Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
SHELLY ATMA DEVINTA

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi supply chain management

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB IV METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI DI KABUPATEN BADUNG DAN DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di berbagai penjuru

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pertama untuk menentukan kendala yang ada dilapangan (Tabel IV 3.). Kuesioner

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA

EVALUASI MANAJEMEN KONTROL PENGADAAN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

BAB III METODA PENELITIAN

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

ANALISIS PERBANDINGAN PELELANGAN MANUAL DENGAN E-PROCUREMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan

ANALISIS RISIKO INVESTASI PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA- BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA OUTSOURCING/TENAGA KONTRAK YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU DALAM PROYEK KONSTRUKSI

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

Analisis Alokasi Biaya Tetap Pada Penetapan Harga Pokok Unit Hunian di Tower 2 dan Tower 3 Apartemen Tamansari Prospero, Sidoarjo, Jawa Timur

Transkripsi:

1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jalan Raya ITS, Surabaya 60111 E-mail: artama.wiguna@gmail.com, cbintangn@yahoo.com Abstrak- Kebutuhan akan hunian di Surabaya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya angka kelahiran dan maraknya aktivitas urbanisasi. Banyaknya pembangunan proyek apartemen sebagai solusi dari keterbatasan lahan di Surabaya menyebabkan kompetisi antar perusahaan penyedia jasa konstruksi semakin ketat. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam menghadapi persaingan antar perusahaan penyedia jasa konstruksi adalah dengan penerapan metode rantai pasok. Rantai pasok adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada customer. Rantai pasok dalam dunia konstruksi adalah aktivitas bersifat dua arah yang dilakukan oleh terhadap dan oleh terhadap sehingga aktivitas tersebut dapat memunculkan suatu risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko dan respon risiko dalam aktivitas rantai pasok pada proyek pembangunan apartemen di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang ditujukan kepada manajer proyek pembangunan apartemen di Surabaya baik dari pihak maupun. Survei pendahuluan dilakukan untuk mengidentifikasi variabel risiko yang relevan dalam aktivitas rantai pasok pada proyek pembangunan apartemen di Surabaya. Setelah itu, dilakukan survei utama untuk mendapatkan penilaian persepsi risiko mengenai probabilitas dan dampak terjadinya risiko. Dari penilaian persepsi responden terhadap probabilitas dan dampak risiko, dihasilkan skala penilaian risiko yang kemudian dipetakan dalam Matriks dan untuk mengetahui kategori risiko. Wawancara kepada responden dilakukan untuk mendapatkan respon risiko atas kejadian risiko kategori tinggi. Berdasarkan hasil survei pendahuluan, diperoleh 28 variabel risiko yang terbagi dalam 3 aliran yaitu aliran material/fisik, aliran finansial dan aliran. Dari hasil analisis data pada survei utama diketahui bahwa risiko kategori tinggi dari sudut pandang adalah variabel-variabel risiko yang berada pada aliran material/fisik dan aliran finansial. Sedangkan risiko kategori tinggi dari sudut pandang adalah variabel-variabel risiko yang berada pada aliran. Baik dari pihak maupun memilih opsi respon risiko dengan upaya mengurangi risiko untuk mengatasi risiko kategori tinggi agar apabila risiko tersebut terjadi selama proyek berlangsung, tidak akan mengganggu dan membawa dampak yang besar pada tujuan proyek. PENDAHULUAN Pada tahun 2014, terdapat beberapa apartemen yang sedang dalam proses pembangunan. Seiring dengan banyaknya pembangunan proyek apartemen di Surabaya, kompetisi antar perusahaan penyedia jasa konstruksi pun semakin ketat dan harapan customer terhadap hasil produk yang dihasilkan oleh para penyedia jasa konstruksi menjadi tinggi. Bertambahnya perusahaan penyedia jasa konstruksi di Indonesia yang tidak diimbangi dengan bertambahnya jumlah proyek, tentu akan menimbulkan persaingan diantara para perusahaan penyedia jasa konstruksi. Para perusahaan penyedia jasa akan berlomba-lomba mencari cara untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, yang salah satu caranya adalah dengan upaya memproduksi barang secara efisien. Untuk memenuhi hal ini dapat ditempuh dengan strategi manajemen rantai pasok. Secara umum, rantai pasok adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada customer. Penerapan strategi rantai pasok dalam proyek konstruksi juga dapat memunculkan risiko. dapat timbul dalam berbagai bentuk dari setiap kegiatan atau aktivitas proyek konstruksi, tetapi dapat dikelola sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebuah penanganan yang baik terhadap terjadinya risiko akan membuahkan hasil berupa peningkatan kinerja perusahaan dan menekan kejadian negatif yang tidak diinginkan dalam aktivitas perusahaan yang bersangkutan. Suatu pendekatan untuk memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi suatu kejadian risiko disebut dengan manajemen risiko. Dengan upaya penggabungan strategi rantai pasok dengan manajemen risiko, diharapkan dapat menekan dan meminimalisir hambatan-hambatan yang terjadi dalam penghantaran produk (material) ke pengguna akhir (customer) sehingga dapat menghasilkan suatu produk konstruksi yang murah, berkualitas, dan tepat waktu. A. Langkah Penelitian I. METODOLOGI Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Kata Kunci : Rantai Pasok, Analisis, Apartemen, Surabaya

Tabel 1. Variabel Rantai Pasok pada Hubungan Kerja terhadap Supplier 2 Gambar 1 Diagram Alir Penelitian B. Data Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang akan digunakan, yaitu: 1. Data Primer Data primer didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara secara langsung kepada responden dari pihak dan pihak yang bekerja sama dengan yang bersangkutan selama proyek berlangsung. 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data identitas responden b. Data identitas proyek apartemen yang sedang dalam proses pembangunan c. Data perusahaan yang bekerja sama dengan pada proyek bersangkutan. C. Variabel Penelitian dalam aktivitas rantai pasok pada proyek pembangunan apartemen di Surabaya yang akan diteliti adalah risiko aktivitas rantai pasok yang terjadi dalam perspektif terhadap dan perspektif terhadap. Penelitian ini dilakukan dengan pengkategorian risiko ke dalam tiga kategori, yakni aliran material/fisik, aliran finansial, dan aliran. Variabel-variabel risiko dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Kategori Variabel A1 Ketidakstabilan suplai material oleh kepada pihak A2 keterlambatan pengiriman material oleh kepada pihak yang diakibatkan oleh proses mendapatkan material pengganti A3 Kerusakan material saat pengiriman oleh kepada pihak A4 Ketidaksesuaian antara volume material yang dikirim oleh kepada pihak dengan volume permintaan dari pihak Ketidaksesuaian mutu/kualitas material yang Material/ dikirim oleh kepada pihak A5 Fisik terhadap standar mutu sesuai spesifikasi pada kontrak Kegagalan pengiriman material yang dikirim oleh A6 kepada pihak karena lokasi proyek yang kurang jelas atau sulit dilalui A7 Perizinan pengadaan material khusus yang berbelit A8 Pembatasan impor material dan peralatan akibat persyaratan ketat yang berlaku di A9 sekitar lingkungan proyek terkait pengadaan material oleh kepada ke lokasi proyek Pembayaran yang terlambat atau bahkan tidak B1 terbayarnya karena keuangan yang bermasalah B2 Harga yang diberikan oleh kepada pihak kurang kompetitif Finansial Informasi B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Kesalahan dalam estimasi biaya Frekuensi pembayaran yang dilakukan oleh pihak kepada Perubahan harga material yang di-supply akibat eskalasi kenaikan harga material akibat fluktuasi kurs mata uang Terjadi peningkatan tarif pajak barang atau jasa Terjadinya krisis ekonomi Ketidakjelasan dalam memberikan Minimnya kepercayaan terhadap Minimnya sumber daya alat dan/atau manusia yang dimiliki perusahaan pada proses pertukaran Perubahan spesifikasi dari material yang telah dipesan oleh kepada pihak Pengajuan klaim dari pihak atas ketidakpuasan material yang telah dikirim oleh Manipulasi oleh Negosiasi tidak berjalan lancar dengan pihak Tidak adanya petunjuk penggunaan peralatan dan material oleh kepada Kurang baiknya proses pengawasan dokumen pengadaan Minimnya frekuensi diadakannya rapat koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi

3 Tabel 2. Variabel Rantai Pasok pada Hubungan Kerja Supplier terhadap Kategori Variabel D1 Ketidakstabilan suplai material oleh kepada pihak D2 keterlambatan pengiriman material oleh kepada pihak yang diakibatkan oleh proses mendapatkan material pengganti D3 Kerusakan material saat pengiriman oleh kepada pihak D4 Ketidaksesuaian antara volume material yang dikirim oleh kepada pihak dengan volume permintaan dari pihak Ketidaksesuaian mutu/kualitas material yang Material/ dikirim oleh kepada pihak Fisik D5 terhadap standar mutu sesuai spesifikasi pada kontrak Kegagalan pengiriman material yang dikirim oleh D6 kepada pihak karena lokasi proyek yang kurang jelas atau sulit dilalui D7 Perizinan pengadaan material khusus yang berbelit D8 Pembatasan impor material dan peralatan akibat persyaratan ketat yang berlaku di D9 sekitar lingkungan proyek terkait pengadaan material oleh kepada ke lokasi proyek Pembayaran yang terlambat atau bahkan tidak E1 terbayarnya karena keuangan yang bermasalah E2 Harga yang diberikan oleh kepada pihak kurang kompetitif Finansial Informasi E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 Kesalahan dalam estimasi biaya Frekuensi pembayaran yang dilakukan oleh pihak kepada Perubahan harga material yang di-supply akibat eskalasi kenaikan harga material akibat fluktuasi kurs mata uang Terjadi peningkatan tarif pajak barang atau jasa Terjadinya krisis ekonomi Ketidakjelasan dalam memberikan Minimnya kepercayaan terhadap Minimnya sumber daya alat dan/atau manusia yang dimiliki perusahaan pada proses pertukaran Perubahan spesifikasi dari material yang telah dipesan oleh kontrakor kepada pihak Pengajuan klain dari pihak atas ketidakpuasan material yang telah dikirim oleh Manipulasi oleh Negosiasi tidak berjalan lancar dengan pihak Tidak adanya petunjuk penggunaan peralatan dan material oleh kepada Kurang baiknya proses pengawasan dokumen pengadaan Minimnya frekuensi diadakannya rapat koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi D. Responden dan Obyek Penelitian Responden dari pihak adalah sebagai berikut: 1. Pimpinan Pelaksana Proyek 2. Site Manager 3. Staf Logistik, Pengadaan, Quantity Surveyor/Quality Control Responden dari pihak adalah sebagai berikut: 1. Kepala Batching Plant 2. Quality Control, dsb. Obyek penelitian ini adalah proyek pembangunan apartemen yang sedang dalam proses pembangunan dan berada di wilayah Surabaya, antara lain: 1. Proyek Apartemen De Papilio, Jalan Ahmad Yani. 2. Proyek Apartemen Bale Hinggil, MERR II-C. 3. Proyek Apartemen Puncak Bukit Golf, Jalan Darmo Boulevard. 4. Proyek Apartemen Educity, Pakuwon. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Skala penilaian yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert yaitu skala penilaian risiko dengan skala 1 sampai dengan 5. Penjelasan mengenai skala penelitian risiko akan dijelaskan sebagai berikut: a. Untuk mengukur probabilitas terjadinya risiko digunakan skala penilaian dengan nilai: 1 = sangat jarang terjadi 2 = jarang terjadi 3 = kadang-kadang terjadi 4 = sering terjadi 5 = sangat sering terjadi b. Untuk mengukur dampak yang ditimbulkan oleh risiko digunakan skala penilaian dengan nilai: 1 = sangat kecil 2 = kecil 3 = sedang 4 = besar 5 = sangat besar Metode yang digunakan untuk menentukan nilai probabilitas/dampak dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penentuan Nilai / Nilai / Skala Penilaian / 1,00 1,50 1 1,51 2,50 2 2,51 3,50 3 3,51 4,50 4 4,51 5,00 5 F. Teknik Pengumpulan Data a. Survei Pendahuluan Bertujuan untuk mendapatkan variabel risiko yang relevan dari variabel yang telah didapatkan dari studi literatur dan mendapatkan daftar rekanan readymix dari proyek yang bersangkutan. b. Survei Utama Pada survei ini, responden diminta untuk memberi penilaian persepsi probabilitas dan dampak terhadap masing-masing variabel risiko. c. Survei Respon Bertujuan untuk mengetahui upaya pencegahan dan penanganan dari risiko kategori tinggi (High ). G. Teknik Analisis Data 1. Menghitung nilai mean dari nilai probabilitas dan dampak pada masing-masing variabel. 2. Memetakan hasil nilai probabilitas dan dampak pada Matriks probabilitas dan untuk mendapatkan kategori risiko; rendah, sedang atau tinggi. Contoh Matriks dan dapat dilihat pada Gambar 2.

4 Lanjutan Tabel 4 Variabel Nilai Mean Skala Nilai Mean Skala C6 1,77 2 2,92 3 C7 2,31 2 2,54 3 C8 1,46 1 2,08 2 C9 1,85 2 2,62 3 C10 3,31 3 2,69 3 Keterangan: = Tinggi = Sedang = Rendah Gambar 2. Matriks dan (diambil dari PMBOK 5 th Edition) 3. Survei respon risiko dilakukan melalui wawancara kepada responden untuk mengetahui repon/strategi risiko kategori tinggi. II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Survei Pendahuluan Dari survei pendahuluan yang telah dilakukan, dihasilkan variabel-variabel yang tidak berbeda dengan variabel yang telah didapat dari studi literatur. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang telah didapat dari studi literatur sudah dianggap relevan bagi responden. Responden juga tidak mencantumkan variabel risiko tambahan pada survei ini. Terdapat 9 variabel risiko pada aliran material/fisik, 9 variabel risiko pada aliran finansial dan 10 variabel risiko pada aliran. Setelah itu, nilai skala probabilitas dan dampak dipetakan pada Matriks dan. Proses ini dimulai dengan mengkan dan mengklarifikasi matriks yang akan digunakan untuk memetakan variabel risiko kepada responden dari pihak. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan tentang keakuratan zona kategori risiko dari matriks yang telah didapatkan dari studi literatur. Terdapat perubahan pada bentuk matriks yaitu pada kolom pertemuan skor 1 untuk probabilitas dan skor 5 untuk dampak yang semula berwarna kuning (Medium ) menjadi berwarna merah (High ). Pemetaan pada matriks dilakukan dengan menentukan posisi A1 melalui kolom vertikal (probabilitas) dan baris horizontal (dampak) sesuai dengan skor/nilai mean probabilitas dan dampak dari variabel A1. Hasil pemetaan variabel pada matriks dapat dilihat pada Gambar 3. B. Hasil Survei Utama 1. Penilaian Persepsi dan terhadap Supplier akan ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Penilaian Persepsi terhadap Supplier Variabel Nilai mean Skala Nilai Mean Skala A1 2,92 3 3,69 4 A2 3,08 3 3,54 4 A3 2,15 2 3,08 3 A4 1,85 2 2,54 3 A5 2,15 2 3,38 3 A6 1,85 2 2,31 2 A7 1,46 1 1,46 1 A8 1,38 1 1,46 1 A9 2 2 2,23 2 B1 2,31 2 3,15 3 B2 2,85 3 3,23 3 B3 2,15 2 3 3 B4 3 3 3 3 B5 3,08 3 4 4 B6 2,77 3 3,69 4 B7 2,31 2 2,69 3 B8 2,38 2 2,92 3 B9 1,92 2 3,23 3 C1 1,92 2 2,69 3 C2 1,77 2 2,08 2 C3 1,54 2 1,85 2 C4 2 2 2,31 2 C5 2,85 3 3,08 3 Gambar 3. Hasil Pemetaan Variabel pada Matriks dan Persepsi terhadap Supplier Dari matriks pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa terdapat 4 variabel risiko kategori tinggi yaitu A1, A2, B5 dan B6. 2. Penilaian Persepsi dan Supplier terhadap akan ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Penilaian Persepsi Supplier terhadap Variabel Nilai Mean Skala Nilai Mean Skala D1 2,5 2 3,25 3 D2 2,25 2 3,5 3 D3 2,25 2 4,25 4 D4 2 2 3,25 3 D5 2,5 2 4 4 D6 2 2 3,75 4 D7 2 2 2,75 3 D8 1,5 1 3 3 D9 2,25 2 3 3 E1 2,25 2 3,75 4 E2 2,5 2 3,5 3 E3 2,25 2 3,75 4

5 Lanjutan Tabel 5 Variabel Nilai Mean Skala Nilai Mean Skala E4 2,75 3 2,75 3 E5 2,5 2 3,75 4 E6 2,75 3 3,5 3 E7 2,75 3 2,75 3 E8 2,5 2 3,25 3 E9 2,25 2 4 4 F1 2,75 3 3,75 4 F2 2 2 2,75 3 F3 2,5 2 3,5 3 F4 2,5 2 3,5 3 F5 2,25 2 4 4 F6 2 2 3,25 3 F7 2,5 2 3,25 3 F8 2,25 2 2,5 2 F9 2,25 2 3,5 3 F10 3 3 3,75 4 Sama halnya dengan perubahan matriks yang terjadi pada persepsi penilaian terhadap, para responden dari pihak juga menyatakan hal yang sama tentang perubahan bentuk matriks. Perubahan matriks persepsi penilaian terhadap juga terjadi pada kolom pertemuan skor 1 untuk probabilitas dan skor 5 untuk dampak yang semula berwarna kuning (Medium ) menjadi berwarna merah (High ). Hasil pemetaan variabel pada matriks dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Hasil Pemetaan Variabel pada Matriks dan Persepsi Supplier terhadap Dari matriks pada Gambar 4 dapat diketahui bahwa terdapat 2 variabel risiko kategori tinggi yaitu F1 dan F10. C. Hasil Survei Respon Survei respon risiko tidak hanya berfokus pada upaya penanganan yang dilakukan (strategi risiko kuratif) oleh para pelaku proyek, tetapi juga terhadap upaya pencegahan suatu kejadian risiko (strategi risiko preventif), faktor penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut sehingga survei ini akan dibagi ke dalam 4 pertanyaan, yaitu: 1. 2. 3. 4. 1. Respon terhadap Supplier Dari analisis data yang telah dilakukan dan dibahas pada poin sebelumnya, terdapat 4 variabel risiko kategori tinggi pada hubungan kerja sama ini. Hasil survei respon risiko terhadap akan disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Survei Respon terhadap Supplier High : A1 1. Kelangkaan bahan baku disebabkan peraturan pada daerah setempat yang membatasi perijinan untuk menggali pasir 2. Kekurangan armada yang dimiliki oleh untuk mengangkut readymix ke lokasi proyek 1. Terhambatnya /terlambatnya progress pekerjaan dari jadwal yang telah ditentukan 2. Penambahan biaya upah pekerja akibat penambahan jam kerja 1. Menjalin komunikasi yang baik kepada pihak agar tidak terjadi kesalahan pertukaran 2. Konsisten terhadap jadwal yang telah direncanakan/ditentukan 3. Membuat daftar cadangan 1. Mencari readymix lain yang dapat memenuhi permintaan readymix pada proyek tersebut High : A2 1. Kelangkaan bahan baku disebabkan peraturan pada daerah setempat yang membatasi perijinan untuk menggali pasir 1. Terhambatnya /terlambatnya progress pekerjaan dari jadwal yang telah ditentukan 1. Menjalin komunikasi yang baik kepada pihak agar tidak terjadi kesalahan pertukaran 2. Konsisten terhadap jadwal yang telah direncanakan/ditentukan 3. Membuat daftar cadangan 1. Mencari readymix lain yang dapat memenuhi permintaan readymix pada proyek tersebut High : B5 1. Perubahan harga pada tarif BBM, TDL, UMR dan harga bahan baku readymix 1. Tergerusnya anggaran dan bila harga terus berubah maka memungkinkan terjadinya defisit pada anggaran biaya 1. Menyusun anggaran untuk material readymix melebihi dari harga yang diberlakukan di 1. Bernegosiasi kepada agar perubahan harga yang diberikan tidak terlalu signifikan High : B6 1. Perubahan harga pada tarif BBM, TDL, UMR dan harga bahan baku readymix 1. Tergerusnya anggaran dan bila harga terus berubah maka memungkinkan terjadinya defisit pada anggaran biaya 1. Menyusun anggaran untuk material readymix melebihi dari harga yang diberlakukan di 1. Bernegosiasi kepada agar perubahan harga yang diberikan tidak terlalu signifikan Setelah diketahui strategi risiko yang dilakukan oleh para pelaku proyek dari pihak, strategi risiko

6 kemudian akan dikelompokkan ke dalam risk response. Opsi Response adalah sebagai berikut: 1. Menghindari risiko 2. Mengalihkan risiko 3. risiko 4. Menerima risiko Penggolongan strategi respon risiko ke dalam risk response dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Penggolongan Response terhadap Supplier High Response A1 A2 B5 B6 Menjalin komunikasi yang baik kepada pihak agar tidak terjadi kesalahan pertukaran Konsisten terhadap jadwal yang telah direncanakan/ditentukan Membuat daftar cadangan Mencari readymix lain yang dapat memenuhi permintaan readymix pada proyek tersebut Menjalin komunikasi yang baik kepada pihak agar tidak terjadi kesalahan pertukaran Konsisten terhadap jadwal yang telah direncanakan/ditentukan Membuat daftar cadangan Mencari readymix lain yang dapat memenuhi permintaan readymix pada proyek tersebut Menyusun anggaran untuk material readymix melebihi dari harga yang diberlakukan di Bernegosiasi kepada agar perubahan harga yang diberikan tidak terlalu signifikan Menyusun anggaran untuk material readymix melebihi dari harga yang diberlakukan di Bernegosiasi kepada agar perubahan harga yang diberikan tidak terlalu signifikan 2. Respon Supplier terhadap Dari analisis data yang telah dilakukan dan dibahas pada subbab sebelumnya, terdapat 2 variabel risiko kategori tinggi pada hubungan kerja sama ini. Hasil survei respon risiko terhadap akan disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Survei Respon Supplier terhadap High : F1 1. Belum diberikannya jadwal pengecoran oleh 2. Lahan atau zona pengecoran yang belum siap dan terlambat dari jadwal pengecoran 1. Kerugian pada aspek waktu, biaya dan material 1. Berkomunikasi kepada pihak untuk memastikan waktu pengecoran 1. Mencari customer lain untuk mengalihkan volume readymix yang tersedia Lanjutan Tabel 8 High : F1 1. Kesibukan jadwal baik dari pihak maupun 2. Minimnya SDM yang dimiliki oleh kedua belah pihak dalam proses koordinasi 1. Terjadinya kesalahan pertukaran 2. Terjadinya komplain dari pihak kepada atas ketidakpuasan material yang dikirim 1. Pihak Supplier melakukan pendekatan kepada 1. Petugas lapangan dari akan mengkan kepada mandor di lapangan jika terjadi permasalahan dalam proses pengecoran Penggolongan strategi respon risiko ke dalam risk response dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Penggolongan Response Supplier terhadap High Response F1 F10 Berkomunikasi kepada pihak untuk memastikan waktu pengecoran Mencari customer lain untuk mengalihkan volume readymix yang tersedia Pihak Supplier melakukan pendekatan kepada Petugas lapangan dari akan mengkan kepada mandor di lapangan jika terjadi permasalahan dalam proses pengecoran III. KESIMPULAN Hasil akhir dari penelitian tugas akhir ini adalah merupakan jawaban dari rumusan masalah yaitu: 1. Diperoleh 9 variabel risiko pada aliran material/fisik, 9 variabel risiko pada aliran finansial dan 10 variabel risiko pada aliran yang relevan terkait rantai pasok pada proyek pembangunan apartemen di Surabaya. 2. Dari hasil survei utama dan analisis data didapatkan risiko kategori tinggi, yaitu: a. kategori tinggi dari sudut pandang terhadap adalah, ketidakstabilan suplai material oleh kepada pihak ; risiko keterlambatan pengiriman material oleh kepada pihak yang diakibatkan oleh proses mendapatkan material pengganti; perubahan harga material yang di-supply; dan risiko akibat eskalasi kenaikan harga material. b. kategori tinggi dari sudut pandang terhadap adalah, ketidakjelasan dalam memberikan ; dan minimnya frekuensi diadakannya rapat koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi.

7 3. Respon terhadap risiko kategori tinggi yang dilakukan adalah: a. Respon risiko yang dilakukan dalam menanggulangi risiko ketidakstabilan suplai material oleh kepada pihak dan risiko keterlambatan pengiriman material oleh kepada pihak yang diakibatkan oleh proses mendapatkan material pengganti adalah dengan mencari readymix lain yang dapat memenuhi permintaan readymix pada proyek. Sedangkan upaya penanganan yang dilakukan pada risiko perubahan harga material yang di-supply dan risiko akibat eskalasi kenaikan harga material adalah dengan bernegosiasi dengan pihak agar perubahan/kenaikan harga yang diberikan tidak terlalu ekstrim/signifikan. b. Respon risiko yang dilakukan dalam mengatasi risiko ketidakjelasan dalam memberikan adalah dengan mengalihkan volume readymix ke proyek konstruksi lainnya. Sedangkan strategi untuk menangani risiko minimnya frekuensi diadakannya rapat koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi adalah dengan menugaskan petugas lapangan dari pihak untuk mendiskusikan permasalahan yang terjadi kepada petugas lapangan dari pihak. DAFTAR PUSTAKA [1] Project Management Institute. 2013. A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide), Project Management Institute, Inc. Pennsylvania, USA. [2] Pujawan, I N. 2005. Supply Chain Management, Edisi Pertama, Guna Widya, Surabaya. [3] Soepiadhy, S., 2011, Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Bangunan Gedung di Jember, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil, ITS, Surabaya. [4] Soetowijoyo, H., 2011, Penilaian Persepsi Rantai Pasok pada Proyek Konstruksi Gedung di Surabaya, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil, ITS, Surabaya.