jauh gaya jongkok yang ditinjau atau dinilai adalah ketika melakukan lompat jauh gaya jongkok. Penilaian dari awalan, tumpuan, saat diudara, mendarat dan jauhnya lompatan. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel. Karena dalam penelitian ini terdapat perlakuan (treatment) yang diberikan kepada subjek penelitian (Maksum, 2006: 10). Dalam penelitian eksperimen tersebut juga menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Desain dalam penelitian ini adalah Randomized Group Pretest-Posttest Design. Dalam kelompok ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara Random, 401

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 400-405 kemudian diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. R T 1 X 1 T 2 R T 1 X 2 T 2 Keterangan : R = Random T 1 = Pre-test X 1 = Treatment / Perlakuan (awalan lari 10 meter) X 2 = Treatment / Perlakuan (awalan lari 20 meter) T 2 = Post-test (Maksum, 2006 : 40) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas V SDN Sidomulyo II Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 2 kelas dan jumlah seluruhnya 70 siswa yang setiap kelas masing-masing terdiri dari 35 siswa. Dalam penelitian ini digunakan Random Classter dalam penentuan sampelnya. Dari jumlah populasi yang ada dibagi menjadi 2 kelompok menurut kelas masingmasing. Setelah itu dengan Random Sampling dari dua kelompok tersebut didapatkan yaitu kelas V A sebagai kelompok dengan Awalan Lari 10 meter dan kelas V B sebagai kelompok Awalan Lari 20 meter yang telah di undi dengan menggunakan kertas. Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Maksum, 2006: 47). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam persiapan penelitian ini adalah : Tes Lompat Jauh Gaya Jongkok HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat diuraikan dengan deskripsi data hasil pengujian hipotesis. Deskripsi data yang akan disajikan berupa data hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) kegiatan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan kelompok pertama dengan jumlah 35 siswa menggunakan awalan lari 10 meter dan kelompok kedua dengan jumlah 35 siswa menggunakan awalan lari 20 meter. Berdasarkan hasil perhitungan manual dan dengan menggunakan program SPSS for windows 20.0, selanjutnya deskripsi data dari hasil penelitian dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai a. Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada 10 meter Penilaian hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan awalan lari 10 meter dapat dideskripsikan sebagai Deskripsi Nilai Hasil Belajar Pada 10 m Deskripsi Mean Std Varian Max Min Pre-Test 80,00 12,32 151,71 100 61 Post-Test 83,67 9,55 91,13 96 64 Perubahan 3,67 9,1 82,81 4 3 (Beda) Peningkatan 4,59% (%) Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa: 1. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan jumlah 35 siswa pada pre-test kelompok awalan lari 10 m diperoleh rata-rata sebesar 80,00; standar deviasi sebesar ± 12,32; varian sebesar 151,71; nilai maksimal sebesar 100; minimal sebesar 61. 2. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan jumlah 35 siswa pada post-test kelompok awalan lari 10 m diperoleh rata-rata sebesar 83,67; standar deviasi sebesar ± 9,55; varian sebesar 91,13; nilai maksimal sebesar 96; nilai minimal sebesar 64. 3. Perubahan skor hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada pre-test dan post-test kelompok awalan lari 10 m diperoleh rata-rata sebesaar 3,67; standar deviasi sebesar ± 9,1; varian sebesar 82,81; nilai maksimal sebesar 4; nilai minimal sebesar 3. 4. Persentase perubahan skor hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan jumlah 35 siswa pada kelompok awalan lari 10 m diperoleh rata-rata sebesar 4,59%. Hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian awalan lari jarak 10 meter dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 4,59%. b. Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada 20 meter Penilaian hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan awalan lari 20 meter dapat dideskripsikan sebagai Deskripsi Nilai Hasil Belajar Pada 20 m Deskripsi Mean Std Varian Max Min Pre-Test 77,86 10,92 119,15 96 50 Post-Test 82,04 8,22 67,71 96 71 Perubahan (Beda) 4,17 11,61 134,76 0 21 Peningkatan (%) 5,37% Dari tabel dapat diketahui bahwa: 1. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan jumlah 35 siswa pada pre-test kelompok awalan lari 20 m diperoleh rata-rata sebesar 77,86; standar deviasi sebesar ± 10,92; varian sebesar 119,15; nilai maksimal sebesar 96; minimal sebesar 50. 402

Pengaruh Awalan Lari 10 M Dan 20 M Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok 2. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan jumlah 35 siswa pada post-test kelompok awalan lari 20 m diperoleh rata-rata sebesar 82,04; standar deviasi sebesar ± 8,22; varian sebesar 67,71; nilai maksimal sebesar 96; nilai minimal sebesar 71. 3. Perubahan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada pre-test dan post-test kelompok 20 meter diperoleh rata-rata sebesar 4,17; standar deviasi sebesar ± 11,61; varian sebesar 134,76; nilai maksimal sebesar 0; nilai minimal sebesar 21. 4. Persentase perubahan skor hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan jumlah 35 siswa pada kelompok awalan lari 20 meter yaitu sebesar 5,37%. Hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian awalan lari 20 meter dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 5,37%. c. Perbedaan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok pada kelompok awalan lari 10 m dan 20 m Hasil perhitungan mengenai hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel Deskripsi Nilai Hasil Belajar Pada Awalan Lari 10 m dan Awalan Lari 20 m Deskripsi Awalan Lari 10 meter Awalan Lari 20 meter Rata-rata pre-test 80,00 77,86 Rata-rata Post-test 83,67 82,04 Perubahan 3,67 4,17 Peningkatan (%) 4,59% 5,37% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Pembelajaran dengan awalan lari 10 meter memberikan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 4,59%, sedangkan pada kelompok awalan lari 20 meter memberikan peningkatan hasil belajar siswa 5,37%. Syarat Uji Hipotesis Hal hal yang diperlukan untuk mengetahui uji hipotesis dalam analisis penelitian ini adalah sebagai a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak, dan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka dapat diuji dengan model Kolmogorov Smirnov. Dasar analisis yang digunakan dalam mengambil keputusan apakah distribusi normal atau tidak yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0,05) maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS Windows 20.0. diperoleh hasil: Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Post-Test Kolmogorov-Smirnov Awalan Awalan Keterangan Test lari 10 m lari 20 m N 35 35 Kolmogorov-Smirnov Z 0,891 1,057 Normal Asymp. Sig (2-tailed) 0,406 0,214 Normal a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: 1) Besarnya nilai Asmp. Sig. (2-tailed) data post-test kelompok awalan lari 10 meter sebesar 0,406 lebih besar 0,05. Sesuai kriteria pengujian dapat dikatakan bahwa data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. 2) Besarnya nilai Asmp. Sig. (2-tailed) data post-test kelompok awalan lari 20 meter sebesar 0,214 lebih besar 0,05. Sesuai kriteria pengujian dapat dikatakan bahwa data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Untuk mengetahui apakah deskripsi data yang ada bersifat homogen atau tidak, maka dapat diketahui dengan cara membandingkan harga F hitung dengan harga F tabel. Dengan kriteria pengujian adalah jika nilai F hitung < F tabel maka berarti data tersebut diterima dan merupakan data yang homogen. Dan jika nilai F hitung > F tabel maka berarti data tersebut ditolak dan merupakan data yang tidak homogen. Berdasarkan hasil perhitungan nilai F hitung yang ada dilampiran maka dapat dibuat tabel sebagai Hasil Uji Homogenitas Data F hitung F tabel Keterangan Awalan Lari 10 m dan 20 m 1,627 1,765 Homogen Hasil tabel 4.5 di atas memberikan informasi bahwa harga F hitung (1,627 < F tabel (1,765), sesuai dengan kriteria dapat dikatakan bahwa data kelompok awalan lari 10 meter dan kelompok awalan lari 20 meter merupakan data yang homogen. Analisis Data a. Uji Paired Sample t Test (uji beda rata-rata untuk berpasangan), beda rata-rata hasil belajar siswa sebelum (pre-test) menerima pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan awalan lari 10 meter dan 20 meter : 403

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 400-405 1. Merumuskan hipotesis statistik Ho : µ = 0, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar lompat jauh gaya jongkok sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) kegiatan pembelajaran. Ho : µ 0, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar lompat jauh gaya jongkok sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) kegiatan pembelajaran. 2. Menentukan nilai kritis (t tabel ) Dipilih level of significant : 0,05 (5%) Derajat bebas pembagi (df) = n 1 = 35 1 = 34 Nilai t tabel = 2,031 3. Nilai statistik t (t hitung ) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus paired sample t-test diperoleh nilai t hitung sebesar 2,106 Kriteria pengujian: Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel 4. Hasil pengujian lari 10 meter dan kelompok awalan lari 20 meter terhadap pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. 2. Menentukan nilai kritis (t tabel ) Dipilih level of significant : 0,05 (5%) Derajat bebas (dk) = n 1 + n 2 2 = 35 + 35 2 = 68 Nilai t tabel = 2,0 3. Nilai statistik t (t hitung ) Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan rumus independent sample t-test diperoleh nilai t hitung sebesar 0,195. Kriteria pengujian: Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t trabel Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t trabel 4. Hasil pengujian Penerima H Penerima H Penerim Penerim t hitung = -2,106 t tabel = -2,031 0 Kurva Kriteria Pengujian Dengan mengkonsultasikan nilai t hitung dan nilai t tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan tolak Ho karena nilai t hitung 2,106 > nilai t tabel 2,032. Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar lompat jauh gaya jongkok sebelum (pretest) dan sesudah (post-test) diberikan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dikatakan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo, terbukti ada pengaruh. b. Uji Independent Sample t Test (uji beda rata-rata antar kelompok) nilai pre-test kelompok awalan lari 10 meter dan 20 meter. 1. Merumuskan hipotesis statistik Ho : µ = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa kelompok awalan lari 10 meter dan kelompok awalan lari 20 meter terhadap pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Ho : µ 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa kelompok awalan t hitung = -0,195 t tabel = -2,000 0 Kurva Kriteria Pengujian Nilai Pre-Test Antar Dengan mengkonsultasikan nilai t hitung dan nilai t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan tolak Ho karena nilai t hitung 0,195 < nilai t tabel 2,000. Dengan kata lain bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelompok awalan lari 10 meter dan kelompok awalan lari 20 meter terhadap pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Hal ini dapat dikatakan, perbedaan pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo adalah tidak ada perbedaan pengaruh. Pembahasan Dengan proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok akan mengajarkan para siswa untuk benar-benar belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dengan dimulai dari memahami apa yang diberikan oleh guru. Setelah memahami apa yang disampaikan tersebut siswa akan berpikir apa yang harus dilakukan dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok dan pada saat melakukan gerakan yang diperintahkan lebih percaya diri dan mendapatkan hasil gerak yang benar. Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil penelitian tentang pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo, didapatkan: 404

Pengaruh Awalan Lari 10 M Dan 20 M Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Hasil Uji Beda Rata-Rata Untuk Antar Mean t- hitung t- tabel Keterangan Awalan lari 10 m Awalan lari 20 m Antar Pre-test 80,00 2,678 2,031 Signifikan Post-test 83,67 Pre-test 77,86 2,133 2,031 Signifikan Post-test 82,04 MD 1 3,686 0,195 2,000 Tidak Signifikan MD 2 4,171 Dari Tabel diatas diketahui bahwa hasil uji t menunjukkan nilai t hitung 0,195 < t tabel 2,000. Dengan kata lain bahwa awalan lari 10 meter dan 20 meter tidak ada perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo. Hasil penelitian di atas dapat dijadikan masukan dan evalusi bagi para penyelenggara pendidikan khususnya pada pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Bahwa penerapan pembelajaran lompat jauh dengan awalan 10 meter efektif sebagai alternatif kegiatan pembelajaran apabila lahan sekolah kurang memadai. Sehingga tidak menjadi alasan apabila lahan sempit kegiatan pembelajaran materi atletik khususnya lompat jauh gaya jongkok tidak dilaksanakan. PENUTUP Simpulan Hasil penelitian tentang perbedaan pengaruh awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian Sidoarjo, dapat disimpulkan yaitu: 1. Ada pengaruh pada awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian, Sidoarjo. Dengan peningkatan hasil belajar pada kelompok awalan 10 meter sebesar 4,59% dan pada kelompok awalan lari 20 meter sebesar 5,37%. 2. Besar pengaruh dari masing-masing kelompok menunjukkan pengaruh yang signifikan, dapat dilihat dari uji beda rata-rata menunjukkan pada kelompok awalan lari 10 meter yaitu t hitung 2,678 > t tabel 2,031. Sedangkan uji beda rata-rata pada kelompok awalan lari 20 meter yaitu t hitung 2,133 > t tabel 2,031. 3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari awalan lari 10 meter dan 20 meter terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Sidomulyo II Krian, Sidoarjo. Hasil uji beda rata-rata antar kelompok menunjukkan bahwa nilai t hitung 0,195 < t tabel 2,000. Saran 1. Bagi para guru, sebagai informasi bahwa dengan awalan lari 10 meter. Kegiatan pembelajaran pada materi lompat jauh gaya jongkok tetap bisa dilaksanakan. Sehingga tidak perlu khawatir apabila tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya. Tetapi tetap diingat juga bahwa jarak 10 meter ini peneliti gunakan dalam hal pembelajaran bukan untuk prestasi. Yang dimaksud prestasi disini adalah dalam mengikuti perlombaan atau kejuaraan. Karena pada perlombaan atau kejuaraan yang dilihat hanyalah hasil lompatan saja. 2. Bagi Siswa, hendaknya lebih aktif dalam mengikuti setiap pembelajaran yang diberikan khususnya pada pendidikan jasmani materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Apapun yang disampaikan oleh guru yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar selayaknya untuk diikuti dan dipatuhi. Sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal. 3. Bagi peneliti, hendaknya dapat melanjutkan penelitian ini dengan melibatkan model pembelajaran yang lain, sehingga dapat lebih berpengaruh dan meningkatkan hasil belajar siswa didik yang mencakup aspek afektif, kognitif, psikomotor. DAFTAR PUSTAKA Adi, Kharisma dan Joe. 2008. Atletik Lari-Lempar- Lompat. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Jarver, Jess. 2007. Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung: CV Pionir Jaya. Maksum, Ali. 2006. Metodologi Penelitian Olahraga. Surabaya: Tanpa Penerbit. Maksum, Ali. 2007. Statistik dalam Olahraga. Surabaya: Tanpa Penerbit. 405